ORV Chapter 271: Episode 50 – Dokja’s Story (8)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
Aku mengangkat tanganku ketika para konstelasi masuk ke
dalam channel.
[Konstelasi yang mendukungmu sedang menatapmu.]
Mereka adalah konstelasi yang pernah memihakku.
[Konstelasi ‘Seo Ae Il Pil’ sedang menatapmu.]
[Konstelasi ‘First Spiritualist of Joseon’ sedang
menatapmu.]
Diantara mereka ada beberapa konstelasi dari bumi.
[Konstelasi ‘Goryeo’s First Sword’ sedang menatapmu.]
Lalu ada Cheok Jungyeong yang belakangan ini tidak bisa
duhubungi. Akan tetapi, ada satu konstelasi yang lebih mencengangkan.
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ sedang menatapmu.]
Secretive Plotter. Aku tidak tahu identitas aslinya. Yang
kutahu hanyalah dia selalu mendukung dan menonton skenario yang kujalani.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ menyatukan kedua
tangannya dengan penuh harap.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ sedang
mengepalkan tangannya.]
[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ sedang menggeram
ke arahmu.]
Semua 4 konstelasi yang menemaniku sejak awal skenario sudah
berkumpul di channel Biyoo.
[Ceritamu sedang diciptakan di demon realm ke-73.]
Semua tatapan mengarah padaku dan aku merasa seakan aku
kembali ke awal cerita.
Surya berkata, “Nak, aku tahu apa yang kau harapkan dari
mereka tapi mereka tidak akan membantumu. Konstelasi yang cerdas tidak akan
membuat pilihan bodoh seperti para manusia.”
Aku melihat anggota party ku yang hampir tidak bisa berdiri.
Mereka semua mengelilingi Yoo Joonghyuk yang sedang pingsan.
Surya tertawa dan berkata, “Tidak ada dari mereka yang berani
menjadi musuh nebula…”
Ketika Surya sedang berbicara gempa tiba-tiba muncul. Tanah
di antara kami berdua tiba-tiba berubah menjadi rawa. Beberapa saat kemudian
ada sesosok makhluk yang keluar dari dalam rawa.
Aku langsung mengenali siapa sosok itu.
[Konstelasi ‘Brash Swamp Predator’ telah muncul di demon
world.]
Brash Swamp Predator. Dia adalah konstelasi yang kutemui di
Gourmet Association. Dia memiliki hutang dan ditangkap oleh cabang eksekutif
dokkaebi.
Tubuhnya terlihat seperti kadal dengan panjang lebih dari 30
meter. Kadal kuno yang terbangun dari rawa itu sekarang meraung dengan keras.
Breaking the Sky Master yang mengenali konstelasi itu langsung menggeram ke
arahnya.
Jika perkiraanku benar, kali ini dia tidak datang untuk
menjadi musuhku.
Aku tersenyum dan bertanya, “Apa kau datang untuk membayar
hutangmu?”
Mass Production Maker pernah memberiku sebuah nasihat.
Jangan membuat terlalu banyak musuh.
“…. Meski kau tidak membantuku, aku pasti bisa
membayarnya sendiri!”
Kadal raksasa itu menggerakkan kepalanya dan menatap tajam
para konstelasi.
“Aku tidak menyukai mereka. Itu alasan aku datang ke
tempat ini!”
Kadal raksasa itu memutuskan percakapan dan langsung
menyerang. Para konstelasi langsung berteriak ketika melihat monster yang
sedang berlari ke arah mereka itu.
Brash Swamp Predator adalah konstelasi grade narasi. Dia
adalah musuh yang menakutkan, tapi aku lega karena sekarang dia berada di
pihakku.
Surya yang marah berteriak keras, “Pesuruh Gourmet
Association… Apa kau tidak takut pada nebula?”
“Nebula? Haha! Sejak kapan Gourmet Association peduli
pada hal semacam itu?”
Banyak anggota dari Gourmet Association merupakan heretic
dalam Star Stream. Mereka adalah konstelasi yang mengikuti kata hati, tidak
peduli apakah mereka menjadi bagian dari sebuah nebula atau tidak. Brash Swamp
Predator bukan bagian dari nebula dan dia adalah salah satu konstelasi berjiwa
paling bebas di Gourmet Association.
“Kuaaack!”
Kadal raksasa itu mengayunkan ekornya hingga permukaan tanah
meledak dan terbelah. Thunder Eating Bird dan Mysterious Bird of the Nile
langsung balik menyerangnya. Para monster raksasa itu mulai bertarung sengit
dan area di sekitar mereka langsung hancur berantakan. Di tengah semua
kekacauan itu, Surya melayang ke langit dan menatapku dari atas sana.
“Satu sampah tidak akan bisa merubah keadaan ini.”
Cahaya Surya mengarah kepadaku. Serangannya sulit dihindari
meski aku menggunakan Way of the Wind dan Electrification. Aku memang tidak
bisa melawan Lokapala itu, tapi aku tidak menyerah. Kulitku terkelupas dan
tulangku terlihat dengan jelas. Di tengah rasa sakit yang amat sangat ini, aku
mencoba mencari cara untuk mengulur waktu.
Semua sarafku terfokus pada pesan yang baru saja muncul di
udara.
[Pemenang game kedua akan segera diumumkan.]
Pemenang game kedua sudah diputuskan. Tidak peduli seberapa
kuat keberadaan sosok yang menunda keputusan itu, mereka tetap memiliki batasan
tertentu. Dengan kata lain, aku hanya perlu mengulur waktu dan kami akan
memenangkan game ini.
“Nak, semuanya tidak akan berjalan sesuai keinginanmu.”
Aku bisa merasakan pergerakan probabilitas dalam jumlah yang
sangat besar, dan aku yakin probabilitas sebesar itu tidak diizinkan dalam
skenario ini. Probabilitas yang disediakan Vedas mulai bergerak. Keseimbangan
yang ada di langit kembali berubah. Saat ini neraca Vedas jauh lebih berat.
“Keinginan Vedas sudah hadir di tempat ini.”
Matahari yang sangat terang muncul di belakang Surya.
Tubuhku terasa sangat panas hingga rasanya semua dagingku mulai meleleh. Satu,
dua, tiga, empat…. Sumber cahaya itu mulai membakar daratan. Aku bahkan tidak
bisa melihat sosok Surya sejak matahari itu muncul di belakangnya.
[Cerita ‘King of the Twelve Suns’ sedang bersinar.]
Ini adalah kekuatan Surya dari Vedas. Dia adalah raja yang
menyatukan 12 dewa matahari.
“Apakah sekarang kau bisa melihat perbedaan status di
antara kita dengan jelas?”
Seluruh anggota party ku yang kelelahan langsung jatuh
ketanah dan mengerang kesakitan.
“U-Uhhhh….”
Brash Swamp Predator hanya bisa menatap Surya dengan susah
payah sedangkan para konstelasi lain menatapnya dengan kagum. Surya sangat kuat
dan dia menjadi semakin kuat ketika ‘Skenario Kehancuran’ Vedas selesai. Surya,
dewa matahari yang menyerap seluruh kekuatan Vivasvat dan Savitra*. Dewa yang
nantinya menjadi monster dan merubah Bumi di regresi ke-265 menjadi neraka yang
membara.
*) Buat yang nggak tahu, Vivasvat dan Savitr adalah Dewa-dewa dari mitologi
Hindu yang kekuatannya berhubungan sama matahari. Mungkin gampangnya ini nama
lain dari Surya ya.
Vivasvat: https://dharmapulse.com/who-is-vivasvat/
Savitr: https://en.wikipedia.org/wiki/Savitr
Meski begitu…. Tidak peduli seberapa kuat lawan yang ada di
depanku…. Aku harus terus berusaha.
[Stigma Song of the Sword Lv.3 telah digunakan.]
[Pedangmu dipenuhi kata-kata yang ditinggalkan oleh Duke
of Loyalty and Warfare.]
< Dalam kegelapan malam, dewa muncul dalam mimpinya
dan berkata, “Kau akan mendapatkan banyak kemenangan jika melakukan hal ini.
Jika tidak, kau akan kalah.” >
Itu adalah bait yang kudapatkan ketika melawan lesser
dragon.
“Hm, sepertinya itu stigma dari konstelasi grade sejarah
tinggi. Ternyata yang kau bisa hanya menggunakan trik murahan.”
Berkat efek dari skill itu, aku merasa seperti sedang
menggunakan kaca mata yang membuatku bisa melihat sosok Surya yang tadinya tidak
bisa kulihat. Jika aku tidak salah ingat, bait ini bisa menunjukkan kelemahan
lawan melalui warna. Hijau menunjukkan area yang kuat dan merah menunjukkan
area yang lemah. Aku menatap Surya dengan seksama.
Aku menatap dan terus menatap. Keringat dingin mulai
membasahi punggungku.
“Ya. Apa yang sedang kau lihat?”
Surya melayang mendekat ke arahku sambil tersenyum lebar.
“Kau mungkin bisa mencuri stigma. Kau mungkin bisa
menjadi konstelasi meski kau terlahir sebagai manusia.”
Seluruh tubuh Surya memancarkan warna hijau yang sangat
terang. Dewa itu sama sekali tidak memiliki kelemahan.
“Sejarah yang dibuat manusia tidak bisa melampaui dewa.
Tidak ada yang seperti itu di Star Stream ini.”
Aku tidak bisa melawan Surya sendirian. Aku juga tidak bisa
meminta bantuan pada Brash Swamp Predator. Aku melepas mantelku yang sudah
koyak dan melemparnya. Setelah itu aku berkata.
“…. Keseimbangan probabilitasnya terlalu condong ke arahmu.
Itu artinya aku bisa menggunakan lebih banyak kekuatan.”
“Keseimbangan ini tidak akan berubah, tidak peduli apa
yang akan kau lakukan.”
Ceritaku bukan cerita mitos. Aku bukan dewa dan juga bukan
seorang pahlawan. Dan mungkin saja ceritaku adalah cerita biasa dalam Star
Stream.
[Konstelasi yang ada di langit malam sedang membuat
keputusan.]
Meski begitu, ada seseorang yang ada di dunia ini yang sedang
melihat ceritaku.
“Aku tidak tahu soal itu! Datanglah, Goryeo’s First Sword!!”
Ledakan cahaya tiba-tiba muncul di langit dan sebuah meteor
jatuh melewati kumpulan awan hitam.
[Konstelasi ‘Goryeo’s First Sword’ menjawab panggilanmu.]
Energi pedang yang besar membelah langit menjadi dua. Itu
adalh Three Sword Style yang pernah kulihat sebelumnya.
“Siapa yang sudah memanggil Cheok Jungyeong ini?”
Pedang milik Cheok Jungyeong menyerang bak petir dan
berhasil memberikan luka yang cukup dalam di salah satu matahari milik Surya.
Di saat yang sama ketika serangan Cheok Jungyeong mengenai
salah satu matahari itu, Surya berteriak, “Beraninya konstelasi grade
sejarah sepertimu….!”
Cahaya ditembakkan ke arah daratan, akan tetapi ada
seseorang yang menjejak tanah dengan sangat kuat hingga membuat anggota party
ku terlempar beberapa meter. Beberapa saat kemudian, aku baru sadar jika ada
seorang laki-laki yang mencengkram tubuhku. Jika dilihat dari ukuran tubuhnya
saja, Cheok Jungyeong sama besarnya dengan Breaking the Sky Sword Saint.
“Sudah lama tidak bertemu, keturunanku.”
Goryeo’s First Sword sekarang ada di hadapanku.
“Sudah lama tidak bertemu, pak tua. Sepertinya statusmu
sudah berubah.”
Cheok Jungyeong yang dulu adalah konstelasi grade sejarah
tinggi sekarang sudah menjadi konstelasi grade narasi.
“Semua ini berkatmu. Ada beberapa hal yang terjadi
setelah kejadian itu.”
Seperti yang kuduga. Dulu, Cheok Jungyeong juga ikut melawan
outer god yang muncul di Bumi. Dia pasti mendapatkan cerita yang kuat dari sana
dan berhasil naik ke level yang lebih tinggi.
“Akhirnya hutang itu bisa kubayar di sini.”
Cheok Jungyeong menatap langit, beberapa saat kemudian
pesan-pesan dari para konstelasi mulai berdatangan.
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ bergumam
dengan nada marah.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ menatap situasi
dengan wajah muram.]
Mungkin mereka juga ingin datang ke tempat ini. Akan tetapi
batasan probabilitas membuat mereka tidak bisa melawan nebula secara
terang-terangan.
Terlebih lagi Uriel yang bergabung dengan Eden. Jika
archangel itu sampai datang kemari, situasi pasti akan menjadi semakin rumit.
Aku tidak kecewa meski tidak menerima bantuan dari Uriel.
“Dia datang.”
Laser cahaya Surya ditembakkan secara beruntun.
“…. Aku tahu jika dewa India tidak suka bermain, tapi
mereka benar-benar monster.”
Cheok Jungyeong melindungiku dan menebas laser-laser cahaya
itu. Akan tetapi pedangnya mulai terkikis karena menangkis semua cahaya itu.
“Aku mungkin bisa menebas gunung dan lautan, tapi aku
belum pernah menebas matahari. Jika aku tahu aku akan melawan monster
sepertinya, aku pasti akan membawa ‘Ye’.”
‘Ye’ yang dia maksud mungkin adalah pemburu matahari dari
mitologi China. Dia sepertinya kenal dengan Cheok Jungyeong. Meski begitu Ye
tidak akan bisa mengalahkan Surya yang memiliki konstitusi sebagai ‘kaisar’.
“Aku akan menghancurkanmu!”
Founder of Humanity melesat ke arah Cheok Jungyeong. Mereka
berdua saling beradu serangan hingga area di sekeliling mereka hancur lebur tak
berbentuk.
[Demon realm ke-73 mengintip ceritamu.]
Sesuatu keluar dari dadaku dan mengalir menuju langit. Itu
adalah ‘kalimat’ yang kudapatkan dari game terakhir. Surya yang melihatnya
langsung berteriak dengan keras.
“Apa yang kalian lakukan!? Tidak ada waktu lagi! Cepat
bunuh mereka semua!”
Kalimat-kalimat itu adalah bahan yang menyusun cerita
raksasa. Akhirnya, cerita raksasa dari dunia ini mulai berdenyut.
[Demon king ‘Maker of Discord’ menunjukkan permusuhan
padamu.]
Demon king yang tadinya pasif sekarang mulai beraksi. Hawa panas
yang dipancarkan Maker of Discord membuatku terlempar ke udara. Tubuhku terasa
sangat sakit seakan ada yang mencabik-cabiknya.
Aku memang memiliki dua sekutu dalam pertempuran ini, tapi situasi
kami tidaklah bagus. Para demon king melepaskan aura mereka, neraca
probabilitas kembali bergerak.
Aku harus mendapatkan lebih banyak bantuan, tapi siapa yang
bisa melawan para demon king ini? Aku berpikir keras, tapi pada akhirnya aku
tidak bisa menemukan konstelasi yang cocok untuk tugas itu. Tiba-tiba, para
demon king melambatkan langkah mereka.
“Tembak dengan kekuatan penuh!”
Suara dentuman meriam terdengar bersamaan dengan suara
seorang gadis.
“Paman! Ini aku!”
[Konstelasi ‘Maritime War God’ sedang menatapmu.]
“Maaf aku terlambat!”
Aku bisa melihat ghost fleet milik Jihye di luar kompleks
industri, dan sekarang gadis itu sedang mendekati tempatku berada. Pesan penuh
kemarahan dari para demon king memenuhi langit, dan ada dua demon king yang
berbalik dan mulai menyerang Lee Jihye.
“Jihye!”
Aku berterima kasih karena dia datang membantu, tapi Lee
Jihye sendiri saja tidak akan bisa mengalahkan mereka. Lawannya saat ini adalah
2 demon king yang kuat. Jika dia melakukan sesuatu yang gegabah, dia bisa kehilangan
nyawanya.
“Lari!”
Aku mencoba berlari ke arah gadis itu, tapi luka yang ada di
tubuhku membuatku sulit melakukannya. Dua demon king itu sudah sampai di dekat
Lee Jihye. Ini tidak boleh dibiarkan. Ini…. Jika aku menggunakan Way of the Wind…
Seseorang tiba-tiba mencengkram bahuku. “Dokja-ssi, kau
pasti ingin menyelesaikan semuanya sendirian lagi…. Sudah kubilang, jangan
melakukan hal itu lagi.”
Apa ini karena aku sudah melihat cahaya Surya terlalu lama? Aku
tidak bisa melihat wajah wanita yang ada di depanku dengan jelas. Tapi aku bisa
mengenalinya hanya dari suaranya saja.
“Aku terlambat karena kalah dalam permainan lempar koin. Jangan
sedih, oke.”
Wanita itu berjalan ke arah para demon king.
“Tunggu sebentar! Heewon-ssi!”
Jung Heewon memang kuat. Dia mungkin menjadi semakin kuat
setelah menyelesaikan skenario pribadinya. Meski begitu, membuatnya bertarung
dengan demon king sama sekali tidak masuk akal. Meski dia bisa menggunakan
Judgement Time untuk melawan para demon king itu…
“Aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi jangan khawatir.”
Apa aku salah lihat? Kenapa aku bisa melihat sayap malaikat
di punggungnya?
“Karena yang akan melawan mereka bukan aku.”
Aku tidak pernah merasakan ‘status’ yang seperti ini
sebelumnya. Dua demon king yang tadinya melesat ke arah Lee Jihye pun berhenti
dan menatap Jung Heewon dengan tatapan kaget. Kekuatan konstelasi mulai
memenuhi tubuh wanita itu dan menyelimuti seluruh demon world dengan cahaya
keperakan.
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ telah muncul di
demon realm.]
Chapter 270 Daftar Isi Chapter 272
Komentar
Posting Komentar