Mahouka Vol. 13 Chapter 4 Part 2

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya


Setelah meninggalkan hotel bintang lima itu dengan motor sewaan yang sudah dia siapkan, Tatsuya langsung melaju ke laboratorium nomor 9 meski dia tidak punya alasan atau dalih untuk mengunjungi tempat itu dengan cara normal. Di jalan umum yang ada di depan institusi, tepat di titik yang ada diantara dua tiang lampu dimana hanya ada sedikit cahaya yang meneranginya, dia memarkirkan sepedanya.

Di sekitar laboratorium nomor 9—yang saat ini memiliki nama resmi Class Nine Magic Development Institute—adalah satu-satunya bangunan terpisah yang bisa dikatakan ‘tidak dihuni’, selain itu tidak ada toko kelontong otomatis di dekatnya. Bisa dibilang, suasana tempat ini sangatlah sunyi.

Jika keadaannya sesunyi ini, suara yang sangat pelan pun pasti bisa terdengar oleh microphone. Sangat jarangnya kendaraan yang lalu lalang di tempat ini pun membuat kedatangan seseorang menjadi sangat mencolok. Kondisi di tempat ini lebih ketat dari perkiraan Tatsuya, karena itu dia menjadi semakin berhati-hati.

Tatsuya mengambil terminal informasinya dari tas yang dia letakkan di depan sadel motornya. Ketika dia berpura-pura membuka aplikasi peta untuk mengetahui kemana dia harus pergi, dia mengarahkan Elemental Sight nya ke arah bangunan institusi.

Di mata publik, tema penelitian laboratorium nomor 9 yang lama adalah pengembangan sihir tipe persepsi. Kenyataannya mungkin berbeda, tapi jika menggunakannya sebagai penyamaran, setidaknya mereka pasti melakukan beberapa penelitian mengenai pengembangan mantra persepsi (perception spell).

Tatsuya bukan orang yang mengetahui semua mantra yang ada di dunia. Pertarungan tiba-tiba memang tetaplah menjadi suatu kemungkinan, tapi jika dia menggunakan Elemental Sight nya di situasi seperti ini tanpa suara lain untuk menutupinya, maka ada kemungkinan yang cukup tinggi jika pihak lawan akan mengetahui mantranya melalui cara yang tidak dia mengerti.

Tapi ini masih lebih tidak beresiko daripada harus menyusup ke dalam.’

Setelah meyakinkan dirinya, Tatsuya menggunakan matanya yang bisa membedah Idea bangunan di depannya.

Pertama, dia memasukkan keseluruhan bangunan institusi ke dalam bidang pandangnya.

Kemudian dia memilih para anggota klan nomor 9 sebagai titik percobaan, jadi P-Weapons mungkin adalah sesuatu yang menggunakan kemampuan sihir. Jika para peneliti itu berencana untuk membuat P-Weapons melawan para penyihir, maka kemungkinan yang bisa diambil Tatsuya adalah P-Weapons merupakan senjata yang menggunakan sihir, atau P-Weapons adalah senjata yang mementalkan sihir.

Menurut perhitungan Tatsuya, ada 2 tipe senjata yang bisa menggunakan sihir. Pertama adalah senjata yang dibuat untuk menyimpan program sihir, misalnya Ni no Magatama. Kira-kira sudah 6 bulan berlalu sejak dia pertama kali menganalisa permata itu, tapi sampai saat ini dia belum mendapatkan hasil apa-apa. Akan tetapi, mungkin laboratorium nomor 9 yang lama bisa melakukan proses penyimpanan program sihir tersebut.

Tipe kedua yang bisa dipikirkan Tatsuya adalah robot petarung, fusi dari parasit dan mesin humanoid. Keberadaan Pixie memberikan konsep yang bisa diterapkan, jadi kemungkinan besar senjata yang ada di sini mirip dengan itu.

Mau yang manapun itu, Tatsuya bisa mengamati kuantitas psion yang sangat besar di sana. Jika itu adalah senjata yang bisa menyimpan program sihir, maka psion yang dia lihat adalah program sihir itu sendiri. Jika itu robot petarung, maka psion yang dia lihat adalah parasit yang mendiami para humanoid.

Tatsuya memutuskan untuk tidak memikirkan kemungkinan jika senjata itu adalah senjata yang digunakan untuk menetralkan atau mementalkan sihir. Antinite adalah cara yang sudah dikenal oleh umum, tapi jika apa yang ada di dalam adalah teknologi yang berusaha untuk meniru Cast Jamming milik Tatsuya, dia tidak akan bisa melihat perbedaannya dengan CAD biasa. Mencari sesuatu yang tidak bisa dia temukan hanya membuang waktu.

Saat Tatsuya sedang memperhatikan institusi dengan seksama, akhirnya dia melihat satu titik dengan kepadatan psion yang tinggi. Dia mengarahkan matanya ke arah tersebut.

Saat itulah dia melihatnya.

Apa itu parasit yang berada dalam… robot gynoid?’

+++

Di saat yang sama ketika Tatsuya menemukan Parasidoll…

“…. Baik.”

Ruangan tempat Miyuki dan Minami menginap menerima telepon dari resepsionis hotel.

“Baik…. Tolong tunggu sebentar.”

Minami yang mengangkat telpon bergaya antik itu pun menutupi bagian mic dan berbalik ke arah Miyuki.

“Miyuki-oneesama?”

Terkadang saat Minami berada di rumah, dia tidak sengaja memanggil Miyuki dengan suffiks –sama, tapi di tempat umum dimana percakapan mereka bisa didengar banyak orang seperti ini, Minami sangat berhati-hati dalam penggunaan suffiks untuk memanggil mistressnya itu.

“Sepertinya ada tamu yang ingin bertemu dengan oneesama.”

“Apa? Denganku? Tolong tanyakan siapa mereka.”

“Baik.”

Setelah bercakap-cakap selama beberapa saat, Minami kembali berbalik dan berbicara dengan nada yang sedikit tegang.

“Mereka adalah Kuroba Mitsugu -sama dan Ayako-sama. Sekarang mereka ada di lobi.”

Miyuki merasakan ketegangan yang terpancar dari Minami.

“Katakan pada mereka aku akan segera turun.”

Setelah mengatakan pesan Miyuki, mereka berdua segera bergegas turun ke lobi hotel.

 

Saat Miyuki—yang ditemani oleh bodyguardnya, Minami—sampai di lobi, dia melihat dua Kuroba di sana.

“Halo, Miyuki-san. Sudah lama tidak bertemu.”

Mitsugu yang melihat kedatangan Miyuki pun menyapa gadis itu duluan, dan Miyuki hanya membalas sapaan itu dengan membungkukkan badannya dan berjalan menghampirinya.

“Paman, sudah lama tidak bertemu.”

Miyuki berhenti di depan Mitsugu dan membungkukkan badannya sekali lagi.

“Ya. Saya senang melihatmu baik-baik saja.” Ucap Mitsugu dengan senyum ramah. Tidak hanya ekspresinya saja, mata laki-laki itu pun juga memancarkan rasa lega. Setidaknya itu yang bisa Miyuki lihat dengan kemampuan observasinya.

“Sudah tiga bulan aku tidak bertemu denganmu, Ayako. Terima kasih karena sudah banyak membantu kami di insiden musim semi.”

Miyuki tidak yakin jika dia bisa tersenyum seperti Mitsugu.

“Sama-sama. Semua bisa berjalan lancar karena kerja keras Miyuki-san dan Tatsuya-san.”

Saat Miyuki melihat sinar tantangan dari mata Ayako, dia merasa sedikit lega.

“Jangan berdiri saja. Bagaimana jika kita duduk dan berbincang? Dan kau…. Namamu Sakurai Minami, kan? Silahkan duduk.”

Mitsugu memberikan perintah pada Miyuki dan Minami yang terdengar seperti permintaan. Miyuki tidak punya kewajiban untuk menurutinya, tapi dia juga tidak punya alasan untuk menolaknya, karena itu Miyuki menuruti perintah pamannya itu tanpa mengatakan apa-apa.

 

Mitsugu membawa keduanya (tiga jika mengikutkan anak perempuannya) ke sebuah ruang minum teh yang ada di hotel tersebut. Itu adalah ruangan dengan privasi yang lebih terjaga jika dibandingkan dengan lobi hotel yang sangat terbuka.

“Hotel ini berada di bawah pengelolaan keluarga utama. Saya rasa anda tidak tahu akan hal ini.”

Miyuki yang tiba-tiba menerima basa-basi Mitsugu hampir tidak bisa mempertahankan senyuman yang ada di wajahnya.

“Oh, benarkah? Master Kokonoe yang mengurusi penginapan kami di hotel ini…. Kebetulan sekali.”

“Ah, yang anda maksud Kokonoe Yakumo? Jika begitu, mungkin kami harus memeriksa apakah ada pertemuan tersembunyi di sini.”

Kuroba Mitsugu dan keluarga Yotsuba secara keseluruhan tidak bisa tidak berhati-hati saat mendengar nama Kokonoe Yakumo.

Jawaban Miyuki sepertinya berhasil melewati standar milik Mitsugu, jadi ujung bibir laki-laki itu sedikit terangkat.

“Silahkan duduk. Kau juga, Minami. Tidak perlu malu-malu.”

Mitsugu yang duduk terlebih dulu pun mempersilahkan tamunya untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.

“Terima kasih banyak.”

Setelah itu Miyuki duduk, kemudian Ayako, dan yang terakhir Minami.

“Hari sudah malam, jadi jika anda tidak keberatan, kami akan langsung masuk ke intinya.”

“Kami minta maaf karena agak terburu-buru. Mobil kami masih menunggu di depan.” Tambah Ayako sambil membungkukkan badannya ke arah Miyuki.

“Tidak perlu minta maaf soal itu. Jika paman dan Ayako meluangkan waktu untuk jauh-jauh kemari, ini pasti masalah yang sangat penting, iya kan paman?”

Miyuki menunjukkan sikap bijak saat mendengar jika mereka berdua sepertinya tidak akan menginap di hotel malam ini. Miyuki kemudian membalas bungkukan Ayako.

“Benar. Kami tidak punya rencana untuk menginap.” Ucap Mitsugu sebelum masuk ke inti pembicaraan.

“Kami disini karena ingin membicarakan suatu percobaan yang ingin dilakukan seseorang selama kompetisi 9 sekolah berlangsung.”

“Apa yang paman maksud uji performa P-Weapons—rencana uji coba yang akan dilakukan di pertandingan Cross Country Steeplechase?”

“Anda tahu soal P-Weapons?” Tanya Mitsugu dengan nada kaget.

Mitsugu tidak menyangka jika Miyuki tahu soal kode nama itu. tapi dia langsung menenangkan diri dan memasang senyum yang tidak mudah dibaca.

“Tidak, aku hanya tahu kode namanya saja. Oniisama sekarang sedang menyelidiki detail soal senjata itu.”

“Oh…”

Mitsugu memasang wajah seakan dia ingin mengatakan sialan.

“Apa ada masalah, paman?”

Miyuki tahu jika ini adalah sebuah undangan, tapi dia tidak tahu undangan macam apa ini…. Apakah ini akan menguntungkan, atau malah merugikan. Ada dua pilihan yang bisa dia ambil, ikut atau tidak. Dan Miyuki mengambil pilihan pertama.

“Jujur saja, kami juga sudah melakukan investigasi pada mereka.”

Raut bingung muncul di wajah Miyuki. Gadis itu tidak mengatakan apa-apa karena dia menahan diri, tapi karena memang dia tidak punya apapun untuk disampaikan. Minami yang ada di sebelahnya hanya membelalakkan mata dan menutup mulutnya dengan tangan.

Mitsugu sama sekali tidak mengedipkan matanya saat dia melihat respon Miyuki karena itulah yang sedang dia cari, setelah itu dia melirik Ayako. Anak perempuannya langsung mengeluarkan data card yang bisa disambungkan dengan terminal portable yang ada di dalam tasnya.

Wajah Ayako terlihat puas saat memberikan portable itu pada Miyuki.

“Ini adalah hasil investigasi kami mengenai P-Weapons yang juga dikenal sebagai Parasidolls. Silahkan dilihat, Miyuki-san.”

“Parasidoll? Kenapa, itu…”

“Saya rasa anda tahu apa itu. Parasite doll adalah senjata yang menggunakan parasit sebagai inti.”

Miyuki mengerutkan alisnya sedangkan Ayako memperlihatkan senyumnya.

“Kami agak kesusahan untuk melakukan investigasi ini. Kami harus melawan salah satu dari 10 Master Clan dan pengembangan senjata yang melibatkan demon. Semua ini pasti akan menjadi target media massa jika sampai bocor. Sistem keamanan mereka sangat ketat. Saya rasa Tatsuya-san juga tidak akan bisa melakukan investigasi secara menyeluruh dalam semalam.”

Saat Miyuki mendengar komentar Ayako, dia menemukan satu hal yang tidak bisa dia abaikan.

“Dan kau berhasil mendapatkan semua ini, Ayako…?”

“Tidak, tidak. Semua itu bukan hasil kerja kerasnya sendiri.” Kata Mitsugu. “Lagipula, seperti yang anda tahu, sihir Ayako lebih cocok untuk pekerjaan intelijen. Tentu wajar jika dia melakukan pekerjaan ini, apalagi bidang spesialisasi Ayako sangat berbeda dengan anda yang lebih mengarah pada pertarungan dan mengalahkan musuh.”

Apa yang dikatakan Mitsugu memang benar. Terutama pada situasi yang membutuhkan neutralisasi kelompok musuh, Ayako sama sekali tidak bisa disandingkan dengan Miyuki. Tapi saat ini, dengan data card yang ada di tangannya, fakta itu sama sekali tidak membuat Miyuki senang.

Sekarang, apa yang dibutuhkan Tatsuya adalah kemampuan untuk menyibak konspirasi antara JDF dan keluarga Kudou.

Dan saat ini, orang yang membantu sang kakak bukan Miyuki, tapi Ayako.

“Maaf karena memanggil anda malam-malam. Jika anda tidak keberatan, kami tidak punya banyak waktu jadi kami akan segera undur diri.”

“Tolong sampaikan salam saya pada Tatsuya-san.”

Setelah kedua Kuroba itu bangun dari kursi mereka, yang bisa Miyuki lakukan hanyalah membalas gestur mereka dengan berkata sampai jumpa lagi.

 

Chapter4-1     Daftar isi     Chapter 4-3


Komentar

Postingan Populer