Mahouka Vol. 13 Chapter 6 Part 2
Disclaimer: Novel bukan punya saya
Meski fakta bahwa Miyuki menginap di kamar Tatsuya adalah rahasia
umum, dipergoki secara langsung bisa menimbulkan efek buruk bagi mereka berdua.
Karena itu tahun ini Tatsuya tidak bisa mengundang Erika dan kawan-kawan ke
kamarnya.
Tapi mereka juga tidak bisa mengobrol lama di café atau
lobi. Hotel tempat mereka menginap sudah penuh, padahal pihak panitia sudah
membatasi jumlah penonton yang boleh menginap di hotel, yaitu maksimal 20 orang
dari tiap sekolah, karena itu tahun ini Erika dan yang lainnya menginap di
hotel-hotel yang ada di luar markas. Jika mereka semua duduk terlalu lama di
lobi atau café, mereka pasti akan mendapatkan banyak perhatian.
Karena itu Tatsuya memutuskan untuk membuat mobil tempatnya
melakukan tuning CAD menjadi tempat mereka berkumpul.
“… Rasanya kita seperti sedang kemah ya.” ucap Honoka.
“Kemah di halaman hotel?” tanya Shizuku.
“Tapi memang itu yang membuatnya terasa agak aneh, kan?”
“Ya, kau benar.”
Percakapan mereka berakhir dengan kemenangan Honoka.
Para gadis duduk di kursi lipat yang tersedia. Di depan
mereka ada sebuah meja lipat yang biasanya digunakan saat kemah. Di atas mereka
terbentang tenda yang memanjang dari atap mobil.
Mobil yang digunakan para staf teknisi SMA 1 untuk bekerja
sebenarnya adalah mobil kemah yang disebut konversi van. Bisa dibilang mobil
ini lebih canggih jika dibandingkan dengan van yang mereka gunakan tahun lalu,
atau dengan kata lain mobil yang digunakan SMA 1 tahun ini terlihat lebih mewah
dari mobil teknisi biasa. Murid-murid dari sekolah lain mungkin akan terbelalak
jika melihat fasilitas yang ada di dalamnya.
Dalang di balik semua kemewahan ini sudah jelas
adalah Miyuki. Tahun lalu Miyuki memiliki rasa tidak puas yang sangat besar
ketika mengetahui kakak tersayangnya dipaksa menggunakan mobil yang sempit.
Bahkan setelah 1 tahun berlalu, rasa kecewa itu belum kunjung hilang, akibatnya
Miyuki pun memaksakan pengajuan proposal untuk meningkatkan fasilitas bagi para
staf teknisi. Lebih jauh lagi, dana yang dibutuhkan untuk menyukseskan proyek
ini berasal dari donasi keluarga Kitayama. Miyuki sebenarnya juga berniat
menggunakan FLT (dengan kata lain ayahnya) untuk membiayai proyek ini, tapi dia
tidak bisa menolak niat baik dari ayah Shizuku.
Tentu saja, ketika Miyuki melakukan semua itu demi kakak
tersayangnya. Jika itu demi sang kakak, Miyuki akan melakukan apapun. Namun pada
akhirnya apa yang dilakukan Miyuki berdampak pada meningkatnya fasilitas yang
didapatkan semua staf teknisi, bukan hanya Tatsuya seorang… Jika begitu apa
yang dilakukan Miyuki tidak bisa disebut pilih kasih.
…. Tapi itu semua hanyalah alasan yang didasari oleh
refleksi masa lalu.
“Silahkan kopinya.”
“Ah, terima kasih.”
Ini bukan percakapan antara Tatsuya dan Miyuki. Pixie
mengesampingkan keinginan Miyuki dan membuatkan kopi untuk Tatsuya. Sebenarnya
bukan hanya untuk pemuda itu saja, tapi untuk semua orang yang berkumpul di
dekat mobil.
“… Terima kasih.”
“…”
Miyuki dan Minami tidak bisa menyembunyikan rasa tidak suka
yang mereka rasakan. Tapi dari sudut pandang sistem yang terpasang di mobil,
Pixie memiliki kontrol penuh atas dapur yang ada di sana. Mereka berdua tidak
punya hak untuk menghentikan robot itu.
“Oh, terima kasih.”
Satu-satunya orang yang menatap Pixie dengan normal—seakan
robot itu adalah manusia—adalah Kento. Dia dipilih sebagai asisten Tatsuya
selama Kompetisi Sembilan Sekolah berlangsung dan Kento berhasil mendapatkan
posisi itu dengan sangat baik.
“Mizuki, bukankah Erika sedang tidak enak badan?”
Miyuki—yang sepertinya ingin mengalihkan pikirannya dari
Pixie—menanyakan sesuatu yang dia dengan beberapa saat yang lalu pada Mizuki.
Ada 8 orang yang sedang berkumpul saat ini: Tatsuya, Miyuki,
Honoka, Shizuku, Mikihiko, Mizuki, Minami, dan Kento, lalu Pixie yang tidak
dihitung sebagai manusia sedang melayani mereka semua.
“Ya… Dia bilang ada sesuatu yang harus dia selesaikan.”
Di waktu selarut ini, hanya ada beberapa murid yang masih
berkeliaran di luar. Meski begitu staf teknisi SMA 1 bukan satu-satunya pihak
yang menggunakan mobil sebagai tempat mereka melakukan tuning CAD. Beberapa
teknisi dari sekolah lain selalu mencuri pandang ketika melewati tempat minum
teh dadakan yang dilakukan Tatsuya dan kawan-kawan. Besok semua murid SMA 1
pasti akan mendengar tentang pertemuan ini. Jika itu terjadi, ada kemungkinan
anggota pesta teh ini akan semakin bertambah dari hari ke hari.
Di sisi lain, orang-orang yang ada di sini adalah mereka
yang mendapat undangan langsung maupun tidak langsung dari Tatsuya dan Miyuki.
Kakak beradik itu juga mengundang Erika dan Leo, sayangnya mereka tidak bisa
datang hari ini.
“Leo bilang dia bisa datang. Tapi…”
Mikihiko mencoba menjelaskan kenapa Leo tidak ada di antara
mereka, tapi ucapannya malah terdengar seperti alasan semata. Dia hanya mengundang
Erika dan Leo lewat voice call karena mereka tidak selalu bersama-sama setiap
saat. Tidak ada yang bisa menyalahkannya saat dia tidak tahu apa yang sedang
dilakukan Leo sekarang. Meski begitu Mikihiko tetap merasa jika dia harus bisa
membela temannya itu.
“Umm, kalau tidak salah aku melihat Saijou-senpai di lobi.”
Informasi itu datang dari pihak yang tidak mereka duga.
Kento mengatakannya dengan senyum lebar di wajahnya. Saat ini murid kelas 1 itu
duduk di Seberang Tatsuya (yang selalu duduk di antara Miyuki dan Honoka).
Kento sudah bekerja di dalam mobil sejak sore, karena itu sebelum pesta teh ini
diadakan, dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya, membersihkan diri, dan
kemudian kembali kemari.
Kento menatap Mikihiko yang sedang menatapnya dengan tatapan
bertanya.
“Ya. Aku yakin kalau laki-laki yang bersama Saijou-senpai
adalah Ernst Rozen.”
Tatsuya dan Mikihiko saling padang setelah mendengar jawaban
Kento, sesaat kemudian Tatsuya kembali menatap adik kelasnya itu. Kento yang
tidak menyadari hal itu hanya menatap Tatsuya sambil tersenyum—sikapnya
mengingatkan mereka semua pada seekor anjing yang berlari ke arah pemiliknya,
tentu dengan ekor yang bergerak riang gembira.
“Saijou-senpai sepertinya terlihat tidak senang dengan itu.”
Sesaat setelah Kento mengatakannya, ada suara yang tiba-tiba
muncul dari belakang.
“Ada apa denganku?”
Leo tiba-tiba muncul seakan dia sudah menunggu momen yang
tepat untuk menunjukkan dirinya.
Kento sebenarnya tidak sedang mengghibahi kakak kelasnya
itu, tapi dia tidak bisa menghilangkan rasa canggung karena kedapatan
mengatakan sesuatu yang berhubungan dengannya.
“Kami sedang membicarakan dirimu yang bertemu dengan Ernst
Rozen di lobi.”
Tatsuya mengatakannya sebelum orang lain bisa mengatakan hal
yang sama.
“Ya-yah, itu… Ngomong-ngomong maaf terlambat.”
“Tidak masalah. Lagipula ini cuma kumpul-kumpul biasa.”
Seperti yang dikatakan Kento, sepertinya Leo tidak menyukai
pembicaraannya dengan Rozen. Tatsuya tidak mendesak Leo untuk menceritakannya
dan membiarkan temannya itu memilih tempat duduk.
Pesta teh itu selesai jam 10 malam. Mikihiko, Leo, dan juga
Kento—karena dia juga anak laki-laki—mengantarkan Shizuku, Honoka, dan Mizuki
ke kamar mereka masing-masing sedangkan Miyuki dan Minami tetap tinggal dengan
alasan ingin membantu membersihkan gelas dan piring yang mereka gunakan tadi.
Sudah bukan rahasia jika Miyuki menginap di kamar Tatsuya,
akan tetapi Miyuki merasa tidak enak kembali ke kamar Tatsuya ketika Honoka dan
yang lain bisa melihatnya. Dia tidak se posesif itu—setidaknya belum. Di
sisi lain, Honoka juga tidak mau melihat Tatsuya dan Miyuki masuk bersama-sama
ke dalam kamar Tatsuya. Miyuki memilih untuk tetap tinggal demi menjaga
perasaan mereka masing-masing… Untuk Minami, gadis itu tetap tinggal karena
kewajibannya sebagai maid Miyuki dan Tatsuya. Dia merasa harus membereskan
barang-barang yang mereka gunakan selama pesta teh berlangsung.
Akhirnya Minami bisa memenuhi keinginannya. Alasannya adalah
karena Pixie sudah diperintah oleh Tatsuya untuk membiarkan Minami membantu
membereskan dan membersihkan tempat pesta teh mereka.
Sekarang Pixie sedang duduk di kursi kemah dan Tatsuya
sedang mengawasinya. Mata Pixie tertutup rapat dan tangannya menutupi
telinganya. Tubuh dari robot model 3H tidak hanya bisa mendengar dari telinga
mereka saja, mereka bahkan bisa merasakan area sekitar dengan sensor optis dan
sensor-sensor lainnya, karenanya mereka masih tetap bisa melihat dan mendengar meski
mata dan telinga mereka sedang tertutup. Sebenarnya, jika Pixie ingin memotong
semua input eksternal, dia hanya perlu menonaktifkan semua sensornya. Akan
tetapi dari sudut pandang mekanis, hal seperti itu sama sekali tidak
berarti. Pixie yang sekarang hanya meniru postur manusia karena perasaan nano mekanis
miliknya lah yang sedang bekerja.
“Bagaimana? Apa kau bisa merasakan keberadaan mereka?”
“Saya tidak bisa merasakan sinyal apapun dari saudara-saudara
saya.”
Setelah Tatsuya—yang berdiri di depan Pixie—menanyakannya,
robot itu menjawab dengan menggunakan telepati. Sejak pesta teh mereka
berakhir, Tatsuya memberi perintah pada Pixie untuk mencari Lokasi parasit yang
sudah disatukan dengan robot gynoid.
Menurut informasi yang didapatkan Tatsuya dari keluarga
Kuroba, Parasidoll dan Pixie pada dasarnya adalah sama. Kudou Retsu mungkin
membuat Parasidoll setelah dia mengetahui keberadaan Pixie dan mencoba untuk
menirunya. Itu perkiraan yang dibuat oleh Tatsuya. Tubuh robot-robot itu
pastinya tidak dibangun dengan konsep membantu pekerjaan rumah tangga. Ya,
mereka pasti dibuat sebagai robot petarung. Meski begitu, Tatsuya merasa jika
alasan mereka menggunakan gynoid adalah karena keberadaan Pixie.
Parasit bisa merasakan parasit lainnya. Baik ketika mereka
berada di dalam tubuh manusia atau robot, mereka bisa merasakan keberadaan
saudara-saudara mereka dimanapun mereka berada. Insiden di bulan Februari sudah
membuktikan hal itu. Jika begitu, Pixie seharusnya juga bisa melakukan hal yang
sama kepada parasit lainnya.
Tatsuya mengambil Kesimpulan jika alasan Pixie tidak bisa
merasakan parasit yang berada dalam Parasidoll adalah karena mereka berada
dalam kondisi tidak aktif, akibatnya Pixie tidak bisa merasakan keberadaan
mereka. Tidak mungkin parasit tidak bisa mendeteksi parasit lainnya. Di saat
yang sama Tatsuya merasa tidak percaya karena keluarga Kudou masih belum
membawa Parasidoll ke tempat ini.
Apa mereka membuat semua parasit tertidur? Sepertinya
mereka sangat berhati-hati.
Pixie berkata jika mendeteksi individual dengan aktivitas
lemah sangat sulit dilakukan. Apa peneliti dari keluarga Kudou juga mengetahui
hal ini? Jika begitu informasi yang bisa dia dapatkan hari ini adalah
Parasidoll sedang disimpan dan mungkin akan diaktifkan tepat sebelum
Steeplechase dimulai.
Minami menghampiri Tatsuya dan berkata jika dia selesai bebersih.
Tatsuya juga merasa jika dia tidak akan bisa mendapatkan lebih banyak informasi
jika memaksa Pixie, karena itu dia menyuruh robot itu untuk masuk dalam mode suspend.
Setelah itu dia mengunci mobil dan kembali ke hotel bersama Miyuki dan Minami.
Chapter 6-1 Daftar Isi Chapter 6-3
Komentar
Posting Komentar