ORV Chapter 262: Episode 49 – The Best at Something (4)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
“…. Eh?” gumam Jang Hayoung dengan mata terbelalak.
“Ini alasan kenapa aku ingin mengulur waktu.”
[Partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ telah membunuh pembantu ‘Thunder
Eating Bird’!]
[Kompleks industri ‘Yoo Joonghyuk—Kim Dokja’ berhasil
mendapatkan 1 poin.]
Yoo Joonghyuk jatuh dari langit. Beberapa saat kemudian dia
bisa melihat para konstelasi yang terlihat kaget dan bingung.
[Konstelasi ‘Poked Out His Eyes’ berteriak kaget!]
[Konstelasi ‘General of Vanara’ menunjukkan permusuhan
pada Yoo Joonghyuk!]
[Ada banyak konstelasi yang kagum dengan pergerakan Yoo
Joonghyuk.]
Yoo Joonghyuk tidak merasa panik meski mendapat banyak
serangan. Dilihat dari pergerakannya, sepertinya dia sudah menguasai
karakteristik medan yang ada di tempat ini. Saat King Oedipus yang marah
mengacungkan tongkatnya, Yoo Joonghyuk sudah menghilang dari hadapannya.
“Dimana kau!?”
“Temukan dia! Dia ada di dekat sini!”
Para konstelasi mulai bergerak dan mencari tapi mereka tidak
bisa menemukan dimana keberadaan Yoo Joonghyuk. Aku bersembunyi di balik pohon
bersama Jang Hayoung dan melihat pembantaian yang akan terjadi sebentar lagi.
Salah satu atribut Yoo Joonghyuk adalah Pro Gamer. Laki-laki
itu memiliki keuntungan dan kemampuan adaptasi yang sangat bagus dalam semua
jenis game. Begitu juga dengan game ini. Meski statistik yang bisa dia gunakan saat
ini sangat terbatas, dia pasti tidak akan kalah dari para konstelasi itu.
Sebelum para konstelasi terbiasa dengan alur game, ‘ronde
pertama’ adalah ronde yang paling menguntungkan bagi kami. Meskipun musuh kami
adalah konstelasi, melawan Yoo Joonghyuk di awal permainan bukan hal yang
mudah.
“Itu dia!”
General of Vanara menembakkan pedang angin dari mulutnya ke
arah Semak-semak dan beberapa saat kemudian ada suara keras yang muncul dari
area yang terkena serangan itu. Untungnya Yoo Joonghyuk tidak ada disana. General
of Vanara yang kebingungan berniat untuk mundur, akan tetapi di saat yang
bersamaan seberkas cahaya muncul dari permukaan tanah…. Dia tidak sempat
menghindarinya.
[Partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ telah membunuh pembantu ‘General
of Vanara’!]
Ya, Yoo Joonghyuk bisa mengalahkan mereka dengan mudah.
[Kompleks industri Yoo Joonghyuk—Kim Dokja mendapatkan 2
poin.]
[Partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ sudah menumpahkan darah di medan
pertempuran!]
Jang Hayoung menunjuk Yoo Joonghyuk kemudian berkata dengan
suara bergetar, “Apa itu? Apa dia monster?”
“Mirip sih. Dia adalah pro gamer terbaik di Korea Selatan.”
Aku sedang membicarakan setting yang ada dalam novel Cara
Bertahan Hidup. Di kejauhan, tubuh General of Vanara terbelah menjadi dua dan
langsung menghilang dalam sekejap. Peraturan game ini berkata jika kau tidak
bisa benar-benar membunuh musuhmu, tapi damage mental yang timbul karena mati
dalam game pasti cukup menyakitkan.
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ merasa
senang.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ memberikan
20.000 koin pada inkarnasi ‘Yoo Joonghyuk’.]
Nama asli dari General of Vanara adalah Hanuman, pahlawan
berwujud seperti kera dari mitologi India. Karena dua konstelasi itu memiliki karakteristik
kera, hubungan mereka berdua sepertinya tidak bagus… Kurasa rumor itu memang
benar.
“Sial, kejar dia!”
Yoo Joonghyuk membunuh 2 konstelasi dan langsung bersembunyi
di ngarai berbatu. Tidak lama kemudian ada banyak musuh yang bermunculan.
[Konstelasi ‘Founder of Humanity’ ingin memberikan
pelajaran pada keturunannya yang sangat arogan.]
Konstelasi yang baru saja mengirim pesan adalah manusia yang
sangat dekat dengan manusia primitif. Founder of Humanity—Manu. Aku lupa dia
juga memihak kompleks industri Melledon.
“Mungkin kita bisa membantunya.”
Manu dari nebula Vedas adalah konstelasi level narasi. Jika
dibandingkan dengan konstelasi level narasi lainnya, tingkatannya memang cukup
rendah, tapi Yoo Joonghyuk tetap berada di posisi yang agak dirugikan ketika
melawannya.
Yoo Joonghyuk sudah menggunakan banyak energi untuk bergerak
kesana kemari dan juga energi sihir untuk membunuh 2 konstelasi. Yoo Joonghyuk
mungkin memiliki atribut Pro Gamer, tapi lawannya kali ini terlalu banyak…
[Partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ mengaktifkan Sentinel Golem’s
Blessing!]
Yoo Joonghyuk berdiri di bebatuan dan membidik dengan sebuah
busur raksasa.
[Star relic Robin Hood’s Strongbow berhasil memaksimalkan
akurasi pengguna!]
Kapan bajingan itu mendapatkan relic itu? Jika aku tidak
salah ingat, relic itu hanya bisa didapatkan dari area skenario ke-15—Lugratia.
Sesaat kemudian anak panah dalam jumlah besar melesat ke arah King Oedipus.
“Keok…!”
Tentu, kemampuan Yoo Joonghyuk tidak terbatas pada seni
berpedang saja. Laki-laki itu bisa menggunakan semua jenis senjata berkat Weapons
Mastery skill.
“Kau! Bukannya kau ini close range damage dealer!?”
Sayang sekali, posisi Yoo Joonghyuk adalah ‘all-rounder’.
[Partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ akan menerima efek kompensasi
posisi.]
Ketika game masih berlangsung, Yoo Joonghyuk tidak akan mendapatkan
penalti karena menggunakan banyak tipe senjata.
“Aku akan membunuhmu! Bedebah sialan! Sialan! Sialan!” King
Oedipus berteriak ketika tubuhnya ditembus banyak anak panah.
“Kita harus pergi membantu!”
“Tunggu sebentar.”
Membuat keputusan terburu-buru dalam situasi seperti ini
hanya akan menghambat pergerakan Yoo Joonghyuk.
Setelah aku mengaktifkan Omniscient Reader’s Viewpoint, rencana
operasi Yoo Joonghyuk langsung mengalir ke dalam kepalaku seperti sebuah
trailer film.
Jang Hayoung mengernyitkan alis saat dia melihat senyum mengerikan
di wajahku. Dia bertanya, “… Ada apa?”
“Bajingan itu lebih mengerikan dari perkiraanku.”
Yoo Joonghyuk tidak membuang satu detik pun sejak dia datang
di tempat ini. Buktinya adalah Sentinel Golem’s Blessing yang tertanam di
tubuhnya.
[Sentinel Golem’s Blessing mulai terakumulasi!]
Sentinel golem tinggal di pinggiran ngarai dan bisa
memberikan efek buff ‘ringan’. Akan tetapi buff ini memiliki satu kondisi yang
harus dipenuhi. Orang yang ingin menggunakan buff itu harus bisa mendaratkan 20
serangan beruntun agar bisa mengaktifkan buff nya. Saat ini jarak antara Yoo
Joonghyuk dan King Oedipus hanya tinggal 10 meter.
“Kau bajingan bedebah…!”
King Oedipus melompat dan mencoba menyerang Yoo Joonghyuk.
Tubuh King Oedipus mengeras dari bagian pergelangan kaki dan dia langsung jatuh
ke tanah seperti patung batu.
[Pembantu ‘Poked Out His Eyes’ tidak sadarkan diri.]
Durasi tidak sadarkan diri king Oedipus adalah 3 detik. Itu adalah
waktu yang cukup untuk Yoo Joonghyuk.
[Partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ telah membunuh pembantu ‘Poked
Out His Eyes’!]
[Nama partisipan ‘Yoo Joonghyuk’ menyebar dengan cepat di
medan pertempuran!]
[Kompleks industri Yoo Joonghyuk—Kim Dokja berhasil mendapatkan
3 poin.]
Tiga…. Jujur aku sangat kagum padanya. Kemunculan King
Oedipus yang sekarat juga terasa tidak nyata. Sulit dipercaya jika dia adalah
konstelasi yang sudah mengancamku di jamuan konstelasi.
“Inkarnasi kurang ajar!”
Tapi pertarungan belum selesai. Sebelum Yoo Joonghyuk bisa
mengambil nafas, Founder of Humanity langsung melesat mendekatinya. Yoo
Joonghyuk sudah tidak memiliki banyak energi untuk melawannya.
Tombak primitif yang dimiliki Founder of Humanity melesat ke
arah lubang tempat Yoo Joonghyuk muncul. Tombak itu mirip seperti alat batu,
tapi kekuatan yang ada di dalamnya sangat luar biasa.
Di sisi lain, Yoo Joonghyuk juga tidak mudah ditundukkan.
Dia memuntir punggungnya dengan gerakan yang halus dan di saat yang sama dia
mengayunkan pedangnya ke arah Manu. Tombak dan pedang saling beradu hingga
menciptakan percikan api dan suara nyaring. Aura berwarna kuning yang hanya
dimiliki transenden mulai menyelimuti Black Demon Sword milik Yoo Joonghyuk.
Warnanya sangat bertolak belakang dengan warna biru yang menyelimuti tombak
milik Manu.
“Martial art itu! Itu adalah skill yang ditinggalkan oleh
para cacing. Kelihatannya cukup berguna.”
Dalam ronde kali ini, semua partisipan dan pembantu hanya
bisa menggunakan 10% kekuatan mereka, akan tetapi Manu sepertinya tidak bisa
menentukan jumlah energi yang bisa dia kontrol dengan akurat. Mereka berdua
bertukar serangan beberapa kali dan manu tertawa seperti orang gila.
“Untuk ukuran manusia, kau cukup hebat. Aku sudah melihat
banyak transenden, tapi tidak ada yang sekuat dirimu.”
“Itu karena kau belum bertemu dengan masterku.”
Kekuatan yang mirip dengan martial art muncul dari tombak
Manu. Manu sudah menguasai hampir semua tipe bakat yang bisa dimiliki manusia
dan seharusnya Yoo Joonghyuk yang sekarang tidak bisa mengalahkan Manu. Meski
begitu, keseimbangan kekuatan di antara mereka terjadi karena ini adalah kali
pertamanya Manu bertarung setelah sekian lama vakum.
“Menarik! Sejak aku menjadi konstelasi tidak ada orang
yang bisa bertukar serangan selama ini denganku!”
Keseimbangan yang dipaksakan dalam ronde ini berhasil memperlama
konfrontasi di antara mereka berdua. Aku langsung menarik tangan Jang Hayoung
yang sepertinya ingin berlari membantu Yoo Joonghyuk.
“Dia bisa mati jika kita tidak membantunya!”
Hal yang sama tetap akan terjadi meski kita membantunya. Jujur,
aku juga ingin menggunakan Electrification untuk berlari kesana dan memutuskan
leher Manu.
Tapi aku harus menahan diri. Jika ini berakhir sama seperti
bayanganku, harusnya sebentar lagi yoo Joonghyuk akan mendapatkan kesempatan. Yang
harus kulakukan hanya menunggu waktu yang tepat. Aku hanya perlu menunggu.
“Jang Hayoung, kirimkan pesan lewat dinding.”
“Apa? Untuk siapa?”
“Founder of Humanity.”
“Huh? Bukannya dia musuh yang sedang dilawan Yoo Joonghyuk?
Ah…!”
Jang Hayoung yang cerdas langsung menyadari apa yang sedang
kurencanakan. Jang Hayoung berbalik menghadap Unidentified Wall dan kemudian
menulis sebuah pesan. Tidak lama setelahnya, Manu berteriak dengan nada
bingung.
“Apa!? Pesan apa ini…!?”
Aku tidak perlu bertanya untuk mengetahui situasi yang
sedang dihadapi Manu. Mungkin saat ini dia sedang melihat banyak pesan yang
dikirim oleh ‘gadis 15 tahun’.
“Taktik tidak berguna ini!”
Ketika Manu terlihat ragu, cahaya putih mulai memancar dari
tubuh Yoo Joonghyuk. Aku sudah pernah melihat cahaya itu sebelumnya. Hal itu
juga terjadi pada Jung Heewon ketika dia berevolusi menjadi Judge of
Destruction. Aku juga melihat hal yang sama ketika Lee Hyunsung berhasil mempelajari
Great Mountain Smash…
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ telah mencapai titik evolusi
atribut!]
[Atribut Pro Gamer milik karakter ‘Yoo Joonghyuk’
berhasil berevolusi!]
Evolusi atribut. Akhirnya atribut kedua milik Yoo Joonghyuk
berhasil mekar dengan sempurna. Manu langsung berlari ke arah Yoo Joonghyuk
sambil menghunus tombaknya. Di waktu yang sama, cahaya yang sangat terang memancar
dari tubuh Yoo Joonghyuk.
Aku melihat kejadian itu dengan mata berbinar dan mengingat
apa yang dikatakan oleh Lee Jihye di bagian pertengahan novel.
< “Master punya banyak atribut. Hmm… Yang paling
bagus tentu saja Regression. Selain itu, Master of the Panacea dan Enemy of
Gods and Demons juga bagus…. Huh? Atribut mana yang paling membuatmu iri?
Ahahaha, tentu saja itu…” >
Tombak milik Manu tidak dapat mengenai tubuh Yoo Joonghyuk.
< “Ruler of Amusement. Itu jawabanku.” >
Perlahan Yoo Joonghyuk membuka matanya. Ekspresinya saat ini
sangat cocok dengan deskripsi yang ada di dalam novel.
< Saat itu, Yoo Joonghyuk akhirnya memahami semua
hal mengenai game ini. >
Mungkin di mata Yoo Joonghyuk, semua serangan Manu terlihat
seperti kombinasi angka 0 dan 1.
Itu adalah atribut legendaris—Ruler of Amusement. Selama pertarungan
ini masuk ke dalam kategori ‘game’, Yoo Joonghyuk pasti terlihat lebih mirip dewa
jika dibandingkan dengan semua konstelasi yang ada di dunia ini.
Chapter 261 Daftar Isi Chapter 263
Komentar
Posting Komentar