Mahouka Vol. 13 Chapter 4 Part 1
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Hari senin, di jam yang sudah
dijanjikan, Zhou Gongjin pergi menemui Kudou Makoto.
Makoto menyambutnya dan berkata jika
dia akan menerima para immortalist yang membelot dari GAA ke dalam
institusinya.
Zhou dan Makoto sama-sama
memperlihatkan senyum puas, berjabat tangan, dan kemudian berpisah jalan.
Akan tetapi, meski Makoto sudah
menyuruh semua bawahannya untuk tidak mengatakan apa-apa soal pertemuan ini, Kudou
Retsu tetap bisa mengetahuinya satu jam kemudian.
“…. Seperti yang anda dengar,
Makoto-sama sudah menyatakan kesediaannya untuk menerima para immortalist yang
membelot dari GAA. Dan karena itu Zhou Gongjin tidak meminta imbalan spesial
atau kondisi tambahan apapun. Tujuannya mungkin menempatkan para immortalist
ini ke dalam kelompok kita.”
“Begitukah.”
Informasi itu datang dari seorang
laki-laki tua yang mengenakan setelan jas formal dan rambut cepak ala biksu. Kudou
Retsu sendiri mengenakan setelan jas 3 lapis dengan rambut putihnya yang
tersisir rapi ke belakang. Dia mengangguk dengan wajah tenang.
“Apa tidak apa-apa jika anda tetap
menjadi penonton seperti ini, sensei?”
Laki-laki tua yang memanggil Retsu
Kudou sebagai ‘sensei’ adalah salah satu anggota keluarga bernomor Sembilan dan
mantan kepala keluarga Kuki, Kuki Mamoru. Usianya sudah diatas 60 tahun, tapi
jika dibandingkan dengan Retsu yang hampir menginjak 90 tahun, Mamoru masih
jauh dari usia pensiun. Dia mempercayakan urusan keluarga ke putri tertuanya agar
dia bisa melayani Retsu sepenuhnya.
Keluarga dengan nomor Sembilan
memiliki rasa persatuan yang lebih kuat jika dibandingkan klan-klan lainnya.
Mereka tidak setara dengan 28 keluarga utama—10 Master Clan dan 18 keluarga
pendukung—tapi posisi mereka lebih seperti keluarga cabang dan keluarga utama atau
keluarga atasan dan keluarga pelayan (retainer). Hubungan ini berasal dari masa
kejayaan laboratorium nomor 9 saat mereka melawan satu musuh yang
sama—Tradisionalis—dengan keluarga Kudou sebagai pusat mereka. Alasan kenapa
bukan keluarga Kuki atau Kuzumi yang menjadi pemimpin adalah karena kharisma
yang dimiliki oleh Kudou Retsu. Belakangan ini, otoritas Retsu berkurang
drastis hingga ke titik dimana Makoto bisa mengeluarkan perintah untuk diam
pada seluruh pekerja institusi. Meski begitu, dimata para pemimpin keluarga
Kuki dan Kuzumi dari generasi sebelumnya (masa saat Mamoru menjadi kepala keluarga),
Retsu tetaplah pemimpin mereka.
“Tidak apa-apa. Tapi sepertinya kita
harus merubah rencana kita.”
“Bagaimana caranya, sensei?”
“Para hard-liner adalah otak rencana
itu—mereka pasti memiliki alasan hingga mengirim para immortalist dari GAA itu
ke dalam proyek pengembangan Parasidoll yang akan diuji coba saat kompetisi 9
sekolah. Sepertinya mereka juga ingin memanipulasi opini publik dengan melukai
para atlet. Itu artinya Zhou Gongjin—yang dihasut oleh para
Tradisionalis—adalah orang yang mengirim para immortalist itu dengan bantuan
dari para hard-liner.”
Hipotesis Retsu masih sangat kasar.
Semua orang yang memiliki nalar pasti akan berkata jika semua yang dikatakan
Retsu kelewat cocok.
Tapi Mamoru tidak melawan rencana itu.
Poin pentingnya bukan membuat sebuah rencana yang sempurna, tapi rencana agar
selalu bisa selangkah lebih maju dari lawan mereka, untuk menipu dan menjerat
lawan mereka. Baik Makoto dan Retsu paham soal ini.
“Kita harus melakukan sesuatu untuk
menghindari korban dari pihak murid SMA...”
Saat Mamoru berkata korban, yang dia
maksud adalah korban meninggal. Dia tidak berpikir jika para murid itu bisa
keluar tanpa luka saat menghadapi Parasidoll.
“Jangan khawatir. Parasidoll selalu
menggunakan limiter agar mereka tidak menyerang siswa non atlet. Kami berencana
untuk menggunakan mode perang gerilya selama uji coba berlangsung, tapi jika
kami melepaskan mereka dalam setting normal, siswa yang tidak menggunakan baju
atlet tidak akan menerima serangan apapun.”
Meski Retsu mengetahui semua hal itu, Retsu
yakin jika tidak akan ada murid yang terluka.
“Apa mantra para immortalist itu bisa
mengganggu efek limiternya?”
Kekhawatiran Mamoru sangat wajar, tapi
keteguhan Retsu sama sekali tidak bergeming.
“Sejak awal Parasidoll tidak mungkin
menggila. Parasit yang ada di tubuh semua gynoid itu terhubung dengan mantra
loyalitas. Limiter yang sudah diprogram ke dalam mantra itu memiliki efek yang
sama dengan geas, sihir kuno dari Celtic.
Para parasite itu akan menerima suplai psion yang mereka butuhkan untuk
melakukan aktivitas mereka dengan syarat jika mereka diikat oleh mantra
loyalitas. Jika salah satu berbuat diluar perintah atau melebihi limiternya,
parasite itu akan langsung memutus suplai psionnya dan gynoid akan masuk ke
dalam mode hibernasi. Dengan begitu tubuh gynoid itu akan menjadi container
yang menyegel parasite itu di dalamnya. Dalam penjelasan tentang mantra
loyalitas, itu adalah penalti yang akan terjadi karena telah melanggar batas
yang sudah ditentukan.”
“Artinya, jika kita menginginkannya,
kita bisa membuat rencana Zhou Gongjin hancur sebelum bisa dilakukan…?”
“Ya.”
Retsu dan Mamoru tersenyum.
“Jika begitu, Parasidoll tidak mungkin
menjadi target mereka.” Ucap Mamoru dengan nada setengah bercanda.
Akan tetapi Retsu menjawabnya dengan
nada serius. “Jika ada tentara yang tidak dikenal sebagai sekutu… dengan kata
lain orang tidak dikenal yang membawa senjata muncul, para Parasidoll akan
menandai orang itu sebagai target serangan mereka. Aku berpikir untuk membuat
mereka melawan bawahan Kazama.”
Target Retsu bukan hanya para
hard-liner dan Tradisionalis saja. Dia sedang mencoba membereskan semua pihak
yang menentang rencananya sekaligus. Mamoru yang sadar dengan maksud senseinya
itu pun langsung menegakkan punggungnya.
“Apa Kazama akan mengambil umpan itu?
Kurasa Saeki tidak akan tinggal diam.”
“Dia akan mengambilnya. Setidaknya
salah satu bawahannya pasti akan melakukannya.”
Entah apa yang terlintas dalam kepala
Retsu saat ini. Beberapa saat kemudian Retsu kembali sadar dan melanjutkan
perkataannya.
“Jika dia tahu bahwa kompetisi itu
disabotase, anak Miya pasti akan melakukan sesuatu. Meski dia tahu jika dia
hanya diperalat, dia tidak punya pilihan lain selain melakukannya.”
“Miya… sama? Maksud anda Yotsuba Miya?
Apa Kazama memiliki bawahan sehebat itu?”
Mamoru menyampaikan pertanyaannya
dengan suara pelan, tapi Retsu tidak menjawabnya.
“Jika dia melakukan sesuatu, Kazama
pasti akan terlibat secara langsung atau tidak. Setidaknya dia tidak punya
pilihan lain selain memberinya izin.” Retsu menghela nafas. “Lagipula Kazama
dan Saeki tidak akan bisa menghentikannya.”
XXX
Bulan juli sudah memasuki minggu
terakhir dan Tatsuya akhirnya bisa mengambil nafas. Perkembangan para atlet
setelah peraturan baru yang disebarluaskan saat masa ujian pun terlihat
baik-baik saja. Semua atlet sudah terbiasa dengan sistem pertandingan Rower and
Gunner dan Shields Down, bahkan minggu ini para atlet sudah bisa mengalahkan lawan
tanding mereka. Satu-satunya sumber kecemasan saat ini adalah Steeplechase,
tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa kecuali membiasakan diri berlari
melewati hutan dan medan yang sulit. Mereka bahkan tidak bisa menebak macam-macam
rintangan yang akan digunakan selama pertandingan, jadi mereka hanya bisa
melakukan apa yang bisa mereka lakukan.
Dan pada akhirnya, Tatsuya bisa
meluangkan sedikit waktu di Sabtu malam tanggal 21 Juli. Sekarang dia sedang
tenggelam dalam investigasinya di laboratorium nomor 9 bersama Yakumo.
Saat ini Tatsuya sedang bersantai di
sebuah kamar kereta yang sedang menuju ke Nara. Kereta yang dia naiki saat ini
bukan transportasi jarak jauh yang disebut trailer atau bus dengan kamar, tapi
kereta model lawas yang bisa mengangkut banyak orang. Kereta tipe ini sudah
bertahan sebagai salah satu moda transportasi yang lebih mementingkan
kenyamanan daripada kepraktisan. Jika menggunakan istilah zaman dahulu, orang
mungkin akan menyamakan kereta ini dengan kereta ekspres yang hanya memiliki
gerbong ramah lingkungan.
Jadi kenapa Tatsuya, yang harusnya
sedang berperan sebagai mata-mata, malah bepergian dengan kereta mahal ini?
Alasannya ada pada orang-orang yang ikut bersamanya.
Rencana awalnya, Tatsuya hanya akan
pergi berdua dengan Yakumo.
Tapi saat ini ada 4 orang yang berada
di ruangan ini. Kemarin Miyuki menemuinya dan meminta sang kakak untuk
membawanya ikut serta, dan Minami sudah pasti akan selalu mengikuti mistressnya
tersebut dengan berkata jika Miyuki-sama
ingin pergi jalan-jalan, maka dia harus selalu menjaganya. Karena itulah mereka
berdua berada di sini sekarang.
“Kereta ini lebih nyaman dari
bayanganku, oniisama. Dan rasanya kereta ini melaju cukup cepat meski modelnya
sudah tua.”
Miyuki terlihat bersemangat dengan
perjalanan kereta mereka ini. Pendapat gadis itu ada benarnya—kursi tempat
mereka duduk terasa empuk, dan keretanya sama sekali tidak bergetar, kereta ini
rasanya juga lebih cepat daripada pesawat jarak dekat. Tapi yang lebih penting
lagi, ini adalah pengalaman pertama mereka menaiki kendaraan seperti ini. Di
zaman modern yang sistem transportasinya berubah dari ground-based ke mode
desentralisasi yang mengurangi jumlah orang dalam kendaraan, naik bus adalah
pengalaman yang sangat jarang terjadi. Ini adalah kali pertamanya Tatsuya dan
Miyuki naik kereta yang bisa mengangkut banyak orang dalam sekali waktu dan
fasilitas yang ada di dalamnya juga sangat mewah dimana setiap kamar dibagi
menjadi beberapa ruangan pribadi yang lebih kecil. Bahkan Tatsuya juga merasa
terkejut saat melihat semua fasilitas ini, jadi dia tidak bisa menyalahkan
Miyuki yang terlihat sangat bersemangat. Saat dia memperhatikan lebih jeli
lagi, bahkan maid mereka—Minami—juga terlihat sedikit menggebu-gebu.
Yakumo adalah orang yang bertanggung
jawab untuk mengatur semua transportasi mereka untuk hari ini. Awalnya dia
ingin menggunakan mobil wagon yang disupiri salah satu muridnya dan bergegas
pergi ke Nara secepat yang dia bisa, tapi saat dia tahu Miyuki akan ikut, dia
langsung mengubah jadwal mereka. Dan semua ini demi keamanan mereka selama
perjalanan.
Kemungkinan bahwa laboratorium no.9
dan keluarga yang mengelolanya tahu mereka sedang menuju kesana bukan nol.
Menghadapi serangan langsung mungkin tidak akan terjadi, tapi kemungkinan
terburuknya adalah mobil mereka mungkin akan mengalami kecelakaan—sama seperti
yang terjadi tahun lalu saat bus SMA 1 sedang melaju menuju tempat kompetisi 9
sekolah.
Dengan kereta ini, selama mereka tidak
ragu mengenai kemungkinan terjadinya terorisme, akan sulit rasanya menutupi
serangan sebagai sebuah kecelakaan biasa. Karena ada banyak penumpang di kereta
ini, ada kemungkinan jika pembunuh bayaran dari pihak lawan sudah berbaur
diantara mereka. Tapi dengan kelompok seperti ini, mereka bisa dengan mudah
menangani siapapun yang mereka kirim.
Meski begitu, kemungkinan penyerangan
di dalam kereta ini sebetulnya hampir nol.
Dan pada akhirnya, alasan kenapa
Yakumo memilih kereta ini adalah karena dia ingin mengambil kesempatan untuk
membuat Miyuki dan Minami senang.
Saat rombongan Tatsuya sampai di
stasiun Nara, mereka dibagi menjadi dua kelompok. Mereka sudah diberitahu
sebelum ini, tapi Yakumo memang ingin bergerak sendirian, jadi dia menyewa
cabinet terpisah yang akan membawanya ke Kyoto.
Setelah mereka bertiga mengantar
kepergian Yakumo, mereka langsung pergi untuk check in di sebuah hotel. Tatsuya
membuka kopernya dan langsung mengganti bajunya. Dia mengganti baju
travelingnya dengan riding suit dengan jaket blouson di atasnya. Material
science sudah berkembang pesat beberapa tahun belakangan, tapi di tengah musim
panas pakaian seperti ini masih terasa cukup panas. Tetap saja, dia tidak punya
pilihan lain jika dia ingin menyembunyikan CAD di bawah lengannya. Ini memang
tidak nyaman, tapi setelah dia menyemprotkan cairan pendingin di bawah jaketnya,
dia siap untuk kegiatan hari ini.
Saat Tatsuya akan meninggalkan
ruangannya, dia mendapat masalah yang memang sudah dia antisipasi sejak awal.
“…. Apa oniisama tetap akan
meninggalkanku disini?”
Miyuki menatapnya dengan wajah yang
sangat memelas, seakan dia sedang mengantarkan kepergian sang pahlawan ke medan
perang yang sangat jauh sambil menggenggam tangan sang kakak di dadanya.
Tatsuya yang selama ini selalu menuruti semua permintaan sang adik, kali ini
menjawab permintaan itu dengan nada tegas yang dingin.
“Ini berbahaya. Aku tidak bisa
mengajakmu.”
“Aku berjanji aku tidak akan
mengganggu!”
“Tidak ada wanita muda yang keluar di
jam seperti ini. Aku tidak pernah mengajarimu menjadi nona muda yang nakal,
Miyuki.”
Waktu sekarang menunjukkan jam 9
malam. Di hari sekolah, wajar jika Miyuki berada di luar rumah jam seperti ini.
Tatsuya sengaja mengatakannya meski itu terlalu berlebihan. Dia bahkan tahu
jika perkataannya tidak begitu meyakinkan, tapi efek dari perkataannya cukup
kuat hingga Miyuki mengubah pikirannya.
“…. Baiklah. Aku akan menurutimu, oniisama.”
Miyuki memasang wajah kaget dan
kemudian mengangguk dengan wajah merengut.
Tatsuya berpikir, sejak kapan adiknya
itu bisa berakting seperti ini.
“Minami, tolong jaga Miyuki.”
Tatsuya tidak bisa membuang waktu di
situasi ini dan dia juga hanya bisa melakukan misinya malam ini. Tatsuya
memerintahkan Minami untuk menjaga Miyuki, sebuah alasan untuk mengawasinya.
“Tentu saja.” Jawab Minami.
Tatsuya bisa tahu meski dia tidak
menolehkan kepalanya, sekarang Minami pasti sedang membungkukkan badannya
dengan sopan. Tatsuya juga bisa mendengar nada bahagia karena sekarang dia bisa
menjalankan misi yang sudah diberikan oleh kepala keluarga Yotsuba kepadanya.
Tatsuya pun memutuskan untuk pergi sebelum kepalanya menjadi lebih sakit.
Chapter3-4 Daftar isi Chapter 4-2
Komentar
Posting Komentar