ORV Chapter 248: Episode 47 – Demon King Selection (2)

 Disclaimer: Novel bukan punya saya


Ada dua tipe ‘skenario disaster’ dalam Star Stream. Pertama adalah skenario kiamat yang dinamakan pada nebula yang berhubungan dan sudah menjadi suatu mitos, misalnya Ragnarok dan Gigantomachia.

Yang kedua adalah kehancuran skenario yang terjadi secara tidak jelas. Dalam kasus ini adalah kemunculan Great Hall tepat di depanku.

“Itu bukan konstelasi.” Breaking the Sky Sword Saint menatap langit yang menjadi semakin gelap.

Jika itu tidak memiliki aura milik seorang konstelasi, maka hanya ada satu jawaban yang mungkin. “Outer God.”

Sekarang, setelah aku menjadi konstelasi, aku bisa merasakan kekuatan outer god yang membayangi great hall. Aku pernah menemuinya beberapa kali. Akan tetapi perasaan yang kurasakan sekarang sangat berbeda dengan saat itu. Gampangnya, orang buta mungkin masih bisa melihat seberkas cahaya ketika menatap matahari. Untuk pertama kalinya, aku menyesal sudah menjadi konstelasi.

Yoo Joonghyuk bergumam, “…. Kenapa kehancuran skenario dimulai sekarang?”

Yoo Joonghyuk sudah melalui regresi pertama dan kedua, karena itu dia tahu masa depan dari Murim.

Di novel aslinya, Murim pertama dihancurkan oleh outer god.

Akan tetapi ini masih terlalu cepat. Di novel aslinya, kehancuran ini tidak akan dimulai hingga beberapa tahun lagi. Ada yang menarik timeline itu menjadi semakin awal. Apa itu? Apa yang salah…

…. Tunggu, mungkinkah? Yoo Joonghyuk yang sepertinya memiliki pemikiran yang sama pun bertanya padaku, “…. Apa tebakanku benar?”

“Sepertinya memang begitu.” Ucapku dengan nada khawatir.

‘Kehancuran skenario’ adalah skenario yang menguji posibilitas para inkarnasi. Jika probabilitas yang terkumpul tidak mencukupi, maka ‘disaster’ tidak akan pernah dimulai. Di Blue Dragon Castle ini, hanya ada satu hal yang mungkin bisa memicu probabilitas ini.

Breaking the Sky Sword Saint membuka mulutnya, “Kompetisi martial art.”

Kompetisi martial art. Probabilitas milik Brash Swamp Predator dan konstelasi lainnya pasti sudah memicu disaster ini.

[Beberapa konstelasi yang tidak menyukaimu sangat menikmati situasi ini.]

Dasar sialan.

“Kim Dokja. Apa yang kau lakukan disana?”

Yoo Joonghyuk tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di Gourmet Association, dan sekarang dia marah kepadaku. Aku tidak punya alasan untuk membantahnya. Kami tidak bisa membatalkan skenario yang sudah dimulai.

[Dalam beberapa menit kedepan, kehancuran skenario akan dimulai!]

[‘Outer God’ sedang mempersiapkan serangannya!]

[Semua non-partisipan dalam skenario harus segera meninggalkan area skenario!]

Pesan itu muncul di depan semua orang dan menyebabkan kegaduhan di seluruh Blue Dragon Castle.

“Gila! Apa ini!?”

“Cepat kabur!”

Tidak seperti skenario lainnya, skenario ‘Great Destruction’ memberikan pilihan partisipasi. Inkarnasi seperti kami harus segera meninggalkan area skenario. Bahkan para pedagang yang menjual teknik martial art dari banyak padepokan di Blue Dragon Castle…. Ekspresi wajah mereka berubah ketika Great Hall muncul di langit. Konsep ‘berbakat’ dan ‘tidak berbakat’ tidak ada artinya di hadapan eksistensi seperti itu.

“Apa yang terjadi…”

Jang Hayoung dan Han Myungoh berlari ke halaman padepokan.

“Kita harus segera pergi dari sini. Cepat bersiap.”

“Glek…” Jang Hayoung menegak ludahnya ketika melihat apa yang ada di atas langit.

Ada banyak tentakel yang menjulur keluar dari dalam portal. Tidak salah lagi, itu adalah outer god yang kutemui di Peace Land dan Dark Castle.

“A ku aka n menye la mi c eri ta se mu a mak hl uk h id up.”

Aku sangat kewalahan dengan aura mengerikan yang terkandung di setiap silabel kata itu. Kerakusan luar biasa besar itu menyebabkan orang-orang yang melarikan diri mulai berjatuhan dan terkencing-kencing.

“U-Uwaaaaah!”

Itu adalah kekacauan besar yang bisa mempengaruhi jiwa raga seseorang hanya dari suaranya saja. Tentu melawan makhluk seperti itu sangat amat tidak masuk akal, bahkan untuk Yoo Joonghyuk sekalipun. Outer god terlemah memiliki kekuatan untuk menghancurkan para konstelasi. Kemungkinan aku bisa mengalahkannya dengan bantuan Fourth Wall sangatlah kecil, tidak seperti skenario dengan Eater of Dreams.

[Masih ada 30 menit yang tersisa hingga kehancuran skenario dimulai.]

Kami harus kabur dari sini sebelum waktu habis. Mungkin itu adalah pilihan yang lebih baik.

“Breaking the Sky Sword Saint.”

Aku menatap Breaking the Sky Sword Saint dan dia menatap balik ke arahku. Ekspresi wajahnya sulit dijelaskan.

< Bagi Breaking the Sky Sword Namgung Minyoung, Murim pertama adalah rumahnya. >

Semua yang kuketahui tertuang dalam novel Cara Bertahan Hidup. Berdasarkan kalimat-kalimat itu, tidak ada alasan bagi Breaking the Sky Sword Saint untuk melindungi tempat ini.

< Tentu, tidak semua orang menyukai ‘rumah’ mereka. >

Baginya, Murim pertama adalah tempat berkembangnya semua keburukan di dunia. Ini adalah dunia yang sudah kelihangan pengakuan dan kasih sayang.

< “Murim sudah lama hancur sebelum Murim pertama hancur.” >

Sejauh ini, tidak ada alasan bagi Breaking the Sky Sword Saint untuk tetap berada disini. Murim pertama akan hancur. Lebih tepatnya, tempat ini harus hancur.

“Guru.” Suara Yoo Joonghyuk tiba-tiba terdengar.

Kalau begitu, kenapa Breaking the Sky Sword Saint tidak mau bergerak? Dia berdiri seperti gunung yang hanya diam ketika melihat jalanan yang ada di depannya. Seluruh kota terlihat kacau karena semua kericuhan dan kepanikan yang terjadi. Beberapa saat kemudian aku melihat sekelompok orang yang berlari mendekat. Mereka adalah orang-orang yang sedang mencari transenden atau pernah melihat transenden.

Aku merasakan aura muda dari arah mereka dan akhirnya mengetahui identitas mereka.

“Breaking the Sky Sword Saint, sudah lama tidak bertemu.”

Ketua-ketua klan kuat dari Blue Dragon Castle sedang datang mengunjungi Breaking the Sky Sword Saint.

***

Menebak tujuan mereka datang kemari sangatlah mudah. Outer god datang ke Murim dan kehancuran dunia ini sudah terjadwal.

Hanya ada 2 tipe reaksi yang akan muncul sebelum Murim dihancurkan. Itu adalah lari atau melawan.

Mereka yang tidak memiliki hal-hal berharga disini akan lari, akan tetapi para inkarnasi yang sudah lama menetap disini akan berpikiran lain. Mereka adalah inkarnasi yang sudah mencapai puncak kekuatan di salah satu area Murim.

“Breaking the Sky Sword Saint. Kami butuh bantuanmu.”

Dari kiri ke kanan, mereka adalah kepala keluarga Zhuge, Murong, Sichuan Tangmen, Hwangbo, dan Namgung.

Kepala keluarga dari 5 klan utama di Murim pertama sudah berkumpul, dan mungkin ini adalah sesuatu momen yang sangat amat langka di Murim. Di belakang mereka berdiri murid kepala dari masing-masing klan.

“Aku mohon. Pinjamkan kekuatanmu pada Murim.”

Namgung Minyoung mengepalkan tangannya dan berkata, “Kalian membutuhkan kekuatanku…”

Beberapa kepala keluarga itu berjengit ketika mendengar respon dingin dari Breaking the Sky Sword Saint. Salah satu yang merespon lebih cepat dari yang lainnya adalah kepala keluarga Zhuge. “Kumohon. Kami membutuhkan bantuanmu.”

Aku mengerti kenapa mereka memohon hingga seperti itu. Ice Flower Goddess yang tekniknya paling hebat pun berhasil dikalahkan oleh murid Breaking the Sky Sword Saint. Kemampuan mereka juga sangat jauh berbeda.

Mungkin akibat dari kompetisi martial art itu menyadarkan banyak master yang selama ini selalu memilih jalan yang mudah. Yoo Joonghyuk menunjukkan kekuatan yang bisa mengalahkan konstelasi tepat di hadapan mereka semua.

Para master zaman kuno itu mulai bernostalgia ketika melihat jalan lama yang diarungi para transendensi. Sedangkan para petualang yang datang mengunjungi mereka mengingatkan mereka kepada puncak yang berhasil mereka capai.

“Para leluhur, kumohon bimbing keturunanmu ini.”

Pada akhirnya, yang berbicara selanjutnya adalah salah satu anggota keluarga Namgung yang memiliki nama keluarga yang sama dengan Breaking the Sky Sword Saint Namgung Minyoung.

Dia adalah laki-laki paruh baya dengan wajah garang. Mungkin dia adalah Namgung Jincheon, salah satu dari 10 Grand Elder. Mungkin mereka memang hanya keluarga jauh, tapi darah keluarga Namgung tetap mengalir dalam diri Breaking the Sky Sword Saint. Untuk alasan itulah, mata Breaking the Sky Sword Saint mulai berkaca-kaca.

Aku yang tidak mau melihat hal ini lebih lama lagi pun maju dan berkata, “Lucu sekali. Bukannya kalian yang membuang Breaking the Sky Sword Saint duluan?”

Biasanya aku akan melakukan sesuatu berdasarkan emosi yang mereka rasakan. Aku akan mencari cara untuk membuat mereka semua membantuku menyelesaikan skenario Demon

“Sayangnya kalian malah melupakan apa yang pernah kalian lakukan saat para konstelasi dan dokkaebi pertama kali datang kemari.”

“Apa… Siapa kau?”

Ekspresi beberapa kepala keluarga langsung berubah seakan mereka menyadari apa maksud dibalik kata-kataku. Mungkin mereka memang masih mengingatnya. Kenapa Breaking the Sky Sword Saint yang dulu berada di puncak dunia Murim membuka padepokan di area sekumuh ini?

Yoo Joonghyuk mengetahui alasan di balik semua itu, karenanya dia hanya bisa menggigit bibirnya ketika mendengar kata-kataku. Ekspresi wajah Breaking the Sky Sword Saint Namgung Minyoung mulai terdistorsi dan heroic spiritnya berhenti.

Aku tidak bisa menyalahkannya karena sudah terbawa suasana. Dia tidak mengejar kehormatan atau hawa nafsu. Karena itu dia digunakan oleh orang-orang yang ada di Murim dan kemudian dibuang ke tempat ini. Sebagai simbol dari Murim yang sudah jatuh, keluarga terhormat Namgung meninggalkannya Breaking the Sky Sword Saint di tempat ini dan mulai membangun kastil milik mereka sendiri.

“Kepala keluarga Namgung, itu juga sama untukmu. Wahai master dari zaman kuno…. Sebelum ini kau tidak pernah memanggil Breaking the Sky Sword Saint, bukan begitu?”

“I-itu….”

“Jika kau punya ide untuk menyelesaikan masalah ini sendiri, kau tidak mungkin datang ke tempat ini. Aku tidak tahu kau ini berani atau bodoh. Tidakkah kau tahu kenapa Breaking the Sky Sword Saint berpisah dari keluarga Namgung milikmu?”

Anak yang lahir dari pernikahan giant god dan manusia. Aku tahu lebih baik dari siapapun ujian macam apa yang dialami Breaking the Sky Sword Saint ketika dia masih muda. Mungkin masa lalunya lebih kelam dibanding dengan masa lalu Yoo Joonghyuk.

< “Bagaimana mungkin seorang wanita…” >

< “Itu adalah darah terkutuk para giant god!” >

Breaking the Sky Sword Saint menunjukkan ekspresi yang tidak mudah untuk digambarkan. Dia pasti bertanya-tanya darimana aku mendapatkan informasi seperti ini. Biasanya fakta ini akan menjadi ranjau baginya, tapi sekarang pertanyaan itu malah menguntungkan untukku. Breaking the Sky Sword Saint akan mengikutiku agar dia bisa menyelesaikan masalah ini.

“Apa yang kau ketahui….!?”

“Diam kau! Breaking the Sky Sword Saint, siapa orang itu!?”

Para kepala keluarga yang semakin was-was langsung mengancamku, dan hasilnya Yoo Joonghyuk ikut mengacungkan Black Demon Sword ke arah mereka. Ah, itu sesuatu yang bagus. Jika muncul konflik disini, kami bisa kabur dengan mudah.

Sebelum Yoo Joonghyuk yang kesabarannya semakin menipis mulai mengamuk, kepala keluarga Zhuge tiba-tiba menjatuhkan dirinya ke tanah. “Breaking the Sky Sword Saint, aku mengaku bersalah atas semua yang kulakukan dahulu kala. Aku sangat memahami jika kau tidak bisa memaafkan perbuatan kami.”

… Sial, ternyata masih ada orang cerdas di dunia ini. Kepala keluarga yang lain sangat terkejut melihat sikap kepala keluarga Zhuge. Kepala keluarga terhormat itu sekarang sedang memohon pada Breaking the Sky Sword Saint dengan wajah serius, seakan dia sedang berdoa pada dewa penjaga Murim. “Jika kau tidak membantu kami, Murim pertama akan dihancurkan..!”

Kepala keluarga Zhuge terlihat seperti sedang meminta belas kasih dewa kapan saja, tapi pada dasarnya dia adalah orang yang akan langsung membuang keyakinannya jika hal itu membuatnya mendapat masalah.

Dewa- Murim itu pun menjawab, “Pada suatu waktu, pohon-pohon kecil berkumpul dan membuat sebuah hutan.”

Kepala keluarga Zhuge menatap Breaking the Sky Sword Saint setelah mendengar kalimat yang tidak terduga itu.

“Sekarang hutan kecil itu dibabat dan hanya menyisakan beberapa pohon besar yang sudah menguasai tanah di bawahnya dan menutupi langit dengan cabang-cabang mereka.”

Breaking the Sky Sword Saint menatap Blue Dragon Castle dengan wajah kosong. Menara-menara rumah terhormat milik tiap keluarga menjulang tinggi melebihi dinding kastil. Setelah itu barulah aku menyadari apa maksud kata-kata Breaking the Sky Sword Saint.

“Dedaunan dan cabang pohon-pohon itu memang tumbuh menjadi sangat banyak, tapi hanya ada beberapa pohon yang tersisa. Bagaimana pendapatmu? Bisakah tempat itu dikatakan sebagai hutan?”

Murim sudah mati sejak lama. Breaking the Sky Sword Saint baru saja mengatakannya. “Ayo pergi.”

Dewa Murim itu berbalik dan mengkhianati dunia ini. Sepertinya masalah ini lebih mudah dari dugaanku. Aku merasa puas dan berjalan mengikuti Breaking the Sky Sword Saint. Yoo Joonghyuk terus menatapku sedangkan Jang Hayoung dan Han Myungoh langsung membungkus dumpling yang sedang mereka makan.

Di saat yang sama, sebuah pesan aneh muncul di depanku.

[Aksimu memberikan pengaruh besar untuk arah ■■.]

…. Apa?

[Update ‘revisi kedua’ akan segera dimulai.]

 

Chapter 247     Daftar Isi     Chapter 249


Komentar

Postingan Populer