I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 217
Suaraku dan sura Victor bertumpuk dan aku langsung
menjauhkan tanganku dari wajahku.
Aku tidak bisa percaya jika gerakan reflekku bisa menyebabkan kekacauan ini. Kenapa aku selalu mendapat masalah belakangan ini?
“Kau sangat cantik hingga rasanya menyebalkan.”
“Itu hal pertama yang ingin kau katakan padaku?”
“Kau memang wanita asli, tapi kenapa matamu cuma satu?”
“Sepertinya seorang pangeran tidak akan tertipu dengan penyamaran
seperti ini, ya.” Aku menyerah mengelabui Victor dan kembali bicara dengan gaya
asliku.
“Tentu aku masih kesal. Siapa yang menyangka jika anak
laki-laki dekil tadi adalah seorang wanita cantik?
“Maaf kalau badanku sangat bau.”
“Jangan khawatir. Baumu sudah tidak menyengat sekarang.”
Victor perlahan mendekatiku. Aku ingin lari, tapi aku tidak
bisa melakukannya meski aku ingin.
Akan lebih baik jika aku bisa bernegosiasi dengannya sekarang…
Tapi aku tidak tahu sejauh mana dia mau mendengarkan ceritaku.
“Kenapa kau datang ke istana ini?”
“Karena aku ingin berguna.”
“Darimana asalmu?”
“Dari sebuah desa miskin.”
“Kau punya wajah bangsawan meski datang dari desa miskin,
eh?”
Memangnya wajah macam apa yang kau mau??
Victor menatap wajahku dengan seksama. Aku tidak pernah
ditatap orang lain seserius ini sebelumnya.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku setelah ini. Aku
merasa hampir gila saat berpikir jika Victor bisa menebak bahwa aku berasal
dari Duelkiss. Tapi ada kemungkinan jika Victor memang sudah mengetahuinya…
“Mata emas… Aku tidak tahu kalau kau bisa bergerak seperti
itu hanya dengan satu mata. Dan lagi, kau membungkus kedua matamu dengan kain.”
Ucapnya sambil menatap kain lusuh yang ada di tangannya.
“Apa yang ingin kau lakukan padaku?”
“Aku tidak tahu kau ini orang berbahaya atau tidak. Tapi Kau
masih bisa kugunakan. Selama kau berada di istana, aku akan memanfaatkanmu
semaksimal mungkin.”
“Kau tidak akan mengadukanku pada siapa-siapa?”
“Aku tidak akan mendapatkan keuntungan meski melakukannya.
Ah, kain ini sangat bau. Sebaiknya kau segera mencari penggantinya.”
Bukannya perkataan itu agak kurang sopan untuk wanita?
Tapi dia mengizinkanku tinggal di sini, iya kan? Aku merasa
sedikit kaget. Jujur saja, kupikir aku akan langsung ditendang keluar dari
istana ini.
Dan jika itu sampai terjadi, aku harus memikirkan cara baru
untuk mencari informasi.
“Siapa nama aslimu?”
“…. Alicia.”
Tidak masalah mau dia tahu namaku atau tidak, lagipula aku
sudah menunjukkan wajah asliku.
“Alicia, jadi itu alasan kenapa namamu menjadi Ria.”
Aku mengangguk.
Mungkin seharusnya aku menggunakan nama berbeda karena
sekarang aku sedang berpura-pura menjadi anak laki-laki. Misalnya Michael atau
John.
“Aku hanya ingin memastikan satu hal padamu.”
“Apa?”
“Apa kau berasal dari Negara ini?”
“Kenapa kau bertanya seperti itu?”
“… Orang-orang di Negara ini bisa berbicara dengan bahasa
kuno. Kau bisa melakukannya?”
Tentu saja aku bisa. Saat aku mengurung diri selama 2 tahun
dalam kabin, aku mempelajari semua bahasa kuno dari semua Negara yang ada di
dunia ini.
[Dimana aku bisa mendapatkan kain pengganti?]
Setelah aku mengatakannya, Victor membelalakkan matanya.
… Kenapa kau malah kaget? Bukannya ini bahasa yang biasa
digunakan di sini?
[Ikuti aku.]
Setelah diam selama beberapa saat, Victor menjawab
pertanyaanku dengan menggunakan bahasa kuno yang sama.
Dia mulai berjalan dan aku mengikutinya dari belakang. Aku berjalan
sambil menundukkan kepala dan berusaha untuk tidak bertatapan dengan siapapun.
“Kau tahu tidak, para petinggi Negara ini bahkan tidak bisa
berbicara dengan bahasa kuno.”
Sepertinya Victor menggumamkan sesuatu, tapi aku tidak bisa
mendengarnya dengan jelas.
Komentar
Posting Komentar