ORV Chapter 203: Episode 38 – Fake Revolutionary (5)

 Disclaimer: Novel bukan punya saya, oke.


Spy…

Aku pernah membaca soal ‘mata-mata’ yang ada di dalam novel Cara Bertahan Hidup.

< Semua posisi yang ada di Revolutionary Game pasti berpihak pada ‘Revolusioner’ atau pada ‘Diktator’. Hanya ada satu posisi yang tidak pasti. Mereka adalah ‘Spy’. >

Spy adalah posisi paling berbahaya dan yang paling pengecut dalam Revolutionary Game. Karena itu novel Cara Bertahan Hidup menggambarkan mata-mata dengan kalimat seperti ini.

< Tim yang bisa mendapatkan mata-mata akan memenangkan game ini. >

Dalam Revolutionary Game dimana informasi menjadi prioritas utama, status Spy memiliki peran yang sangat penting.

Alasannya, mata-mata bisa memeriksa posisi informasi dari orang yang diinginkan. Ada batas 10 orang per hari yang bisa diperiksa, tapi ini sudah menjadi bukti yang cukup jika mata-mata bisa menggoyahkan status quo yang ada di atas papan permainan.

Sekarang orang yang mengaku sebagai Spy berada di depanku. “Kau Yoo Joonghyuk?”

Penampilan laki-laki ini tidak cocok dengan Demon World. Dia memberikan aura yang terasa ambigu. Tidak, mungkin yang lebih pas… Bagaimana mengatakannya ya? Kenapa aku merasa déjà vu saat melihat wajahnya? Tapi aku yakin tidak pernah menemukan sosok ini dalam novel Cara Bertahan Hidup.

Aku menjawab pertanyaan laki-laki itu. “Ya, benar. Namaku Yoo Joonghyuk.”

Ngomong-ngomong reaksi laki-laki itu juga aneh.

“Hm… Begitukah?”

Di momen inilah aku menyadari sesuatu. “Dari mana kau bisa tahu namaku?”

Biasanya orang yang ada di Demon World akan bertanya apa aku Revolusioner atau bukan. Tapi hal pertama yang dia pastikan adalah namaku… ‘Yoo Joonghyuk’.

Laki-laki itu mengangkat bahunya dan berkata. “Haha. Itu nama yang terkenal.”

Tidak seperti apa yang dia katakan, laki-laki itu menatap wajahku dengan seksama. Dia menatapku seakan ada sesuatu yang dia ketahui. Aku yakin itu.

< Orang ini mengenal Yoo Joonghyuk. >

Aku langsung mencoba mengingat isi novel Cara Bertahan Hidup, tapi aku tetap tidak bisa menebak siapa dia. Sejak awal Yoo Joonghyuk adalah regressor, dan seharusnya timeline ini terjadi sebelum dia memasuki Demon World.

Harusnya tidak ada orang yang mengenal Yoo Joonghyuk di sini. Jika dia ahli dalam mengamati, mungkin dia pernah melihat Yoo Joonghyuk lewat layar kaca… tapi itu tidak mungkin.

Karena reaksiku yang terlalu lambat, Jang Hayoung, Aileen dan Mark merasa was-was. Mereka menatapku dan laki-laki itu secara bergantian. Mungkin mereka bisa merasakan jika ada sesuatu yang salah dengan laki-laki ini.

Aku memutuskan untuk menanyakan identitasnya. “Siapa namamu?”

“Namaku Aurelius.”

“…Aurelius?”

Sesaat aku merasa ragu. Aku ingat pernah membaca nama itu di suatu tempat. Bukan di novel Cara Bertahan Hidup, tapi di tempat lain.

“Itu nama yang tidak umum.”

“Ya. Banyak orang berkata seperti itu.”

“Kau mata-matanya?”

“Benar.”

[Skill eksklusif Lie Detection Lv.3 diaktifkan!]

[Selama skenario Revolusi berjalan, kau tidak bisa menggunakan skill Lie Detection.]

… Seperti yang kuduga, aku tidak bisa menggunakan skill itu. Aku sudah menebaknya.

Ada sebuah scene dimana Yoo Joonghyuk diregresi ke-111 merasa frustasi karena skill ini tidak bisa digunakan. Barusan aku mencoba menggunakannya, tapi hasilnya seperti perkiraanku.

Yah, jika Lie Detection bisa digunakan dengan bebas, tingkat kesulitan skenario ini tidak akan setinggi ini. Untungnya Lie Detection bukan satu-satunya skill yang kumiliki.

[Skill eksklusif Character List diaktifkan!]

Tentu aku tidak bisa mengetahui posisi pasti dari orang ini meski sudah menggunakan Character List. meski begitu, setidaknya aku bisa menebak posisi apa yang dia miliki dari informasi yang kudapatkan.

[Informasi milik orang yang ada di depanmu tidak bisa diakses dengan menggunakan Character List.]

[Orang ini tidak ada di daftar karakter.]

… Apa? Aku merasa bingung selama beberapa detik setelah melihat pesan itu.

[Informasi mengenai orang yang ada di hadapanmu sedang diperbarui.]

[This person’s information will be added in the next update.]

[Informasi orang ini akan ditambahkan di pembaruan selanjutnya.]

Aku tidak menduga akan mendapat pesan seperti itu. Laki-laki yang tidak tahu apa yang sedang terjadi padaku itu pun bertanya.

“Huh? Ada apa? Apa ada yang salah?”

Orang yang tidak bisa kubaca dengan skill Character List. Itu artinya dia adalah orang yang tidak ada di novel asli Cara Bertahan Hidup. Dengan kata lain dia adalah variabel yang kuciptakan sendiri.

Tapi bagaimana bisa? Ini Demon World, bukan bumi…

Aku merasa ragu saat Mark bertanya. “Apa kau datang untuk bergabung dengan pihak kami?”

“Mungkin ya, mungkin tidak.”

“Apa maksudmu?”

“Aku datang untuk menyelamatkanmu. Jika situasi ini tidak berubah, pihak revolusi pasti akan hancur.”

“… Kau datang untuk menebar abu meski makanannya belum matang?”

“Aku sedang tidak bercanda. Opini publik mengenaimu benar-benar buruk. Apa kau tidak melihat situasi yang ada di luar?”

Ya. Aku memang bisa mendengar kerusuhan dari arah luar. Aku juga bisa mendengar suara ketukan pintu yang keras. Kami saling bertatapan dan kemudian memutuskan untuk keluar dan melihat situasi. Sesaat setelah kami membuka pintu, suara yang kami dengar menjadi semakin jelas.

“Revolusioner!”

Ada banyak orang yang menatap kami sambil berteriak. Jika kuperkirakan, ada kurang lebih 100 orang yang sedang berkumpul di depan rumah Aileen. Beberapa dari mereka berteriak marah dan menyalahkanku.

“Semua ini salahmu! Jika saja kau tidak ada!”

“Istriku terluka!”

Someone even threw stones. To be honest, I was a bit surprised. There was some damage but it wasn’t enough for them to come out to such an extreme degree.

Beberapa orang bahkan melemparkan batu ke arah kami. Jujur aku merasa kaget ketika melihat ini. Memang benar beberapa dari mereka mendapat luka dari serangan Eksekusioner, tapi luka itu tidak cukup fatal hingga mereka perlu melakukan hal seekstrim ini.

Seseorang berkata, “Situasi masih lebih baik saat ‘malam’ datang setiap 3 hari sekali!”

Sebelum skenario revolusi dilakukan, ‘malam’ hanya datang setiap 3 hari sekali. Sekarang ‘malam’ muncul selama 2 hari berturut-turut. Tentu saja rasa takut orang-orang semakin meningkat.

Jang Hayoung berteriak ke arah orang-orang itu. “Kalian semua gila… Apa yang kalian bicarakan, hah!? Apa kalian memang semenyedihkan itu!? Kalian pikir ada satu orang yang mati tiap 3 hari sekali itu lebih baik!?”

Beberapa orang yang mendengar teriakan pemuda itu langsung mundur. Jang Hayoung melanjutkan teriakannya.

“Jika kalian ingin hidup seperti itu, tinggalkan saja kompleks industri ini!”

“Bo-bocah sepertimu memang tahu apa!? Apa kau tahu seperti apa kondisi yang ada di luar kompleks!?”

Suara itu terdengar ketakutan. Semua orang juga tahu betapa mengerikannya daerah luar.

< Orang biasa termasuk ke dalam bagian skenario yang dilaksanakan di kompleks industri. Jika mereka meninggalkan kompleks industri, mereka akan mendapat penalti karena meninggalkan area skenario. >

Penalti pengasingan. Semua orang yang ada di Demon World mengetahui hal itu.

Karena itu orang-orang yang ada di sini lebih memilih undian kematian setiap 3 hari sekali. Dan karena sekarang Revolusioner telah muncul, undian kematian itu berubah dari 3 hari sekali menjadi sehari sekali.

“A-apa setelah ini kita akan mengalami ‘malam’ setiap hari?”

“Apa yang akan kalian lakukan!? Apa yang akan kalian lakukan sekarang!?”

Suara-suara itu terdengar panik.

Aileen dan anggota dewan yang lain mencoba menahan kerumunan orang itu. Aku menoleh ke arah Aurelius yang sedang menatapku dengan senyum menyebalkan di wajahnya.

“Sekarang, apa kau mengerti situasi yang sedang terjadi?”

Seorang Revolusioner yang tidak mendapat dukungan penduduk pasti akan kalah.

Aku tersenyum getir. “Kau ada di pihak Duke.”

“Itu tidak penting. Yang paling penting adalah pilihan yang akan kau ambil.”

“Jadi apa maumu?”

“Serahkan dirimu pada Duke. Semua orang akan hidup kecuali dirimu. Tidak peduli apapun yang kau lakukan, revolusimu sudah gagal.”

“Aku akan menjadi korban untuk mereka?”

“Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku akan membantumu untuk mencari cara agar bisa tetap hidup.”

“Bagaimana caranya?”

“Jika kau benar-benar Yoo Joonghyuk, aku akan melindungimu.”

“Bukankah Duke ingin membunuhku?”

“Sponsorku lebih kuat daripada Duke Syswitz.”

Eksistensi yang tidak bisa dibandingkan dengan Duke Syswitz. Aku tertarik dengan penjelasan orang itu. Jika aku bukan Yoo Joonghyuk mungkin aku akan mempertimbangkan opsi itu.

“Tentu saja aku akan menolak.”

“Aku mengerti. Kau akan menyesalinya.”

Setelah itu Aurelius menghilang. Di tengah kerumunan orang, seseorang tiba-tiba berteriak. “Ayo serahkan dia pada Duke!”

“Duke berkata dia akan mengakhiri skenario ini jika kita menyerahkan dia!”

“Kalau kita melakukannya, ‘malam’ tidak akan datang!”

Suara itu semakin menyebar bak api yang melahap hutan. Ini sangat menarik. Faktanya aku pernah mengalami hal seperti ini. Kalau tidak salah itu terjadi saat Mino Soft sedang melakukan negosiasi dengan para karyawannya.

“Semuanya akan berakhir saat ‘malam’ berikutnya tiba! Kita hanya perlu menangkap Revolusioner sebelum ‘malam’ datang!”

Kerumunan orang itu bergerak dengan agresif. Mereka yang takut pada balasan yang akan dilakukan Duke mulai mengincarku.

“Se-seseorang! Cepat tangkap dia…!”

Aku menatap mereka selama beberapa saat sebelum melangkah ke depan menghadapi kerumunan itu. Orang-orang itu bingung saat melihatku berjalan ke arah mereka tanpa rasa takut. Orang-orang yang ada di depanku langsung membelah seperti laut yang terkena tongkat Nabi Musa, sederhananya mereka semua menghindariku.

“Apa kalian semua takut pada Eksekusioner?”

Aku bertanya sambil menarik Unbroken Faith keluar dari sarungnya. Blade of Faith yang ada di tanganku bergetar dan cahaya putih memancar dari bilahnya. Suaraku yang dipenuhi energi sihir pun mengalir kepada mereka seperti air dingin yang mengalir keluar dari sungai. Beberapa orang yang kaget saat merasakan energi sihirku langsung jatuh terduduk di pantat mereka, beberapa orang lainnya langsung mundur dan menjauh dariku. Aku berbicara pada mereka dengan nada tenang.

“Semua orang sudah lupa jika ini bukan ‘malam’.”

Aku mengangkat pedangku ke udara. Energi sihir dari White Pure Star Energy mengalir dari jantung naga emas dan memenuhi langit dengan cahaya putih bersih. Apa yang kulakukan membuat orang-orang ketakutan. Mereka terkesiap, “A-apa..!”

“Dia ingin membunuh kita semua!”

“Aaaaaagh! Revolusioner itu akan membunuh kita semua!”

Orang yang terkejut langsung berteriak-teriak hingga teriakan Aileen tidak bisa didengar lagi. Akan tetapi aku mengabaikan semua teriakan itu dan berlari ke arah kerumunan. Setelah itu aku mengayunkan pedangku ke arah seseorang yang ada di tengah kerumunan tanpa rasa ragu sedikitpun.

“Pertama.”

Dia adalah laki-laki yang sudah memprovokasi kerumunan itu. Aku menusuk laki-laki itu tepat di jantungnya hingga dia tidak sempat berteriak. Dia hanya menatapku dengan mata terbelalak dan kemudian mati.

[Skill eksklusif Fourth Wall diaktifkan!]

Sensasi membunuh itu masih terasa di tanganku. Tentu saja aku merasakan sesuatu yang tidak biasa ketika membunuh seseorang. Mungkin itu adalah efek karena aku terus menjaga atribut King of No Killing milikku.

Akan tetapi, hari ini aku sama sekali tidak ragu. Semua itu karena aku sudah menjadi Yoo Joonghyuk.

“Kedua.”

Pedangku mengayun di udara dan diikuti oleh percikan darah dari kepala orang kedua yang kupenggal. Darah memancar dan membasahi bajuku. Orang-orang di sekitarku hanya bisa menatap dengan ekspresi ketakutan dan wajah pucat pasi.

Aku mengayunkan pedangku dan menusuk punggung laki-laki terakhir.

“Yang terakhir.”

Aku membunuh 3 orang dan kemudian mengedarkan tatapanku. Aku bisa mendengar teriakan orang-orang yang ketakutan melihat aksiku. Tidak hanya para warga saja yang berteriak kaget.

Aileen, Jang Hayoung dan Mark juga melakukannya. Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan hanya bisa melihat dengan wajah panik.

Revolusioner membunuh orang biasa. Aku tidak akan bisa memberi alasan yang meyakinkan mereka. meski begitu ini adalah sesuatu yang tidak memerlukan penjelasan.

[Perubahan pada skenario Revolusi telah terjadi!]

Semua orang menatap pesan yang tiba-tiba muncul itu dengan ekspresi kaget. Beberapa saat kemudian pesan lainnya mulai bermunculan.

[Satu Eksekusioner telah dibunuh oleh seseorang.]

[Satu Eksekusioner telah dibunuh oleh seseorang.]

[Satu Eksekusioner telah dibunuh oleh seseorang.]

.

.

.

[Jumlah Eksekusioner yang tersisa: 7]

Ekspresi semua orang langsung berubah ketika melihat pesan itu.

Ada 3 orang yang mati. Jumlah Eksekusioner yang mati juga 3 orang.

Orang-orang yang tadinya menatapku dengan tatapan takut sekarang menatap ketiga mayat itu dan berteriak histeris sambil berlari menjauh. Mereka menatap ketiganya seakan ketiganya adalah makhluk yang sangat berbahaya.

“U-Uwaaaack!”

“E-Eksekusioner!? Mereka bersembunyi disini!?”

“Aaroon seorang Eksekusioner!? Ya Tuhan!”

Eksekusioner bersembunyi di antara orang biasa. Di tengah-tengah pengkhianatan itu, orang-orang mulai tersadar.

Para Eksekusioner telah mati. Eksekusioner yang mereka pikir tidak bisa dikalahkan ternyata bisa mati dengan mudah seperti manusia normal.

Itu adalah cerita yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Di depan cerita seperti ini, orang-orang itu seakan baru saja mendapat pencerahan dari arah yang tidak terduga.

Salah satu orang bangkit dari duduknya dan langsung menghunus pedangnya. Matanya dipenuhi rasa marah. “Da-dasar bajingan! Bunuh para bajingan ini!”

Mereka yang tadinya mengancamku sekarang balik menginjak-injak ketiga mayat itu. Kemarahan mereka pada mayat-mayat itu berkali-kali lebih besar daripada kemarahan mereka kepadaku. Mereka semua sudah kehilangan orang berharga karena para Eksekusioner itu. Apa yang mereka lakukan memang menyedihkan, tapi itu adalah hal terbaik yang bisa mereka lakukan sekarang.

Aku berjalan santai di antara kerumunan itu, kemudian aku memegang leher seorang laki-laki.

“Kuaack!”

“Kau masih punya kemampuan hebat untuk memprovokasi orang lain.” Laki-laki itu berusaha melepaskan cengkraman tanganku. “Bagaimana bisa kau berada di sini, Kepala Departemen Han Myungoh?”

 

Chapter 202     Daftar Isi     Chapter 204


Komentar

Postingan Populer