I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 373
Dislcaimer: Not mine
Translator: Reina
Duke, Liz, Henry, Mel, dan aku tetap berada di dalam kelas
untuk mendiskusikan topik ini.
Sihir Duke mencegah siapapun memasuki kelas ini. Dia juga
sudah menghilangkan bau bangkai tikus yang tadi memenuhi ruangan.
Apa kekuatan Duke tidak ada batasnya...?
Meskipun itu tidak benar, aku tetap iri kepadanya. Sihir
adalah sesuatu yang sangat berguna, dan itu adalah satu-satunya hal yang tidak
bisa kudapatkan hanya dengan menggunakan kerja keras.
Saat aku masih memikirkan rasa iriku pada Duke, Mel
mengangkat tangannya dan berkata, “Aku, aku!”
“Kenapa kita tidak
pasang saja tanda di papan pengumunan soal isi hukum dan mulai kapan hukum itu
harus ditaati?”
“Itu membutuhkan
banyak prosedur. Terlalu makan waktu.” Sanggah Henry.
“Hei, apa kalian
sadar? Bukannya kalian yang bertugas menjaga ketertiban akademi ini?”
“Yeah.”
Duke mengangguk setelah mendengar ucapanku.
“Kalau begitu, apa
kita benar-benar harus membuat hukum baru itu?”
“”””Apa?”””
Semua orang kecuali Duke menatapku dengan tatapan kaget.
Mereka berusaha keras membuat hukum baru, tapi saat aku
mengatakan ini pada mereka, mereka malah kaget.
Aku pun menambahkan penjelasan agar mereka tidak salah
paham.
“Karena fraksi Alicia
dan Liz tidak tersebar secara rata diantara rakyat jelata dan bangsawan, kenapa
kita harus membuat hukum baru soal itu?”
“Kalau kita tidak
melakukannya kita tidak bisa memberikan hukuman berat, kan?”
Mel tidak setuju dengan pendapatku.
“Lain kali mungkin
saja akan ada yang meninggal!” ucap Mel dengan nada mengancam.
Jika Alicia dan Liz ada di posisi pemangku kekuasaan dan
harus menjalankan kerajaan ini, maka membuat hukum baru adalah keputusan yang
masuk akal. Tapi masalah ini hanya terjadi di akademi, fakta itu tidak boleh
diubah.
Kurasa membuat hukum baru berdasar apa yang terjadi di
akademi adalah sebuah kesalahan. Mungkin ini yang membuatku merasa tidak nyaman
tadi.
“Beri saja mereka
hukuman paling berat di level akademi. Bukannya peraturan akademi ada untuk
itu?”
Semua orang setuju dengan pendapat Duke. Mel juga memberikan
jilatan kecil pada lolipopnya, tapi dia tidak menyanggah pendapat sang master.
“Lalu apa kita akan
merubah peraturan akademi?”
Mel menjawab pertanyaan Liz dengan suara keras.
“Tidak boleh ada
kekerasan antara fraksi Alicali dan Liz! Tapi debat masih diperbolehkan! Jika
kau melanggarnya, akulah yang akan menjahit mulutmu!”
Hei, kau tetap tidak boleh melakukan itu.
“Oh, apa kau yakin
dengan peraturan seperti itu?”
Wajah Liz terlihat khawatir, begitu juga dengan Henry. Hanya
aku dan Duke yang masih berwajah tenang.
“Bukannya itu tidak
apa-apa?”
Oh, tunggu sebentar. Apa kau yakin soal itu!?
Aku menatap Duke dengan wajah terkejut. Aku tidak menyangka
dia akan setuju. Lebih tepatnya mungkin pikiranku dan Duke memang tidak sejalan
denganku.
“Ya! itu benar!”
Mel berteriak senang. Aku menatap Duke tanpa bisa mengatakan
apa-apa.
Duke, kau terlalu random! Aku menatapnya dan bertanya, “Hei,
Duke. Apa ini benar tidak apa-apa?”
Apakah peraturan baru ini benar-benar bisa membuat konflik
ini berhenti? Tapi sepertinya Duke tidak peduli dengan semua itu.
Yah, setidaknya ini bisa menghentikan pertarungan antara
kedua kubu, tapi apa dia masih setuju dengan isi peraturan yang seperti itu?
“Isinya sedikit
kasar, tapi OK lah!”
“Kenapa, ‘OK lah!’?
Isinya bukan hanya kasar, tapi juga menggelikan!”
Aku tidak tahan lagi, karena itu aku menoel tangan Liz
Cather.
“Kupikir tidak
begitu. Ini peraturan sekolah dengan namanya, tahu? Bukannya Aliali akan senang
saat mendengarnya?”
Aku hanya bisa membayangkan ekspresi Alicia saat mendengar
kata-kata itu.
Ya, aku yakin dia akan berkata dengan mata berbinar,
“Peraturan sekolah dengan namaku di dalamnya!? Itu hebat! Akhirnya aku mencaai
level itu!” dia pasti akan merasa sangat bahagia.
Tapi itu cerita lain. Aku lebih senang jika isi peraturan
itu sedikit diubah. Misalnya, ‘Tidak boleh ada kekerasan antara kelompok yang
berbeda pendapat.’
Kenapa susah-susah menaruh nama seseorang di dalam sana? Dan
kenapa tidak ada seorangpun yang menghentikannya?
Aku tahu otak orang yang ada di sini agak sedikit miring,
tapi aku tidak tahu jika kondisi mereka separah ini...
Aku membuat kontak mata dengan Henry. Sepertinya dia
mengerti apa yang ingin kukatakan dan menganggukkan kepalanya.
Aku menatapnya dan berkata, “Bantu aku.” Tapi dia malah
tersenyum dan menjawab, “Aku tidak bisa melakukannya.”
.... Jangan menyerah.
Chapter 372 Daftar Isi Chapter 374
Komentar
Posting Komentar