NGNL Vol. 7 Chapter 1 Part 10

 Disclaimer:Not mine. Sudah pasti bukan punya saya!

>>>>><<<<<

Clop, clop, clop… Rumble, rumble…

Di samping abyss yang sedang menganga, di bawah langit yang berkilauan, hanya ada suara tapak kaki kuda dan roda yang bisa terdengar.

 “Soraaaa.... Sepertinya aku sudah kelelahan! Kupikir aku mendengar sesuatu yang sangat berbeda dengan perkataanmu barusan~.”

Di belakang Steph yang bertanya dengan nada ceria, Sora dan Shiro membeku dan terus berpose sambil memberikan tatapan hangat pada Steph.

Y-y-yaaah.... oke, oke, oke, oke. Ayo tenang-tenangkan... tenangkan diri dulu... Tenang, Sora, pemuda perjaka yang hampir mati di usia 18 tahun... Meski sekarang penampilanku 16,2 tahun!! Uhh, pasti ada sesuatu yang harus kulakukan dulu... ya, seperti yang kukatakan...

 “Kakek siaaal!!! Aku tahu kau bisa mendengarku! Kau yang melakukan ini kan, bajingan!? Perintah macam apa itu!? Apa kau sudah gila? Hoi, kek, yang bisa kau lakukan hanya berkata kotor kan... Meski sekarang kau tidak bisa membuka mulutmu!? Dasar anjing tua sialan!!”

 

Sora yang langsung tahu siapa yang menulis perintah seperti itu pun mulai berteriak marah.

Jawabannya datang dari bagian belakang papan game raksasa ini. Suara si pelaku itu sepertinya tidak jauh dari tempat mereka. Suaranya pun bergema di tempat kosong ini.

 

Oh, kabar yang bagus! Yang mulia, kau baru saja berhenti di kotak yang berisi tugasku. Eh, apa ini!?

Mereka bertiga memang tidak bisa melihatnya, tapi Werebeast itu sepertinya bisa melihat mereka.

Ya ampun... Aku tidak menyangka kalau ratu Shiro dan nona Steph akan menemanimu... Kurasa melihat seorang laki-laki memotong bagian penting mereka sambil tersenyum adalah pemandangan yang menyedihkan... Tapi ingat!! Ini adalah usaha untuk menghabisi raja jahat Sora, ini demi kedamaian dunia! Tolong mengerti pengorbanan yang harus kita lakukan...

 “Kami tidak berhenti di sini, sialan! Apa yang akan kau lakukan kalau kau yang mendapatkan tugas itu!?”

 “Aku sudah siap, yang mulia. Tapi kau bilang kau hanya lewat... Ck. Dasar bajingan keras kepala...”

…Clop, clop, clop… Rumble, rumble… Kereta kuda itu terus membawa Shiro dan Steph yang masih membeku. Sora, sebagai satu-satunya orang yang masih bisa berpikir pun menahan rasa sakit kepala yang dia rasakan.

 “Hei, kakek tua. Apa kau sadar jika kau membunuhku, kau masih akan tetap kalah dalam game ini?”

Sora baru saja menjelaskan jika Tugas yang membuat seseorang langsung mati adalah langkah terburuk dalam game ini. Tapi jawaban yang didapat pemuda itu terdengar sangat santai.

Maaf? Sudah jelas game ini akan jadi lebih mudah jika kau, orang yang sudah menipu kami dan membunuh Miko-sama menghilang.... Kenapa kau malah menganggap ini sebagai kerugian?

……

 “Sora. Soraaaa. Ini, sudah tentu, semua ini adalah bagian dari rencanamu, kan...? Iya kan?”

Sora merespon rengekan Steph. Tentu ini bukan bagian dari rencanaku. Perintah untuk mati yang tidak berguna, kebenaran dari fakta jika mereka saling mengkhianati, dll... Semua ini sudah dia perhitungkan—dengan asumsi jika semua orang bertindak rasional. Dalam kasus ini, entah Ino menjadi bodoh atau karena kematian Miko-sama itu terlalu berat untuknya—mungkin dua-duanya. Ah, mungkin humor buruk dari Ino sudah meledakkan semua sumbu dalam otaknya. Dia yang memiliki kemampuan untuk melihat kebohongan seseorang, sekarang kesusahan untuk mengetahui omong kosong orang lain, sama seperti Steph.... Dia bahkan menganggapnya serius!

 

 “.... Aku... Aku mengerti. Keyakinanmu sangat kuat. Aku tidak bisa melawannya.”

Tapi ini memang bukan masalah. Sora yang kembali mendapatkan ketenangannya pun mengusap keringat dan berbicara dengan nada yang cukup menusuk.

“Kau bahkan sudah siap untuk mengorbankan Izuna.... Kau benar-benar bawahan yang paling setia.”

Apa?

Nada curiga dalam perkataan Ino menunjukkan seberapa rendahnya rasionalitas yang dia miliki saat ini—rasa percayanya jika Tugas yang dia berikan hanya berlaku untuk laki-laki. Dia tidak bisa menargetkan seseorang secara spesifik, tapi dia membuat tugas ini dengan niat untuk menghabisi Sora dan membiarkan Izuna. Karena itu, jika dia membuat Tugas  yang mengarah hanya pada laki-laki.... Mungkin itu niatnya sejak awal.

Itu adalah kesalahan yang sangat besar.

 “Jika ada wanita—katakan saja Izuna—berhenti di kotak ini dan mendapatkan Tugas ini, dia harus tersenyum sambil memotong organ milik hewan lain dan kemudian dia harus mati dengan wajah bahagia... Aku benar-benar salut padamu. Dalam beberapa hal, itu adalah sesuatu yang bahkan lebih buruk dari menyuruh orang lain memotong tubuh mereka sendiri...”

Tugas Ino sama sekali tidak memberikan spesifikasi apapun mengenai targetnya. Sama seperti Tugas menghitung rambut dari Izuna.

Jika kau tidak memiliki bagian itu, kau hanya harus menemukannya di tempat lain.

 

……

Keheningan yang datang setelah itu seakan berkata ‘Lihat apa yang baru saja kau perbuat, bodoh.’, setelah itu suara tangis mulai terdengar di antara derap langkah kuda.

Y-yang mulia, apa yang harus kulakukan!? Izuna tidak bersalah. Tolong ampuni dia! Tolong gunakan kecerdasanmu untuk menyelesaikan masalah ini! Aku mohon! Buatlah rencana untuk menyelamatkan Izunaaaa!!

Kata-kata yang bergetar karena tangis yang ditahan mulai menggema ke seluruh tempat.

 “.... Baiklah. Katakan semua Tugas konyol yang sudah kau buat.”

Ba-baik! Dengan senang hati, yang mulia!Glblblblbl.

Setelah mendapatkan informasi milik Ino, Sora menganggukkan kepalanya dengan wajah serius.

 “... Hmm. Baiklah, aku mengerti. Tenang saja, aku sudah mendapatkan cara untuk menghindari kematian Izuna.”

Oooh...! Yang mulia, ternyata ada sesuatu yang berguna dari keberadaanmu yang menyedihkan! Oooh, yang mulia. Aku benar-benar berterima kasih!

Shiro sepertinya juga mencapai kesimpulan yang sama dengan Sora. Gadis kecil itu mengambil sebuah tas dari perbekalan mereka, meletakkannya di atas kepala seperti topi, dan kemudian menganggukkan kepalanya bersama dengan Sora...

 

 “Enak saja. Mana mungkin aku memberitahukannya kepadamuuuu!!!! Makan saja kotoran di dekatmu dan mati!!”

 “... kakek tua... hitung... dosamu... dan... terlahirlah kembali...!”

 

Gedou Baby dan Kamen Rider—kedua kakak adik itu menunjukkan jari tengahnya kepada Ino.

…….

Suara derapan langkah kuda mulai menenggelamkan raungan yang ada di belakang mereka.

 “Hei, kalian berdua! Ka-kalian benar-benar tidak mau memberitahunya!? Bagaimana jika ada orang lain...?”

 “... Dia mencoba... untuk membuat nii... memotong p***s nii... Kakek bangsat itu pantas mati... sejuta kali...”

Steph mengernyitkan alis saat melihat ekspresi membunuh Shiro, tapi Sora yang menjadi target dari Tugas ini menuliskan sesuatu di dinding kereta dengan bahasa Immanity.

Itu adalah kebohongan untuk membuatnya mengatakan Tugas apa saja yang sudah dia tulis. Tidak ada yang akan mati karena itu.

 

Semua tugas Ino memiliki susunan yang sama: Subjek, objek, dan kata kerja—hanya itu. Tidak ada penjelasan mengenai target dan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya. Tidak ada paksaan, sama seperti kontrak yang tidak mengatakan siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaimana Tugas itu harus diselesaikan. Kau hanya perlu menunggu 72 jam untuk maju ke kotak selanjutnya, dan Tugas mudah yang diberikan oleh Ino hanya akan membuat kakek itu kehilangan dadu. Apa benar kakek itu pejabat tinggi di Eastern Union?... Harusnya dia dipecat saja.

 

Ka-kalau begitu, aku akan membuat sebuah penawaran!! Aku akan mengenalkanmu pada beberapa wanita cantik!

Meski ino mengatakan penawaran seperti itu, Sora hanya tertawa.

 “... N-nii.... A-ada... apa...?”

 “Sora, apa kau baik-baik saja? Apa kepalamu terbentur saat jatuh!?”

Shiro dan Steph tersentak dan berbicara dengan nada gemetaran seakan mereka baru saja melihat hantu. Tapi Sora hanya merespon mereka dengan senyum dan suara tenang. Pemuda itu menggelengkan kepalanya.

 “Tenang, nona-nona. Laki-laki adalah hewan yang selalu berkembang dari waktu ke waktu!”

Itu benar—tidak lama sebelum ini aku pasti akan termakan ancaman seperti ini dengan mudah. Tapi aku sudah mendapatkan Eastern Union! Aku sudah bertemu gadis bertelinga hewan. Mereka seperti cahaya surga... Kelembutan mereka juga sangat menawan! Sora, 18 tahun—dia masih mencari jalannya—Meski begitu! Dia tidak akan terpancing dengan umpan tidak bermutu seperti itu!

Ada kelompok yang sangat mengagumimu, Sora-sama. Mereka menamai diri mereka sebagai asosiasi ‘Aku ingin dipeluk oleh Sora-sama’ Belakangan ini mereka selalu mengganggu pejabat Eastern Union dengan petisi aneh mereka...

 “Oh, temanku, kenapa kau terdengar kaku? Bukannya kita berdua sudah bersumpah untuk selalu bersama dalam senang dan susah!?”

Umpan itu memang menarik, tapi itu lain cerita. Sora menahan diri dan berbalik 180 derajat dengan sangat cepat hingga menimbulkan angin kecil di dalam kereta itu. Sora yang mendapat tatapan jijik—atau lebih tepatnya lega—dari Shiro dan Steph pun berteriak:

 “Aku akan memberikan semua informasi yang kau mau dari pengetahuanku yang sedikit ini. Jadi tolong-tolong-tolong katakan apa yang kau tahu, kawanku...!!”

Histerianya hanya mendapatkan...

 

.... Keheningan. Hanya keheningan yang dia dapat—tidak, tunggu. Kegelapan dan suara disk itu muncul lagi. Sepertinya kereta mereka baru saja melewati batas antara kotak ke-61 dan 62.

 “Loading ditengah-tengah cutscene!! Apa yang dia mau dengan melakukan ini!? Penghargaan game paling gagal sedunia!?”

 “.... Tidak perlu dipikirkan. Apa kau sudah lupa kalau kotak setelah ini berisi Tugas untuk kita?

 “Berapa kali lagi aku harus mengatakannya, udik! Bukannya aku sudah berkata jika aku tidak peduli dengan hal seperti itu!?”

 “Aku baru saja melihatmu gagal memprediksi jika tidak akan ada Tugas yang menyuruh orang lain untuk mati. Apa kau masih ingat!?”

Hal sepele, lelucon. Sora mendengus. Satu orang bodoh sudah cukup sebagai peramai suasana, dan dia sudah memperhitungkan jika semua Tugas bodoh itu tidak berbahaya. Apapun Tugas yang diberikan, hal terburuk yang mungkin terjadi adalah mereka tidak bisa kemana-mana selama 72 jam. Karena itulah, dia memiliki banyak waktu untuk memastikan detail dari asosiasi ‘Aku ingin dipeluk Sora-sama’! Sora dan 2 anggotanya pun memasuki kotak yang akan menentukan nasib dadu mereka.

Saat loading 60 detik itu selesai—koreksi: Saat semuanya sudah berpindah ke kotak selanjutnya dan pandangan mata mereka kembali...

……

…………Uhhh, yeah.

 “Ah-ha. Ah-ha-haaaa....! Kakeeeek? Bisakah kau menceritakan para gadis yang ingin...?”

 “.... Nii... Nii...! Hadapi... kenyataannya...!”

Kenyataan. Kalau begitu... Sora tersenyum dengan alis berkerut. Shiro, adik jenius yang dia banggakan terkadang mengatakan hal aneh yang sulit untuk dipahami oleh orang sepertinya. Kewajiban seorang kakak sepertinya adalah memahami apa yang dimaksud oleh sang adik, walaupun itu hal yang sangat sulit... Meski begitu.

 

Mereka sedang berada  di dalam kereta. Mereka harusnya ada di dalam kereta. Tapi tiba-tiba, tanpa pemberitahuan apapun, mereka terlempar ke langit tanpa alat penyelamat apapun. Mereka sekarang benar-benar terjun bebas ke dalam kawah panas, sama seperti tantangan terkenal yang belakang ini terkenal di Y**ube. Apa Shiro berkata jika skenario tidak masuk akal ini kenyataan?

…Ha-ha-ha, ti-ti-tidak mungkiiiiiinnnn—

Pikiran Sora langsung berputar dengan cepat saat dia melihat Tugas yang ada di kotak 62.

 

Kelompok yang mendapatkan Tugas ini akan langsung dipindahkan ke langit dan jatuh ke dalam kolam lava panas yang ada dibawahnya lalu terbakar.

 

Chapter 1-9     Daftar Isi     Chapter 1-11


Komentar

Postingan Populer