I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 374

 Disclaimer: Not mine

Translator: Reina


Esok harinya, sebuah kertas ditempel di papan pengumuman akademi.

Pagi ini sangat cerah dan angin berhembus pelan. Ada banyak murid yang berkumpul di depan papan pengumuman itu.

Merubah peraturan sekolah lebih mudah daripada mengubah atau membuat hukum baru. Tapi, terbentuknya peraturan akademi secepat ini tidak lepas dari kerja keras Duke.

Mereka sudah mendiskusikan hal ini dengan kepala sekolah. Jujur saja aku tidak pernah bertemu dengan beliau sebelumnya. Kira-kira beliau orang seperti apa ya?

Henry yang ada di sebelahku tiba-tiba bergumam.

 “Kita sudah membuat peraturan paling aneh di sepanjang sejarah akademi.”

Kami menatap papan pengumuman dari jauh. Aku bisa melihat para murid yang ramai membicarakan peraturan yang baru kami buat.

Simpelnya, peraturan baru yang dipasang di papan pengumuman itu mirip seperti apa yang kami bicarakan kemarin.

Pertengkaran yang berujung kekerasan antara fraksi Alicia Williams dan Liz Cather tidak diperbolehkan sama sekali. Mereka yang melanggar peraturan ini akan dijahit mulutnya dan mendapat skors dari akademi. Kedengarannya menggelikan, tapi peraturan itu membawa kedamaian untuk akademi, jadi oke lah.

Aku bisa melihat beberapa pengikut Liz berjalan menjauh dengan wajah pucat pasi.

Aku sangat jijik kepada mereka yang kabur setelah melakukan kesalahan fatal. Mereka bisa menyakiti orang lain tanpa pikir panjang, tapi saat mereka ada di posisi yang dirugikan mereka tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan mereka...

 “Kalau itu cuma debat kusir, mereka bisa melakukannya kapan saja.”

 “.... Kurasa itu juga tidak akan terjadi selama beberapa hari kedepan.”

 “Semuanya terlihat ketakutan. Mereka tidak punya keberanian yang besar.”

Henry tertawa saat mendengar ucapanku.

Bulu kudukku berdiri saat memikirkan apa yang akan terjadi jika Alicia ada di sini. dia pasti akan diserang habis-habisan oleh para pengikut Liz...

... Tapi Alicia dan Liz terlalu kuat jika dibandingkan dengan mereka semua.

 “Kau beruntung, adikmu itu sangat kuat.”

Saat aku mengatakannya pada Henry, dia memberikan senyuman lembut dan menjawab, “Dia mendapat banyak masalah karena terlalu kuat.”

Aku yakin aku tidak akan pernah bisa bangkit jika punya adik sehebat Alicia. Tapi untungnya Henry selalu terpana pada semua yang dilakukan sang adik.

 “Aku juga ingin mengagetkan Alicia sekali-sekali.”

 “Apa kau bisa melakukannya?”

Henry immediately responded to my words. He looked at me as I continued.

Henry langsung merespon pertanyaanku. Dia menatapku dan berkata.

 “Kita membersihkan desa Roana, mengeluarkan kakek, dan sekarang membuat peraturan sekolah yang berisi namanya. Bukannya itu sudah cukup?”

 “Orang normal pasti akan terkejut. Tapi yang kita bicarakan sekarang itu Alicia. Sebaliknya, mungkin kitalah yang akan terkejut saat melihat penampilan baru Alicia saat dia pulang nanti.”

Aku tidak bisa menahan tawaku saat memikirkannya.

Henry benar. Dia pasti akan kembali setelah menjadi orang penting di Ravaal.

 “Mungkin dia juga bakal menggaet satu atau dua pangeran di sana.”

 “Hei, berhenti. Kalau itu benar-benar terjadi, kita bisa berperang dengan mereka.”

Henry berkata dengan suara yang cukup keras.

 “Tenang saja, Alicia akan kembali untuk Duke.”

 “Ya, dia wanitaku.”

Tiba-tiba ada sebuah suara yang muncul dari arah belakangku. Aku berbalik dan melihat Duke yang baru saja datang. Disampingnya aku bisa melihat Mel yang sedang makan muffin.

Aku bisa mencium aroma pisang dari gadis itu. Kupikir makan muffin pagi-pagi itu tidak sehat, tapi kalau itu muffin pisang... Kurasa tidak apa-apa.

 “Kau membuatku ketakutan, tahu.”

Henry berkata seperti itu sambil menarih satu tangannya di atas dada.

 “Selamat pagi. Kami sedang melihat reaksi murid-murid pagi ini.”

Aku menunjuk ke arah papan pengumuman. Kami sudah cukup lama mengamati mereka, tapi sepertinya keramaian itu tidak akan hilang dengan cepat.

 “Ugh, aku tidak mau pergi ke sana. Muffin ku bisa hancur berantakan.”

 “Kuharap mereka berhenti bergerombol secepatnya.”

Mel dan Duke mengalihkan perhatian mereka ke arah papan. Beberapa saat kemudian Duke menatapku dan berkata.

 “Oh, aku punya satu kabar baik lagi untukmu.”

 

Chapter 373     DaftarIsi     Chapter 375


Komentar

Postingan Populer