ORV Chapter 256: Episode 45 – Entrance as a Character (2)
Disclaimer: novel ini bukan punya saya
Ketika wenny man berbalik, ada sebuah tombak yang dihiasi
percikan cahaya kuning melesat ke arahnya. Wenny man mengernyitkan alisnya dan
mundur beberapa langkah ke belakang. Serangan yang barusan adalah serangan yang
berisi cerita yang cukup kuat.
“Dokkaebi senior?”
Wenny man bisa melihat bayangan dari sosok yang melayang di
balik tombak kuning itu. Itu adalah dokkaebi sebesar bayi yang menggunakan
pakaian yang rapi. Dia adalah Bihyung.
{Tinggalkan bayi itu disini dan enyah dari hadapanku.}
Taring merah terlihat dengan jelas dari dalam mulut Bihyung
yang sedang menggeram. Dokkaebi dari Star Stream biasanya tidak mudah marah.
Para konstelasi tidak menyukai dokkaebi yang menunjukkan emosi mereka. Akan
tetapi ada saat-saat tertentu yang bisa membuat dokkaebi benar-benar marah.
Saat itulah taring mereka akan bersinar terang.
“Kenapa kau datang untuk menyelamatkan dokkaebi yang
bahkan bukan anggota biro?”
{Dokkaebi tetaplah dokkaebi.}
“Lucu sekali.”
{…. Akulah membuat anak itu terlahir. Aku mungkin tidak
ikut membesarkannya, tapi setidaknya aku harus bertindak seperti orang tua,
kan?}
Wenny man tertawa saat mendengarnya.
“Orang tua? Hah! Orang tua katamu!?”
Wenny man tertawa dengan keras hingga benjolannya bergetar
dengan kencang.
“Sejak kapan dokkaebi punya perasaan manusiawi seperti
itu? Jika yang seperti itu benar-benar ada, harusnya kau memberikan itu pada
para leluhurmu.”
{Maaf, waktu itu aku belum lahir.}
“Lalu, siapa yang akan memberikan kompensasi untuk
penderitaan kami!?”
Salah satu mata wenny man yang tertutupi kabut akhirnya
nampak jelas. Itu adalah Great Demon’s Eyes. Iris berwarna kuning itu mulai
berputar dan memancarkan tekanan yang sangat kuat.
“Siapa yang akan membayar rasa sakit yang kami rasakan
ketika ‘story bag’ kami diambil!?”
{Omong kosong apa itu? Aku tahu cerita soal itu, tapi yang
kutahu kami sudah mengembalikan story bag itu. Kami bahkan melipat gandakan…}
Situasinya menjadi semakin buruk ketika wajah Bihyung
terlihat semakin kaku. Dia tidak menyangka wenny man akan mencoba melawannya.
Bihyung mungkin sudah menunjukkan jika dia memiliki kekuatan yang besar, tapi
ini adalah pertama kalinya dia bertarung dengan salah satu wenny people.
‘…. Tidak peduli apa yang terjadi, sebisa mungkin hindari
pertarungan dengan wenny people.’
Itu adalah saran yang ditinggalkan oleh dokkaebi generasi
sebelum dirinya. Bihyung adalah dokkaebi yang cukup tua di cabang Seoul, tapi
dia tidak tahu banyak mengenai hubungan antara dokkaebi dan wenny people.
Satu hal yang pasti adalah kedua ras itu sudah saling
bermusuhan, bahkan sebelum konsep channel terbentuk.
Wenny man berkata, “Sepertinya kau tidak tahu apa-apa.
Kalian tidak mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik wenny people.”
Bihyung merasa kesal ketika mendengar jawaban seperti itu. {Aku
tidak tahu soal itu. Cepat berikan anak itu padaku! Jika tidak…!}
“Ada banyak tipe kejahatan di dunia ini.”
Suara wenny man terdengar menakutkan. Sebelum Bihyung bisa
berteriak, wenny man melanjutkan kata-katanya yang terdengar seperti sebuah
sajak lagu lama.
“’Kejahatan pertama’ adalah kejahatan yang membuat
seseorang tak bahagia.”
Benjolan di pipi wenny man menjadi semakin besar. Bihyung
langsung waspada ketika melihatnya.
“’Kejahatan kedua’ adalah kejahatan yang mencintai
penderitaan.”
Bersamaan dengan sajak itu, sesuatu keluar dari benjolan
milik wenny man. Itu adalah sesuatu yang tidak boleh dilepaskan.
“’Kejahatan yang paling menjijikkan’ adalah kejahatan
yang menunjukkan penderitaannya pada orang lain.”
Bihyung langsung bergerak tanpa rasa ragu.
[Otoritas dari cerita raksasa sedang digunakan.]
Bihyung menjadi dokkaebi senior dan mendapatkan hak untuk
menggunakan cerita raksasa. Wenny man tidak akan bisa mengesampingkan kekuatan
yang bisa memanipulasi Star Stream. Ngomong-ngomong, wenny man langsung tertawa
melihat sikap Bihyung. “Apa dokkaebi generasi sebelumnya tidak
memberitahumu? Jangan pernah gunakan kekuatan itu di depan wenny people.”
Cerita yang mengalir dari benjolan itu mulai memerangkap
cerita yang ada di sekitar tubuh Bihyung. Bahasa dari sistem itu berwarna hitam
pekat seakan seseorang mengguyur dunia dengan cat hitam.
[Operasi cerita raksasa ■■■■….]
Bihyung sangat kaget. Manipulasi seperti ini hanya bisa
digunakan oleh dokkaebi dengan level di atas level dokkaebi peringkat
tertinggi. Bagaimana bisa wenny man memiliki kekuatan itu…?
{Mungkinkah…. Itu bahasa dari dunia lain!?}
“Dokkaebi bodoh. Kesalahanmu adalah datang kesini
sendirian.”
Sesuatu terlihat sedang merangkak keluar dari benjolan milik
wenny man. Monster mengerikan itu menjulurkan tentakel-tentakel nya melalui
bagian benjolan yang terkuak.
“K-Kuoh, kuooooh.”
Tentakel itu dengan cepat mencengkram tubuh kecil milik
Bihyung.
[Cerita ‘Song of the Wenny Person’ memberikan efek
padamu.]
Bihyung menyadari jika dia terlambat memberikan respon
ketika cerita itu menyentuhnya. Kenapa dokkaebi dari generasi sebelumnya
menghindari wenny people?
[Karena karakteristik rasial, resistensi pada ‘wenny
people’ berada di titik terendah.]
[Kebencian dari wenny people membuat pikiranmu menjadi
lemah.]
[Dendam wenny people mengurangi kekuatan tempurmu dengan
signifikan.]
Bihyung tidak tahu harus berbuat apa, dan entah kenapa sekarang
dia merasa seperti sedang menjadi seorang inkarnasi. Ada banyak tatapan mata
yang mengarah padanya seperti sebuah anak panah.
[Konstelasi ‘King Heungmu the Great’ terkejut saat
mengetahui kekuatan wenny people.]
[Konstelasi ‘God of Wine and Ecstasy’ mengernyitkan alis
ketika melihat sumber kekuatan dari wenny people.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ mengepalkan
tangannya.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ merasa sangat
marah!]
Wenny man tertawa. “Kami tidak bisa menggunakan kekuatan
ini untuk ras lain. Tapi, lain cerita jika itu dokkaebi.]
Tentakel-tentakel itu mempererat cengkramannya pada Bihyung.
Bihyung bisa merasakan kebencian wenny people melalui tentakel-tentakel itu.
Itu adalah cerita yang menunjukkan kekuatan yang hampir tidak
bisa dikalahkan oleh dokkaebi selama wenny people bisa memenuhi semua
persyaratannya.
“Kau akan mati di hadapan semua konstelasi yang kau
sukai. Dan hari ini aku akan mendapatkan cerita yang sangat menarik.”
Cerita mengalir keluar dari tubuh Bihyung seakan dia adalah buah
yang sedang diperas. Bihyung ingin menghubungi biro untuk meminta bantuan, tapi
dia pasti mati sebelum bantuan itu datang.
Itu terjadi tepat ketika kesadarannya hampir menghilang.
Tentakel-tentakel yang melilit Bihyung tiba-tiba meledak. Wenny
man yang terkejut langsung mundur beberapa langkah. Bihyung pun jatuh, tapi
sebelum tubuhnya menyentuh tanah seorang laki-laki menangkapnya.
“Dokkaebi bodoh. Kenapa kau menantang wenny person
sendirian?”
Bihyung menoleh ke arah suara dingin itu. Sepatu boot yang
berdarah. Mantel hitam panjang yang ditiup angin. Biyoo yang terperangkap hanya
bisa berteriak “Baaat!” ketika para konstelasi di langit mengirimkan
pesan.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ berteriak memberimu
semangat!]
Bihyung menatap senjata hitam yang ada di tangan laki-laki
itu dan langsung mengenalinya.
{K-kau…}
Jantungnya berdetak semakin kencang ketika dia bertatapan
dengan laki-laki itu. Hal itu terjadi bukan karena skill Sage’s Eyes yang
didesain oleh laki-laki tertua di semua dimensi, bukan juga karena keganasan yang
dia pancarkan. Bihyung sudah bertemu banyak inkarnasi, tapi hanya satu
inkarnasi yang selalu diperhatikan oleh laki-laki ini. Dan sepertinya dia
sedang berpikir apa yang perlu dia lakukan untuk membunuh Bihyung. Untungnya,
saat laki-laki itu melihat Bihyung yang sedang menggeliat, dia langsung
melempar tubuhnya ke belakang.
“Tetap disana.”
Bihyung menyentuh tanah dengan suara keras dan bergulung
beberapa kali di tanah. Laki-laki itu memegang pedang di tangan kanannya tanpa
rasa ragu sedikitpun. Black Demon Sword mulai merintih dan cerita transenden
mulai menyelimuti laki-laki itu.
Tentakel yang terpotong menggeliat-geliat di tanah. Wenny
man menatap datar ke arah laki-laki itu. Yoo Joonghyuk membuka mulutnya dan
berkata, “Kau adalah great demon of the horizon.”
“Benar. Sudah lama tidak bertemu, boneka mimpi tertua.”
“…. Ini pertama kalinya aku bertemu denganmu.”
“Hahaha! Kau tidak akan pernah tahu! Kau tidak akan
pernah tahu meski sudah mengalami 1000 kematian dan 1000 kehidupan. Karena kau…!”
Yoo Joonghyuk tidak punya niat untuk mendengarkan ocehan
wenny man, karena itu dia langsung mengayunkan pedang untuk memotong ruang yang
ada di depannya.
Wenny man yang melihat pedang itu terhunus tepat di depan
hidungnya pun berteriak, “Bukankah kita tidak saling perlu serang seperti
ini? Lagipula kau tidak punya hubungan dengan masalah ini…”
“Berikan Shin Yoosung padaku.”
“Apa?”
Wenny man mengikuti arah tatapan Yoo Joonghyuk yang mengarah
ke kurungan tempat Biyoo disekap. Wenny man akhirnya sadar jika situasinya sudah
berubah. “Apa kau menginginkan dokkaebi ini? Bah! Manusia tidak memerlukan
channel…”
“Aku tidak perlu channel.”
Biyoo yang berada dalam kurungan mulai meneteskan air mata.
Bihyung mendudukkan dirinya dan mendengarkan percakapan mereka berdua. Aura kekuatan
transenden mulai menyelimuti pedang Yoo Joohyuk.
Wenny man tertawa. “Aku tidak habis pikir. Kau tidak tahu
nilai dokkaebi ini? Dan lagi, kenapa kau sangat keras kepala dt regresi kali ini?
Dokkaebi ini tidak akan berguna meski dia bersama laki-laki bernama Kim Dokja
itu! tidak peduli berapa banyak variabel yang dia miliki, aliran Star Stream…”
Percikan energi transenden muncul dan aliran energi sihir
mulai mengalir ke Black Demon Sword milik Yoo Joonghyuk. Tangan wenny man
menjulur ke langit.
Kekuatan sihir itu mengalir dari ujung pedang dalam bentuk Breaking
the Sky Energy dan hal itu membuat wenny man berteriak. “B-berhenti!! Kau
tidak tahu karena akumulasi perbuatanmu masih rendah. Di dimensi paralel yang
lain…!”
Spoiler yang terlalu banyak itu menyebabkan munculnya
percikan cahaya di sekitar tubuh wenny man. Dia menelan ucapannya dan kembali
berteriak.
“Yang pasti, kau sudah membuat kesalahan! Jangan pernah
buat aku menjadi musuhmu…”
“Aku sudah membuat janji pada partnerku. Aku akan
membalaskan dendamnya.”
Tubuh Biyoo mulai bergetar. Dia mungkin sudah kehilangan banyak
ingatan mengenai kehidupan lamanya, tapi tubuh Biyoo tetap bergetar dengan
hebat ketika mendengar ucapan Yoo joonghyuk.
“Kau akan mati disini.”
Shin Yoosung dari regresi ke-41 tidak memiliki ingatannya.
Jika begitu, siapa yang akan membalaskan dendamnya? Yoo Joonghyuk tidak tahu.
Dia hanya mengayunkan pedangnya. Sama seperti balas dendam untuk regresi
pertamanya yang selesai di regresi kedua, dan balas dendam untuk regresi keduanya
yang selesai di regresi ketiga.
Yoo Joonghyuk menarik tentakel yang keluar dari benjolan milik
wenny man dan kemudian meletakkan ujung pedangnya di salah satu tangan wenny
man. Detik berikutnya, Yoo Joonghyuk berdiri di belakang wenny man. Breaking
the Sky Energy memenuhi seluruh tempat.
“Tu-tunggu sebentar! Berhenti…!”
Benjolan milik wenny man menggeliat di udara. Detik
berikutnya, tubuh wenny man diliputi kegelapan yang keluar dari dalam benjolan itu.
“Kutukan. Aku akan mengutukmu! ‘Aku’ dari semua dimensi
tidak akan memaafkanmu…!”
Mulut wenny man terkena serangan Black Demon Sword. Wenny
man berteriak dengan keras dan tidak lama kemudian kegelapan yang keluar dari
benjolannya menelan seluruh tubuhnya.
Kegelapan itu menatap Yoo Joonghyuk selama beberapa detik dan
kemudian menghilang sepenuhnya. Seluruh tempat itu menjadi sunyi. Yoo Joonghyuk
pun hanya bisa berdiri kelelahan karena terlalu banyak menggunakan energi
transenden. Beberapa saat kemudian ada banyak pesan yang dia terima.
[Kau telah mendapatkan cerita legenda yang baru!]
[Kau sudah mendapatkan pencapaian yang tidak pernah ada
sebelumnya.]
[Cerita ‘One Who Killed a Wenny Person’ berhasil
didapatkan!]
[Semua wenny people di Demon World akan menunjukkan sikap
permusuhan padamu!]
Perlahan, Yoo Joonghyuk berjalan ke arah kurungan dan
mengeluarkan Biyoo dari sana. Biyoo menangis keras. Tangan kecilnya menyentuh
Yoo Joonghyuk beberapa kali. Yoo Joonghyuk hanya menatap Biyoo selama beberapa
detik sebelum memasukkannya dalam saku mantelnya. Setelah itu dia mulai
berjalan kembali.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ menangis bahagia.]
[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ menyeka kepalanya
dengan handuk.]
[Konstelasi ‘Maritime War God’ sangat terkesan hingga dia
ingin menulis sebuah puisi.]
Cahaya dari banyak konstelasi bersinar ke arahnya, tapi
tidak ada yang mencapai Yoo Joonghyuk. Tidak peduli berapa lama mereka hidup,
mereka tidak akan pernah memahami perasaan seorang regressor yang sudah
mengalami kehancuran dunia sebanyak dua kali. Beberapa detik setelahnya, Yoo
Joonghyuk menerima pesan baru.
[Konstelasi ‘Demon King of Salvation’ sedang menatapmu.]
Itu adalah bintang yang tidak pernah muncul di 2 kehidupan
lamanya. Lalu kenapa? Entah kenapa Yoo Joonghyuk merasa jika bintang itu
harusnya ada disana untuk waktu yang sangat lama.
Yoo Joonghyuk berkata, “Pergi kau Kim Dokja.”
Kemudian, salah satu bintang yang ada di langit benar-benar
menghilang.
“…Kim Dokja?”
Tidak ada jawaban dari Kim Dokja.
Chapter 255 Daftar Isi Chapter 257
Komentar
Posting Komentar