Mahouka Vol.13 Chapter 5 Part 2

 Disclaimer: Novel bukan punya saya.


Tatsuya juga mulai berjalan menghampiri Masaki. Honoka dan Eimi bergerak menjauh agar Tatsuya dan Masaki bisa bertatap muka secara langsung. Para gadis tetap menunggu di belakang mereka. Disamping Masaki juga ikut berdiri sahabat dekatnya, Shinkurou Kichijouji.

“.... Sudah lama tidak bertemu, Shiba-san.”

Akan tetapi, kalimat pertama yang keluar dari mulut Masaki adalah sapaan untuk Miyuki.

“Ya, sudah lama tidak bertemu, Ichijou-san.”

Kecuali Masaki yang terlihat kaku dan Miyuki yang tersenyum tidak ikhlas, semua orang yang ada disana merasa seperti diguyur air. Kichijouji yang berperan sebagai pendukung setia pun berusaha menghentikan suasana kikuk yang mulai terbentuk.

“Terakhir kali kita bertemu waktu di Yokohama, kan. Aku senang kau masih sama seperti dulu, Shiba Tatsuya.”

“Aku juga senang melihatmu baik-baik saja, Kichijouji.”

Perkataan Kichijouji terdengar agak sengak, tapi Tatsuya membalasnya dengan sopan. Setelah itu dia menoleh ke arah samping.

“Kau juga, Ichijou. Kau berperan besar dalam insiden Yokohama. Nama Crimson Prince memang bukan isapan jempol belaka.”

“.... Bisakah kau tidak mengatakan nama itu?”

Saat Tatsuya menyebutkan aliasnya, Masaki mengerutkan alisnya.

“Kau tidak menyukai nama itu? Maaf, aku tidak bermaksud menggodamu.”

“Nama itu kedengaran norak, karena itu aku tidak terlalu menyukainya. Bisakah kau memanggilku Ichijou saja?”

“Tentu.”

Tatsuya menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan hal lain—atau mungkin dia memang tidak tertarik dengan hal seperti itu. Masaki menatapnya dengan tatapan sedikit terkejut. Tapi, murid SMA 3 itu tidak mengatakan apa yang membuatnya merasa sedikit kaget.

“Ngomong-ngomong Shiba—ah, apa aku boleh memanggilmu begitu?”

“Tentu saja.”                                                                                                

Para gadis dari SMA 1 dan 3 mulai berbicara sendiri dan meninggalkan mereka bertiga. Gadis-gadis SMA 3 terlihat lebih menahan diri (alasan kenapa mereka melakukannya bisa ditebak dengan mudah), tapi mereka tetap menikmati percakapan yang terjadi antara mereka dan gadis SMA 1. Masaki dan Tatsuya pun mulai bercakap-cakap dengan suara para gadis itu sebagai latarnya.

“Ada sesuatu yang terjadi di kompetisi tahun ini, kan?”

Pembicaraan mereka berbelok dengan cepat, tapi wajah Masaki terlihat sangat serius. Begitu juga dengan Kichijouji.

“Apa ada yang aneh? Aku hanya tahu soal kompetisi tahun lalu, jadi aku tidak begitu mengerti apa maksudmu.”

Jawaban Tatsuya bertujuan untuk menyembunyikan posisi dan informasi yang dia miliki. Faktanya, dia sudah menebak jika Masaki juga mengkhawatirkan hal yang sama. Tapi tebakannya bisa saja salah, karena itu Tatsuya ingin mendengarnya langsung dari mulut Masaki.

“Perubahan pertandingan? Tentu aku bisa menerimanya.”

“Lagipula, kompetisi ini diadakan dengan asumsi jika pertandingannya bisa berubah kapan saja.” Tambah Kichijouji yang tetap tinggal bersama mereka.

“Pertandingan tahun ini memang agak condong pada pertarungan, tapi jika memikirkan beberapa insiden yang baru-baru ini terjadi, itu cukup masuk akal.” Ucap Masaki.

“Tapi pertandingan terakhir, Cross-Country Steeplechase adalah pengecualian.”

“Itu benar. Mereka sudah terlalu jauh sampai mengadakan pertandingan semacam itu. Steeplechase terlalu berat untuk anak SMA.”

“Awalnya itu adalah tipe latihan dari prajurit yang akan mengikuti perang dalam hutan. Aku tidak tahu kenapa mereka memasukkannya dalam kompetisi anak SMA. Mereka bahkan tidak memberikan informasi resmi soal itu, jadi kami harus mencari sendiri informasi yang kami butuhkan. Tapi... Unit militer aktif saja sangat jarang melakukan latihan steeplechase sejauh 4 kilometer. Karena itu pertandingan ini jadi terasa seperti latihan militer skala besar.”

“Dan lagi, murid kelas 2 dan 3 bisa mengikutinya. Ini bukan pertandingan wajib, tapi jika seseorang bisa mendapatkan poin setelah menyelesaikan rute kurang dari satu jam.... Aku ragu para atlet akan menghindarinya.”

“Ada banyak hal lain yang mencurigakan. Bisa dibilang, kompetisi 9 sekolah adalah pertunjukan. Kau tidak bisa menyangkal jika para penyihir menggunakan kompetisi ini untuk menarik perhatian masyarakat umum.”

“Meski begitu kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di steeplechase. Bahkan pertandingan Monolith Code di area hutan saja mengizinkanmu melihat pertarungan di depan monolith. Tapi Cross-Country Steeplechase ini tidak memberikan informasi apapun.”

“Yang bisa kupikirkan saat ini, mereka punya alasan selain menunjukkan performa para murid di layar televisi dan acara berita.”

“Kompetisi 9 sekolah diadakan agar para murid sekolah sihir bisa mengadu kemampuan sihir mereka. Kenyataan jika hal seperti ini diperbolehkan dan dilakukan membuatku berpikir jika ada seseorang yang melakukan sesuatu di balik layar dan menghancurkan acara ini.”

Tatsuya merasa terkesan saat mendengarkan percakapan antara Masaki dan Kichijouji. Dia melakukan penyelidikan setelah menerima informasi dari orang lain. Tapi mereka berdua mungkin berhasil mengikuti jejak orang-orang yang memiliki maksud terselubung di kompetisi ini hanya dengan logika dan kecerdasan yang mereka miliki.

“Apa itu hasil dari investigasi yang dilakukan keluarga Ichijou?”

“Hmm? Tidak, kami tidak melakukannya sejauh itu.... Apa sebaiknya kami melakukannya?”

“Lebih baik melakukan investigasi menyeluruh pada hal yang kau khawatirkan jika kau memiliki sumber dayanya. Kalau kau tidak memiliki sumber daya memadai, itu lain cerita.”

Itu adalah jawaban Tatsuya untuk pertanyaan Masaki. Dia tidak bermaksud untuk memprovokasi pemuda tersebut, tapi Masaki tidak bisa tidak mengartikan kata-kata Tatsuya sebagai bentuk provokasi padanya.

“Kami selalu punya sumber daya yang cukup! Yang kutanyakan padamu, apa situasi ini memang mengharuskanku melakukan hal itu atau tidak.”

“Beberapa orang berkata ketidaktahuan adalah anugerah, tapi itu tidak benar. Terkadang kau mendapatkan masalah karena sesuatu yang tidak kau ketahui, tapi aku tidak pernah menemukan kasus dimana pengetahuan yang lebih luas adalah beban. Apa kau pernah mengalami hal seperti itu, Ichijou?”

“Aku tidak pernah.... Bukan itu masalahnya...”

“Steeplechase dilakukan di hari terakhir, 12 hari lagi. Waktunya memang terlalu sedikit, tapi tidak akan ada masalah jika kau tidak menyerah.”

“Masaki, kurasa perkataan Shiba ada benarnya.”

Masaki menekuk ujung mulutnya dan Kichijouji berusaha untuk menenangkannya.

“Pekerjaan itu terlalu berat untuk kami, tapi mungkin Gouki-san bisa melakukan sesuatu.”

Gouki-san adalah kepala keluarga Ichijou, dengan kata lain dia adalah ayah Masaki. Kichijouji setuju dengan pendapat Tatsuya.

“.... Baiklah. Aku akan meminta orang rumah untuk menyelidikinya.” Ucap Masaki pada Kichijouji, bukan pada Tatsuya.

Saat para siswi SMA 1 dan 3 melihat Tatsuya, Masaki, dan Kichijouji sedang membicarakan hal serius, mereka melanjutkan acara ngobrol santai mereka tanpa berusaha mengganggu ketiganya. Beberapa saat kemudian mereka bisa mendengar suara dari seorang murid SMA 4 yang menyapa salah satu dari mereka.

“Shizuku?”

“Harumi?”

Honoka yang berdiri tidak jauh dari Shizuku melihat keduanya, karena itu dia berjalan mendekat dan menyapa Harumi.

Miyuki yang juga mendengar Shizuku berbicara dengan seseorang, dia ingat jika gadis itu memiliki sepupu yang bersekolah di SMA 4. Berkat hal itu, Miyuki berhasil mengalihkan perhatiannya dari murid baru yang sedang berdiri di belakang pemuda itu dan berpura-pura tidak mengenalnya.

Shizuku meninggalkan kerumunan gadis SMA 1 dan bertukar kata dengan sepupunya, mengangguk beberapa kali, dan berjalan ke arah Miyuki.

“Miyuki, boleh minta tolong sebentar?”

Wajahnya menunjukkan ekspresi meminta maaf pada Miyuki.

“Ada apa?”

“Sepupuku berkata jika dia ingin mengenalkan Tatsuya-san pada adik kelasnya.”

“Benarkah?”

 

Miyuki terlihat ragu, tapi dalam hati dia berpikir ‘Ini saatnya.’

“Yep. Dia masuk ke SMA 4, tapi dia mendengar rumor tentang Tatsuya-san dan ingin berkenalan dengannya.”

Setiap sekolah sihir memiliki keunikan tersendiri dalam kurikulum pelajarannya. Pelajaran di SMA 1 dan 2 lebih mengacu pada standar evaluasi nasional. SMA 3 lebih memilih jiwa bela diri sebagai tradisi sekolah, pendidikan mereka lebih menekankan pada sihir yang digunakan untuk bertarung. Sebaliknya, pendidikan SMA 4 lebih mengarah pada teknik sihir yang digunakan di laboratorium dan teknisi sihir. Jika ada murid SMA 4 yang menghormati Tatsuya yang menunjukkan kemampuan tingkat tinggi sebagai teknisi CAD di kompetisi tahun lalu, maka itu bukanlah hal yang aneh.

“Aku akan bertanya pada oniisama, tapi kurasa dia tidak akan menolak.”

Setelah menanggapi permintaan Shizuku, Miyuki berjalan ke arah kakaknya. Ini timing yang bagus, dengan begini Tatsuya bisa mengakhiri perbincangannya dengan Masaki dan Kichijouji.

“Oniisama, apa kau punya waktu sebentar? Ada murid baru dari SMA 4 yang ingin menyapamu.”

“Aku? Ya, tentu saja.”

Alasan kenapa Tatsuya terlihat santai dan kenapa Masaki dan Kichijouji terlihat tidak kaget sangat berbeda. Itu adalah efek dari seberapa pas nya kalimat ‘SMA 4’ saat disandingkan dengan ‘Pencapaian Tatsuya’.

“Ichijou-kun, Kichijouji-kun, apa aku boleh meminjam oniisama sebentar?”

“Y-ya. Silahkan. Kami baru saja selesai berbicara.”

Setelah memberikan senyum dingin dan membungkukkan kepalanya ke arah Masaki—yang langsung salah tingkah—Miyuki menuntun Tatsuya ke tempat Shizuku sedang menunggu.

“Sampai jumpa lagi, Ichijou.”

Masaki yang terpana pada kecantikan Miyuki sama sekali tidak menanggapi kata-kata Tatsuya.

 

Chapter 5-1     Daftar Isi     Chapter 5-3


Komentar

Postingan Populer