ORV Chapter 264: Episode 50 – Dokja’s Story (1)

 Disclaimer: Seperti biasa, ini cuma pemberitahuan kalau novel ini bukan punya saya. haha


“Bookmark keempat.”

[Skill eksklusif Way of the Wind Lv.11 (+1) diaktifkan!]

Aku menghindari sengat milik Scorpion Goddess. Jika kekuatannya tidak dibatasi, racun dari sengat itu pasti akan menghancurkan seluruh area ngarai. Untungnya itu bukan masalah besar karena aku punya skill Way of the Wind.

Aku menapakkan kaki ke bebatuan yang meleleh dan melepaskan White Pure Star Energy dan memotong perban milik Last Pharaoh. Di saat yang sama aku bisa mendengar suara dentuman drum. King Oedipus tidak melewatkan kesempatan itu dan melesat ke arahku.

[Skill eksklusif Beast King’s Sensitivity Lv. 10 (+1) telah diaktifkan]

Normalnya, ini adalah pertarungan yang tidak mungkin bisa kumenangkan. Dan harusnya hanya ada satu Bookmark yang bisa kugunakan di satu waktu.

[Efek dari ‘Looked into the Abyss’ telah meningkatkan semua skill mu!]

[Saat ini ada dua Bookmark sedang digunakan di waktu yang sama.]

[Durasi penggunaan Bookmark akan dikurangi hingga 50%.]

Semua skill ku sudah meningkat sejak aku terakhir kali memeriksa layar atributku.

“Bookmark kelima!]

[Skill eksklusif Electrification Lv. 12 (+2) telah diaktifkan.]

Tubuhku mengecil karena Miniaturization. Setelah itu aku berubah menjadi titik cahaya dan terbang menembus torso Last Pharaoh. Konstelasi itu mendapat luka fatal dan langsung jatuh ke area bebatuan sambil berteriak dengan keras.

Aku bertarung dengan cerita yang sudah kubangun mulai awal. Hal yang kubaca. Momen dimana aku hidup. Semua yang kumiliki. Berapa banyak kilatan yang terlihat dan berapa banyak darah yang telah tertumpah?

King Oedipus membuka mulutnya dan berbicara dengan nada gusar. “Bagus sekali, Demon King of Salvation.”

“…”

“Jujur, aku tidak menyangka kau bisa menjadi sekuat ini.”

Meski King Oedipus berkata seperti itu, dia tidak terlihat seperti seseorang yang akan kalah. Beberapa bayangan mulai berkumpul di atas ngarai. Itu adalah bayangan dari konstelasi yang bergabung dengan Melledon dan Bercan.

Duke Bercan.

Mysterious Bird of the Nile.

Supreme God of Light.

Jumlah konstelasi yang ada di atas ngarai mungkin hampir mencapai angka 10. Mereka menatap ke bawah dengan tatapan memusuhi. Aku merasa tegang dengan keberadaan mereka semua, tapi aku tidak menyerah.

“Apa kalian hanya akan melihat dari atas sana?”

Aku menaikkan ‘status’ yang sedang tertidur di dalam diriku. Begini-begini aku juga konstelasi. Dalam hal ‘status’, aku tidak kalah dari mereka. Beberapa konstelasi mendapat damage dari statusku dan beberapa lainnya mundur ke belakang. Sayangnya, beberapa konstelasi lain terlihat baik-baik saja.

“Kau anak yang sangat menarik.”

Tiba-tiba, beberapa konstelasi yang ada di atas ngarai membungkukkan badan dan minggir ke samping. Seakan ada sosok penting yang lebih kuat dari mereka disana.

Rambut panjang berwarna keemasan itu melambai setiap kali dia melangkah, dan empat lengannya membentuk pelangi yang indah. Mata ketiga yang ada di dahinya seakan memancarkan cahaya matahari yang baru terbit.

“Mitra sedang mencoba mendapatkan hari liburnya, jadi aku bertanya-tanya orang seperti apa kau ini.”

Penampilannya yang membutakan mata membuatku sadar kenapa dia mendapatkan modifier seperti itu.

‘The Supreme God of Light.’

Aku bahkan tahu nama aslinya. “Surya.”

Percikan cahaya terang muncul ketika aku menyebut nama aslinya. Itu adalah pemandangan yang sesuai dengan status dan namanya.

“Nak, bagaimana kau bisa tahu namaku?”

“Aku hanya tahu saja.”

Nebula Vedas memiliki 8 Lokapala agung. Mereka adalah penjaga dari 8 penjuru mata angin, termasuk utara, Selatan, timur, dan barat.

“Surya sang penjaga barat daya.”

Surya adalah salah satu dari 8 Lokapala.

[Konstelasi ‘Mass Production Maker’ mengernyitkan alisnya.]

[Konstelasi ‘Goddess of Love and Beauty’ menuduh ‘Supreme God of Light’!]

[Konstelasi ‘Queen of the Darkest Spring’ berkata jika sikap seperti itu tidak cocok dengan status dari ‘Supreme God of Light’!]

Dia adalah sosok kuat yang setara dengan 12 dewa Olympus. Dan sekarang sosok itu sedang menatapku.

“Jika begitu, kau tahu jika kau tidak bisa memenangkan game ini.”

Status dari sosok yang berusia lebih dari 1.000 tahun itu muncul dari tubuhnya dan aku berusaha keras untuk menekan keinginanku untuk mundur dari pertarungan. Dia bukan konstelasi yang bisa kulawan. Lokapala Surya berbeda dari King Oedipus dan Cleopatra, dimana mereka berdua adalah manusia yang berevolusi menjadi konstelasi.

“Datanglah ke Vedas. Kau akan mati jika tidak memenangkan game ini.”

“Aku tidak mau.”

“Kau tidak tahu dunia seperti apa yang akan lahir setelah kemunculan cerita raksasa. Apa kau pikir kau bisa bertahan melawan kekuatan itu sendirian? Itu bukan cerita yang bisa ditanggung oleh satu bintang saja.”

Aku tahu maksud dari kata-katanya. Mungkin dunia yang dilihat Surya berbeda dengan dunia yang sudah kulihat. Hanya dengan mendapatkan satu ’cerita raksasa’, level dunia yang bisa dirasakan oleh para konstelasi pasti menjadi sangat berbeda dari sebelumnya.

“Tidak. Aku bisa menanggungnya. Aku juga tidak sendirian.”

[Kemungkinan lahirnya cerita baru mulai bersemi!]

Demon Realm ke-73 menggeliat seakan dia bisa merespon kata-kataku. Surya merasakan getaran itu dan berkata, “Kau tidak sendirian…. Lucu sekali. Siapa yang ada bersamamu?”

“Seseorang yang familiar dengan hukum sebab akibat lebih dari siapapun pernah berkata seperti ini…. Itu sangat menggelikan.”

Badai yang kuat mulai mengalir dari tubuh inkarnasi milik Surya dan hal itu membuat konstelasi yang ada di sekitarnya langsung pucat pasi. Meski dia menunjukkan status yang luar biasa kuat, dia tetap tidak bisa menggunakan semua kekuatannya di game ini. Percikan cahaya mulai mengelilingi tubuh Surya.

Dalam game ini, Melledon berhasil mendapatkan dua poin. Dua poin itu mungkin bisa membebaskan salah satu stigma milik Surya. Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Ketika aku mulai bergerak untuk mendekati Surya, konstelasi-konstelasi lain langsung menghadangku.

Pukulan yang dibalut oleh Electrification berhasil menghajar para konstelasi itu. di sisi lain, Broken Heart of a Young Gold Dragon terus memompa energi hingga aku bisa menggunakan energi sihir dalam jumlah yang sangat besar.

Aku tidak ragu untuk mengeluarkan semua kekuatan itu. Sedikit lagi…. tinggal sedikit lagi. Aku harus menarik energi sihirku hingga melewati batas.

Konstelasi yang tidak bisa menahan kekuatan Electrification langsung jatuh dengan tubuh bersimbah darah. Electrification adalah kekuatan transenden yang bahkan bisa menghabisi para konstelasi. Petir putih yang dihasilkan juga bisa membakar tubuh konstelasi dengan cepat.

[Partisipan ‘Demon King of Salvation’ telah membunuh pembantu ‘Scorpion Goddess’!]

[Partisipan ‘Demon King of Salvation; telah membunuh pembantu ‘Last Pharaoh’!]

Tiba-tiba Broken Heart of the Gold Dragon tidak bisa memasok energi sihir, karena itu energi sihir yang kumiliki berkurang dengan sangat drastis. Aku menggeratakkan gigi ku dan kembali bergerak. Pertama, aku menyerang Duke Bercan dan setelah itu aku langsung berbalik untuk menyerang Mysterious Bird of the Nile.

[Kau terlalu dipengaruhi oleh karakter!]

[Penggunaan Bookmark yang terlalu berlebihan akan menyebabkan luka permanen pada jiwamu!]

Supreme God of Light sama sekali tidak terlihat panik meski aku semakin mendekat padanya.

“Aku sudah melihatmu sejak lama. Kau selalu meminjam kekuatan dari makhluk lain yang lebih kuat darimu.”

Beast King’s Sensitivity menyelimuti tubuhku dengan lebih erat dan aku bersiap untuk menyerangnya dengan menggunakan Electrification.

“Dari skenario pertama hingga sekarang. Kau tidak pernah bertarung dengan kekuatanmu sendiri. Kau pikir kau bisa membangun cerita milikmu sendiri?”

“Sejarah yang kau ketahui adalah sejarah yang muncul setelah seseorang mencurinya.”

Aku merasa seakan ada sebuah dinding luar biasa besar di depanku. Supreme God of Light menggunakan salah satu dari empat tangannya untuk menepis Electrification.

“Ini bukan milikmu.”

Mata ketiga milik dewa itu bersinar seterang matahari. Di saat itu aku baru sadar stigma macam apa yang diaktifkan oleh Surya.

[Konstelasi ‘Supreme God of Light’ menggunakan Third Eye.]

Pandanganku mulai kabur dan semua cahaya yang ada di sekitarku menghilang dalam sekejap. Di dalam kegelapan, aku bisa merasakan jika pinggiran ruang ini hancur sedikit demi sedikit.

“Tidak ada ‘dirimu’ di dalam ceritamu.”

Semua yang ada di sekitarku sudah masuk ke dalam ruang yang dikuasai oleh Surya.

“Kau akan mati seorang diri.”

Third Eye milik Surya memiliki kekuatan untuk mengontrol ruang dan waktu. Aku sangat terkejut karena tidak mengira jika Surya akan menggunakan kekuatan ini disini.

Bagaimana aku bisa keluar dari sini? Aku tidak bisa menggunakan Electrification dan Way of the Wind disini.

[Cerita legenda ‘Distorting Things as One Pleases’ sudah diaktifkan!]

Aku tidak tahu cerita apa yang harus kubaca. King of a Kingless World tidak cocok untuk situasi ini. Person who Opposes the Miracle juga agak ambigu. One Who Hunted the King of Disasters juga sama.

Ruang terisolasi ini hanya tersisa 1 meter persegi. Apa yang harus kulakukan?

[Cerita ‘Distorting Things as One Pleases’ berteriak.]

Bulu kuduk ku berdiri saat aku mendengar sebuah suara. Suara itu terdengar familiar, seakan ada seseorang yang memakan cerita.

< Ma ka n an yang e nak. >

Aku menatap mulut kecil berwarna hitam yang menempel di punggungku. Dan ketika aku memperhatikannya dengan seksama,  mulut itu sedang bergerak seakan dia sedang memakan sesuatu.

< Ki m Dok ja sa ng at bod oh. >

Itu adalah Fourth Wall. Bajingan itu tidak mau membantuku? Distorting Things as One Pleases yang sudah terkoyak cukup parah hanya bisa pasrah dan masuk ke dalam perut Fourth Wall.

Aku melupakan masalah terbesarku dan berteriak pada Fourth Wall yang menyebabkan situasi absurd ini. Ngomong-ngomong, yang keluar dari mulut itu bukan teriakan.

< Fourth Wall berkata “Ku waa aaaahh!” >

Suara ledakan muncul dari seluruh penjuru. Ruang buatan Surya bergetar keras dan tiba-tiba ada sebuah retakan besar yang muncul.

[Stigma ‘The Third Eye’ bergetar dengan keras.]

Aku menyadari apa yang sedang terjadi. Third Eye adalah skill mental yang mengendalikan ruang dan waktu dengan cara mempengaruhi kemampuan kognisi seseorang, sedangkan Fourth Wall adalah skill mental barrier terkuat yang kumiliki.

[Konstelasi ‘Supreme God of Light’ merasa sangat kaget!]

Kegelapan itu hancur seperti kaca yang pecah. Ketika cahaya kembali, hal pertama yang kulihat adalah air mata yang mengalir dari mata ketiga milik Surya.

“Kau…. Siapa kau sebenarnya?”

Nada suaranya menyiratkan jika dia sangat kaget setelah melihat apa yang bisa dilakukan oleh skill yang kumiliki.

“Beraninya kau…. Matilah!”

Kekuatan sihirku sudah terkuras dan aku tidak punya kekuatan untuk mengaktifkan Bookmark. Tapi itu sudah tidak diperlukan lagi. Sudah 20 menit berlalu sejak ronde kedua dimulai.

“Kabut yang berada di ngarai menjadi semakin tebal.”

Aku bisa mendengar geraman dari suatu tempat di ngarai ini. Para konstelasi yang menyadarinya langsung berhenti untuk mengamati situasi. Mereka terlihat was-was dan hanya bisa diam ketika ada bayangan yang tiba-tiba menutupi cahaya matahari.

Aku meluncur menuruni tumpukan batu dengan perasaan gugup. Sudah lama aku tidak melihat sesuatu yang seperti ini. Tubuh dengan panjang 5 kilometer dan lingkar badan 10 meter itu jatuh di bagian atas ngarai. Para konstelasi mengeluarkan sinyal peringatan, tapi sebagian besar dari mereka mati karena gencetan sisik monster itu.

[Pembantu ‘Mysterious Bird of the Nile’ telah dibunuh oleh ‘Apocalypse imoogi’.]

Monster itu meledak seperti serangga dan langsung menggulung badannya di atas ngarai. Setelah itu dia berteriak ke arah langit. Apocalypse Imoogi. Itu adalah nama monster yang sudah kutunggu.

“Sial! Jangan lari!”

Para konstelasi kewalahan menghadapi disaster yang tiba-tiba muncul, tapi mereka langsung menyerangnya dengan stigma masing-masing. Siapa saja yang bisa membunuh monster itu akan mendapatkan buff tim yang sangat kuat.

Tapi aku tidak mungkin bisa mengalahkannya. Menurut novel Cara Bertahan Hidup, Red Dragon of the Apocalypse yang muncul ketika Armageddon dimulai bisa menghabisi sepertiga bintang yang ada di langit hanya dengan sekali kibasan ekornya.

“Kuaaack!”

Tentu saja imoogi ini tidak selevel dengan Red Dragon of the Apocalypse, tapi tidak ada konstelasi yang bisa mengalahkannya di awal game.

“Kueeeeok!”

Para konstelasi berteriak saat tubuh mereka dikoyak oleh gigi milik imoogi. Beberapa konstelasi lain juga terhempas cukup jauh karena ayunan ekor monster itu. Pesan sistem yang tidak berhenti muncul menunjukkan betapa parahnya situasi saat ini.

Hanya dalam sesaat saja, ada tujuh konstelasi yang mati. Konstelasi yang berhasil bertahan langsung melarikan diri sambil melangkahi mayat rekan mereka.

Suara dingin milik Surya bisa terdengar dengan jelas di seluruh ngarai. “Ternyata kau memiliki trik yang cukup mengerikan. Tapi, kau tidak akan berhasil.”

Apocalypse Imoogi selesai menyerang para konstelasi dan sekarang Ganti menatapku. Sebuah bola energi berwarna merah muncul di depan mulutnya. Itu adalah api merah apokalips—api penghakiman yang bisa melelehkan apasaja yang ada di dunia.

Rencanaku berjalan lancar. Melledon dan Bercan menderita damage yang cukup besar. Kerugian yang mereka terima menyebabkan terciptanya keseimbangan yang hampir setara antara mereka dan party ku.

…. Sebenarnya aku ingin menyimpan lebih banyak kekuatan dari ini. Jika aku mati, kami akan kehilangan Kalimat-kalimat yang sudah kami kumpulkan. Aku sedikit menyesal. Jika kami bermain di ronde ketiga, apa kami masih punya kesempatan menang?

Aku menutup mata ketika imoogi itu menembakkan bola api itu ke arahku. Angin panas yang tercipta dari serangan itu membungkus badanku dan melelehkan bebatuan yang ada di dekatku. Akan tetapi…. Entah kenapa aku tidak mati ketika menerima serangan itu.

[Pembantu baru telah dipanggil masuk ke dalam game!]

Aku membuka mataku dan melihat seseorang di depanku. Dia menggunakan seragam komando milik tentara dengan tanda tertentu di bagian bahunya. Sosok itu sekarang sedang menghalangi api milik imoogi dengan badannya sendiri.

[Konstelasi ‘Master of Steel’ sedang menatapmu.]

Dia sudah pernah bertahan dari Hell Flames Ignition yang memiliki api paling panas.

“Kapten dari komando operasi spesial Korea Selatan…”

Aku menatap laki-laki yang sedang gemetaran itu dan kemudian menghela nafas. ‘Bagaimana’ atau ‘kenapa’. Aku sangat ingin bertanya, tapi tidak ada kalimat yang keluar dari mulutku. Ada banyak kata yang muncul dalam otakku berkat skill Omniscient Reader’s Viewpoint, tapi semua itu tidak ada gunanya.

Setelah itu aku melihat ‘chimera dragon’ raksasa yang meluncur dari langit.

[Pembantu baru telah dipanggil masuk ke dalam game!]

Aku melihat gadis kecil duduk di kepala naga itu. Dan lucunya, aku merasa sangat terharu ketika melihatnya.

“Paman!”

Para pembantu yang dipanggil Yoo Joonghyuk telah masuk ke dalam medan pertempuran.

 

Chapter 263     Dartar Isi     Chapter 265


Komentar

Postingan Populer