Mahouka Vol.13 Chapter 5 Part 5
Disclaimer: Novel bukan punya saya
Sihir singular yang dikuasai Ayako dinamakan Supreme
Diffusion. Mantra ini menyamakan distribusi dari semua gas, cairan, atau energi
fisik dalam area tertentu dan membuatnya tidak bisa diidentifikasi.
Supreme Diffusion adalah mantra yang masuk ke dalam mantra
tipe konvergensi. Seseorang juga bisa memprogramnya ke dalam sekuens aktivasi—dalam
kasus ini Supreme Diffusion juga bisa dimasukkan dalam kategori mantra normal.
Bisa dibilang menguasai mantra ini hingga ke titik dimana seseorang bisa
menggunakannya secara praktis dan taktis itu nyaris tidak mungkin. Penyihir
biasa kebanyakan hanya menggunakan versi Supreme Diffusion yang lebih lemah
yang dinamakan Diffuse. Satu-satunya orang yang Tatsuya tahu bisa menggunakan
Supreme Diffusion hanya Ayako saja.
Jika seseorang menyamakan suara—misalnya, suara musik dan
sejenisnya akan menjadi nada datar yang tidak bisa didengar. Biasanya orang
tidak bisa menyembunyikan fakta jika ada sumber suara disana. Jika begitu maka
mantra itu masih ada di level Diffuse.
Agar mantra Diffuse bisa disebut sebagai Supreme Diffusion,
seseorang harus meluaskan zona penyamaan hingga kekuatan suara itu berada di
bawah jangkauan gelombang yang bisa didengar. Kecepatan aktivasi dan zona
pengaruh Ayako mungkin memang tidak sehebat Miyuki, tapi gadis itu berhasil
melampaui Miyuki dalam hal luasnya area yang bisa dia rubah—menunjukkan salah
satu bakat terhebat yang dimiliki oleh klan Yotsuba.
Area luar di malam hari dimana lampu jarang ditemui adalah
teritori milik Ayako. Di tempat seperti ini gadis itu bisa menggunakan
kemampuannya dengan maksimal. Dia bisa menyatu dengan kegelapan secara instan
dengan cara melakukan difusi selektif pada gelombang elektromagnetik agar dia
atau timnya bisa dipantulkan atau dimunculkan. Ayako menghindari deteksi
auditori dan olfaktori dengan cara menyamakan distribusi gelombang suara dan
mengubah aliran udara. Dengan begitu Ayako bisa menjadi satu dengan udara
malam. Name code nya adalah Yoru—nama yang menggunakan salah satu karakter dari
nama depannya, dan disaat yang sama nama itu menunjukkan salah satu
karakteristik dari mantra Supreme Diffusion.
Meski begitu Ayako tidak bisa menyusup ke dalam hutan buatan
itu, tentu saja Tatsuya merasa kaget. Ayako hanya bisa menggigit bibirnya untuk
menunjukkan rasa frustasi yang dia rasakan.
“Apa kau juga datang untuk melakukan investigasi,
Tatsuya-niisan?”
Fumiya tidak bertanya seperti itu untuk melindungi Ayako.
Dia benar-benar berpikir jika Tatsuya mungkin bisa melakukan apa yang tidak
bisa mereka lakukan.
Dismantle milik Tatsuya dan Supreme Diffusion milik Ayako
memiliki arah alterasi yang mirip. Dismantle bisa menghancurkan materi menjadi
komponen-komponen terkecil dari berbagai sisi, menghancurkan struktur materi
dan menyebarkan distribusi komponen-komponennya hingga menjadi sesuatu yang
tidak memiliki struktur tertentu. Jika begitu kau bisa melihat mantra Dismantle
sebagai Supreme Diffusion dengan kedalaman yang lebih besar tapi dengan luas
yang diperkecil.
Faktanya, alasan Ayako bisa menggunakan Supreme Diffusion
adalah karena dia menerima pelatihan dari Tatsuya saat mereka berada di
kediaman utama klan Yotsuba. Saat itu Tatsuya masih SD, tapi dia sudah
menguasai Dismantle dan Regenerate dengan baik, terlebih lagi saat itu dia
sudah terbiasa melakukan latihan bertarung dengan orang dewasa. Dipilihnya
penyihir keluarga Kuroba untuk melakukan latihan seperti itu juga bukan hal
yang aneh. Meskipun awalnya Tatsuya merasa khawatir jika dirinya tidak bisa
memahami kualitas spesialnya, dia tetap menunjukkan Dismantle pada Ayako yang
sedang berlatih sihir dengan bawahan ayahnya—dengan cara yang sangat mudah
untuk dipahami.
Tatsuya mengetahui jika Ayako memiliki kualitas sihir yang
sama dengannya melalui Elemental Sight yang dia miliki. Saat dia masih kecil
Tatsuya berpikir untuk mendapatkan sekutu untuk dirinya sendiri, karena
itu dia menunjukkan pada Ayako bagaimana caranya menggunakan Supreme Diffusion
dengan menggunakan Dismantle sebagai dasarnya.
Supreme Diffusion milik Ayako pada dasarnya adalah mantra
yang diajarkan Tatsuya padanya. Karena itu tidak aneh jika Tatsuya memiliki
peran penting dalam terbentuknya status Ayako Kuroba sebagai salah satu
penyihir terbaik di klan Yotsuba.
Karena itu Ayako tidak pernah melihat Tatsuya hanya sebagai guardian
semata. Ini jugalah yang menjadi alasan kenapa Fumiya sangat mengagumi
Tatsuya. Di waktu yang bersamaan, hal itu juga menjadi alasan kenapa kakak
beradik Kuroba itu terlalu melebih-lebihkan nya.
“Ya, tapi aku juga tidak tahu apakah aku bisa masuk ke sana
atau tidak.”
Bidang keahlian Tatsuya adalah pertarungan dan pembunuhan. Kemampuan
menyelinapnya ke dalam area kekuasaan musuh memang hampir masuk ke dalam
kategori 1st class berkat latihannya dengan Yakumo-sensei. Akan
tetapi dalam hal bakat alami, Ayako memang berada jauh di atasnya. Tatsuya
tidak punya cara untuk masuk ke dalam tanpa dideteksi siapapun jika Ayako saja
tidak bisa masuk ke dalam sana dengan Supreme Diffusionnya.
“Aku mengerti…” gumam Fumiya yang tidak berusaha untuk
menutupi rasa kecewanya. “Apa sebaiknya kita mencoba sekali lagi? Jika kita
mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki mungkin saja…”
Sayangnya, Fumiya tidak punya rencana konkrit mengenai apa
yang akan mereka lakukan setelah ini.
“Tidak. Memaksa dan membuat keributan adalah hal terburuk
yang bisa kita lakukan. Mungkin sebaiknya kita mundur malam ini.”
“Aku setuju.”
Yang merespon ucapan Tatsuya tadi bukan Ayako atau Fumiya.
“Siapa disana!?”
Saat Ayako bertanya siapa yang mengendap-endap di belakang
mereka, sesosok laki-laki dengan badan ramping muncul dari balik pohon.
“Master, tidak bisakah anda muncul dengan cara yang normal?”
Orang yang mengendap-endap di belakang mereka tidak lain dan
tidak bukan adalah Yakumo—master dari Tatsuya.
“Tatsuya-kun benar. Malam ini kalian harus mundur.” Tanpa
merespon keluhan muridnya itu, Yakumo melanjutkan ucapannya.
“… Tatsuya-san… Apa dia…?” Identitas Yakumo mungkin sempat
muncul dalam kepala Ayako, karena itu dia merasa sedikit rileks.
“Yang sedang kau pikirkan memang benar, Ayako.”
“Kalau begitu dia master Kokonoe Yakumo yang terkenal
itu?”
Kali ini Fumiya yang mengangguk dengan mata berbinar. Saat
kakak beradik itu mendapatkan mandat sebagai generasi keluarga Kuroba yang
selanjutnya—Divisi Intelegensi Yotsuba—nama Yakumo muncul sebagai sosok yang
sangat dihormati.
“Ngomong-ngomong, master. Apa anda berhasil mempelajari
sesuatu?” tanya Tatsuya.
Yakumo menggelengkan kepalanya. “Tidak. Mereka belum menaruh
apapun di dalam lintasan.”
“Anda bisa masuk ke dalam lintasan!?”
Ayako tidak sengaja menaikkan nada suaranya, setelah itu dia
langsung menutup mulutnya dengan tangan. Tatsuya hanya tersenyum simpul ketika
mendengar pertanyaan sepupunya itu, tapi dia langsung menghapusnya dan kembali
berbicara dengan Yakumo.
“Kami menyerah karena sistem keamanannya yang sangat ketat.
Anda benar-benar hebat bisa menembusnya.” ucap Tatsuya sambil melirik Ayako.
Gadis itu masih terlihat frustasi, tapi Tatsuya tidak merasa jika gadis itu
masih menyalahkan dirinya sendiri.
“Tidak. Tidak sama sekali.”
Di sisi lain, Yakumo terdengar sangat bangga.
Bersikaplah sesuai dengan usiamu. Begitu pikir
Tatsuya saat melihat tingkah sang master. Sesaat kemudian Tatsuya merubah
pikirannya—mungkin masternya itu sengaja menggunakan nada seperti itu untuk
mengalihkan pikiran Ayako pada hal lain… pada dirinya.
“Bagaimana keadaan di dalam? Anda bilang tidak ada apa-apa?”
Sihir Ayako bisa melumpuhkan semua sensor pasif, jadi yang
jadi masalah hanyalah sensor aktif yang dipasang di TKP. Bagaimana cara Yakumo
melewati semua sensor itu? Bohong jika Tatsuya bilang dia tidak penasaran. Tapi
kemungkinan besar masternya itu tidak akan memberitahunya secara gamblang meski
dia menanyakannya. Yakumo tidak punya alasan untuk menunjukkan rahasia trik
yang dia gunakan. Kesampingkan dulu masalah itu, yang lebih penting sekarang
mereka harus kembali memprioritaskan tujuan misi kali ini.
“Memang itu yang kumaksud. Sekarang, lintasan ini hanya hutan
buatan dengan halangan normal yang terpasang di berbagai tempat.”
“Apa anda bisa memprediksi dimana Parasidoll akan
diletakkan?”
“Tidak. Mau dimanapun mereka diletakkan, tidak ada bedanya
untuk kita. Begitulah cara mereka membuat tempat ini.”
“Apa itu artinya Parasidoll bisa beroperasi dengan baik di
medan seperti ini?”
“Jika ya, maka mereka memang diciptakan sebagai mesin
petarung.”
Pada akhirnya menyelinap keluar hotel malam ini adalah usaha
yang sia-sia. Tatsuya berterimakasih pada Yakumo, mengucapkan selamat malam
pada Fumiya dan Ayako, dan kemudian kembali ke kamar mereka masing-masing.
Chapter 5-4 Daftar Isi Chapter 5-6
Komentar
Posting Komentar