ORV Chapter 201: Episode 38 – Fake Revolutionary (3)
Dislclaimer: Not mine
Pintu itu terbuka dan laki-laki paruh baya muncul. Rambutnya
berwarna putih dan dia menggunakan apron kotor. Bekas luka samar di pipinya
adalah tanda ‘kekuatan’ yang bisa ditemukan di wajah laki-laki itu.
Dia tidak terlihat seperti orang yang memiliki peran sebagai
‘guardian’. Aileen menatap laki-laki itu dengan wajah kaget dan kemudian
bertanya dengan nada tidak percaya. “Kau Guardian?”
“Ya.”
“… Benarkah?”
“Aku khawatir kau akan bereaksi seperti ini.”
Aileen melirikku setelah mendengar ucapan laki-laki itu. Aku
hanya tersenyum padaku dan berkata, “Sudah kubilang. Mereka ada di sekitar
kita.”
“Tapi, kalau ternyata sedekat ini…”
Guardian yang muncul di depan kami adalah pemilik bar yang
membuat beberapa kudapan untukku. Tentu sejak awal aku sudah menebak jika dia
adalah Guardian, apalagi dia sangat mirip dengan Guardian yang muncul dalam
novel Cara Bertahan Hidup.
Aku juga tahu jika dia akan menyelamatkanku. Jika aku tidak
tahu informasi itu, aku tidak akan mengaku sebagai revolusioner.
Aileen bertanya, “Kenapa kau tetap diam hingga sekarang?
Jika kau benar-benar Guardian, kau pasti punya banyak kesempatan untuk
menyelamatkan orang-orang.
“Aku harus melindungi poinku. Kau tahu Guardian hanya bisa
menyelamatkan orang lain sebanyak 5 kali saja.”
“Aku tahu itu, tapi jika kau tidak menggunakan semuanya…”
“Jika aku menyelamatkan orang lain…” Pemilik bar itu
melirikku dan berkata, “Revolusioner pasti sudah mati.”
“Kau terdengar yakin jika revolusioner akan muncul.”
“Aku selalu menunggu. Tidak semua orang menyerah sepertimu.”
“… Kau berani berkata seperti itu padaku?”
The atmosphere seemed to be heating up and Jang Hayoung
quickly interrupted.
Atmosfer di antara mereka semakin memanas dan Jang Hayoung
langsung menginterupsi.
“Oke, oke Aileen, pemilik bar. Mari berhenti berkelahi dan
memikirkan apa yang harus dilakukan di masa depan bersama-sama. Bukankah
kemunculan Guardian adalah sesuatu yang bagus?”
Aku mengagumi cara pemuda itu mengubah arah pembicaraan.
Jang Hayoung adalah salah satu orang paling luar biasa dalam novel Cara
Bertahan Hidup. Dia adalah pemuda dengan mulut kasar yang ingin tetap berada di
sini, tapi sebenarnya dia adalah mediator ulung yang mengerti hati orang-orang
lebih baik dari siapapun.
Jang Hayoung terbatuk dan menepuk pundak pemilik bar. “Tapi
jujur paman, aku sangat terkejut. Kupikir kau hanya pintar memasak. Hei, kenapa
kau tidak memberi kami petunjuk apapun soal peranmu ini?”
“Chef yang handal memiliki banyak rahasia. Ngomong-ngomong
soal revolusioner, apa kau menyukai masakanku?”
Sayangnya aku tidak punya kesempatan untuk mencicipi
masakanmu. Orang lain sudah menghabiskannya sampai tak bersisa.”
Jang Hayoung menatapku dengan mata terbelalak dan pemilik
bar hanya terkikik saat melihat interaksi di antara kami. Di momen itu, Aileen
tiba-tiba menuangkan air dingin ke atas suasana yang mulai menghangat ini.
“Kenapa kalian bisa tertawa seperti teman yang sudah lama tidak
bertemu? Apa kalian tidak sadar jika game sudah dimulai!?”
Jika Jang Hayoung adalah mediator ulung, maka Aileen adalah
pengatur siasat yang hebat. Dia mungkin belum mencapai level ‘naga yang sedang
tidur’, tapi dia menunjukkan sesuatu yang harus diwaspadai seorang revolusioner.
“Aku tahu itu.”
Nasihat yang diberikan Aileen juga mengacu pada sebuah
paragraf mengenai Revolutionary Game yang muncul dalam novel Cara Bertahan
Hidup.
< Berkumpul di pihak yang sama memang sangat penting.
Tapi yang lebih penting, bahkan yang lebih penting dari itu adalah menemukan
identitas musuh. >
Membedakan musuh dan kawan bukanlah hal yang mudah.
Kebanyakan revolusioner mati karena mereka tidak bisa melewati poin ini.
Pemilik bar menerima tatapanku dan tersenyum getir. “Apa kau
meragukanku? Kau pikir aku akan mengadu pada Duke?”
Aku hanya tertawa tanpa mengatakan apa-apa. Aku sudah tahu
jika pemilik bar adalah Guardian. Karena itu, apa yang kulakukan memang
kutujukan pada semua orang selain kami berdua.
“Apa kita perlu melakukan perkenalan?”
“I am Mark. How about you?”
“Namaku Mark. Siapa namamu?”
“Namaku Yoo Joongjyuk.”
“Yoo Joonghyuk? Hmm. Sepertinya aku pernah mendengar nama
itu sebelum ini…”
itu semua karena skenario dari Bumi sudah menyebar luas di
kompleks industri ini. Sebab itu tidak aneh jika ada beberapa orang yang
mengingat nama ‘Yoo Joonghyuk’ di Demon World.
Aku bisa menggunakan kartu ini jika diperlukan. Aku juga harus
mengumpulkan beberapa fragmen cerita yang kubutuhkan…
“Sepertinya kita tidak perlu basa-basi lagi. Aku bukan
mata-mata Duke. Kau mungkin tidak bisa mempercayai kata-kataku dengan mudah,
tapi aku benar-benar jujur.”
“Tidak. Aku percaya padamu.”
“Kau percaya padaku?”
“Ya. Kau benar-benar Guardian.”
Mark menatapku dengan tatapan yang seakan berkata jika aku
adalah orang yang sangat tolol. “…. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi
kurasa aku sudah lulus tes nya?”
“Benar sekali. Selamat karena berhasil bergabung dengan Revolutionary
Army.”
Aileen yang terperanjat langsung berteriak panik. “Tidak.
Tunggu sebentar!!”
“Orang ini datang tepat setelah aku membuat deklarasi.
Mata-mata Duke tidak akan bisa memberi respon secepat ini. Apalagi Revolusioner
terakhir muncul 30 tahun yang lalu.”
Aileen memotong karifikasiku dan kemudian berkata,
“Kata-katamu memang tidak salah, tapi mereka tidak punya cukup bukti.”
“Aku tahu. Aku yakin kalau orang ini benar-benar Guardian.”
“Apa buktinya?”
“Sama seperti aku tahu kalau kau adalah teknisi dari
Lindberg.”
“Bagaimana kau bisa…”
“Aku juga tahu jika Aslan yang ada di sana adalah Jang
Hayoung dan dia berasal dari Bumi.”
“Hei! Itu rahasiaku…!”
Ekspresi Aileen langsung berubah saat dia melihat reaksi
Jang Hayoung. “Kau… bisa melihat informasi atribut seseorang?”
“Sebanyak yang dibutuhkan.”
Jujur saja, aku cukup terkejut dengan informasi atribut yang
dimiliki Mark. Aileen tidak mengerti, tapi dia berhasil diyakinkan. “Kau punya
skill yang tidak biasa. Hingga sekarang tidak ada skill yang bisa melihat
informasi mengenai posisi seseorang.”
“Skill ku Istimewa.”
“… Aku lega kau punya skill seperti itu. Tapi tetap saja,
rasanya kita masih tidak punya harapan untuk menang.”
“Harusnya kita punya harapan untuk menang.”
Aileen menghela nafas, kemudian menyerah dan berkata,
“Dengan begini Fake Revolutionary Army sudah terbentuk.”
“… Fake Revolutionary Army? Apa artinya itu?”
Benar juga. Situasiku sekarang agak menyusahkan. Harusnya
aku memberi penjelasan dulu kepada mereka, karena mereka lah yang kubutuhkan
untuk menyelesaikan skenario ini.
Aku mulai menjelaskan situasiku, fakta jika aku bukan
revolusioner asli tapi seseorang yang bisa membuat revolusi menjadi kenyataan.”
”Apaaaa!??”
“… Kau bukan… Revolusioner?”
2 orang berteriak sebelum penjelasanku selesai. Setelah
dipikir kembali, aku tidak pernah memiliki evaluasi bagus setiap kali aku
mengumumkan proyek baru di Perusahaan. Mrk yang sepertinya sudah menghabiskan
poinnya untukku langsung kehilangan jiwanya.
“Gila. Revolusioner palsu, Guardian miskin, Ketua dari dewan
sipil, dan pemuda sembrono… Apa kalian semua bercanda?”
“Pemuda sembrono? Oi, kau terlalu banyak bicara, Mark!”
“Berhenti berkelahi. Dalam situasi seperti ini kita harus
mengkhawatirkan apa yang akan kita lanjutkan selanjutnya.”
“Tuan Revolusioner palsu, apa kau punya ide?”
“Ada beberapa hal yang harus kusiapkan.”
Aku menjelaskan rencanaku secara singkat pada kelompok ini.
Mereka yang awalnya terlihat ogah-ogahan langsung menjadi serius setelah
mendengar penjelasanku. Di akhir cerita, Mark yang memutuskan untuk bergabung
dengan Fake Revolutionary Army berkata, “Sudah pasti. Itu langkah-langkah yang
harus kami ketahui untuk sekarang.”
“Apa kau yakin ingin ikut?”
“Aku tidak punya pilihan. Apa yang ingin kau lakukan setelah
ini?”
“Pertama, aku harus mengubah wajahku.”
Aku mengambil fragmen cerita ‘Face of A Casanova Who Died
from Sexual Relations’. Mark terlihat bingung. “Wajah? Itu bukan rencananya…”
“Hal yang paling penting di dunia ini tidak termasuk dalam
rencana.”
“Lalu kenapa wajahmu?”
“Bukannya Revolusioner itu harus punya wajah tampan? Ayo
lihat beberapa yang cocok.”
***
Di saat yang sama, EarlSilocke dan Han sedang berjalan
melewati jalanan kompleks. Silocke yang berjalan beberapa langkah di depan,
melirik Han dan memanggilnya. “Hei, Han.”
“Apa?”
Silocke tidak puas dengan jawaban teman sejawatnya itu, tapi
sayang lawan bicaranya memiliki kontrak dengan ‘Asmodeus’. Karena sekarang Han
bersedia ikut dengannya, Silocke berpikir jika menjalin hubungan baik dengannya
bukan hal buruk.
“… Kurasa kau bukan demon asli. Bisakah aku bertanya
darimana kau berasal?”
Yang tidak dia duga, Han memberi jawaban dengan cukup mudah.
“Sebuah tempat bernama Bumi.”
“Bumi! Ah, aku pernah dengar nama itu sebelumnya.”
“Kurasa.Planet itu sedang terkenal akhir-akhir ini.”
“Karena kau mendapatkan perhatian Asmodeus, kau pasti punya
skill yang hebat?”
“Skill hebat?”
Silocke sedikit kagum dengan keangkuhan yang muncul di raut
wajah Han. Apa dia menunjukkan ekspresi itu karena dia orang yang sangat kuat?
“Apa class* aslimu? Sword master? Magician?”
“Mirip seperti itu.”
“Ya, tapi apa?”
“Aku adalah kepala departemen dari sebuah Perusahaan besar.”
“Perusahaan besar? Apa itu?”
“Hmm… Kau tidak tahu?” han berpikir sejenak dan kemudian
berkata, “Kalau aku harus menjelaskan, itu adalah kelompok yang sama seperti
nebula.”
“… Nebula!?”
“Aku hanya memberikan analogi sederhana.”
“Kalau begitu kau ‘konstelasi’?”
“Bukan. Aku hanya menggunakannya sebagai analogi.”
“Kalau begitu… Kau orang hebat.”
Silocke tidak mengerti apa arti kata ‘perusahaan’ atau ‘kepala
departemen’, tapi dia tetap merasa kagum pada penjelasan Han. Rasanya dia jadi
sedikit mengerti kenapa Han bisa memiliki
hubungan dengan Asmodeus.
“… Apa itu?”
Di pintu pembatas antara area bangsawan dan rakyat biasa
telah dibangun sebuah barikade yang sangat tinggi—sebuah pintu besi. Silocke
langsung berteriak dengan nada kesal.
“Hei, apa yang kalian lakukan di sana!?”
Seorang warga yang sedang berada di atas barikade langsung
berkata, “Ah, ada bangsawan.”
“Aku bertanya, apa yang kalian lakukan!”
“Apa kau tidak bisa lihat? Kami sedang menutup jalan.”
Silocke terkejut ketika mendengar jawaban tidak sopan itu. “Siapa
yang menyuruhmu membangunnya?”
“Ini adalah perintah ketua. Untuk saat ini bangsawan tidak
bisa masuk ke area rakyat biasa.”
“Omong kosong! Kau tidak berhak… Cepat enyahkan barikade
ini! Jika tidak, aku akan melempar kalian berdua ke tempat sampah!”
2 orang itu langsung kaku ketika mendengar ancaman Silocke.
Beberapa detik kemudian satu suara lain muncul dari belakang mereka.
“Jika kau yakin, kau bisa mencobanya.”
Orang yang barusan berbicara bukan 2 orang yang ada di depan
Silocke dan Han. Warga tidak dikenal itu langsung melepaskan energi yang sangat
kuat dari tubuhnya.
Silocke langsung memasang kuda-kuda bertahan dan mundur
beberapa langkah. Kebanyakan warga di sini lebih lemah daripada bangsawan. Akan
tetapi hal ini tidak berlaku kepada semua warga.
Ada orang-orang yang bisa berpindah dimensi dan beberapa
dari mereka memiliki kekuatan yang setara dengan bangsawan.
“Kau melakukan ini karena Revolusioner sudah muncul!? Apa
kau pikir kami tidak bisa membunuhnya!”
Alasan kenapa para warga tidak bisa melawan para bangsawan
adalah karena rasa takut pada eksekusi yang dilakukan pada ‘malam’ tertentu.
“Kalian tidak membunuhnya kemarin.”
Gumam salah satu warga sambil melihat teman yang ada di
sebelahnya. Silocke merasa marah saat mendengarnya, tapi dia tidak bisa
melewati barikade yang ada di depannya. Dia sendirian dan tidak punya cara
untuk mengatasi semua warga itu. Di waktu yang sama Han bertanya, “Apa mereka
sedang unjuk rasa?”
“Unjuk rasa?”
“Mereka berbicara soal melakukan apa yang tidak seharusnya
mereka lakukan.”
Silocke mengerti apa maksud perkataan Han, karena itu dia mengangguk
dan berkata, “… Situasinya mirip seperti itu.”
“Aku mengerti. Serahkan ini padaku. Aku sudah terbiasa
menangani masalah seperti ini.” Raut jahat yang aneh muncul di wajah Han. “Masalah
seperti ini biasanya terjadi jika pekerja tidak tahu siapa yang sedang mereka
lawan. Pertama, kau harus menanamkan rasa takut pada mereka.”
***
Aileen membantuku menenangkan fragmen cerita yang baru saja
kuserap dengan menggunakan Lamark Kirin.
Akan tetapi, membuat wajah baru tidak semudah dugaanku. ‘The
Face of A Casanova Who Died from Sexual Relations’ tidak bisa tertanam di
wajahku dengan baik hingga sore hari.
Tapi, sekarang aku bisa menatap kaca sambil tersenyum puas.
< Kim Dokja berpikir: Wajah ini lebih tampan dari
Yoo Joonghyuk. Wajah ini sudah layak, kan? >
Setelah Aileen menyelesaikan prosedurnya, dia bergumam, “Sepertinya
wajahmu menjadi lebih baik. Yah, tapi aku tidak tahu pasti. Kenapa wajahmu
terlihat buram…?”
…. Kurasa itu tidak masalah. Hidungku terlihat sedikit lebih
mancung dan pipiku terlihat lebih tirus…
Aileen yang gugup pun bertanya padaku. “Ngomong-ngomong, apa
kita boleh bersantai seperti ini? Sebentar lagi ‘malam’ kedua akan tiba. Para
Eksekusioner akan muncul lagi.”
“Malam ini tidak apa-apa.”
“Guardian tidak bisa melindungimu. Apa kau tidak tahu?”
“Aku tahu.”
Jika bisa, aku lebih suka tidak menggunakan poin milik
Guardian. Tapi sekarang aku tidak punya cara lain. Aku harus menaklukkan malam
kedua tanpa bantuan Guardian. Di malam ketiga aku akan mencoba cara baru.
“Mark tidak akan menjadi target malam ini, kan? Guardian
tidak bisa melindungi nyawa mereka sendiri…”
“Jangan khawatir. Tidak ada orang lain selain kita yang tahu
jika dia adalah Guardian.”
Duke pasti tidak siap menghadapi masalah ini. Dia pasti
tidak pernah menyangka jika revolusi akan berhasil dilakukan. Kami harus
menggunakan kesempatan ini dengan baik.
“Aileen! ‘Malam’ sudah datang!”
Jang Hayoung berteriak dari luar. Aku dan Aileen langsung
bergegas pergi ke tempat pemuda itu. Aku harus menjadi target malam ini untuk
menghindari gangguan yang tidak perlu.
“Revolusioner!”
Orang-orang yang masih mengingat pakaianku langsung bersorak
penuh semangat. Aku merasa sedikit sedih ketika tidak seorangpun sadar jika aku
sudah mengubah wajahku.
[Malam kedua akan segera datang.]
Aku melihat ke sekitar jalan. Mark sedang bersembunyi di
suatu tempat dan kemudian dia akan datang untuk melindungiku.
[Saat ini kau berada dibawah perlindungan Guardian.]
Suara terompet aneh itu terdengar ke seluruh pelosok
kompleks industri, dan perlahan para Eksekusioner menampakkan diri mereka satu
per satu.
“Si a pa Rev olusi oner?”
“Aku. Kalian tidak bisa membunuhku, tapi kalian tetap
berkumpul disini.”
Eksekusioner itu saling pandang satu sama lain.
“Kau me mang re vol usio ner.”
Kemudian salah satu dari mereka melanjutkan. “Ta pi.”
Di detik itu aku merasa ada yang aneh dengan mereka. Tunggu,
ini…
Ini tidak mungkin. Mereka sudah berpikir untuk menggunakan
strategi ini?
“Ya ng aka n ma ti ha ri ini.”
Para Eksekusioner mengarahkan sabit mereka pada target yang
berbeda.
“Bu ka n revo lu si on er.”
Salah satu sabit milik Eksekusioner itu langsung mengarah
para Jang Hayoung.”
Chapter 200 Daftar Isi Chapter 202
Komentar
Posting Komentar