Mahouka Vol. 13 Chapter 5 Part 6
Disclaimer: Not mine
Brigade 101 tidak ditugaskan di area tersebut. Sebuah
panggilan dari Markas Pusat kepada telpon darat pribadi milik komandan brigade
jarang pernah terjadi kecuali ada situasi
darurat yang terjadi—misalnya ada serangan mendadak dari musuh atau
semacamnya. Panggilan dari Kementerian Pertahanan malah lebih jarang terjadi
dari itu. Ketika Saeki berpikir siapa yang menghubunginya malam-malam, dia
memutuskan untuk menerima panggilan itu.
“Jenderal Saeki. Maaf karena saya menghubungi anda
malam-malam seperti ini.”
Di layar tampak seorang laki-laki paruh baya yang lebih tua
darinya. Saeki tahu siapa laki-laki itu.
“Hayama-san dari keluarga Yotsuba? Sudah lama kita tidak
bertemu.”
“Oh! Saya merasa sangat terhormat karena orang sehebat dan
sepenting anda masih mengenal nama pelayan rendahan seperti saya.”
Saeki tidak mengubah raut mukanya ketika mendengar seloroh
Hayama. ‘Apanya yang pelayan rendahan?’ Saeki
tahu siapa Hayama dari Batalion Sihir Independen yang merekrut Tatsuya. Ketika
mereka menarik Tatsuya keluar dari sana,
Saeki pergi untuk melakukan negosiasi secara langsung sebagai orang yang
memiliki pangkat tertinggi di pasukan itu. Di sisi lain, orang yang mewakili
keluarga Yotsuba adalah Hayama. Saeki pernah bertemu dengan Maya secara
langsung, tapi selain mengenalkan diri mereka tidak membicarakan apa-apa. Bisa
dibilang, orang yang menangani semua negosiasi dan hubungan lain dengan Brigade
101 adalah laki-laki ini.
“Alasan kenapa saya menghubungi anda malam-malam seperti ini
adalah karena saya ingin membicarakan sesuatu secara empat mata. Apakah anda
bisa meluangkan waktu? Jika tidak saya bisa menghubungi anda lain hari.”
Ketika perhatian Saeki tertuju pada ingatannya, Hayama
kembali menanyakan ketersediannya. Saeki sebenarnya ingin berkata jika sekarang
dia sedang sibuk, tapi dia segera merubah pikirannya.
“... Baiklah. Saya akan mendengarkan apa yang ingin anda
katakan.”
“Saya sangat menghargai anda. Jika begitu saya akan
mengalihkan panggilan kepada mistress.”
Saeki terkesiap ketika dia menyadari siapa orang yang
dimaksud oleh Hayama.
Setelah Hayama membungkuk hormat kepada seseorang, sosoknya
menghilang dari layar.
“Sudah lama kita tidak berbincang, Jenderal Saeki.”
Wanita yang muncul menggantikan Hayama adalah wanita cantik
yang mengenakan gaun berwarna merah yang sangat gelap. Sosok cantiknya sama
sekali tidak berubah dan tetap sama seperti 3 tahun 10 bulan yang lalu.
“Ya, sudah lama kita tidak bertemu, Yotsuba-san.”
Rasa gugup mulai menyelubungi Saeki.Kepala keluarga Yotsuba
saat ini—Yotsuba Maya. Saeki mengetahui kekuatan apa yang dimiliki wanita itu.
Tentu dia juga tahu mengenai kekuatan keluarga Yotsuba melalui seluruh
informasi yang dia kumpulkan selama karirnya di kemiliteran.
“Saya tahu anda cukup sibuk, Jenderal. Karena itu saya
langsung masuk ke inti pembicaraan.”
Nada yang digunakan Maya lebih dari sopan—bahkan Saeki
merasa jika kepala keluarga Yotsuba itu terdengar sangat bersahabat. Maya sama
sekali tidak memberikan impresi menyeramkan karena senyum lembut dan sikap
elegan nya—yang mana semua hal itu membuat Maya terlihat jauh lebih muda dari
usia aslinya.
Meski begitu Saeki tetap mencerna semua informasi yang dia
lihat dengan telinga dan matanya kemudian mengkombinasikannya dengan ingatan
yang dia miliki. Tidak ada hubungan langsung antara jarak kerja mantra dan juga
jarak fisik. Sebuah mantra bisa mencapai seseorang atau tidak—hal itu tidak
dipengaruhi oleh jarak fisik, melainkan oleh jarak informasi. Faktanya Saeki
pernah diberitahu jika kepala keluarga Yotsuba dua generasi sebelumnya—Yotsuba
Genzou, ayah Maya pernah membuat seseorang terkena mantranya dengan hanya
menunjukkan dirinya di layar TV. Jika begitu, Yotsuba Maya mungkin bisa
membunuh Saeki melalui panggilan video ini. Saeki sampai ke titik ini tanpa
memberikan sanjungan dan penghormatan yang terlalu berlebihan kepada para
atasannya. Tapi, ketika orang yang dia hadapi bisa dengan mudah melenyapkan
nyawanya seperti ini, maka dia tidak boleh bersikap terlalu kaku.
“Apa yang ingin anda sampaikan?”
“Ini mengenai rencana untuk menjerat brigade mu, Jenderal.”
Satu-satunya alasan Saeki bisa tetap mempertahankan muka
datarnya adalah karena kekuatan mental yang dia miliki. Akan tetapi, jika
seandainya dia tidak mempersiapkan dirinya terlebih dahulu, maka mungkin dia
tidak akan bisa menutupi kebingungan yang dia rasakan.
“Sebuah serangan teroris sudah direncanakan dan dilakukan
oleh pihak yang sama. Lebih tepatnya serangan teroris itu akan dilakukan di
Kompetisi Sembilan Sekolah, lebih tepatnya di event Cross-Country
Steeplechase.”
“…. Apa anda mengetahui siapa dalang di balik semua itu?”
Pertanyaan mengenai ‘Apakah kau yakin soal itu?’ tidak
keluar dari mulut Saeki. Yang harus Maya yang mengatakannya—tidak akan ada yang
mengatakan hal seperti itu sebagai sebuah guyonan tidak lucu.
“Sekelompok petinggi di sekeliling Kolonel Sakai dari markas
Pusat JGDF. Dengan kata lain, para hardliner Anti-GAA. Mereka diperlakukan
sebagai dalangnya.”
Setelah mengatakannya Maya tertawa pelan. Bagi orang biasa
mungkin tawa itu tidak berarti apa-apa, tapi bagi Saeki tawa itu adalah sebuah
implikasi jika ada orang lain yang bertindak sebagai dalang masalah ini. Meski
Saeki bisa menebak hal itu, dia tidak menanyakannya pada Maya. Sudah jelas jika
kepala keluarga Yotsuba tidak akan menjawab pertanyaannya itu.
“Saya tidak punya niat untuk ikut campur dalam sandiwara
seperti itu.”
Bohong rasanya jika Saeki berkata dia tidak marah setelah
mendengar ucapan Maya. Dia yakin dia cukup cerdik untuk tidak masuk ke dalam
perangkap sejelas itu, dan dia tahu jika bawahannya juga sama sepertinya.
“Saya percaya pada anda. Karena itulah saya meminta sedikit
waktu anda seperti ini.”
Untuk sekarang, sepertinya Maya sedang memujinya. Akan
tetapi Saeki sama sekali tidak merasa bahagia karena hal itu. Maya mungkin
adalah salah satu penyihir terkuat di dunia, tapi dia masih lebih muda 10 tahun
dari Saeki. Apalagi konspirasi seperti ini adalah keahliannya, bukan Maya.
Jujur Saeki merasa berterima kasih atas informasi yang diberikan oleh Maya,
tapi dia tidak tahan dengan tatapan menghina dari wanita itu.
Tentu Saeki tidak mengatakannya. Dia tidak senaif itu.
“Kalau begitu, apa ada hal lain yang ingin anda katakan pada
saya?”
“Mereka berencana untuk melibatkan saudaraku dalam masalah
ini.”
“… Apa yang anda maksud prajurit spesialis Ooguro?”
“Ya, anda benar. Saya kagum pada anda. Yah, saat saya
memikirkan sifatnya, hal seperti itu memang tidak bisa dihindari.”
Suara helaan nafas Maya terdengar sangat jelas di telinga
Saeki. Maya tidak berakting dan Saeki juga memiliki pendapat yang sama.
“Tetap saja, saya tidak punya niat untuk melakukan peran
yang sudah ditujukan pada saya.”
“Apa sebaiknya saya menghentikannya?”
“Tidak perlu. Mereka sudah susah payah membuat panggung ini
untuk kita—saya rasa kita harus membuat para hard liner merasakan dalang yang sesungguhnya.”
Saeki menatap Maya dengan tajam melalui layar yang ada di
depannya. Dia bisa menebak, Maya ingin menghancurkan kelompok Sakai karena
beberapa alasan tertentu.
Saeki juga berpikir jika para hard liner itu sudah melakukan
sesuatu yang sangat memalukan. Ya, jika mereka menyatakan perang secara
langsung pada GAA sekarang, Jepang pasti kalah dan GAA akan menang. Akan tetapi
dunia tidak hanya terdiri dari GAA dan Jepang. Itu adalah alasan yang sama
ketika dia memberikan bantuan pada Kazama dulu. Jika kalian menggambarkan para
oportunis Anti-GAA selama konflik Dai Viet dan hard liner Anti-GAA yang
sekarang sebagai satu koin dengan 2 sisi yang berbeda, maka hal itu terlalu
sederhana. Semua aksi militer membutuhkan pemikiran dari sudut pandang satu
faktor atau beberapa faktor dalam sebuah situasi diplomasi multinasional.
Saeki tidak percaya pada ide dimana prajurit tidak bisa
memberikan input mengenai masalah internal atau diplomasi. Mereka harus selalu
mematuhi perintah—tentu—tapi Saeki tidak berpikir jika mereka harus terlalu
hati-hati pada sesuatu yang tidak diperintahkan pada mereka. meski begitu,
kelompok Kolonel Sakai sepertinya sudah melenceng dari batasan mereka sebagai
tentara Jepang.
Hal-hal itu hanya berlaku dalam JDF. Pihak Yotsuba tidak
akan mendapatkan keuntungan apapun dari kehancuran kelompok Sakai—Saeki tahu
jika Yotsuba memang tidak menginginkan lebih banyak otoritas di tangan mereka.
Saeki adalah salah satu dari beberapa staff tingkat tinggi dengan koneksi
langsung kepada keluarga Yotsuba. Keluarga Yotsuba menggunakan kekuatan mereka
berdasar pada kepentingan keluarga, pertahanan, dan juga pembalasan. Meski
begitu Saeki tidak cukup yakin untuk mengatakannya dengan lantang.
Apakah kelompok yang ingin melenyapkan para hard liner yang
berdiri di belakang Yotsuba?
Sayangnya Saeki tidak bisa menanyakan hal itu sekarang,
karena sebelum dia bisa mengatakannya Maya mengatakan permintaannya terlebih
dahulu.
“Jika begitu, saya ingin tahu apakah anda bisa memberi
bantuan, Jenderal.”
“Anda ingin saya… mengutus pasukan saya?”
“Tidak. Saya ingin anda mengatasi masalah yang terjadi
setelah ini. Saya tidak bisa muncul di depan publik.”
Itu adalah ucapan tidak tahu malu untuk standar Saeki. Maya
ingin mengacaukan JDF dan meminta agar jenderal JDF membersihkan masalahnya.
Akan tetapi Saeki tidak menunjukkan kekesalannya. Dia
menanyakan keuntungan yang bisa dia dapatkan. “Keuntungan seperti apa yang bisa
saya dapatkan dari semua ini?”
Maya menunjukkan senyum manisnya dan berkata, “Saya bisa
melemahkan interferensi dari 10 Master Clan dalam JDF.”
Saeki mengerti apa yang dimaksud oleh Maya ketika dia
berkata 10 Master Clan. Maya tidak menunjuk pada semua klan, tapi pada Kudou
Retsu.
Saeki menutup matanya agar dia tidak melihat senyum Maya,
berpikir selama beberapa saat dan kemudian menganggukkan kepalanya.
“Apa itu hal yang bijaksana, mistsress?”
Ketika Maya sudah menyelesaikan negosiasi dengan Saeki,
Hayama datang kepadanya dan memberikan sebuah pertanyaan.
“Apa itu bijaksana?”
Respon Maya hanya mengulang pertanyaan sang butler, akan
tetapi wanita itu paham kenapa pelayannya itu bertanya seperti itu.
Orang lain di rumah ini—kecuali Hayama—pasti sudah menahan
lidah mereka. Sayangnya hal seperti itu tidak berlaku pada butler tua itu.
“Keterlibatan Kudou-sama dalam masalah masih berupa
spekulasi semata.”
“Karena itu aku tidak menyebutkan namanya. Lalu…”
Setelah memberikan penjelasan ala kadarnya, Maya memberikan
sebuah senyum jahat.
“Jika begitu, artinya kita juga tidak punya bukti untuk
rencana terorisme dari para hard liner itu, kan?”
Hayama menganggukkan kepalanya. “Faktanya itu hanya tuduhan
palsu. Akan tetapi saya percaya mungkin mengatakan yang seperti itu bukan
masalah. Apalagi mereka lah yang mengharapkan kehancuran para
hard-liner.”
Maya menganggukkan kepalanya, senyum jahat masih tetap
terpasang di wajahnya. “Ya. Kita tidak bisa melawan keinginan dari sponsor
kita. Jika bukan karena insiden ini, kita mungkin harus memilih cara yang lebih
kejam.”
Tensi di antara kedua orang itu mulai berubah seakan
hubungan mereka bukan master dan butler, melainkan lebih ke arah rekan kerja.
“Jika begitu, pergerakan rahasia Zhou Gongjin ini akan lebih
menguntungkan kita. Jika kita melihat laporan dari Tatsuya-san, itu cukup untuk
membuat kepala saya terasa sakit.”
“Kita belum membutuhkan kekuatan seperti tahun lalu… Aku
lebih suka jika dia menyimpan kekuatan itu untuk dirinya sendiri, setidaknya
untuk setengah tahun ke depan… sampai tahun baru berikutnya.” Setelah
berkata seperti itu, Maya menghela nafas dengan dramatis. “Tetap saja, jika ada
percikan api yang mengenai Miyuki-san, aku tidak bisa menyuruhnya tetap diam.”
“Madam, apa anda percaya Jenderal Saeki akan memberikan
bantuan pada Tatsuya-san?”
“Oh, tentu dia akan melakukannya. Dia tidak bisa
menghentikan kita, jadi pasti dia akan membantu kita. Apa JDF berani untuk
membiarkan senjata sihir paling brutal yang bisa mereka dapatkan begitu saja?”
Hayama merasa jika dia mendengar Maya berkata, ‘Bahkan
aku saja tidak akan melakukannya.’
Chapter 5-5 Daftar Isi Chapter 5-7
Komentar
Posting Komentar