ORV CHAPTER 33. EPISODE 8 – EMERGENCY DEFENSE (2)
Disclaimer: not mineee
XXXX
Waktu yang
dijanjikan telah tiba.
Aku dan
kelompokku berkumpul di jalur nomor 3. Mereka semua mulai memeriksa senjata
masing-masing, dan sepertinya Lee Hyunsung bisa mengatasi perasaannya dengan
baik.
“Aku sudah
melakukan apa yang Dokja-ssi katakan.”
Karena
senjata yang mereka gunakan sudah aus, aku meminta Lee Hyunsung untuk membuat
senjata baru. Bahan yang dia gunakan berasal dari monster bawah tanah grade 8, groll
yang terbunuh di malam sebelumnya. Pedang dan tombak dibuat dengan memotong
tanduk groll. Meski tidak begitu panjang, tanduk itu sudah cukup bagus untuk
senjata yang dibuat dadakan.
Jung Heewon
tersenyum lebar seakan baru saja mendapat mainan baru.
“Bukankah
itu lebih kuat dan ringan?”
“Ah….
Dokja-ssi, Hyunsung-ssi. Terima kasih banyak.”
Yoo Sangah
menundukkan kepalanya. Tanduk Groll tidak bisa dibuat menjadi senjata tumpul,
jadi hanya Lee Gilyoung yang masih membawa senjata lamanya. Lee Gilyoung hanya
bisa menatap lantai saat tahu jika dirinya tidak mendapat senjata baru. Aku
hanya bisa mengusap kepala anak itu dan kemudian berkata
“Malam ini
tidak akan mudah. Situasinya mungkin akan lebih berbahaya dari kemarin. Apa kalian
siap?”
Mereka
berempat menganggukkan kepala.
“Kalau
begitu kita mulai rencananya.”
Mulai saat
ini kami akan bertarung melawan waktu. Kami harus bekerja secepat dan seefisien
mungkin sebelum aliansi menyadari gerakan kami. Jung Heewon, Yoo Sangah, dan
Lee Gilyoung langsung menghilang ke lantai tujuan mereka sedangkan aku menaiki
tangga bersama Lee Hyunsung.
Lee Hyunsung
berbicara padaku dengan nada ragu-ragu.
“Dokja-ssi.
Aku tidak begitu yakin.”
…. Dia
adalah inti rencana ini, jadi dia tidak boleh bicara seperti ini, karena itu
aku sengaja menjawabnya dengan suara lantang.
“Semuanya
akan lancar.”
Akan tetapi,
wajah Lee Hyunsung masih terlihat agak ketakutan.
“Kurasa
mereka sudah terlalu bergantung kepadaku. Aku tidak yakin bisa melakukannya
dengan baik.”
“Hyunsung-ssi
adalah orang yang bisa diandalkan.”
“…. Terima
kasih. Sebenarnya ini pengalaman pertamaku. Saat aku masih ada di kesatuan, aku
tidak pernah mendapat kepercayaan dari orang lain seperti ini.”
Ini adalah
kali pertamanya aku mendengar cerita ini. Ah, benar juga. Aku tidak tahu
apa-apa soal kehidupan tentara Lee Hyunsung. Novel Cara Bertahan Hidup hanya
menuliskan beberapa kata soal itu.
“Saat semua
ini berakhir, aku ingin mendengar cerita Hyunsung-ssi.”
Aku
mengatakannya dengan santai, tapi sepertinya Lee Hyunsung merasa sangat
tersentuh akan hal itu.
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ mulai membuka
hatinya padamu.]
[Pengertianmu pada karakter ‘Lee Hyunsung’
meningkat.]
“Kadang aku
merasa aneh saat berbicara dengan Dokja-ssi.”
“Huh?
Kenapa…?”
“Sepertinya
kau sudah mengenalku sejak lama…. Aku tidak bisa menggambarkannya dengan
jelas.” Ujar Lee Hyunsung sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. “Ah, aku
tidak bermaksud aneh. Aku hanya…”
“Aku tahu
apa maksudmu.”
“Terima
kasih. Aku juga penasaran dengan cerita Dokja-ssi.”
“Ceritaku?”
“Ya. Aku
tidak pernah bertemu orang seperti Dokja-ssi sebelumnya. Aku penasaran tentang
apa yang kau lakukan sebelum semua ini terjadi.”
Aku merasa
agak aneh saat mendengarnya. ‘Tokoh pembantu’ dalam novel yang kubaca merasa
penasaran padaku. Aku merasa agak tidak nyaman… rasanya seperti ada sesuatu
yang menggaruk hatiku.
“Ceritaku
tidak menarik sama sekali.”
“Aku tetap
ingin mendengarnya.”
Tiba-tiba
sebuah pertanyaan muncul di dalam kepalaku.
Jika novel
Cara Bertahan Hidup menjadi kenyataan, apakah Lee Hyunsung juga hidup di dunia
yang sama denganku? Atau mungkin novel itu yang tiba-tiba menjadi nyata? Aku
tidak tahu. Hanya ada 1 hal yang kutahu. Lee Hyunsung sekarang adalah ‘orang
yang benar-benar ada’ di depanku.
XXX
“Oh, teman
Yoo Joonghyuk. Apa kau datang untuk negosiasi?”
Kali ini
beberapa paman datang menyambut kami. Mereka adalah anggota Aliansi Tuan Tanah
Chungmuro.
“Hmmm…. Tapi
dimana teman perempuanmu?”
Paman yang
barusan bertanya sedang memegang rambut seorang perempuan. Dia adalah anggota
kelompok yang berlindung di green zone 5/5 kemarin. Laki-laki itu tertawa tepat
di depan wajahku.
“Aah, nona
ini tidak membayar sewanya…. Ini bukan masalahmu.”
“To-tolong.
Tolong aku!”
Perempuan
itu menatapku dengan memelas. Di dalam kepalaku, konstelasi dari sistem
kebaikan absolut mulai berteriak. Meski begitu aku tetap menunggu, itu karena
aku tahu jika seseorang akan melakukan sesuatu.
“Lepaskan
dia.”
Dan dia
adalah Lee Hyunsung.
“Siapa kau?”
Lee Hyunsung
melirikku setelah mendengar pertanyaan paman itu seakan dia sedang meminta izin
kepadaku. Aku pun menganggukkan kepalaku.
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ ingin melakukan
keadilan dengan keinginannya sendiri.]
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ akan segera
berevolusi.]
Para anggota
aliansi langsung menarik senjata mereka dan langsung menyerang kami. Aku
melihat jamku dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulainya. Aku langsung
menaikkan level stat ku dengan menggunakan koin.
[1.200 koin telah diinvestasikan untuk
Stamina.]
[Stamina Lv.15 >> Lv.18]
[Staminamu meningkat dengan drastis!]
[1.200 koin telah diinvestasikan untuk
Strength.]
[Strength Lv.15 >> Lv.18]
{Kekuatanmu meningkat dengan drastis!]
Ini yang namanya
efisiensi maksimal dengan investasi minimal.
[Koin yang kau miliki: 20.450 C]
Aku punya
tempat lain untuk menggunakan sisa koinku.
Blaaar!
Aku bisa
mendengar ledakan kecil dari arah subway. Beberapa saat kemudian aku bisa
mendengar keributan kecil. Itu adalah tandanya.
“Hyunsung-ssi!”
Lee Hyunsung
mengangguk. Kami langsung berlari ke arah para paman yang ada di depan kami dan
mereka hanya menatap kami dengan wajah bingung.
“Apa, hei
sialan!”
[Skill eksklusif White Pure Star Energy
telah diaktifkan.]
Slash!!
“Kyaaa!!!”
Lengan
laki-laki yang memegang rambut perempuan itu melayang dan dia hanya bisa
terdiam saat melihat darahnya muncrat kemana-mana. Kami berdua tidak
menghiraukan mereka dan terus berlari. Beberapa detik kemudian para anggota aliansi
langsung mengejar kami.
“Dasar gila!
Cepat hentikan mereka!”
Di koridor
B2 terdapat lahan pribadi milik Gong Pildu.
[Kau sudah memasuki lahan pribadi.]
“Kepung
mereka!”
Para anggota
aliansi yang ada di depan mencegat kami. Ada beberapa anggota aliansi yang
menghilang, jumlah orangnya lebih sedikit dari perkiraanku. Ada 20 orang di
belakang dan 12 orang di depan, jumlah yang masih lumayan banyak.
Namun
begitu, aku tidak punya niat untuk melawan mereka semua.
Saat aku
hampir berhadapan dengan anggota aliansi, Lee Hyunsung langsung maju ke depanku
dengan membawa tameng besinya.
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ menggunakan stigma
Great Mountai Push Lv.1]
Blam blam blam!
Lee Hyunsung
menggunakan kekuatan ototnya yang luar biasa untuk membuat semua orang itu
jatuh seperti kartu domino.
[Karakter ‘Gong Pildu’ mengaktifkan Armed
Zone Lv.4]
Turret-turret
mulai bermunculan di seluruh tempat. Semua turret itu berisi peluru sihir
berwarna merah dan siap untuk menembak kapan saja. Ada 5 mini-turret yang
muncul. Sepertinya level Armed Zone milik Gong Pildu sudah bertambah.
“Dokja-ssi!”
Aku
menggantikan Lee Hyunsung dan menerima tamengnya. Saat tameng itu menyentuh
tanganku, sebuah peluru langsung mengarah padaku dan berhasil mendorongku
beberapa langkah ke belakang.
Blar! Blar! Blar!
Serangannya
sangat berat, rasanya seperti menerima tembakan dari meriam. Tangan yang
kugunakan untuk memegang tameng terasa sakit. Magic Power Lv.19 memang kuat,
tapi aku harus bertahan.
[Efek kompensasi dari Unbroken Faith telah
meningkatkan Stamina ke level 20.]
[Kekebalan 1 tingkat lebih tinggi telah
melindungi tubuhmu.]
“Ada penyewa
nakal disini.”
Aku bisa
mendengar suara Gong Pildu dari belakang sana.
Kaki kami
berdua tidak bisa bergerak karena tekanan peluru sihir dan para anggota aliansi
terus mengejar kami berdua. Durabilitas tameng besi ini terus menurun dan
sepertinya tameng ini hanya bisa menahan belasan peluru sihir lagi.
Gong Plidu
berbicara seakan ini adalah event yang sangat menarik.
“Aku tidak
pernah berpikir kau akan membayar sewa. Apa yang kau mau?”
“Aku ingin
berhenti menjadi penyewa.”
“Menarik.
Apa kau ingin merebut lahanku?”
“Kita lihat
saja. Lebh dari itu…”
[Beberapa stat ‘penyusup’ berkurang karena
efek dari lahan pribadi Gong Pildu.]
…. Sudah
dimulai. Ini adalah alasan kenapa kemampuan Gong Pildu sangat mengerikan. Efek spesial
dari Armed Zone adalah ‘private land debuff’.
Sihir
berwarna merah mulai berkumpul dalam turret-turret.
[Karakter ‘Gong Pildu’ menyiapkan ‘peluru
sihir yang sudah diperkuat’.]
Selama kombo
dari ‘lahan pribadi’ dan Armed Zone tidak dihancurkan, hanya ada sedikit
inkarnasi yang bisa mengalahkan Gong Pildu.
“Mati.”
Saat peluru
sihir itu akan ditembakkan, aku mendengar teriakan dari kejauhan. Para anggota
aliansi yang terluka mulai masuk ke dalam sarang Gong Pildu.
“Pi-Pildu-ssi!
Lahannya…!”
Para
laki-laki itu mendapat luka sabetan pedang di tubuh mereka. Sepertinya Lee
Jihye sudah mulai bergerak. Sekarang saatnya. Aku menatap Lee Hyunsung dan
berkata.
“Hyunsung-ssi,
sekarang!”
Lee Hyunsung
menatapku tajam.
“Hancurkan
lantai ini!”
Lee Hyunsung
mengangkat tangannya tinggi-tinngi. Dia terlihat tidak nyaman dan kesal, tapi
wajahnya juga menunjukkan kesungguhan untuk tidak lari dari tanggung jawabnya,
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ berhasil
berevolusi.]
Ada cahaya
perak yang mulai muncul dan menyelubungi tubuh Lee Hyunsung.
Aku merasa
agak emosional saat melihat cahaya itu. evolusi karakter ‘Lee Hyunsung’ adalah
salah satu scene favoritku dalam novel Cara Bertahan Hidup. Ini adalah alasan
kenapa Steel Sword Lee Hyunsung disebut sebagai tokoh pendukung terkuat. Alasannya…
[Karena evolusi karakter telah berhasil,
sebuah stigma baru berhasil didapatkan.]
Dalam hal
‘satu serangan’, Lee Hyunsung disebut sebagai yang terkuat dalam novel Cara
Bertahan Hidup.
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ menggunakan stigma
Great Mountain Smash Lv.1]
Sihir
berwarna pucat berkumpul di tangan Lee Hyunsung dan dalam sekejap tangan Lee
Hyunsung membesar seperti tangan raksasa.
“Haaaaaa!”
Kemudian tangan
Lee Hyunsung menghantam lantai yang ada di bawahnya.
Blaaaaarrr!!!!
Suara yang
timbul karena hantaman Lee Hyunsung terdengar sangat keras. Pecahan keramik
mulai berterbangan dan anggota aliansi mulai berteriak.
“A-apa!?”
Krak, krak, krak!
retakan
besar mulai muncul di lantai dan turret-turret yang ada di atasnya mulai goyah.
Peluru sihir dari sana juga mengarah ke tempat yang tidak seharusnya. Ledakan
demi ledakan terus terjadi dan debu mulai memenuhi tempat ini. Beberapa saat
kemudian…
brrr brr brr!
Getaran
hebat terjadi dan lantai B2 rubuh ke bawah.
[Green Zone telah dihancurkan.]
[Lahan pribadi milik karakter ‘Gong Pildu’
telah dihancurkan.
Aku melihat
lantai yang rubuh dan menyeringai ke arah Gong Pildu.
“Mari
kembali ke hari saat kita tidak memiliki lahan sama sekali.”
Chapter 32 Daftar Isi Chapter 34
Komentar
Posting Komentar