Mahouka Vol. 13 Chapter 6 Part 7

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya. Informasi detail (yang sebenarnya nggak juga...) bisa dilihat di Daftar Isi.


“Apa yang terjadi?”

Miyuki tidak bertanya pada Eimi, tapi pada Subaru.

“Tidak ada apa-apa!” teriak Eimi dari sebelah Subaru. Wajahnya terlihat semerah tomat.

Sayangnya, teriakannya tidak cukup untuk membuat Subaru menutup mulutnya. “Yah, itu loh…. Si Tomitsuka itu…” ucapnya sambil menghela nafas.

Jawabannya membuat tidak hanya Miyuki, tapi juga Honoka dan Shizuku menganggukkan kepala seakan mereka baru menyadari sesuatu.

“Ada apa dengan Tomitsuka?” tanya Miyuki pada Shizuku yang duduk di sebelahnya.

Akan tetapi yang menjawab pertanyaan Miyuki bukan Shizuku melainkan Erika. Gadis berambut merah pendek itu berkata, “Dia mungkin pacaran dengan anak perempuan itu.”

“Anak perempuan…. Itu?”

“Hirakawa! Hirakawa Chiaki!”

Mizuki akhirnya menyadari apa yang ingin disampaikan oleh Erika. Tapi sepertinya masih tidak percaya dengan rumor romantis keduanya, karena itu dia mencoba menghibur Eimi.

“Amy, yang kita bicarakan ini Tomitsuka. Kurasa dia hanya ingin menyampaikan rasa terima kasihnya.” Honoka yang sudah pernah melihat kedekatan Tomitsuka dan Chiaki (meski Chiaki terlihat lebih menutup diri) pun ikut mencoba menghibur Eimi.

“Sudah kubilang, itu bukan apa-apa.”

Eimi berusaha menyangkalnya, tapi yang pernah melihat Tomitsuka sering berbicara dengan Chiaki bukan hanya Honoka. Miyuki dan Shizuku juga pernah melihat hal yang sama. Di samping itu, jika kau membandingkan ekspresi wajah Eimi dan Subaru, kau pasti tahu siapa yang bisa dipercaya.

“Amy, itu tidak akan berhasil.”

“Apanya yang tidak berhasil!?”

Jika mengingat bagaimana mudahnya mereka semua membaca ekspresi Eimi meski dia sudah berusaha untuk menyembunyikannya. Tentu saja, cara Shizuku menyampaikan pendapatnya terdengar agak menantang.

“Tidak seperti Tatsuya, Tomitsuka itu benar-benar tidak peka. Jadi kau harus mengatakannya dengan terus terang.”

Saat Eimi mendengar pendapat Shizuku yang seperti itu, dia hanya menunjukkan ekspresi yang aneh. Itu adalah ekspresi seseorang yang tidak mau membela diri dan meski dia mau dia tidak bisa melakukannya.

Ngomong-ngomong soal ekspresi aneh, Tatsuya sepertinya kesulitan memilih ekspresi apa yang harus dia tunjukkan sekarang karena Namanya barusan disebut. Tapi untungnya, kebingungannya tidak berlangsung lama.

“Master.”

Tiba-tiba Pixie memanggilnya dengan menggunakan telepati. Tatsuya langsung berdiri, wajahnya terlihat datar meski situasi canggung yang ada di hadapannya.

Tatsuya sudah memerintah Pixie untuk tidak menggunakan telepati kecuali untuk membicarakan kasus tertentu.

“Oniisama?”

“Tatsuya?”

“Sepertinya ada yang salah dengan mesinnya. Aku akan pergi memeriksa.”

Tatsuya langsung masuk ke dalam mobil tanpa memberi penjelasan lebih lanjut pada Miyuki dan Honoka dan membeiarkan keduanya menebak-nebak apa yang sedang terjadi.

 

Saat Tatsuya sudah berada di dalam mobil, Pixie menampilkan sebuah peta di panel data yang terletak di kursi pengemudi. Bagian kursor mengarah ke tengah peta, tepatnya di sebuah jalan yang hanya digunakan oleh pihak militer. Sebuah jalan yang ada di sisi lain jalur Cross-country Steeplechase yang dimulai dari tempat kompetisi.

“Saya mendeteksi adanya respon dari teman saya di titik ini.”

“Apa responnya terus muncul?” tanya Tatsuya sambil menatap peta itu lekat-lekat.

“Ya. Sepertinya mereka juga mengenali saya.”

“Apa kau bisa tahu ada berapa banyak yang ada disana?”

“Saya bisa mendeteksi 16 individu.”

Jumlah itu sesuai dengan jumlah gynoid yang Tatsuya lihat di Laboratorium Nomor 9.

“Oh…” ucap Pixie dengan suara pikirannya. Belakangan, respon seperti ini semakin membuat Pixie terlihat semakin manusiawi.

“Ada apa?”

“Respon teman saya tiba-tiba menghilang. Sepertinya mereka sudah tertidur.”

“Ada tanda-tanda pergerakan?”

“Tidak ada yang bisa saya rasakan selama saya masih menerima respon.”

Di fase ini, para pengendali Parasidoll tidak bisa melakukan perbaikan terbuka di markas JDF. Tatsuya tidak tahu berapa banyak orang yang mengetahui masalah ini, tapi pelaksanaan uji coba ini harusnya digolongkan sebagai operasi rahasia. Tatsuya tahu jika mereka pasti akan melakukan sesuatu yang lebih masuk akal, misalnya mendapatkan sebuah laboratorium bergerak dan memindahkan Parasidoll ke dalam markas menggunakan mobil tersebut.

Tapi Tatsuya tidak yakin seberapa jauh efektivitas proses monitoring yang mereka miliki untuk para Parasidoll. Tapi jika mereka ingin melakukan uji coba, mereka tidak akan mengirim mereka pergi terlalu jauh agar mereka bisa melakukan monitoring dengan lebih mudah. Masalahnya adalah…

Saat kami berhasil mendeteksi keberadaan mereka, mereka pasti juga mengetahui keberadaan Pixie.

Masalah itu membuatnya tidak nyaman. Parasidoll bisa mengidentifikasi keberadaan Pixie dengan cara yang sama. Itu artinya kelompok peneliti dari keluarga Kudou tahu jika keberadaan mereka sudah berhasil dideteksi.

Jika Tatsuya menjadi mereka, dia pasti akan segera pindah dari tempat tersebut. Mungkin mereka akan pergi hingga hari uji coba. Tapi ada juga kemungkinan dimana mereka tidak melakukannya, mengingat jika backer mereka adalah Kudou Retsu yang sangat disegani di dunia penyihir.

Bukannya kemarin aku sudah memutuskan untuk tidak ragu lagi? Lalu apa salahnya jika ini adalah perjalanan yang sia-sia? Aku harus menyerang mereka sekarang…

Setelah merasa ragu selama beberapa saat, Tatsuya membulatkan pikirannya.

 

Setelah Tatsuya menggunakan gear tersembunyi yang ada di mobilnya, dia keluar dan melihat jika pesta teh sudah berakhir.

“Sampai bertemu besok, Tatsuya.”

“Sampai ketemu besok, Miyuki.”

“Tatsuya, terima kasih untuk minumannya.”

“Shiba, Miyuki, terima kasih sudah memperbolehkan kami bergabung!”

“Sampai nanti, Tatsuya.”

“Selamat malam, Shiba.”

Semua teman mereka (dan 1 anak kelas 1) mulai berjalan ke hotel dengan riang gembira. Setelah mengantar kepergian mereka semua, Miyuki menatap Tatsuya dan tersenyum kepadanya.

“Oniisama, kau akan pergi sekarang, iya kan?”

“Ya.”

Tatsuya mengangguk. Dia tidak berusaha menutupinya dari Miyuki yang sepertinya selalu tahu apa yang sedang terjadi padanya.

“Aku membuat mereka semua kembali ke kamar karena aku tahu kau akan melakukannya.”

Sepertinya Miyuki bisa melihat ke dalam pikirannya dengan sangat detail. Tatsuya yang merasa agak kaget dengan sikap sang adik berusaha menutup-nutupinya. Akan tetapi kekagetan itu berubah menjadi rasa bingung saat dia mendengar ucapan Miyuki setelah ini.

“Oniisama, kumohon jangan pergi.”

“Miyuki…. Apa yang…?”

“Tidak. Oniisama, aku tidak akan mengizinkanmu pergi ke sana.”

Tatsuya tidak melihat adanya pergolakan di wajah adiknya. Mata Miyuki terlihat dingin dan serius.

“Oniisama, apa kau benar-benar harus pergi ke tempat musuh sekarang? Bagiku tidak terlihat begitu.”

“Pixie sudah menemukan tempat mereka. Akhirnya aku mendapatkan petunjuk yang jelas.”

“Masalahnya bukan itu. Yang ingin kutanyakan adalah apa kau harus melakukan sesuatu untuk menghentikan eksperimen keluarga Kudou?”

Tatsuya tidak tahu harus berkata apa. Sejak dia menerima pesan berisi peringatan dari orang tidak dikenal itu, dia selalu berpikir jika dia harus menghentikannya. Tapi apakah itu adalah sesuatu yang harus dia lakukan?

“Mungkin aku bersikap terlalu egois. Mungkin aku memikirkan hal memalukan seperti itu karena kali ini aku tidak bisa membantumu, Oniisama.”

Miyuki terlihat serius saat mengatakannya. Dia juga melihat jika dia menerima bahwasanya permintaannya berlawanan dengan sang kakak.

“Aku akan menerima ceramahmu dengan senang hati. Tapi Oniisama, sebelum itu…. Tolong dengarkan perkataanku.”

Tatsuya tidak bisa memalingkan matanya dari Miyuki. Padahal dia memutuskan untuk tidak merasa ragu dan bermaksud pergi ke tempat musuh, tapi sekarang dia tidak bisa melangkah dari tempatnya berdiri.

“Kau tidak punya satu alasan pun untuk mengemban tanggung jawab dalam penghentian eksperimen keluarga Kudou. Kau juga tidak punya tanggung jawab soal hasil uji coba Parasidoll.”

Tatsuya sudah tahu soal itu dan sudah mengatakannya pada diri sendiri.

“Kau juga tidak punya alasan untuk mengambil tanggung jawab kepada semua atlet yang mengikuti Cross-Country Steeplechase.”

“…”

Tatsuya merasa seakan dirinya baru saja mendapat pencerahan. Perlahan dia tahu maksud Miyuki mengatakan semua itu…. Tatsuya tahu jika Miyuki benar dan dia yang salah.

“Oniisama, aku akan mengatakan sesuatu yang sangat egois. Sesuatu yang tidak pantas.”

Nada suara Miyuki terdengar seperti seseorang yang sedang mengakui dosa, seakan dia adalah orang jahat yang ingin bertaubat. Meski begitu Miyuki tetap terlihat serius, nadanya tidak goyah sedikitpun.

“Selama Oniisama melindungiku, itu sudah cukup. Aku adalah satu-satunya orang yang harus kau jaga.”

…. Meski suaranya tetap terdengar tenang, seluruh tubuh Miyuki terlihat bergetar dan air mata hampir menetes dari matanya.

“Oniisama tidak perlu mengkhawatirkan orang lain selain diriku—tidak untuk murid SMA 1, tentu juga tidak untuk murid sekolah lain!”

Miyuki menggeratakkan giginya. Poninya menggantung dan menutupi separuh wajahnya—mencoba menyembunyikan fakta jika dia sedang menahan air matanya agar tidak menetes.

“Oniisama bisa memusnahkan Parasidoll saat pertandingan dimulai. Selama mereka tidak melepaskan tubuh utama Parasite, mereka tidak akan mengancam nyawamu. Oniisama bisa menghancurkan mereka semua hari itu. Saat tubuh utama mereka lepas dan pertandingan selesai, aku akan menghabisi mereka semua.”

Miyuki menatap Tatsuya dengan tajam seakan dia ingin melawan keputusan sang kakak. Gadis itu berhasil menahan tangisnya.

“Dan jika Oniisama tetap memaksa pergi…. Aku tidak bermaksud kurang ajar, tapi aku terpaksa menghentikanmu.”

Kali ini Tatsuya benar-benar merasa kecewa.

Dia merasakan energi terlarang yang memenuhi tubuh sang adik.

“Miyuki, hentikan! Apa kau benar-benar akan menyegel mataku!? Jika kau melakukannya kau tidak akan bisa menggunakan sihir lagi!”

“Ya, dan aku akan mengundurkan diri dari pertandingan besok. Aku mungkin juga akan keluar dari SMA 1. Tapi itu masih lebih baik daripada membiarkan Oniisama bertindak tanpa alasan!”

Untuk pertama kalinya, Miyuki menunjukkan kekhawatirannya. Suara paraunya pun menunjukkan apa yang sedang dia rasakan saat ini.

“Oniisama…. Oniisama, apa kau sadar seberapa keras kau memaksakan dirimu sendiri!? Dari pagi hingga malam kau terus memperbaiki CAD para atlet. Setelah pertandingan selesai, kau mendengarkan masalah staf teknisi lain dan memberi mereka nasihat, setelah itu kau terus terjaga hingga tengah malam untuk menyiapkan pertandingan esok hari…. Kau terus melakukannya sambil memberi instruksi pada adik kelas. Setelah semua itu, Oniisama masih ingin mengatasi keluarga Kudou dan JDF…. Meski Oniisama sangat kuat, kau tidak akan bisa melakukan semuanya sendirian! Kau hanya akan menghancurkan dirimu sendiri!”

Air mata mulai menetes dari mata gadis itu.

Pada akhirnya Tatsuya sadar jika dia sudah sangat kelelahan. Dan dirinya yang tidak menyadari hal itu malah memberi tekanan yang sangat besar pada Miyuki.

Rasa ragu yang dirasakan Tatsuya menghilang dan pikiran dan fisiknya terasa semakin ringan. “Kau tidak perlu melakukannya, Miyuki.”

Miyuki menatap sang kakak dengan wajah kaget. Nada suara Tatsuya sudah tidak terdengar kecewa…. Sang kakak sudah terdengar kembali ramah. “Aku akan kembali ke kamar.”

“Oniisama…?”

“Miyuki, yang kau katakan memang benar. Akulah yang salah.”

Miyuki tidak pernah berpikir jika persuasinya akan berhasil. Dia sangat tahu—sebagai manusia, pendapat kakaknya lah yang benar. Karena itu dia tidak bisa langsung mempercayai perubahan hati sang kakak.

“Kau benar soal itu. Kau lah yang harus kulindungi, Miyuki. Selama aku bisa melindungimu, masalah lainnya tidak penting. Jika kau ada di sini bersamaku, itu sudah cukup.”

Kata-kata yang diharapkan Miyuki itu memasuki hatinya dan membuat dadanya terasa sesak. Dia menatap Tatsuya seakan apa yang baru saja dikatakan sang kakak hanyalah kebohongan belaka. Tatapan gadis itu terlihat polos—tapi tidak seperti sebelumnya, Miyuki terlihat seperti sedang berada dalam mimpi.

“Ayo kembali ke kamar.”

Tatsuya mendorong pelan punggung Miyuki. Mereka berdua pun berjalan kembali ke arah hotel untuk beristirahat.

…. Di belakang mereka, Minami yang sejak tadi bersembunyi dan melihat pertengkaran kakak adik itu terus menatap tanah untuk menyembunyikan perasaan tidak enak yang dia rasakan.

 

Chapter 6-6     Daftar isi     Chapter 6-8


Komentar

Postingan Populer