ORV Chapter 236: Episode 44 – Swindler (4)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya

 

Aku menatap Yoo Joonghyuk dengan ekspresi santai dan kemudian menjawab, “… Apa kalian akan baik-baik saja?”

“Skenario yang akan kita hadapi bukan Demon King Selection tapi Martial Arts Competition.”

Aku sudah memikirkan hal ini cukup lama, tapi saat aku mendengar Yoo Joonghyuk mengatakannya, entah kenapa aku merasa lega dan bangga. “Kau…. Benar-benar tumbuh sebagai seorang manusia. Setidaknya, aku tidak akan mati untuk sementara waktu.”

Yoo Joonghyuk mengabaikan kata-kataku dan melanjutkan, “Satu-satunya hal yang bisa didapatkan dari kompetisi adalah Black Demon Sword. Tapi berhasil mendapatkan pedang itu tidak berarti jika kita bisa memenangkan Demon King Selection.”

Yoo Joonghyuk benar. Memenangkan kompetisi di murim tidak berarti kita bisa memenangkan Demon King Selection.

“Karena itu kau harus pergi ke Gourmet Association. Kita membutuhkan rekan untuk nebula kita. Kau mungkin bisa mendapatkan sekutu di Gourmet Association.”

Aku mengerti apa yang ingin dia katakan. Pergi ke Gourmet Association dan kembalilah dengan membawa beberapa konstelasi yang berguna. Itulah masalahnya.

“…. Nebula kita?”

“Bukannya kau pernah bilang ingin membuat nebula sendiri?”

“Kim Dokja’s Company?”

“Aku akan langsung keluar jika kau menamainya seperti itu.”

Yoo Joonghyuk mengalihkan tatapannya dengan alis menekuk. Aku merasa agak kaget saat mendengar ucapannya.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengusap air matanya dengan sapu tangan.]

Itu adalah sesuatu yang tidak pernah kupikirkan saat dia mencengkram kerah ku dulu. Yoo Joonghyuk dan aku benar-benar menjadi rekan yang sebenarnya. Yaah, rasanya agak lucu kalau aku masih merasa ragu saat Yoo Joonghyuk sudah berkata seperti itu.

Aku berdiri dan berkata, “Aku akan pergi.”

***

Malam itu, aku menyapa guide dari Gourmet Association yang melayang dari dalam portal. Guide itu mengendarai sebuah kereta dengan kuda hitam yang menariknya, lalu pakaiannya terlihat seperti kostum cowboy. Sepertinya dia salah satu ajudan pemilik kastil Oro.

Guide itu turun dari kereta dan menundukkan kepalanya dengan sopan ke arahku.

“Apa anda Demon King of Salvation?”

“Benar sekali.”

“Silahkan masuk ke dalam kereta. Perjalanan kita cukup jauh dan lama, karena itu anda bisa beristirahat di dalam.”

Guide itu tidak menunjukkan respon aneh padaku. Apakah dia tidak kaget saat melihatku karena dia salah satu anggota Gourmet Association? Guide itu kemudian kembali ke kursinya dan bertanya padaku.

“Setelah ini saya juga akan menjemput beberapa tamu lain. Apa anda berkenan?”

“Uh, tentu.”

Beberapa tamu… Siapa? Aku kehilangan momen untuk bertanya karena guide itu sudah menutup jendela kecil yang memisahkan kami.

Bagian dalam kereta ini cukup luas dan nyaman. Tidak ada guncangan sama sekali dan aku tidak merasa seperti sedang naik kereta kuda yang kukenal. Bagus juga. Jika begini aku bisa membaca novel Cara Bertahan Hidup dengan tenang.

Aku membaca novel itu selama beberapa jam. Mungkin bukan beberapa jam tapi beberapa hari…. Aku tidak tahu soal itu. Aku hampir tidak bisa menghitung waktu yang berjalan karena aku tidak tahu seberapa cepat laju kereta ini.

< …. Karena itu, Yoo Joonghyuk di regresi ke-15 yang hampir mati pun berpikir ‘Aku tidak beruntung.’ >

< …. Pada akhir regresi ke-19, Yoo Joonghyuk berpikir, ‘Lain kali…’ >

< Yoo Joonghyuk menyelesaikan regresi ke-25 dan bergumam, “Lain kali… Pasti…” >

…. Aku harus berhenti menyebutnya manusia. Bajingan itu belum naik level dari sunfish…. Sama seperti ketika kami pertama kali bertemu.

Aku juga tidak lupa untuk menemukan semua informasi yang berkaitan dengan kematian Yoo Joonghyuk. Setelah itu aku mencari informasi mengenai Gourmet Association, tapi tidak ada terlalu banyak detail mengenai perkumpulan itu. Yoo Joonghyuk pergi mengunjungi Gourmet Association di masa depan, tapi dia kesana untuk membunuh para konstelasi… Bukan untuk berteman dengan mereka. Semua bagian mengenai Gourmet Association hanya diisi dengan teriakan para karakternya.

< Flying Fox berkata “Semua konstelasi itu jahat. Tapi Gourmet Association adalah yang paling buruk diantara mereka semua.” >

Aku tidak bisa menemukan konten bersahabat soal mereka. Semakin banyak aku membaca, semakin tidak yakin aku dengan pertemuan ini. Tapi apa yang bisa aku lakukan? Hanya membaca novel Cara Berjalan Hidup.

< Yoo Joonghyuk berpikir ‘Mungkin semuanya akan menjadi lebih baik jika dia ada disini.’ >

Jika ada perbedaan antara versi asli dan revisi pertama ini, maka itu adalah kalimat-kalimat seperti itu. Kalimat-kalimat itu adalah jejak perubahan yang kulakukan di cerita aslinya. Aku memperhatikan bagian-bagian itu dengan lebih seksama. Alasannya, hanya ada beberapa scene ‘regresi ke-3’ yang digambarkan disana.

< ‘Kau harus melakukan ini. Dia bilang ini adalah jalan yang benar.’ >

…. Jalan yang benar? Apa maksudnya?

“Waktu makan sudah tiba. Jika anda tidak keberatan, saya akan menyiapkan kudapan untuk anda.”

“Ah, terima kasih.”

Kereta itu berhenti dan guide memberikan makanan untukku. Dari penampilannya, makanan itu terlihat seperti makanan-makanan yang diberikan di pesawat. Dagingnya terlihat seperti ham berkualitas tinggi dan aromanya sangat nikmat. Tentu isi piringku bukan ham biasa.

[The Last Gladiator of Planet Selegedon.]

Ini adalah makanan yang terbuah dari cerita seseorang, tipikal dari Gourmet Association. Jika dilihat dari konsentrasi energinya, sepertinya cerita yang digunakan untuk membuat makanan ini cukup kuat.

Aku menyentuh ham empuk itu dengan garpu yang diberikan oleh guide ku. Saat itulah, beberapa isi cerita itu mengalir ke dalam kepalaku.

‘A-ampuni aku. Kumohon…. Ampuni aku…!’

Sebuah kota hancur lebur karena perbuatan para konstelasi. Tubuh para inkarnasi yang ada di sana mulai meledak karena tidak bisa menahan tekanan energi milik para konstelasi. Gladiator yang mati setelah kehilangan harga dirinya…

Tubuh para inkarnasi yang terkoyak mengalir keluar dari mulut para konstelasi yang tersenyum seram. Pemandangan terakhir dari dunia itu pun menghilang. Teriakan dan rasa putus asa yang berasal dari para inkarnasi itu berkumpul di ujung hidungku.

Aku menatap ham itu dan kemudian meletakkan garpu ku.

“…Apakah makannya tidak cocok dengan selera anda?”

“Aku sedang tidak lapar.” Jawabku dengan senyum kecil.

“Saya minta maaf. Saya tidak memikirkan selera anda sebagai konstelasi. Saya akan menyiapkan…”

“Tidak perlu. Aku akan memakan makanan yang sudah kubawa.”

Guide itu mengambil piringku dengan wajah kecewa dan kemudian kembali duduk di kursi supir. Ketika aku sudah tidak bisa melihatnya, barulah aku bisa merilekskan tubuhku. Rasanya aku ingin muntah.

Sebuah kalimat dari novel Cara Bertahan Hidup pun melintas dalam kepalaku.

< “Itu adalah mimpi buruk bagi para inkarnasi.” >

Once again, I realized where I was going and who I was dealing with. I foolishly acted like I was going on a picnic.

Sekali lagi aku sadar siapa yang akan kuhadapi setelah ini. Aku sudah bodoh karena bersikap seakan ini hanyalah piknik singkat untuk mencari teman.

Aku menyentuh beberapa cerita yang kusimpan dalam kantongku. Dibandingkan dengan cerita yang mereka makan, cerita yang dibuang di ‘horizon cerita’ ini hampir tidak ada rasa dan aromanya. Cerita yang kubawa hanyalah cerita biasa dari seorang inkarnasi yang hidup dan mati dengan cara normal, sama seperti sampah. Ada alasan tertentu kenapa Gourmet Association membuang cerita seperti ini.

Aku menyerap fragmen cerita itu menggunakan Lamark Kirin dan menutup mataku. Sepertinya yang akan kualami setelah ini adalah sebuah mimpi buruk.

***

Perjalananku berlangsung selama beberapa hari dan aku menggunakan waktu itu untuk memeriksa hal-hal yang belum sempat kuperiksa.

[Jumlah koin yang dimiliki: 1,252,353 C.]

Pertama, aku memeriksa koin yang kumiliki. Jumlahnya cukup besar.

1.2 juta sudah cukup untuk membeli Great Demon’s Eyes. Tapi Anna Croft sudah mendapatkannya. Aku punya skill yang lebih bagus, karena itu aku tidak membutuhkannya. Tapi…

Aku berpikir apa yang harus kulakukan dengan semua koin ini. Meningkatkan statusku bukan pilihan buruk, tapi efisiensi statusku akan turun dari rata-rataku saat ini ketika nilainya melebihi 100 poin. Mulai saat ini melakukan investasi dengan membeli skill mungkin jauh lebih baik daripada melakukan investasi untuk status.

Tentu, ada waktunya dimana status yang luar biasa tinggi menjadi tak terkalahkan. Setelah aku meyakinkan Fourth Wall, aku harusnya bisa memeriksa layar atributku.

“Ada penumpang baru yang akan masuk. Apa anda tidak keberatan?”

Aku yang masih sibuk berpikir tidak sadar jika kereta sudah berhenti melaju. Aku hanya merespon pertanyaannya dengan jawaban “Ya, tentu saja.”

Pintu sebelah kiri terbuka setelah aku memberikan jawabanku. Aku agak merasa gugup ketika menunggu orang baru itu masuk ke dalam kereta. Kemungkinan besar dia adalah konstelasi tingkat tinggi.

“Ah! Aku sudah lama menunggu. Kenapa kau sangat terlambat?”

“Maaf. Jalannya agak terjal dari perkiraan awal saya…”

Itu suara yang cukup familiar untukku. Nada suaranya cukup tinggi dan ada aksen Rusia disana.

Aku bisa melihat 3 orang dari sekat pintu yang terbuka.

“Ada seseorang yang sudah naik ke dalam kereta. Saya harap anda sekalian merasa nyaman dengan perjalanan ini.”

Entah ini sebuah keberuntungan atau bukan, aku tidak merasakan keberadaan konstelasi di antara 3 orang itu. Dengan kata lain, mereka adalah inkarnasi yang memiliki cerita.

Seorang wanita dengan senyum ramah masuk ke dalam kereta dan berkata, “Permisi.”

Wanita yang menyapaku memiliki rambut coklat yang berkibar ditiup angin. Ketika wanita itu mengangkat wajahnya, aku bisa langsung mengenalinya. “Selena Kim?”

Selena Kim. Dia adalah salah satu representative dari Amerika di acara jamuan konstelasi. Mungkin karena wajahku sudah berubah, wanita itu merasa bingung selama beberapa detik.

“Ah, kau kan…?”

“Apa kau masih ingat siapa aku?”

“Tentu saja! Kim Dokja! Sudah lama ya! Kau juga diundang?”

“Ya, begitulah.”

Aku bersalaman dengan Selena dan mengamati orang-orang yang datang bersamanya. Orang kedua yang masuk ke dalam kereta adalah seorang gadis dengan twin ponytail.

“Apa yang kau… Eh?”

Sudah kuduga, aku pernah bertemu dengannya. Dia adalah gadis Rusia yang kutemui di di jamuan konstelasi.

Namanya…. Siapa ya? Kalau tidak salah dia punya nama sebutan Red sesuatu…

Aku mengabaikan gadis itu dan memperhatikan orang terakhir. Kali ini jantungku berdegup dengan kencang.

“Ini pertama kalinya kita bertemu.”

Nada suara orang itu terdengar sangat tenang dan dalam. Aku tahu siapa dia. Dia adalah salah satu inkarnasi terkuat dalam novel Cara Bertahan Hidup selain Yoo Joonghyuk. Aku pernah bertemu dengannya dulu.

“Aku pernah melihatmu dalam mimpi. Aku tidak ingat kapan, tapi dulu kau berkata jika kita akan bertemu suatu saat nanti…”

Aku ingat. Di skenario Green Zone, aku melihatnya setelah memakan Specter’s Stone. Aku berkata padanya, “Aku ingat.”

“Karena ini pertama kalinya kita bertemu secara langsung, senang bertemu denganmu Kim Dokja. Ah, maksudku Demon King of Salvation.”

Wanita itu tersenyum ramah kepadaku dan wata iblisnya yang berwarna kuning berpendar dengan terang. Wajahnya memang terlihat sangat cantik, tapi aku tidak bisa mempercayainya. Alasannya, aku tahu semua pikiran mengerikan yang ada di balik senyum ramah itu. Dia mengenalkan namanya. “Namaku Anna Croft.”

Prophet Asgard. Pemimpin dari Zarathustra, Anna Croft ada di hadapanku.

 

Chapter 235     Daftar Isi     Chapter 237


Komentar

Postingan Populer