ORV CHAPTER 32. EPISODE 8 – EMERGENCY DEFENSE (1)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya. Ini punya Sing Shong
XXXX
[Lee
Hyunsung sedang duduk terdiam seperti perwira yang sedang menjalankan
tugasnya.]
Mungkin ada
deskripsi seperti itu di novel Cara Bertahan Hidup. Dan mungkin memang ada
kalimat seperti itu di sana.
[Mungkin
Lee Hyunsung tidak mengetahuinya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya
hari ini.]
“Hyunsung-ssi?”
“…. Ah,
mm... aku ketiduran sebentar. Dokja-ssi, apa kau sudah lebih enakan?”
“Ya. Aku
sudah tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, kau tadi mengigau. Perwira yang sedang
bertugas…. Begitu.”
“Ah,
benarkah?”
“Ya. Sesuatu
soal tentara kelas 2 Lee Hyunsung.”
Wajah Lee
Hyunsung memerah.
“I-itu….
cuma trauma ketika aku masih jadi tentara.”
“Saat masih
jadi tentara? Bukannya Hyunsung-ssi seorang perwira?”
“Itu…. aku
pindah ke unit ketiga saat masih kopral.”
“Kudengar
itu jarang terjadi. Kau pasti sangat cocok menjadi tentara.”
Lee Hyunsung
tertawa, dan itu adalah tawa yang bisa kupahami. Beberapa orang memang cocok
menjadi tentara, dan orang yang tetap tinggal di sana tidak akan bisa cocok di
tempat lain.
Ini adalah
waktu yang tepat untuk melempar umpan.
“Tapi, aku
sangat bersyukur karena Lee Hyunsung-ssi ada disini.”
“Huh?”
“Aku merasa
lega saat Lee Hyunsung-ssi ada di depanku. Rasanya seperti ada seseorang yang
selalu melindungiku.”
“….
Begitukah?”
Lee Hyunsung
tersenyum tipis dan terlihat sedikit sendu. Meski begitu itu adalah senyum yang
membuatku merasa lebih nyaman. Setelah mengatakan itu aku memisahkan diri dari
Lee Hyunsung.
Di novel
asli Cara Bertahan Hiduo, Lee Hyunsung mengalami evolusi karakter saat
melindungi orang-orang di stasiun Gumho dari kelompok Cheoldoo. Tapi sekarang
Jung Heewon sudah mengambil peran itu.
Yoo Sangah,
Jung Heewon dan Lee Gilyoung berjalan mendekatiku. Aku menoleh ke arah mereka.
“Apa kalian
lihat yang tadi? Lakukan saja seperti itu.”
“Ya. Kami
melihat yang tadi…. Tapi kenapa kami harus melakukan itu?”
Ada alasan
kenapa kami melakukan semua ini.
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ mulai merasa
bertanggung jawab.]
Saat ini Lee
Hyunsung sedang membersihkan tamengnya dengan wajah polos.
Skill
Omniscient Reader’s Viewpoint memang curang. Setidaknya itu yang terjadi bagi
para ‘karakter’.
“Aku ingin
membantu Hyunsung-ssi. Belakangan ini dia tidak terlihat bersemangat. Bukannya
dia akan senang kalau dipuji dan disemangati?”
Aku
mengatakan semua ini demi Lee Hyunsung. Yoo Sangah yang polos pun menganggukkan
kepalanya.
“Apa ini
yang namanya ‘dance like a while at praise’?”
“Mirip.”
“Aku
mengerti. Akan kucoba!”
Tidak
seperti Yoo Sangah, Jung Heewon merasa tidak yakin.
“Dokja-ssi.”
“Ya.”
“Sponsormu bukan orang seperti
‘One-Eyed Fortuneteller’ kan?”
“…. Siapa
itu?”
“Kau tidak
tahu?”
Yah,
sepertinya orang seperti itu memang ada. Untuk sesaat, kupikir Jung Heewon lah
orang yang menulis novel Cara Bertahan Hidup. Misalnya, dia tahu jika Gung Ye
adalah ‘One-Eyed Maitreya’.
“Bukan itu.
aku punya skill spesial. Skill itu bisa membuatku memahami orang dengan baik.”
“…. Aku
tidak yakin ingin tahu soal itu, jadi aku tidak akan tanya.”
“Terima kasih.”
“Tapi, apa
kau pernah menggunakannya padaku?”
Aku hampir
menunjukkan ekspresi kagetku pada wanita itu. untungnya Jung Heewon tidak punya
skill Lie Detection. Aku menatap Lee Gilyoung dan berkata:
“Aku hanya
menggunakannya untuk laki-laki saja.”
“Ya ampun.”
Itu tidak
bohong. Aku belum pernah membaca isi hati Jung Heewon. Setidaknya hingga
sekarang.
“Ngomong-ngomong,
aku ingin kalian melakukannya juga. Pertama, Jung Heewon-ssi, lalu Yoo
Sangah-ssi, dan Gilyoung yang terakhir. Tolong gantian bicara dengannya.”
“Ya ampun,
kau ingin aku bilang ‘aku benar-benar mempercayaimu Hyunsung-ssi’? Yang seperti
itu?”
“Tidak perlu
sejauh itu.”
“Hh… Aku
benar-benar ingin mati.”
Meski
begitu, Jung Heewon masih harus melakukannya. Agar rencana ini bisa sukses,
evolusi Atribut Lee Hyunsung sangat amat diperlukan. Aku akan melakukan hal ini
lebih cepat jika tahu kalau Yoo Joonghyuk akan bertingkah seperti ini…. Tapi,
jika kita berusaha dengan keras, kurasa aku bisa melihat hasilnya hari ini.
Sepertinya
rencana ini berjalan dengan lancar.
“Hyunsung-ssi
benar-benar bisa diandalkan. Kau kuat seperti pohon pinus.”
“Haha,
terima kasih Heewon-ssi. Lagu favoritku memang Pinus Hijau.”
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ merasa bangga.]
“Aku tidak
tanya.”
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ merasa agak sedih.]
“Kupikir aku
tidak pernah melihat orang seadil Hyunsung-ssi.”
“Ah…. Kurasa
aku bukan orang seperti itu. tapi terima kasih, Yoo Sangah-ssi.”
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ mulai merasa
khawatir tentang keadilan dirinya sendiri.]
‘Hyunsung-hyung
punya otot yang paling mantap.”
“Terima
kasih semuanya.”
[Rasa percaya diri karakter ‘Lee Hyunsung’
mulai meningkat.]
Untunglah
Lee Hyunsung orang yang cukup simpel, jadi pujian sederhana seperti ini sudah
cukup untuknya. Setelah mengulang percakapan yang sama beberapa kali, pesan
yang muncul di depanku mulai berubah.
[Karakter ‘Lee Hyunsung’ menunggu
kesempatan evolusi atributnya.]
Oke.
Rencananya berjalan lancar.
Yoo Sangah
bertanya dengan nada sedikit khawatir. “Kurasa Hyunsung-ssi merasa terbebani…”
Yoo Sangah
benar-benar baik. Meski dalam situasi seperti ini, dia selalu memikirkan
perasaan orang lain. Aku tidak punya kemampuan seperti itu.
“Mungkin
sedikit. Tapi dia memerlukannya. Ada beberapa orang di dunia ini yang bisa
menjadi lebih kuat saat mereka membawa beban yang lebih besar.”
“Ah…”
“Jangan
khawatir, dan…. Gilyoung, apa kau melakukan yang kuminta?”
“Ya, hyung.”
Jawab Lee Gilyoung yang berdiri di sebelah Yoo Sangah. Di kepalanya ada
sepasang kecoa yang mirip seperti antenna.
“Noona itu
ada di lantai B1.”
“Terima
kasih.”
Lee Hyunsung
sudah siap. Sekarang waktunya mencuri kekuatan milik orang lain.
Aku menaiki
tangga sendirian. Para anggota Aliansi Tuan Tanah menyambutku saat aku terus
naik ke atas.
“Haha. Siapa
ini? Bukannya dia si penyewa ilegal itu?”
“…”
“Kau naik ke
sini setelah melakukan hal menakjubkan itu. apa kau berhasil bertahan tanpa
ruangan, kemarin? Apa Yoo Joonghyuk membantumu?”
Aku
mengabaikan mereka semua dan terus berjalan. Semua orang-orang itu terus
berbicara seakan mereka berpikir jika aku sedang merasa ketakutan.
“Bukannya
hidup bersama Yoo Joonghyuk itu berat? Bergabung saja dengan aliansi kami.
Pildu-ssi bilang jika dia mau menerimamu dengan tangan terbuka.”
Aku tidak
mempedulikan mereka semua dan menghitung jumlah green zone yang tersisa. Jumlahnya
berkurang banyak setelah skenario kemarin dan bisa dibilang, jumlahn ini ideal
untuk menjalankan rencana malam ini.
“Hei,
sekarang kau berani mengabaikan kami!?”
“Aku
mendengarkan kalian semua. Bilang padanya kalau aku akan memikirkannya.”
Para anggota
aliansi saling tatap dan tertawa saat mendengar jawabanku. Setidaknya mereka
bisa tertawa bebas saat ini.
Aku terus
berjalan menaiki escalator dan tiba-tiba sebuah pedang menempel di leherku. Aku
sudah memprediksinya…. Dan hanya ada satu orang yang memiliki tipe skill yang
bisa menyembunyikan gerakan seseorang sejak awal.
[Ghost
Walk.]
“Aku kecewa,
paman.”
Lee Jihye.
Gadis yang bangga dengan kemampuan bertarungnya yang luar biasa. Ada alasan
kenapa gadis ini bisa dipilih oleh Duke of Loyalty And Warfare.
“Paman, kau
tahu apa yang akan terjadi pada teman perempuanmu jika kau menyetujui kerja
sama dengan mereka, iya kan?”
“Aku tahu.”
“Apa kau
benar-benar mengerti? Bukannya kemarin kau lebih memilih mati?”
Aku
mengangkat bahu.
“Letakkan
pedang itu. ayo kita bicara.”
“Bicara? Kau
sengaja pergi menemuiku?”
“Ya.”
Lee Jihye
menyarungkan pedangnya dan aku berjalan mengikuti di belakangnya. Lee Jihye
berjalan dari lantai B1 ke mesin tiket kereta yang ada di pintu masuk.
Sepertinya kita akan bicara agak lama.
“Apa yang
ingin paman bicarakan?”
“Kenapa kau
berdiri disini?”
“Master
bilang untuk menjaga tempat ini.”
“….
Menjaga?”
“Karena itu
aku tidak bisa membiarkanmu lewat.”
Lee Jihye
menyentuh mesin tiket dan menyentuh lehernya dengan tangannya yang lain. Aku
melihat ke tempat yang ada di belakang mesin tiket itu. Ada beberapa pintu
keluar yang mengarah ke permukaan, tapi tidak semua pintu mengarah ke sana.
Saat itu aku merasa sesuatu yang buruk sedang terjadi.
…. Yoo
Joonghyuk sialan, dia tidak sedang menempuh rute itu kan?
Jika Yoo
Joonghyuk ingin melindungi tempat ini, maka hanya ada satu alasannya.
Saat skenario
sedang berjalan, dia mulai menyelesaikan ‘hidden dungeon’ yang ada di
Chungmuro. Menyerang hidden dungeon…. Kedengarannya keren. Jika protagonis bisa
bertambah kuat, itu malah lebih bagus.
Masalahnya
dungeon ini adalah tempat yang tidak bisa diselesaikan Yoo Joonghyuk di akhir
regresi ke-3 nya. Sepertinya aku harus menyelesaikan skenario ini secepatnya.
“Aku butuh
bantuanmu.”
“Bantuanku?”
“Hari ini,
aku akan menghancurkan kelompok Gong Pildu.”
“…. Kau
serius paman?”
Lee Jihye
menatapku tajam seakan dia ingin menusuk jantungku.
[Pengertianmu pada karakter ‘Lee Jihye’
semakin meningkat.]
“Paman tidak
cukup kuat. Kau tidak mungkin bisa mengalahkannya sendirian.”
“Meskipun
kau membantuku?”
Lee Jihye
memperlihatkan ekspresi seakan dia baru saja menerima hinaan yang besar.
Wajar. Gadis
itu sudah menantang Gong Pildu di hari pertama setelah dia sampai di stasiun
dan kemudian dia pergi. Jika Yoo Joonghyuk tidak muncul dan menyelamatkannya,
dia pasti mati.
“Aku punya
caranya. Aku bisa melakukannya kalau kau membantuku.”
“…. Master
bilang aku tidak boleh pergi dari sini.”
“Jika kau
tidak membantuku, akan ada banyak orang yang mati.”
“Orang-orang
memang akan mati cepat atau lambat.”
“Apa Yoo
Joonghyuk berkata seperti itu?”
Lee Jihye
menatapku dengan tajam.
“Anak
laki-laki yang kemarin sudah mati. Apa kau tahu?”
“…. Aku
tahu.”
“Mungkin dia
bisa tetap hidup. Jika itu terjadi, dia akan langsung menghampiri kami untuk
mengatakan sesuatu soal Yoo Joonghyuk.”
“Itu…”
“Yoo
Joonghyuk membunuhnya. Dia bisa menyelamatkan anak itu.”
Aku merasa
kacau saat mengatakannya. Aku tahu jika aku tidak berbeda jauh dari Yoo
Joonghyuk. Di kereta, stasiun Gumho…. Aku mengabaikan orang-orang yang mungkin
bisa kuselamatkan, dan semua itu agar aku bisa menyelamatkan diriku sendiri.
Tapi orang
hipokrit bisa mengatakan beberapa kemungkinan.
“Aku melihat
videomu saat di skenario pertama.”
Badan Lee
Jihye bergetar saat mendengar perkataanku.
“Itu adalah
video saat kau membunuh sahabatmu untuk bertahan hidup.”
“….
Hentikan.”
“Sebenarnya
kau tidak mau melakukannya.”
[Karakter ‘Lee Jihye’ merasa sangat
terganggu.]
“Apa yang
kau tahu?”
“Aku tahu
apa yang kutahu. Tentu saja aku tidak tahu situasimu. Aku hanya bicara pada
diriku sendiri.”
“…”
“Tapi karena
aku sedang berbicara, aku akan mengatakannya padamu. Jika kau lari hari ini,
kau pasti akan menyesalinya seumur hidupmu. Kujamin itu.”
[Karakter ‘Lee Jihye’ merasa sangat
menderita.]
Aku tidak
tahu soal ‘manusia’ bernama Lee Jihye, tapi aku tahu soal ‘karakter’ bernama
Lee Jihye. Gadis ini adalah bawahan Yoo Joonghyuk yang sangat loyal. Tapi itu
adalah cerita di masa depan, bukan sekarang. Dia mengagumi kekuatan Yoo
Joonghyuk tapi dia sangat berbeda dari Yoo Joonghyuk.
Lee Jihye
membuka mulutnya beberapa menit kemudian.
“Jika aku
membantu, apa mereka bisa tetap hidup?”
“Tidak
semuanya. Tapi beberapa pasti selamat.”
“…. Apa yang
harus kulakukan?”
“Aku akan
memulai rencananya jam 7 malam ini.”
Aku
mengatakan rencanaku kepadanya. Untuk menjalankan rencana ini, Lee Jihye harus
melakukan apa yang kuminta darinya.
Lee Jihye
menatapku dengan mulut ternganga.
“Apa kau
sudah gila, paman? Kau benar-benar akan melakukan ini?”
“Ya.”
“…. Jujur,
aku tidak berpikir kalau rencanamu akan berhasil. Kuberitahu saja, kurasa aku
tidak akan bisa membantumu.”
“Pilihan ada
di tanganmu.”
Lee Jihye
memang berkata seperti itu, tapi aku yakin jika dia akan melakukannya. Pada
akhirnya dia adalah orang yang dipilih oleh Duke of Loyalty and Warfare.
[Konstelasi Secretive Plotter menyukai
kelancanganmu.]
[100 koin ditambahkan untukmu.]
[Sponsor Lee Jihye menyukaimu.]
[100 koin telah ditambahkan untukmu.]
Sekarang
persiapannya sudah selesai.
Chapter 31 Daftar Isi Chapter 33
Komentar
Posting Komentar