ORV Chapter 270: Episode 50 – Dokja’s Story (7)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
Seluruh tubuh Yoo Joonghyuk mulai bergetar.
< ‘…. Aku tidak boleh mati.’ >
< ‘Aku tidak akan mati disini.’ >
Keinginan Yoo Joonghyuk tersampaikan padaku melalui skill Omniscient
Reader’s Viewpoint.
“Hei, kau…”
Yoo Joonghyuk yang ini menolak untuk ‘beregresi’.
[Sponsor dari inkarnasi ‘Yoo Joonghyuk’ sedang menatap
inkarnasinya.]
Sponsor Yoo Joonghyuk terdiam saat inkarnasinya menolak
menggunakan stigmanya. Kesunyian itu terasa sangat misterius, tapi di saat yang
sama aku juga bisa merasakan kemarahan dan kesedihan. Tidak lama kemudian,
tatapan yang mengarah pada Yoo Joonghyuk menghilang.
[Stigma Regression Lv.3 telah dibatalkan.]
Gila. Memang sesuatu yang seperti ini bisa terjadi?
Cahaya stigma menghilang dan tubuh Yoo Joonghyuk kembali
terkulai. Dia membuka matanya yang tertutup dengan susah payah dan menggumamkan
sesuatu padaku. Aku bisa merasakan keinginannya untuk tetap hidup. Yoo
Joonghyuk benar-benar ingin bertahan hidup.
Aku bisa mendengar isi pikiran Yoo Joonghyuk dengan jelas.
< ‘Hancurkan. Agar aku bisa memakannya.’ >
Aku mengambil Great Return Pill lain, menghancurkannya
menjadi bubuk, dan kemudian menuangkannya ke dalam mulut protagonis itu. Cerita
yang tadinya mengalir deras dari tubuh Yoo Joonghyuk, perlahan mulai berhenti.
“… Tidak apa-apa.”
Yoo Joonghyuk sudah mempertaruhkan semuanya untuk ronde ini.
Dia memutuskan untuk mengabaikan premis dimana gagal beberapa kali bukan
masalah dan lebih memilih untuk tetap bertahan di dunia ini. Yoo Joonghyuk
tidak mengatakan apa-apa lagi, mungkin dia kembali tidak sadarkan diri.
Untungnya, cerita-cerita yang menyelimuti Yoo Joonghyuk bersinar dengan terang.
[Cerita ‘Life and Death Companions’ ingin melanjutkan
kisahnya.]
Life and Death Companions. Itu adalah cerita yang tidak
dimiliki oleh Yoo Joonghyuk yang ada di novel.
< “Apa hubunganmu dengan Yoo Joonghyuk?”
“Kami adalah partner sehidup semati.” >
Aku mengatakannya di stasiun Chungmuro ketika aku pertama
kali berbicara dengan Gong Pildu. Aku tidak bisa menahan tawaku. Sekarang kami
benar-benar akan bertahan hidup bersama atau mati bersama.
Aku berlari sambil memegang tubuh Yoo Joonghyuk dengan erat.
Semua anggota party ku berteriak keras dari kejauhan.
Aku merasakan panas yang menyengat dari belakang. Bersamaan
dengan hembusan angin yang kuat, ada bola api yang juga mengarah ke kepalaku.
Para konstelasi sudah berada tepat di belakangku.
“Kau berani menyebut dirimu sebagai demon king!? Apa kau
tahu apa yang sudah kau lakukan!?”
Para konstelasi berteriak, di waktu yang sama aura yang kuat
mengarah ke tubuhku.
“Bajingan kau. Sekarang Demon Realm ke-73 akan
menghilang!”
Aku lebih memilih berteriak kepada Lee Hyunsung yang berada tidak jauh di depanku daripada
menanggapi para konstelasi yang mengejarku. “Lee Hyunsung-ssi!”
Tubuh Yoo Joonghyuk melayang di udara dan Lee Hyunsung
langsung menangkapnya. Di waktu yang sama, aku berbalik dan melayangkan pukulan
secara reflek. Tidak lama kemudian aku bisa mendengar teriakan kesakitan dari
salah satu konstelasi.
Electrification mengenai ekor Scorpion Goddess dan setelah
itu Unbroken Faith menebas tubuh Thunder Eating Bird. Blade of Faith menyerap
kekuatan dan bersinar dengan terang. Darah mulai berceceran dan aku kembali
melancarkan Electrification entah untuk yang keberapa kali.
Jumlah konstelasi yang mengikutiku ada 7, dan aku tidak bisa
melawan mereka sendirian. Masalah yang lebih besar adalah awan hitam yang ada
di langit semakin tebal. Awan hitam itu terus menggantung seperti sebuah
pertanda buruk. Beberapa saat kemudian, bintang-bintang yang ada di langit
mulai menghilang satu per satu.
Faktanya, ini adalah alasan kenapa aku tidak memanggil
Asmodeus hingga sekarang. Sambaran petir hitam mulai turun dan membuat semua
konstelasi ketakutan. Percikan cahaya muncul di udara dan para demon king turun
ke dunia.
Karena Asmodeus ada di sini, tidak ada yang bisa menahan
demon king lainnya. Dan sayangnya, para demon king itu bukan sekutu ku.
[Demon king ‘Maker of Discord’ telah muncul di demon
world!]
[Demon king ‘Monarch Who Is A Philosopher About Corpse’
telah muncul di demon world!]
Pemanggilan tubuh inkarnasi para demon king sepertinya sudah
melampaui para konstelasi. Sekarang tidak ada seorangpun yang bisa membantuku.
[Demon Realm ke-73 merespon ceritamu.]
Satu-satunya yang bisa kupercaya hanya cerita yang sudah
kubangun hingga sekarang.
“Semuanya mundur! Pertahankan kekuatan kalian selama mungkin
selagi aku mengulur waktu!”
Setelah itu, salah satu anggota party ku mulai menggila. Ada
suara geraman tepat dari sebelahku.
“Kepala departemen? Apa…”
Han Myungoh mengaktifkan One-Legged Swift Runner dan mulai
berlari ke suatu tempat dengan kecepatan tinggi. Kalau tidak salah, dia berlari
ke arah aku datang. Itu adalah tempat dimana demon king Asmodeus berada.
***
“Ahahahahaha!!”
Demon King Asmodeus tertawa keras. Panah cahaya menancap di
seluruh tubuhnya dan darah mulai mengalir dari lengan nya yang terluka. Meski
dengan luka sebanyak itu, hanya ada raut bahagia dan senang yang terlihat di
wajah gadis kecil itu.
“Aku senang! Ini menyenangkan!”
Ada banyak konstelasi yang kehilangan tubuh inkarnasi mereka
karena Bloody Grip. Akan tetapi, masih ada beberapa konstelasi yang tersisa.
Pada dasarnya, demon king adalah eksistensi yang setara
dengan konstelasi grade narasi. Asmodeus mungkin bisa menang ketika melawan
konstelasi normal, tapi dia tidak akan menang melawan Surya, salah satu
Lokapala Vedas.
Mulut Surya sedikit menganga. Dia tidak mengerti kenapa
Asmodeus ada di tempat ini. “Aku bertanya-tanya kenapa kau ada di sini, Demon
King of Lust and Fury.”
Ada suara drum yang muncul di kejauhan. Mungkin para
konstelasi yang sedang mengejar Demon King of Salvation sedang melakukan
serangan terakhir.
Surya tidak bisa mengerti.
Kenapa manusia-manusia ini masih melawan? Kenapa para demon
king memihak para manusia itu?
Asmodeus tersenyum dengan ekspresi sedikit lelah. Suya
mengangkat tangan kirinya, sebuah sinyal agar para konstelasi menghentikan
serangan mereka.
“Asmodeus, kenapa kau memihak para manusia itu?”
“Memihak…. Aku tidak memihak siapapun.” Asmodeus
menyeringai sambil menjilat darah yang ada di tangannya. “Aku hanya merasa
jika ini adalah pertarungan yang menyenangkan.”
“…. Menyenangkan?”
“Kau tidak tahu, kan. Cerita seperti apa yang dimiliki Demon
King of Salvation?”
“Aku sudah melihatnya. Itu hanya cerita biasa.”
Asmodeus merasa tidak setuju dengan pendapat Surya. “Hahahah!
Surya! Kau pasti sudah buta karena semua cahaya yang keluar dari matamu itu.
Dulu aku pernah mengatakannya padamu. Jika kau ingin menikmati cerita untuk
waktu yang lama, jaga matamu baik-baik.”
“…. Aku mengakui jika anak itu lebih baik daripada
bintang-bintang yang baru lahir. Tapi dalam Star Stream, level seperti itu
masih terbilang normal. Dia belum memiliki cerita level mitos.”
Surya memancarkan statusnya dengan wajah merengut.
Asmodeus terus tertawa. “Cerita level mitos…. Padahal kau
sudah hidup selama itu, tapi kau masih menilai cerita dengan cara seperti itu?”
“Itu semua hanya sejarah manusia. Kami tidak perlu
mengevaluasinya.”
“Ya. Pada akhirnya semua cerita muncul dari sejarah.” Balas
Asmodeus.
“…. Asmodeus, padahal kau selalu bermain sesuka hati di
Gourmet Association, dan kau berani berkata seperti ini padaku? Kalau begitu,
apa kau ingin meneruskan pertarungan ini? Kau hanya akan kehilangan tubuh
inkarnasimu dengan sia-sia.”
“Yah, kurasa itu memang benar Tapi sebelum itu…” jarak
para konstelasi dan party Kim Dokja semakin berkurang. Asmodeus kembali membuka
mulutnya, “Ngomong-ngomong, kenapa kau sangat terobsesi dengan Demon King of
Salvation?”
“…. Terobsesi? Apa maksudmu?” tanya Surya.
“Bukan hanya kau saja. Para nebula juga begitu, benar kan?”
Asmodeus bertanya balik.
“Sepertinya yang buta disini adalah dirimu sendiri.” sanggah
Surya.
“Seperti katamu, semua itu hanya sejarah manusia. Tapi
kau dan Vedas terus mencoba mengajak Demon King of Salvation untuk bergabung
denganmu. Kau gagal dan sekarang kau ingin membunuhnya. Sikap kalian tidak
sesuai dengan sikap nebula raksasa yang beradab.”
“…”
“Sekarang aku ingin bertanya padamu. Kenapa kau melakukan
semua ini?” Asmodeus kembali bertanya.
Surya terdiam selama beberapa detik. Sebuah emosi muncul di
wajahnya, tapi Lokapala itu langsung mengangkat tangan kanannya untuk
menyembunyikan perasaannya.
Asmodeus berkata, “Tunggu, aahahahah…. Aku mengerti.
Surya, kau….”
“…”
“Kau… Aku sudah mendengar ada sesuatu yang terjadi di
Gourmet Association.”
Surya langsung menghentikan semua pergerakannya.
“Demon King of Salvation sedang mengejar ‘skenario
terakhir’. Karena itu kau membencinya, bukan?”
Jari tangan Surya mulai gemetaran, ekspresi wajahnya
memperlihatkan jika dia merasa tertekan. Asmodeus mendengus melihat sikap
Lokapala itu.
“Apa ini karena kau tidak bisa mendapatkan kualifikasi untuk
mencapai akhir itu?”*
*) bagian ini terjemahannya sedikit ku […Asmodeus, you played
around in the Gourmet Association and now you’re saying this.utak-atik biar
pas. Jadi semisal nanti beda sama versi manhwa resmi mooh maaf ya :D
Tombak cahaya menancap di tubuh Asmodeus. Demon king itu
tetap menunjukkan seringaian mencemooh meski ada banyak tombak cahaya yang
bergantian menancap ke dalam tubuhnya.
Darah mulai mengalir deras dan tubuh inkarnasinya melemah
dengan cepat. Asmodeus memegang usus yang keluar dari perutnya yang terbuka.
“…. Tubuh manusia memang tidak nyaman.”
Asmodeus tidak menghiraukan para konstelasi yang datang
menyerangnya, dia malah mengangkat wajahnya dan menatap langit penuh bintang. Dia
bisa melihat cahaya bintang yang sedang bersiborok dengan kegelapan melalui
celah-celah awan.
Eksistensi kuat yang sedang mengelilingi demon realm ke-73
mulai bergerak. Asmodeus yang sudah hidup sangat lama pun tidak pernah
merasakan sesuatu yang seperti ini.
Hari ini, sesuatu yang sangat luar biasa besar akan terjadi
di demon world.
Tombak milik Surya bergerak dan para konstelasi menembakkan
energi sihir mereka kepada Asmodeus. Saat tubuh inkarnasi Asmodeus hampir
mencapai batasnya…
Dududududu!
Awan debu langsung menghalangi pandangan semua konstelasi
hingga membuat mereka menjadi kebingungan. Di saat itulah ada seseorang yang
tiba-tiba memeluk tubuh kecil Asmodeus dengan erat dan membawanya lari.
Asmodeus merasa sangat terkejut saat tahu ada seseorang yang memeluknya seerat
itu. Dia sudah hidup selama ratusan bahkan ribuan tahun, tapi baru kali ini dia
diselamatkan oleh seseorang.
“Kau…?”
Han Myungoh sedang berlari sambil menggendongnya. Seluruh
tangan kanan dan sebagian lengan kirinya menghilang karena terkena serangan
para konstelasi
Asmodeus bergumam dengan ekspresi tidak percaya. Dia
bertanya, “Kenapa….”
Asmodeus tahu siapa Han Myungoh itu. Tapi yang tidak dia
mengerti adalah kenapa Han Myungoh datang ke tempatnya. Han Myungoh memang
anggota householdnya, tapi untuk masalah loyalitas…
Han Myungoh hanya berlari tanpa menjawab pertanyaan
Asmodeus. Demon king itu bisa merasakan rasa sayang yang amat sangat, tapi
perasaan itu tidak ditujukan kepadanya.
Asmodeus yang ada di pelukan Han Myungoh pun tersenyum dan
berkata.
“Benar-benar. Skenario ini sangat menarik…”
***
“Maaf semuanya. Kurasa kalian harus ikut bersamaku.”
Ketika Kim Dokja mengatakannya, Lee Hyunsung langsung
berdiri dan berkata,
“Aku sudah menunggu dari tadi.”
Yoo Sangah dan Breaking the Sky Master juga ikut berdiri
sedangkan Shin Yoosung yang ketakutan hanya bisa mengepalkan tangannya. Osu
yang sekarang hanya berukuran sebesar guinea pig mulai menggonggong dengan keras.
Kekuatan mereka tidak terlalu besar, tapi mereka semua
memiliki tekad yang sangat kuat. Manusia tidak akan hancur dengan mudah meski
mereka berada tepat di depan ‘status’ milik para konstelasi.
Sebuah ledakan kembali terjadi dan pertempuran kembali dimulai.
Satu serangan menyebabkan patah tulang, dua serangan menyebabkan luka yang
cukup dalam, dan tiga serangan mungkin bisa membuat mereka pergi ke akhirat.
Para demon king membuat situasi menjadi semakin kacau.
Mereka terbang di langit dengan bebas seperti layangan putus yang tidak bisa
dikendalikan.
“Kuuheeook!” orang pertama yang jatuh adalah Lee Hyunsung.
Chimera dragon langsung meraung ketika sayapnya dihancurkan.
Jang Hayoung duduk dan melihat semua itu terjadi di depan
matanya, “Ah…. Ah… Ah.”
Jang Hayoung kehabisan energi dan tidak bisa bergerak. Breaking
the Sky Swordsmanship yang dia pelajari masih terlalu lemah. Teknik miliknya
belum cukup kuat untuk melawan para konstelasi.
Jang Hayoung mencoba bertahan dari serangan seorang demon
king. Di saat yang sama dia melirik Kim Dokja yang juga sedang bertarung.
Demon King of Salvation yang ingin dia temui sejak lama sekarang
sedang berjuang keras.
Rusuk dan tangan kanannya sudah patah karena serangan para
konstelasi, meski begitu Jang Hayoung tetap ingin bertarung bersama Kim Dokja. Ada
banyak bintang yang bersinar terang di langit…. Tapi kenapa tidak ada satupun
yang membantu mereka?
[Skill eksklusif Unidentified Wall diaktifkan!]
Sebenarnya Jang Hayoung sudah melakukan ini banyak kali. Dia
mengirim pesan beberapa kali para modifier yang diberitahukan oleh Kim Dokja, tapi
tidak ada jawaban yang datang. Meski begitu Jang Hayoung terus mengirim doa yang
tak terjawab itu kepada para konstelasi.
‘Kumohon. Kumohon…. Satu saja tidak apa-apa.’
< Unidentified Wall bertanya, “Apa kau benar-benar ingin
membantunya?” >
Tanya dinding itu seraya bergetar pelan.
< Unidentified Wall bertanya, “Apa kau benar-benar ingin
membantunya?” >
Jang Hayoung menganggukkan kepalanya. ‘Aku ingin membantunya.
Aku akan membayar apapun harganya, karena itu..!’
Beberapa detik setelah itu, ada banyak pesan yang muncul di
depan mata Jang Hayoung.
“Hai. Apa mungkin kau mengenal Kim Dokja? Dia sedang
mencari konstelasi…”
“Halo konstelasi. kau mungkin tidak tahu siapa aku, tapi aku
punya permintaan…. Jika Kim Dokja…”
“Konstelasi, tolong bantu aku. Kim Dokja sedang berada
dalam bahaya.”
“Tolong bantu aku. Kumohon…”
…..
Jang Hayoung membaca ratusan pesan yang muncul di hadapannya
dengan wajah datar
Semua itu adalah pesan yang dia kirim.
[Ada 124 pesan yang sedang menunggu untuk dikirim.]
Lebih tepatnya, itu adalah pesan-pesan yang dia pikir sudah
dia kirim.
“Ke-kenapa…?”
Detak jantungnya menjadi semakin cepat. Apa ini alasan
kenapa tidak ada satupun konstelasi yang menjawab pesannya?
< Unidentified Wall berkata, “Aku diperintahkan agar
tidak mengirimnya.” >
“Siapa?”
< Unidentified Wall berkata, “Dia adalah eksistensi
yang lebih tinggi dariku.” >
Jang Hayoung tidak tahu siapa itu, tapi setidaknya ada yang
harus dia lakukan sekarang. “Kirim semuanya. Sekarang! Kirim semua pesan itu!”
Unidentified Wall terdiam selama beberapa saat.
< Unidentified Wall menghela nafas dan berkata, “Jangan
menyesal nantinya.” >
Detik berikutnya, kepala Jang Hayoung terasa sangat sakit.
[124 pesan telah dikirim.]
Seperti air yang tumpah dari bendungan, pesan-pesan itu
mengalir dari Jang Hayoung menuju langit. Waktu berlalu. Semenit, dua menit,
tiga menit…. Jang Hayoung menatap langit malam tanpa melepaskan harapannya.
[Konstelasi ‘One-Eyed Maitreya’ telah masuk ke dalam
channel.]
Seseorang menjawab pesannya. Suara konstelasi yang bergantian
masuk ke dalam channel mirip seperti suara hujan meteor.
[Konstelasi ‘Brash Swamp Predator’ telah masuk ke dalam
channel.]
[Konstelasi ‘Seo Ae Il Pil’ telah masuk ke dalam
channel.]
[Konstelasi ‘First Spiritualist of Joseon’ telah masuk ke
dalam channel.]
[Konstelasi ‘Goryeo’s First Sword’ telah masuk ke dalam
channel.]
[Konstelasi dari planet kecil sudah masuk ke dalam
channel.]
Keseimbangan yang ada di langit mulai terganggu. Jang
Hayoung melihat semua pesan itu dengan raut bahagia dan juga putus asa.
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ telah masuk ke dalam
channel.]
Chapter 269 Daftar Isi Chapter 271
Komentar
Posting Komentar