I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 450

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya

 

Sudah lama aku tidak berbicara sesantai ini dengan Albert-oniisama.

Dia tidak seperti oniisama yang dulu, perlakuannya padaku dan perlakuanku padanya juga sudah berubah. Meski begitu kami tetap kakak dan adik.

Sebelum aku diasingkan ke Ravaal, aku hanya berbicara dengan Henry-oniisama.

Aku memegang pedangku dengan erat dan menatap Albert-oniisama tetap di matanya. “Oniisama. Aku ingin bertarung melawanmu.”

Albert-oniisama terdiam ketika mendengar ucapanku, tapi setelahnya ada sebuah senyum di wajahnya.

“Ya. Tentu saja.”

Kami terus mengayunkan pedang hingga lupa waktu.

Aku berhasil mendaratkan beberapa pukulan pada oniisama, tapi dia lebih kuat dari perkiraanku. Untungnya, belum ada serangan oniisama yang mengenaiku.

…. Albert-oniisama ternyata sekuat ini?

Dia cukup kuat untuk ukuran laki-laki seumurannya. Aku tidak percaya kalau dulu dia menolak bertarung ketika aku diculik dulu.

Dulu Albert-oniisama berkata kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan lain. Karena itu dia tidak menarik pedangnya…

Orang bisa berkembang…. Atau lebih tepatnya orang bisa berubah.

Oh, apa ini karena sihir Liz-san yang sudah tidak aktif? Memangnya seberapa kuat sihir pemikat milik Liz-san?

Aku tidak berpikir kalau kekuatan saint bisa se-cheat itu.

Mungkin oniisama bisa merasakan jika aku sedang tidak fokus, karena itu dia berhasil mengambil kesempatan dan mendaratkan serangan padaku.

Untungnya aku bisa menghindari serangan oniisama.

….. Hampir saja. Aku tidak boleh kehilangan fokus disini.

Kecerobohan kecil bisa berakibat fatal. Aku kembali berkonsentrasi dan memperhatikan pergerakan oniisama.

Oniisama pasti juga merasa frustasi. Apalagi sekarang dia hampir kalah melawan adik yang 5 tahun lebih muda darinya.

Suara pedang yang saling beradu menggaung di udara. Beberapa saat kemudian matahari mulai naik.

Aku bisa merasakan keringat yang membasahi dahiku. Oniisama sudah berlatih pedang lebih lama dariku…. Itu artinya ada kemungkinan jika kekuatan fisiknya jauh di atasku.

Aku menghindari serangannya dan membuat jarak antara kami berdua.

Sepertinya oniisama sepertinya tidak bisa menghindari seranganku. Matanya membelalak ketika aku berhasil menempelkan pedangku di bagian samping tubuhnya.

“Satu poin lagi. Aku menang.”

Kami saling pandang dengan nafas tersengal-sengal. Perlahan aku menarik pedangku menjauh dari tubuh oniisama.

Kami berdua sama-sama kelelahan, tapi Albert-oniisama tertawa dengan bahagia.

“Alicia, aku tidak tahu kau ternyata sekuat ini.”

…. Oh, ini bukan reaksi yang kutunggu.

Aku berpikir dia akan berkata, ‘Kau sudah tumbuh semakin kuat, Ali.’ dengan serius.

Aku tidak pernah menyangka akan melihat Albert-oniisama tersenyum selebar ini.

Oniisama selalu khawatir padaku. Ketika aku berkata ingin berlatih pedang dia memang memberikan menu latihan yang berat, tapi dia selalu menjagaku dengan baik…

Dia kakak yang baik.

“Eh~~, kau kalah, Albert?”

Tiba-tiba ada suara bernada imut yang masuk ke dalam telingaku.

 

Chapter 449     Daftar Isi     Chapter 451


Komentar

Postingan Populer