Mahouka Vol. 13 Chapter 6 Part 1

 Disclaimer: Novel bukan punya saya


5 Agustus, 2096. Kompetisi Sembilan Sekolah akhirnya dibuka.

Semua hal mulai dari event dan upacara pembuka, semuanya berubah. Misalnya Pillars Break dan Shields Down yang menggunakan sistem pertandingan kualifikasi. Kesembilan tim akan dibagi menjadi 3 kelompok, lalu pemenang dari tiap kelompok akan bertanding di babak final. Dalam event Rower and Gunner, semua peserta atau pasangan akan melakukan balapan sendiri-sendiri dan berkompetisi dalam hal kecepatan laju perahu dan keakuratan serangan.

Meski peraturan dalam Mirage Bat tidak banyak berubah, pihak panitia merubah jumlah peserta yang ikut dalam pertandingan. Pihak panitia memutuskan jika ada 27 atlit—3 dari tiap sekolah—yang akan bertanding dalam babak kualifikasi. Pembagian kelompoknya juga berubah dari 4 atlet per kelompok menjadi 3 kelompok dengan 3 atlet dan 3 kelompok dengan 5 atlit dimana susunan atlet yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan lewat undian. Terlebih lagi pihak panitia sudah membatasi penggunaan sihir terbang yang hanya bisa digunakan selama 60 detik saja. Dengan kata lain, panitia menciptakan peraturan dimana para atlit harus mendarat di tanah sebelum waktu 60 detik itu habis.

Peraturan Monolith Code juga berubah. Event yang dulunya memiliki format pertandingan kualifikasi ireguler dan diakhiri pertandingan final, sekarang formatnya berubah menjadi pertandingan round-robin yang diadakan selama 2 hari berturut-turut. Dengan memanfaatkan kelima area dengan maksimal, mereka bisa melakukan 10 babak, dan tiap babak terdiri dari 4 hingga 8 pertandingan. Ini artinya atlit Monolith Code akan bertanding sebanyak 8 kali di hari ke-9 dan 10. Kemudian, jika mereka memilih untuk ikut serta dalam event Steeplechase di hari ke-11, maka mereka harus menjalani event itu dalam keadaan lelah fisik dan mental.
*) Round robin. Buka link ini: https://en.wikipedia.org/wiki/Round-robin_tournament

Di hari pertama kompetisi akan diadakan pertandingan kualifikasi Pillars Break ganda pria dan wanita, begitu juga dengan Rower and Gunner.

“Mungkin aku akan membutuhkan bantuanmu jika event yang kita tangani diadakan di waktu yang sama, Isori-senpai.”

“Tapi sepertinya kita tidak perlu pusing soal itu lagi.”

Tatsuya mengatakan pendapatnya sambil memeriksa informasi kompetitor dari sekolah lain di dalam tenda strategi SMA 1. Saat ini mereka sedang memeriksa jadwal pertandingan yang diadakan hari ini.

Kualifikasi Pillars Break terdiri dari 9 pertandingan baik untuk pria dan wanita. Jumlah ini setara dengan setengah jumlah pertandingan tahun lalu. Kemudian, satu pasangan ganda akan bermain dalam 2 pertandingan. Untuk event ini—setidaknya—mereka bisa mengurangi beban yang dimiliki oleh para peserta.

Akan tetapi, karena alasan itulah susunan lapangan untuk beberapa event ikut berubah. Tahun lalu pihak panitia menyediakan 2 lapangan untuk tiap gender, tapi tahun ini pihak panitia hanya menyediakan 1 lapangan saja. Itu artinya jadwal mereka tahun ini tidak akan sepadat tahun lalu. Akan tetapi hal itu memang berhasil menciptakan kelonggaran dalam jadwal semua sekolah.

Alasan Tatsuya menghela nafas adalah karena dia merasa lega. Barusan dia mendapat informasi jika jadwal balapan Eimi dan pertandingan Shizuku-Kanon tidak akan bertabrakan.

Tatsuya bertugas untuk melakukan tuning CAD milik Shizuku dalam event Pillars Break dan CAD Eimi dalam event Rower and Gunner. Tatsuya mendapatkan permintaan dari keduanya, akan tetapi jika jadwal balapan Eimi dan salah satu pertandingan Shizuku-Kanon bertabrakan, maka dia akan meminta tolong pada Isori untuk mendukung baik Kanon dan Shizuku.

Normalnya, mau itu event Pillars Break atau RG (para atlet menyingkat nama Rower and Gunner), staf teknisi biasanya tidak melakukan apa-apa selama pertandingan berlangsung. Mereka bisa melakukan minor tuning pada CAD dan melakukan pembinaan selama pertandingan Shields Down—yang memiliki format 2 ronde di setiap pertandingan—berlangsung dan pertandingan Mirage Bat yang terdiri dari 3 ronde di setiap pertandingannya. Satu teknisi juga biasanya menangani 2 atlet yang bertanding dalam pertandingan ganda, tapi Tatsuya merasa tidak enak untuk menyerahkan atlet binaannya pada teknisi lain. Jika kemungkinan itu menjadi kenyataan, dia merasa bertanggung jawab jika ada hal buruk yang terjadi.

Menurut jadwal yang Tatsuya dapatkan, balapan Eimi diadakan pagi hari, lalu Shizuku akan bertanding di ronde ke-4 dan ke-7. Jadwal pertandingan mereka tidak akan bertabrakan.

“Kalau begitu aku akan pergi ke arena RG terlebih dulu.”

“Semangat ya. Tapi aku tahu aku tidak perlu mengkhawatirkan dirimu, Shiba-kun.” ucap Isori sambil tersenyum ke arah Tatsuya.

 

Salah satu dari 3 ruang tunggu yang digunakan untuk atlet dan staf, Tatsuya membuka ruang tunggu untuk SMA 1. Tidak ada siapapun di dalam sana, dan masih ada 30 menit sebelum pertandingan dimulai. Staf teknisi biasanya akan memulai pekerjaannya sekarang, tapi atlet bisa datang sedikit lebih siang.

“Selamat pagi.” Sesaat setelah Tatsuya membuka pintu, Azusa masuk ke dalam ruang tunggu dan menjawab sapaannya.

“Selamat pagi, Shiba-kun!”

Sebelum Tatsuya bisa menjawab sapaan itu, Eimi tiba-tiba muncul di belakangnya. Tatsuya merasa jika Eimi sudah merusak ritme kerjanya, tapi dia tetap menjawab sapaan teman seangkatannya itu.

“Selamat pagi ketua, Amy. Kalian datang bersama-sama?”

Maksud dari kata bersama-sama yang diucapkan oleh Tatsuya merujuk pada senior yang menjadi pasangan Eimi, yang masuk ke dalam ruang tunggu bersama dengan gadis itu. Senior itu—yang memang memiliki sifat pendiam—hanya menganggukkan kepalanya ke arah Tatsuya. Tatsuya juga membalas anggukan itu dengan sopan.

“Yep. Kami sarapan bersama-sama. Kau tidak menunggu terlalu lama, kan?” tanya Eimi yang kelihatannya tidak peduli dengan jawaban Tatsuya.

jujur saja dialah yang akan kesusahan jika Eimi sampai mengkhawatirkannya, karena itu Tatsuya hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak. Aku juga baru sampai di sini.”

“Oh, baguslah!” Eimi menyatukan kedua tangannya dan tersenyum manis ke arah Tatsuya. Mungkin sikap Eimi yang seperti itu terlihat licik di mata beberapa orang, tapi sikap seperti itulah yang cocok untuk gadis itu.

“Kalau begitu ayo mulai tuning untuk CAD mu.” ucap Tatsuya.

“Kita juga harus segera memulai tuning.” ucap Azusa pada senior pasangan Eimi.

 

Hasil pertandingan hari pertama sudah keluar. Eimi dan pasangannya mendapatkan peringkat satu di RG ganda putri, pasangan ganda putra RG mendapat peringkat ketiga. Pasangan Kanon-Shizuku berhasil memenangkan satu tempat di pertandingan pertama, dan pasangan ganda pria untuk pillars Breaks berhasil masuk ke babak kualifikasi.

“Eimi, balapanmu sangat luar biasa. Kau berhasil menembak semua target!”

“Terima kasih, Subaru. Aku juga terkejut dengan kemampuanku sendiri!”

Suara bernada ceria saling bersahutan di meja makan, tapi yang mereka dapatkan bukan kemenangan yang mudah.

“Kami tidak menyangka SMA 7 akan melakukan hal sehebat itu.”

Aura yang memancar dari tempat duduk staf dan teknisi dimana Azusa, Hattori, Isori, Kanon, Tatsuya, dan Miyuki sedikit berbeda dengan tempat duduk SMA 1 lainnya. Ekspresi mereka terlihat serius karena mereka sedang melakukan rapat di akhir hari pertama.

“Kita berhasil mendapatkan peringkat ke-3 untuk ganda pria dan pertama di ganda putri. Tapi SMA 7 berhasil mendapatkan peringkat 1 untuk ganda pria dan dan peringkat 2 untuk ganda putri.” ucap Hatori setelah mendengar ucapan Azusa. Baru satu event yang sudah berakhir, tapi SMA 1 hanya mendapatkan peringkat ke-2 untuk keseluruhan klasemen. Pertandingan Tunggal RG akan diadakan di hari kedua, dan staf SMA 1 berpendapat jika itu akan menjadi pertandingan paling merepotkan untuk sekolah mereka.

“Orang-orang tidak memasangkan SMA 7 dan air tanpa alasan, kah? Aku tidak pernah menyangka kita begitu tertinggal dalam hal akurasi mantra… Tapi jujur, kemampuan mereka sangat luar biasa.”

Setelah mendengar pendapat jujur dari Isori, Hattori kembali memberikan tanggapannya. “Mungkin sekolah kita akan lebih diuntungkan jika SMA 7 mendapatkan peringkat pertama untuk pertandingan tunggal putra dan putri besok.”

“Apa alasannya agar perbedaan skor mereka tidak terlalu jauh dengan SMA 3?”

“Ya. Tapi aku tahu itu ide yang cukup pesimistik.”

SMA 3 mendapatkan peringkat 2 di ganda pria RG dan peringkat 3 di ganda putri RG, dan pencapaian itu memberikan 60 poin untuk sekolah mereka. Skor SMA 1 di hari pertama hanya berjarak 20 poin lebih banyak dari mereka. Memang itu hanyalah poin yang dihasilkan dari 1 event saja, akan tetapi pikiran dimana mereka tidak bisa memberikan jarak yang lebih lebar dengan SMA 3 bisa memberikan dampak buruk bagi tim. Bisa dibilang, ini adalah gambaran dari seberapa kecilnya kepercayaan diri staf SMA 1 pada event yang akan diselenggarakan esok hari.

“… Bukankah seharusnya kita… kalian tahu kan, mengutus Shiba sebagai teknisi di pertandingan RG solo pria? Siapapun yang dia tangani pasti menang, kan?”

Tiba-tiba Kanon mengatakan ide gilanya. Jika dilihat dari sudut pandang logika semata, apa yang dikatakan Kanon memang ada benarnya—tapi itu terlalu sembrono.

Di saat itulah pihak staf SMA 1 merasakan tekanan yang luar biasa berat. Reflek, Kanon langsung berjengit kaget, untungnya Tatsuya berhasil menghentikan Miyuki sedangkan isori berhasil menghentikan Kanon sehingga tidak terjadi keributan lebih jauh di meja mereka.

“Kita tidak bisa merubah jadwal secara mendadak. Meski aku ditugaskan menjadi teknisi dalam pertandingan solo besok, itu tidak berarti jika hasilnya akan menjadi lebih baik.”

Paruh pertama dari jawaban Tatsuya adalah sesuatu yang disetujui oleh semua orang—bahkan Kanon sendiri. Akan tetapi paruh kedua dari kalimat itu membuat semua orang merasa curiga. Semua orang sudah tahu jika kemampuan dan keakurasian sihir tembak yang ditunjukkan oleh para atlet dari tim putri adalah hasil kerja dari Tatsuya selaku pembina dan teknisi CAD mereka.

“Dari hasil yang kita dapatkan hari ini, pertandingan pertama sepertinya sangat berpengaruh pada hasil akhir. Kurasa agak aneh ketika atlet ganda dan teknisinya memberikan nasihat pada atlet solo, bukan begitu?”

Apa yang dikatakan Tatsuya juga ada benarnya, tapi semua orang yang ada di meja itu sadar jika Tatsuya sedang berusaha membelokkan arah pembicaraan. Akan tetapi kali ini tidak ada yang menceramahinya, menyanggah ucapannya, dan hal-hal yang serupa dengan itu.

 

Chapter 5-7     Daftar Isi     Chapter 6-2


Komentar

Postingan Populer