I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 331
Disclaimer: Like alwaysss, novel ini bukan punya saya.
XXXXXXX
Aku dibawa menuju ke menara yang dulu pernah kunaiki di hari
pertama aku menjadi prajurit.
…. Kalau tidak salah, tempat ini disihir, kan?
Kakek pergi ke dalam sana, tapi aku tidak bisa naik ke atas
sana kan…?
"Um… aku tidak bisa naik ke atas sana…"
"Sihirnya sudah dilepas." Kakek memotong ucapanku.
Aku mengikutinya naik ke atas…. Dan meski sihirnya sudah
dilepas, perjalanan kami memakan waktu cukup lama.
Aku sampai merasa pusing karena harus menapaki tangga menara
yang membentuk lingkaran ini.
"Di sini."
Saat kami mencapai lantai teratas, kakek membuka sebuah
pintu kayu yang terlihat cukup tua. Ada debu tipis di lantainya, tanda jika
ruangan ini belum dibersihkan.
Aku merasa sedikit gugup. Aku tahu pelayan biasa tidak akan
diizinkan masuk ke dalam ruangan ini karena ada sihir yang menyembunyikannya.
Aku masuk ke dalam sana dengan sedikit perasaan khawatir.
Tapi, memasuki tempat baru memang menyenangkan, apalagi jika itu adalah tempat
yang dilarang untuk dikunjungi.
"Tempat apa ini?"
Aku terkejut saat melihat isi dari ruangan ini.
Ada banyak tanaman di dalam sini. Kupu-kupu kecil juga
tampak berkeliaran dengan bebas di sana-sini. Buku-buku tebal yang disandarkan
ke dinding dan ada lebih banyak lagi yang berserakan di lantai. Cahaya matahari
yang masuk dari sebuah jendela bulat besar juga terlihat sangat fantastis.
Udaranya terasa bersih dan menyejukkan. Aku sampai tidak
bisa berkata apa-apa karenanya.
Tempat yang sangat indah.
Kemudian aku mendengar bunyi 'meow' yang menggemaskan di
dekatku. Saat aku melihat kakiku, aku menemukan 1 kucing hitam yang terlihat
sangat imut.
…. Kucing hitam? Tapi kenapa dia lebih mirip singa?
Kuharap aku bisa membawa Rai ke sini. Kucing itu
menggosokkan badannya ke kakiku seakan dia ingin mengajakku bermain.
"Aku tidak percaya dia bisa dekat dengan orang selain
aku…"
Maksudmu dia hanya mau dekat denganmu, kek?.... Atau
jangan-jangan kucing ini punya intuisi kuat kalau aku dan kakek memiliki darah
yang sama?
Aku bisa menipu manusia, tapi tidak hewan.
"Dia tidak terlihat seperti kucing ya?"
Aku berusaha mengalihkan pembicaraan dan kakek hanya
mendengus saat mendengarnya.
"Itu karena aku memberinya energi sihir…. Bukankah
singa milikmu juga sama?"
"Kenapa anda bisa tahu soal singaku…?"
Harusnya tidak ada orang yang tahu soal Rai yang menjadi
hitam karena sihirku...
"Bisa dibilang aku hampir semua yang kau lakukan sejak
kau datang ke sini."
Aku terdiam saat mendengarnya.
Di waktu yang sama, seekor ular perak muncul entah dari
mana. Sisik-sisiknya terlihat sangat berkilauan hingga aku tidak yakin jika
hewan itu berasal dari dunia ini.
Kenapa ular ini bisa ada di sini? Ah, tapi… kenapa aku
merasa seperti pernah melihatnya sebelum ini?
"Trik yang cerdas. Bagus sekali, Albie." Ucap
kakek saat ular itu berubah menjadi manusia.
…. Hei, jangan bercanda. Aku tahu siapa orang ini.
Dia adalah laki-laki botak yang dideportasi dari Duelkiss
bersamaku. Aku mengingatnya karena orang ini mengeluarkan aura membunuh yang
sangat kuat.
Saat itu dia terlihat ingin membunuh siapapun yang ada di
dekatnya…. Tapi sekarang dia tidak menunjukkan sikap seperti itu lagi.
"Perkenalkan. Dia adalah ular yang selalu mengawasi
orang-orang yang dideportasi dari Duelkiss."
Chapter 330 Daftar Isi Chapter 332
Komentar
Posting Komentar