I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 462

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya

 

“Apa kau ingin kembali ke Ravaal karena janji yang belum terpenuhi itu?”

“Kurang lebih seperti itu.” Alicia menjawab pertanyaan Henry dengan nada yakin.

Itu jawaban yang sangat Alicia sekali…. Dan aku ingin mendukung Alicia yang seperti itu.

Semua orang yang ada di ruangan terdiam sebentar.

Aku yakin mereka pasti berpikir jika Alicia tidak akan bisa dihentikan dengan alasan apapun. Meski begitu mereka tidak rela Alicia kembali ke Ravaal.

Karena mereka semua yang ada disini menyayangi Alicia.

Alicia baru saja kembali. Mereka pasti sedih kalau dia pergi lagi dalam waktu dekat.

“Kalau begitu pergilah.” Ucap Albert beberapa saat kemudian.

Kami semua menatap Albert. Kami tidak menyangka dia akan memberikan restu pada Alicia.

Mungkin memang inilah esensi dari kakak tertua. Dia bisa membuat keputusan seperti ini karena dia menyayangi Alicia.

Alicia menatap Albert dengan mata berbinar.

Alicia pasti tidak menduga Albert akan berkata seperti itu. Mungkin dalam kepalanya Albert berpikir jika sang adik hanya pergi berlibur ke kerajaan lain, bukan melakukan sesuatu yang berbahaya.

“…. Benarkah?”

“Aku awalnya berpikir kau kembali kemari karena kematian Will-sama. Setelah itu kau akan kembali ke Ravaal dan melakukan semua hal yang ingin kau lakukan hingga merasa puas.”

“Hei, Al-nii!”

“Kita tidak punya hak untuk ikut campur dalam hidup Alicia.” Ucap Albert sambil menatap Henry.

Henry tidak bisa berkata apa-apa. Hingga saat ini dia selalu mengikuti momentum Alicia, dan sekarang dia tidak punya hak untuk menghentikannya.

“Tapi aku punya satu syarat.”

“Apa itu?”

“Bawa Gilles bersamamu.”

Syarat dari Albert membuatku terdiam.

Oh, laki-laki ini benar-benar memikirkanku.

Perhatian yang dia tunjukkan membuat hatiku terasa hangat. Aku merasa sangat bahagia karena sudah dipertemukan dengan keluarga ini.

Aku berhutang besar pada Alicia dan kurasa aku tidak akan pernah bisa membayarnya. Tapi di saat yang sama, aku juga berhutang pada keluarga ini. Aku ingin tetap tinggal disisi keluarga Williams selamanya.

Alicia melirikku. Aku merasa sedikit gugup ketika menerima tatapan itu.

“Ya, aku memang berniat melakukannya.”

“Aku senang mendengarnya.”

Alicia menoleh dan menatap Albert.

“Apa oniisama berpikir aku akan meninggalkan Gilles disini?”

“Tidak. Kurasa kau tidak akan berpikir seperti itu. Aku hanya jaga-jaga saja.”

“…. Berapa lama kau akan tinggal disini?”  Tanya Henry pada Alicia.

Sepertinya Henry benar-benar tidak mau Alicia pergi ke Ravaal.

“…. Aku akan tinggal disini selama seminggu.” Jawab Alicia setelah berpikir selama beberapa saat.

Alicia pasti ingin kembali ke Ravaal secepatnya. Tapi kurasa dia memutuskan untuk menunda kepergiannya karena Henry.

Bagi Alicia, janji yang dia buat di Ravaal memang penting. Tapi di sisi lain, keluarganya juga memiliki nilai yang sama pentingnya.

“Aku benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikiran Alicia. Bagaimana denganmu?”

Suara bernada ceria milik Finn bergema dalam ruangan. Suasana dalam ruangan langsung berubah dengan cepat.

“Begitukah?”

“Ya. Aku sudah memperhatikan Alicia sejak dia masih kecil, tapi hingga saat ini aku masih tidak tahu orang seperti apa dia itu.”

“Hei, harusnya aku yang berkata seperti itu.”

Finn tidak ada bedanya dengan Alicia. Mereka berdua sama-sama aneh.

Mungkin keanehan itu disebabkan oleh hobi ikut campur yang selalu mereka lakukan…

“Dia gadis yang aneh karena bersedia berjalan di jalan berduri padahal dia bisa hidup nyaman, santai, dan glamor ala seorang nona muda jika dia melalui jalan lain.

“Dia melakukannya juga bukan untuk bersenang-senang. Itu adalah jalan dengan banyak duri yang bisa melukai tubuhnya.”

Setelah mengatakannya, Finn dan Curtis menatap Alicia dengan sebuah senyum simpul di wajah masing-masing.

 

Chapter 461     Daftar Isi     Chapter 463


Komentar

Postingan Populer