I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 370

 Dislcaimer: Not mine

Translator: Reina


Curtis membawa kami ke sebuah kelas yang biasanya dia ikuti. Ada banyak sekali orang di dalam sana hingga kami kesulitan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana.

Para murid berbicara dengan suara pelan, tidak ada yang berani membuat keributan. Beberapa kata yang bisa kudengar di sini hanya “Ya ampun...” “Ini mengerikan...”, lalu “Apa yang terjadi di sini?”

Saat mereka menyadari kedatangan Duke, mereka menyingkir untuk memberikan jalan pada sang pangeran.

Aku jadi sadar seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh seorang pangeran. Semua orang berpikir jika Duke bisa menyelesaikan masalah ini.

Liz dan 5 bangsawan lain berdiri dengan wajah pucat pasi, tapi sepertinya mereka merasa lega saat melihat kedatangan Duke.

Sepertinya mereka berenam belum masuk ke dalam sana.

Saat kami sudah berada di dekat kelas, kami bisa mencium bau yang sangat tidak enak dan itu membuatku sangat mual. Kami berjalan ke dalam kelas sambil menutup hidung dengan tangan.

“Apa-apaan ini....”

Pemandangan yang ada di depan kami membuatku sangat mual.

Ada beberapa bangkai tikus yang tersebar di lantai kelas. Bau dari darah yang bercampur bau tikus membuat aroma yang menguar semakin menyesakkan.

Sudah lama aku tidak melihat bangkai tikus langsung di depanku. Terakhir kali aku melihatnya, aku masih terjebak di desa Roana.

Duke berjalan ke arah siswi yang terbaring di atas meja. Kami juga berjalan mengikutinya.

Aku pernah melihat gadis ini sebelumnya...

Rambut warna coklat dan freckle... Dia Emma!

Dia adalah pengikut Liz yang dulu pernah memfitnah Alicia, tapi gagal melakukannya. Tapi dibalik semua itu, ternyata Emma juga dimanfaatkan oleh Marika—salah satu pemuja Liz yang lain.

Tapi setelah itu, Alicia mendengar Marika yang mempermalukan Emma di kafetaria, karena itu dia melempar pisau ke arah mereka dan memberi sedikit ancaman. Apa yang dilakukan Alicia sangat mengagumkan.

Oh, aku tidak sabar bertemu dengan Aliia.... Aku sangat merindukannya.

Aku sedang memikirkan hal itu saat melihat Emma yang keadaannya terlihat cukup mengerikan.

Aku sudah terbiasa melihat hal seperti ini di desa Roana. Tapi jujur saja, aristokrat biasa mungkin akan muntah dan lari saat melihat hal yang seperti ini. Kurasa mereka tidak akan kuat.

Ada luka yang cukup parah di kepala Emma, dan darah masih mengucur dari sana hingga ke bawah meja guru. Tubuhnya kemungkinan besar juga ditutupi oleh banyak luka. Kakinya patah dan tulangnya mencuat ke beberapa arah. Dia pasti merasa sangat kesakitan.

Nafasnya tersengal dan meski dia tidak sadar, ekspresi mukanya menunjukkan rasa sakit yang luar biasa.

“Dia adalah pengikut Liz sebelum berubah kubu menjadi pengikut Alicia. Apa mungkin ada yang melakukan semua ini untuk memberikan contoh pada mereka semua?”

“Mungkin begitu.”

Duke menganggukkan kepalanya.

Aku yakin Duke tahu apa yang terjadi dibalik layar antara Marika dan Emma. Apalagi perseteruan mereka ada hubungannya dengan Alicia...

“Untuk saat ini bersihkan darah yang ada di meja dan lantai.” Ucap Duke pada Curtis.

Curtis yang mendapat perintah hanya bisa berkata “Eh, Aku?” sambil menunjukkan ekspresi enggan.

Aku mengingat ekspresi yang sama saat Alicia disekap dalam kabin dan Curtis terpaksa membersihkan darah yang ada di baju Alicia.

“Yah, mungkin bagi Duke ini bukan apa-apa, tapi bagiku... Aku harus mengerahkan seluruh energi sihirku untuk membersihkan semua ini.”

Duke mengangkat bangkai tikus yang ada di lantai dengan menggunakan sihir dan mengumpulkannya di sudut kelas. Setelah itu dia menutupi bangkai-bangkai itu dengan kain.

“Murid biasa pasti akan bekerja keras hanya untuk menerbangkan salah satu dari mereka.”

“Duke memang aneh.”

“Kurasa sebutan ‘aneh’ dari Mel adalah sebuah pujian.

Apa Mel boleh mengucapkan hal seperti itu pada masternya sendiri? Tapi karena itu Mel, kurasa Duke mau tidak mau harus memperbolehkannya.

“Cepat panggil Liz.”

Mel pergi meninggalkan kelas dan melaksanakan perintah Duke dengan ekspresi jijik di wajahnya.

 

Chapter 369     Daftar Isi     Chapter 371


Komentar

Postingan Populer