I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 424

 Disclaimer: Novel bukan punya saya


Angin kencang menerpa wajahku saat paman Will mengatakannya, reflek aku menutup mataku untuk menghindari debu masuk ke dalam mataku.

“Paman…” panggilku, tapi saat aku membuka mataku paman Will sudah tidak ada lagi.

Padahal sedetik yang lalu dia masih ada di depanku, tapi sekarang dia sudah menghilang. Saat itulah aku benar-benar sadar jika paman Will yang ada di depanku hanyalah ilusi.

Benar… Paman Will yang ada di depanku terasa sangat nyata, padahal sebenarnya ini hanyalah tempat berlatih milik Kushana.

Apa ini artinya aku berhasil mengalahkan musuhku…?

“Kurasa aku tidak benar-benar mengalahkannya.”

Aku tertawa pelan setelah mengatakannya.

Ya, aku pasti tidak akan bisa mengalahkan paman Will dalam mode serius. Tidak ada yang bisa menyamai kehebatan orang itu.

Jika aku melawan paman Will dengan adil, sekarang aku pasti sudah mengakui kekalahanku darinya.

Itulah yang kupikirkan selama pertarungan berlangsung. Beberapa saat kemudian aku bisa merasakan denyut di mata kiriku yang seharusnya kosong.

… Aku tahu jika yang akan kukatakan setelah ini terdengar seperti perkataan seorang chuunibyou, tapi sungguh mata kiriku benar-benar terasa sakit.

“Apa ini?”

Aku memegang mata kiriku dengan tangan sambil menahan rasa sakit yang tiba-tiba muncul di sana.

… Paman sedang sekarat? Apa ini benar-benar akhir untuknya?

Aku melepaskan penutup mata kiriku dengan perlahan. Setelah beberapa saat aku bisa melihat dengan mata kiriku. Ya, untuk pertama kalinya setelah sekian lama… akhirnya aku bisa melihat dengan sangat jelas.

“Paman Will… Dia sudah pergi…”

Sesaat setelah aku menyadarinya, aku langsung berlutut dan menangis. Aku menangis dengan sangat keras hingga hanya itu yang bisa didengar oleh telingaku. Aku tidak bisa menghentikan air mataku yang terus mengalir.

Paman Will, Paman Will, Paman Will….

Aku membisikkan nama laki-laki yang sangat kusayangi itu lagi dan lagi.

Aku tidak pernah berpikir paman akan meninggalkanku secepat ini. Kupikir kami akan terus bersama selamanya.

Aku merasa jika hatiku sedang dikoyak hingga tidak bisa dikenali lagi. Ini adalah pertama kalinya aku merasa kehilangan seseorang yang sangat kusayangi di dunia ini.

Mungkin entah kapan dan dimana itu, aku sudah merasa terlalu percaya diri. Aku yakin aku bisa menyelamatkan siapapun yang kuinginkan.

Aku tidak akan pernah merasakan kelembutan paman Will lagi. Aku tidak akan pernah merasakan elusan tangannya di kepalaku. Aku tidak akan pernah mendengar suara beratnya yang memanggil namaku. Aku juga tidak akan pernah lagi menerima nasihat darinya.

Bagiku, paman Will adalah satu-satunya tempatku untuk pulang.

Dia adalah satu-satunya tempat dimana aku bisa meminta tolong tanpa pikir panjang…. Apalagi selama ini aku selalu bersikap seperti gadis yang jahat.

Aku memegangi dadaku dengan satu tangan. Bagaimana caranya aku bisa menghilangkan rasa sakit ini?

Tapi sepertinya aku tidak punya pilihan kecuali menerima rasa sakit ini… rasa sakit yang tidak akan bisa disembuhkan oleh sihir apapun.

Aku merasa sangat frustasi karena aku tidak bisa menemui dan memeluk paman Will saat ini juga. Ucapan terimakasih tidak akan cukup untuk menunjukkan betapa aku sangat menghargai semua yang paman Will lakukan untukku selama ini.

Rasanya tidak adil kalau paman pergi tanpa aku sempat mengungkapkan betapa besar rasa terima kasihku padanya… Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padanya…

Anehnya aku bisa merasakan sedikit energi sihir paman Will di mata kiriku. Sungguh, seumur hidupku aku tidak pernah merasakan energi sihir sehangat dan selembut ini.

Aku tidak pernah berpikir jika paman Will yang tidak pernah muncul dalam game akan menjadi orang yang paling penting bagiku di dunia ini.

Aku bersumpah untuk tidak akan pernah melupakan Will Seeker seumur hidupku.

“Aaah, aku sangat beruntung karena bisa bertemu dengannya.”

Aku menatap langit dan mengatakannya dengan suara gemetar. Tidak terasa ada air mata yang menetes dan aku segera mengusapnya.

Paman, terima kasih sudah memberikan begitu banyak kasih sayang kepadaku.

 

Chapter 423     Daftar Isi     Chapter 425


Komentar

Postingan Populer