ORV Chapter 191: Episode 36 – Story Horizon (3)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya

 

Kalimat itu muncul dalam novel Cara Bertahan Hidup.

< Demon agung yang tinggal di ‘ufuk cerita’. Mereka bukan demon king ataupun demon species, tapi mereka adalah demon yang sangat kuat. Mereka adalah sosok-sosok yang membenci dokkaebi sebesar rasa lapar mereka akan cerita. >

Ya, kalimat ini.

< Jika kau didepak dari skenario, hanya ada satu hal yang bisa kau harapkan. Itu adalah rasa kasihan dari Demon agung yang ada di ufuk cerita. >

Fourth Wall sudah menjelaskannya padaku, karenanya tidak ada yang perlu kutambahkan lagi. Sekarang aku menatap demon agung dari ufuk cerita itu.

Dia memberikan kesan jika usianya sudah sangat tua dan entah kenapa aku merasa seperti gelandangan saat berada di depannya. Mengenali demon agung bukan sesuatu yang sulit, itu semua karena semua demon agung dari ufuk cerita memiliki pipi dengan benjolan. Karena alasan itu jugalah, beberapa orang memanggil mereka dengan nama ‘wenny* man’.
*) Wen=tumbuh/bengkak yang ada di wajah.

Percikan cahaya memenuhi udara saat wenny man itu berhenti berjalan.

“… Ini aneh. Aku tidak bisa melihat informasimu dengan Great Demon’s Eyes.”

Aku bisa melihat kilatan kuning di mata wenny man. Sepertinya dia sedang berusaha menggali informasi milikku.

Great Demon’s Eyes. Anna Croft juga memiliki mata yang sama dengan wenny man. Itu wajar, karena aku yakin dia lah yang sudah memberikan informasi mengenai mata itu pada Anna.

Demon agung dari ufuk cerita lebih berbahaya daripada Bihyung, jujur saja aku merasa mereka berdua tidak bisa dibandingkan. Jika aku melakukan sedikit kesalahan saja…  aku pasti mati.

Aku sengaja diam sebentar sebelum membuka mulutku. “Informasiku tidak bisa dibaca oleh Prophet. Bukankah jaringan informasimu agak terlambat?”

Wenny man mengernyitkan alisnya seakan kata-kataku sudah melukai egonya. “… Apa kau tahu aku akan datang menemuimu?”

“Ya.”

“Bagaimana bisa?”

“Kau mungkin harus kemari untuk mengambil ini.”

Aku mengeluarkan telur dokkaebi dari dalam kantongku. Wenny man menatap telur itu dengan ekspresi kaget. Dia tahu apa isi telur ini.

“Jiwa itu milikku.” Di waktu yang bersamaan, pipi wenny man mulai membesar. “Aku mengirim jiwa itu kemari dari dimensi paralel lalin. Jiwa itu milikku.”

Dia mengambil satu langkah ke depan dan aku mengambil satu langkah ke belakang.

“Apa yang kau katakan?”

“… Jiwa yang seharusnya kembali padaku dari Underworld. Kau mencegatnya. Kuharap kau mengembalikan jiwa itu kepadaku sebelum semuanya terlambat.”

“Mengembalikan? Omong kosong apa itu? Apa ada cara seperti itu dalam Star Stream?”

Wenny man berhenti melangkah dan menatap telur di tanganku dengan tatapan rakus.

Aku melihat telur itu dan bisa merasakan keberadaan Shin Yoosung dari regresi Yoo Joonghyuk yang ke-41.

Di satu sisi, perkataan demon agung itu memang benar. Orang yang merubah Shin Yoosung menjadi disaster dan mengirimnya ke dimensi ini adalah wenny man yang ada di depannya.

Keriput di wajah wenny man semakin bertambah. “Jika kau ingin bermain kata-kata denganku…”

“Izinkan aku langsung bertanya padanya. Anak ini juga punya keinginannya sendiri.”

Aku tidak ragu saat mengetuk permukaan telur itu dan bertanya, “Yoosung, dia mastermu. Bagaimana pendapatmu?”

Telur itu bergetar pelan. “Hmm. Aku mengerti. Apa itu artinya tidak?”

“…Hey.”

Aku mengabaikan wenny man dan bertanya pada telur itu. “Kalau begitu siapa kau?”

Telur itu kembali bergetar, kali ini getarannya terasa lebih kuat. Aku menganggukkan kepalaku seakan tahu apa yang dimaksud oleh Yoosung.

“Ya, jiwamu bukan milik siapa-siapa. Sama seperti tidak ada yang bisa menjadi master dari sebuah cerita.”

Tidak ada yang bisa menjadi penguasa dari cerita. Kerutan alis wenny man menjadi semakin dalam saat dia mendengar kata-kataku. Great Demon’s Eyes mulai berputar. Dia tersenyum seakan sudah menemukan sesuatu yang menarik.

“Lucu sekali, Demon King of Salvation. Apa kau bermaksud untuk melakukan negosiasi denganku?”

Ah, ketahuan juga. Aku tersenyum dan menjawab, “Benar sekali.”

“… Baiklah. sifatmu hingga detik ini sangat menarik untukku. Tapi jika kau ingin bernegosiasi, berikan telur itu padaku terlebih dahulu.”

“Apa kau tidak tahu apa itu negosiasi? Itu masalahnya. Aku tidak butuh anak ini.”

“Kau tidak tahu nilai telur itu.”

“Tidak. Aku tahu nilai telur ini.”

Telur ini terus menempel pada tanganku seakan dia tidak ingin lepas dariku. Aku menepuk permukaan telur itu dengan pelan.

“Makhluk yang lahir dari telur ini akan membuatkan sebuah channel.”

“… Apa kau tahu apa artinya itu?”

“Itu artinya aku bisa melakukan siaran diluar otoritas bureau.”

Wenny man merinding saat mendengarkan jawabanku. Beberapa saat kemudian dia menyisir janggutnya dengan wajah bingung.

Aku menambahkan, “Dengan kata lain, telur ini memiliki kekuatan untuk membuat cerita yang tak terhitung. Bukankah itu alasan kau menginginkan telur ini?”

Wenny man sangat terkejut hingga dia tidak bisa berkata apa-apa selama beberapa detik. Entah kenapa aku merasa seakan dia sedang berusaha melihat isi hati dan pikiranku. Akan tetapi, dia tidak akan bisa mengetahui sesuatu yang bahkan tidak bisa dilihat oleh Great Demon’s Eyes.

“… Apa kau ingin memberontak dari Star Stream?”

“Memberontak? Siapa tahu? Apa bureau menangani semua Star Stream?”

“Kadang sebagian sama saja dengan keseluruhan.”

“Aku tidak berpikir itu benar, tapi… baiklah. Jika itu jawaban yang kau inginkan…”

Mata wenny man berputar seperti lensa kamera. Aku tahu apa yang dia inginkan, karena itu aku menunjuk langit malam dan berkata dengan nada seorang revolusioner.

“Aku akan menghancurkan dunia milik dokkaebi-dokkaebi sialan itu.”

Wajah wenny man mulai terdistorsi. Aku tahu apa arti dari ekspresi aneh itu. Itu adalah ‘senyum’nya.

“Aku suka itu.”

Mengambil simpati dari wenny man sangatlah mudah. yang perlu kulakukan hanyalah menyalahkan para dokkaebi.

***

Cerita yang paling dikenal soal demon agung di ufuk cerita atau ;wenny man’ mungkin adalah cerita ‘laki-laki tua dengan pipi benjol’.

Itu adalah cerita yang kami semua dengar setidaknya sekali saat masih kecil.

Seorang laki-laki baik hati dengan benjolan di pipinya berterima kasih pada dokkaebi sedangkan benjolan di pipi laki-laki jahat terus tumbuh gara-gara dokkaebi.
*) link cerita: https://world.kbs.co.kr/service/contents_view.htm?lang=e&menu_cate=culture&id=&board_seq=129316&page=18&board_code=akoreas_ani

Aku melihat benjolan di pipi wenny man dan bertanya, “Kalau begitu apa kau ada di pihak baik, atau di pihak buruk?”

“Manusia selalu memikirkan hal itu. Tidak ada jaminan aku akan memilihku hanya karena aku ini baik.”

“Kalau begitu, benjolan itu adalah bukti kalau kau orang jahat.”

“Cerita rakyat itu sudah menyebar ke seluruh dunia. Cerita yang diceritakan kembali biasanya tidak tepat.”

“Sepertinya sudah jelas kalau kau itu orang jahat.”

Tubuh wenny man bergetar keras seakan dia sedang kejang-kejang. Menurut novel Cara Bertahan Hidup, ‘benjolan’ itu bertindak sebagai gudang untuk menyimpan cerita. Ada banyak sekali cerita di dalam benjolan itu yang sedang menunggu pemilik barunya.

Wenny man melihat layar sistemnya yang terlihat seperti pendulum, dan kemudian berkata, “Kau meminta dua hal.”

Aku menganggukkan kepalaku.

“Satu adalah kembali ke skenario. Yang kedua adalah mendapatkan ‘tubuh inkarnasi’ yang baru.”

“Tepat sekali.”

‘Wenny man’ bertindak di tempat yang tidak bisa diraih channel dokkaebi dan memainkan peran yang mirip dengan pedagang pasar gelap.

Mereka mendapatkan hadiah karena mengirim orang yang diasingkan kembali ke skenario dan mereka juga menyimpan item unik yang tidak bisa didapatkan oleh channel. Tentu saja harganya sangat amat mahal.

“Aku bisa membantumu untuk mendapatkan keduanya.”

“Oke. Kalau begitu bantu aku.”

“Sebagai gantinya, berikan telur itu padaku.”

“Tidak bisa.”

“Kalau begitu aku tidak bisa membantu.”

Sialan, sepertinya negosiasi kami kembali ke titik awal. Sepertinya dia benar-benar menginginkan telur dokkaebi ini, kalau begitu aku harus menancapkan paku ini lebih dalam lagi.

“Aku sudah bilang, Aku tidak bisa memberikan telur ini kepadamu. Kau tidak akan bisa menggunakannya meski aku memberikannya padamu. Anak ini hanya akan mendengarkanku.”

“Jangan bilang… telur itu tumbuh dengan memakan ceritamu?”

“Benar sekali.”

“Mencampur dokkaebi dengan ceritamu, kau benar-benar orang yang picik.”

“Diam kau. Sebagai gantinya aku akan memberikan sesuatu yang lain.”

“Apa yang bisa kau berikan padaku?”

“Sebuah cerita. Bukankah itu yang kau inginkan sejak awal?”

Hanya ‘cerita’ lah benda berharga di dalam Star Stream. Karena itu wenny man hanya menerima ‘cerita’ sebagai bayarannya.

“… Kau sangat percaya diri. Cerita seperti apa yang bisa kau berikan padaku?”

“Aku akan menunjukkannya padamu.”

Aku membuka daftar cerita yang kumiliki.

+

[Daftar Cerita]

King of a Kingless World.

Person who Opposes the Miracle.

One Who Showed Contempt for a Streamer.

One Who Hunted the King of Disasters.

One Who Killed an Outer God.

Demon King of Salvation.

Silla Allied Forces.

Bug Slaughter.

+

Aku tidak berpikir jika aku akan mengumpulkan cerita sebanyak ini. Tentu saja, hanya ada 6 cerita grade legenda keatas, tapi ini hanyalah awalnya.

Mungkin aku adalah satu-satunya orang yang bisa mengumpulkan cerita sebanyak ini di skenario ke-10.

Wenny man menunjukkan sedikit rasa kagum saat melihat daftar itu. “Aku tahu kau itu hebat, tapi ini… benar-benar menakjubkan.”

Dia tidak ragu mengagumi semua cerita seperti seorang pembeli di luxury store. Lebih tepatnya, matanya menatap cerita grade legenda dengan mata ‘rakus’. Warna benjolannya semakin memerah, menunjukkan jika dirinya sangat bersemangat.

“Itu tidak akan bisa menggantikan telur itu.”

“Tentu saja.”

“Apa aku hanya boleh mengambil satu?”

“Untuk sekarang.”

Tentu, semuanya tergantung dengan nilai ceritanya. Ada beberapa cerita yang tidak ingin kutukarkan, karena memberikan cerita-cerita itu sama artinya membuang semua hal yang membuatku menjadi konstelasi.

Setelah itu wenny man mengambil salah satu cerita tanpa ragu. “Kalau begitu aku akan mengambil cerita ‘One Who Killed an Outer God’.”

“… Apa kau tidak punya hati nurani? Itu satu-satunya cerita semi-mitos yang kumiliki.”

Nilai dari cerita grade semi-mitos tidak bisa ditukarkan menjadi koin. Tidak peduli seberapa penting negosiasi dengan demon agung dari ufuk cerita ini, aku tidak bisa memberikan cerita semi-mitos kepadanya.

Terlebih lagi, ‘One Who Killed an Outer God’ akan lebih berguna saat aku bertemu dengan outer god lain.

Wenny man langsung menutup mulutnya saat dia tahu dia sudah membuat permintaan yang terlalu besar. “Ah, ini juga tidak buruk. Aku memilih ‘King of a Kingless World’.”

Aku menggelengkan kepalanya. :Itu cerita kelahiranku. Aku tidak bisa memberikannya padamu.”

“Aku mengerti. Kalau begitu ‘Demon King of Salvation’…”

“Kau ingin mengambil cerita yang membuatku menjadi konstelasi? Statusku akan turun jika aku melakukannya.”

“… Sayang sekali. Kalau begitu bagaimana dengan ‘Person who Opposes the Miracle’?”

“Cerita itu ingin kugunakan di tempat lain. Maaf.”

Wenny man yang bingung hanya bisa menatapku dengan raut frustasi. “Kalau begitu cerita mana yang mau kau berikan padaku?”

“Aku akan memberikan ini padamu. ‘Silla Allied Forces’.”

Itu adalah cerita grade sejarah yang kudapatkan setelah membantu Lady of the Brocade Sleep dan konstelasi dari Silla. Wajah wenny man mengkerut. “Kau malah memberikan cerita yang tidak berarti sama sekali.”

… Bukannya ini sudah keterlaluan? Lady of the Brocade Sleep pasti akan menangis jika dia mendengarnya. Itu adalah cerita mengagumkan dimana Silla bekerja sama dengan Dinasti Tang untuk mengalahkan pasukan etnis Han.

“Kalau begitu bagaimana dengan ‘Bug Slaughter’?”

“Itu lebih baik dari sebelumnya, tapi itu hanya cerita biasa.”

“Aku akan memberikan keduanya padamu. Kalau perlu, kau bisa mengambil satu cerita grade sejarah lagi…”

“Apa aku bisa menganggap kau tidak punya niat untuk bernegosiasi denganku?”

Sial, dia bukan makhluk bodoh seperti Bihyung. Bihyung adalah orang yang mengubah tingkat kompensasi dari 10% menjadi 0%.

Aku terus merasa ragu dan pada akhirnya wenny man tersenyum aneh. “Aku tidak tahu kenapa kau masih berusaha mempertahankan eksistensimu, tapi berapa lama lagi sisa waktu yang kau miliki?”

Aku bisa merasakan suhu tubuhku yang semakin menurun. Interval ucapan dari Fourth Wall juga mulai berkurang.

[Tubuhmu mulai hancur.]

Aku belum mendapatkan keinginanku dari wenny man, dan sekarang eksistensiku juga semakin terancam. Kehancuran ini akan terus meluas kecuali aku bsisa kembali ke dalam skenario atau setidaknya mendapatkan tubuh yang baru.

< Kim Dokja bodoh berpikir: Sial, cerita apa yang sebaiknya kuberikan padanya? >

… Aku sudah sangat frustasi sekarang, jadi tolong jangan ganggu aku.

< Di saat itulah, salah satu cerita menarik perhatian Kim Dokja. >

Yang menarik perhatianku… eh? Aku merasa sedikit ragu. Benar juga, aku punya cerita seperti itu.

“Kalau begitu bagaimana dengan yang ini?”

 

Chapter 190     Daftar Isi     Chapter 192


Komentar

Postingan Populer