ORV Chapter 247: Episode 47 – Demon King Selection (1)
Disclaimer: Novel bukan punya saia...
Sudah seminggu berlalu sejak aku kembali dari Gourmet Association. Selama seminggu ini aku sangat amat sibuk. Hanya ada 4 hari tersisa hingga skenario Demon King Selection dimulai. Hingga saat itu tiba, aku harus menyelesaikan semua persiapanku.
Selain Black Demon Sword yang ada di tangan Yoo Joonghyuk,
ada beberapa potongan rahasia di Murim ini yang bisa kugunakan. Aku membuka
revisi pertama novel Cara Bertahan Hidup untuk menemukan sub skenario yang bisa
membantuku menemukan potongan-potongan itu. Aku mulai membaca dan menganalisa
isi novel dan mencari bagian-bagian terpenting. Meski begitu masih ada terlalu
banyak bagian kosong disana.
“Kau terus sibuk sejak datang kemari. Aku bahkan hampir
tidak bisa melihat wajahmu.” Jang Hayoung yang sedang menggunakan baju
berlengan lebar yang tidak cocok untuknya tiba-tiba mulai mengikutiku.
Aku menatapnya dengan alis tertekuk dan kemudian bertanya,
“Bukannya kau ada latihan?”
Jang Hayoung menjulurkan lidahnya dan menjawab, “…. Bukannya
aku sudah bekerja keras?”
“Apanya yang keras? Kau hanya makan dumpling di pojokan
sana.”
“Memangnya kau tahu aku tidak berlatih sambil makan dumpling
di pojokan sana? Asal tahu saja, aku bisa melakukan keduanya di waktu yang
sama.”
Aku berpikir, kenapa dia menggangguku di saat seperti ini.
Beberapa saat aku teringat pada sesuatu dan berkata, “Oh, kudengar kau dapat
peringkat ke-3 di kompetisi? Itu sangat hebat.”
Jang Hayoung mengangkat bahunya dan berpura-pura melihat ke
arah lain. “Itu bukan apa-apa.”
Tapi dari sini aku bisa melihat ujung bibirnya yang
terangkat. Haa…. Jadi ini alasannya mengekoriku? Dasar tsundere.
“Apa kau mendapatkannya? Demon Spirit Bead?”
“Ya.”
“Berikan padaku.”
“Kenapa?” tanya Jang Hayoung dengan wajah curiga.
Aku menghela nafas dan berkata, “Aku tidak akan
mengambilnya. Jika bentuknya tetap begitu, kau juga tidak akan bisa
memakannya.”
Dilihat dari wajahnya yang tertekuk, sepertinya Jang Hayoung
juga mendengar hal yang sama dari Yoo Joonghyuk. Aku yakin dia memberitahu Jang
Hayoung saat dia sedang mengambil Black Demon Sword.
< “Jika kau memakannya, kau akan mengalami
perpecahan qi Semua pembuluh darahmu akan meledak dan kau akan mati. Hanya ada
satu orang di dunia ini yang bisa menyerap Demon Spirit Bead dengan aman. >
…. Sepertinya aku mengerti kenapa Jang Hayoung bersikap
seperti ini. “Kau tidak perlu memberikannya padaku jika kau tidak ingin.
Lagipula kau mendapatkannya dengan kerja kerasmu sendiri.”
Jika Jang Hayoung tidak bisa mempercayai kata-kataku, apa
boleh buat. Itu artinya aku belum bisa menembus dinding pertahannya. Akan
tetapi,Jang Hayoung tiba-tiba mengulurkan tangannya dan berkata, “…. Bukan
begitu. Sejak awal aku tidak akan bisa mendapatkannya jika bukan karena kau.”
Aku menerima pil kecil itu dari Jang Hayoung. Pil itu adalah
salah satu dari 3 obat paling manjur yang ada di Murim—Demon Spirit Bead. Aku
berkata padanya sambil tersenyum, “Tunggu saja, oke.”
Demon Spirit Bead adalah obat yang dibuat oleh salah satu
orang jahat dari Blood Demon School dengan cara mengolah darah dari 1.000
orang. Ini adalah pil terkutuk yang bisa memperbesar conception vessel/meridian
milik seseorang, tapi efek sampingnya sangat berbahaya. Obat ini bisa membuat
peminumnya gila karena kutukan jiwa-jiwa yang ada di dalamnya.
Di novel aslinya, Yoo Joonghyuk berpikir jika rasanya sangat
lezat, tai Jang Hayoung pasti akan mati jika memakannya.
“Coba lihat…”
Tapi, sama seperti skenario lain. Menggunakan item terkutuk
masih bisa dimungkinkan. Faktanya aku masih ingat dengan salah satu scene dari
novel Cara Bertahan Hidup dimana Flying Fox menyerap obat ini.
< “Yang kuperlukan adalah 3 Great Return Pills.
Setelah itu semuanya akan kembali menjadi netral dan harmoni. Jika energi
demonic menjadi masalah, kita bisa menyuplainya dari luar.” >
Kutukan itu bisa dihindari jika 3 Great Return Pills
dihancurkan bersama dengan Demon Spirit Bead.
Mengatakannya sangat mudah, tapi tidak dengan melakukannya.
Masalahnya adalah bagaimana cara menyatukan Demon Spirit Bead—salah satu obat
paling mujarab di Murim—dengan 3 Great Return Pills. Tapi itu bukan masalah
besar untukku.
“Biyoo.”
Aku memanggil Biyoo dan membuka tas dokkaebi. Great Return
Pill sudah direkomendasikan di ‘daftar barang bagus’. Data-data yang dimiliki
dokkaebi ternyata sangat mengertikan.
+
[Daftar Produk Rekomendasi]
* Great Return Pill―200,000 C
Stok: 5
+
200.000 koin. Normalnya aku pasti depresi saat melihat harga
semahal itu, tapi sekarang tidak. Aku langsung mengubah mode layar menjadi mode
publik dan membeli produk-produk itu.
[600.000 koin telah digunakan.]
[Kau membeli 3 Great Return Pills.]
Pesan demi pesan mulai bermunculan di channel Biyoo.
[Beberapa konstelasi iri melihatmu menghambur-hamburkan
uang.]
[Beberapa konstelasi penasaran dengan performa Great
Return Pill.]
[Beberapa konstelasi berkata jika mereka akan memberikan
300 koin jika kau memberitahu apa fungsi Great Return Pill.]
“600.000 koin!?” Han Myungoh yang lewat sambil membawa mangkuk
makan anjing langsung berteriak histeris. Dia mungkin sedang menyiapkan makanan
untuk Breaking the Sky Master. “Itu… Kudengar kau kaya.”
“Ya, hidupku cukup sukses. Tolong ambil ini dan hancurkan
bersama-sama.”
“Apa ini? A-apa ini panacea?”
“Jangan banyak tanya. Jika kau asal memakannya, kau akan
dikutuk oleh demon king.”
Han Myungoh langsung pucat pasi saat mendengar tentang
kutukan demon king, tapi dia tetap mengambil 4 pil itu dan langsung
menghaluskannya. 4 pil itu berubah menjadi bubuk dengan cepat. Aku mengambil
mangkuk itu dan memberikannya pada Jang Hayoung. Anak itu berkata, “Aku tidak
bisa minum bubuk.”
“Tahan saja. Abaikan rasanya dan minum saja dengan air
seperti obat batuk.”
“Ngomong-ngomong…. Apa aku benar-benar bisa meminum bubuk
ini?”
“Jika yang memimum obat ini aku atau Yoo Joonghyuk, tidak
akan ada banyak perubahan. Tapi kau berbeda.”
Yoo Joonghyuk sudah memiliki cukup banyak energi sihir, jadi
dia tidak begitu membutuhkan Demon Spirit Bead. Untuk kasusku, aku sudah
memiliki Broken Heart of a Young Gold Dragon untuk mengatasi masalah energi
sihirku. Sebaliknya, Jang Hayoung tidak memiliki energi sihir sebesar kami
berdua.
Jang Hayoung terus merasa ragu, karena itu aku berkata,
“Jika kau tidak mau, berikan padaku. Dasar penakut.”
“Aku akan meminumnya!” Jang Hayoung menuangkan bubuk itu ke
mulutnya dan menelannya dengan bantuan air. Setelah Jang Hayoung meletakkan
mangkuk itu, Breaking the Sky Master yang sedang menantikan makanannya langsung
menjilati bagian dalam mangkok.
Jang Hayoung memeriksa kondisi tubuhnya dan kemudian menoleh
ke arahku sambil tersenyum simpul. Dia berkata, “…. Aku tidak merasakan ada
yang spesial?”
“Efeknya akan muncul besok. Pil itu butuh waktu untuk
bercampur dengan energi dalam tubuh peminumnya.”
Jang Hayoung menganggukkan kepalanya. Beberapa saat kemudian
Han Myungoh mendekatiku dan berkata, “Anu Dokja-ssi.”
Aku meliriknya dan melihat sesuatu yang sudah kuduga akan
muncul.
“Mobil itu…. Apa itu dari Gourmet Association?”
Mobil yang ditanyakan Han Myungoh adalah X-grade Ferragini
yang ditinggalkan di pojokan padepokan. Aku melihat tubuh hitam ramping milik
mobil yang bisa melintasi Dark Dimension itu. Tiba-tiba aku teringat dengan
kata-kata dari Mass Production Maker.
“Jangan membuat terlalu banyak musuh.”
Dia adalah tipe konstelasi yang berbeda dari konstelasi yang
pernah kutemui sebelumnya. Aku pasti akan lebih bahagia jika dia memberikan
mobil ini secara cuma-cuma untukku.
“Memangnya Gourmet Association itu organisasi amal? Aku
menyewanya.”
“Menyewa? Be-berapa koin…”
“50.000 koin per bulan.”
“5-50.000 koin! Berapa banyak koin yang kau miliki?”
“Kurang lebih 4,8 juta.”
Jang Hayoung dan Han Myungoh hanya bisa menganga ketika
mendengar kata 4,8 juta itu.
Jang Hayoung bertanya, “Maaf… Apa kau sudah punya
inkarnasi?”
“Kenapa? Kau mau jadi inkarnasiku?”
Aku tersenyum dan Jang Hayoung tiba-tiba berteriak. “Bukan,
bukan. Aku hanya kepikiran saja! Dan lagi, aku sudah memutuskan ingin
disponsori oleh konstelasi yang mana.”
“Konstelasi? siapa?”
Aku bertanya dengan nada sedikit khawatir. Aku tidak ada
masalah jika Jang Hayoung menjadi seorang inkarnasi, tapi masalah akan menjadi
semakin serius jika dia memilih konstelasi yang salah. Setelahnya Jang Hayoung
menjawab, “Demon King of Salvation.”
“Apa?”
“Aku ingin jadi inkarnasinya.”
Aku ingin menggodanya, tapi tatapan Jang Hayoung terlihat
sangat serius. Setelah kuingat lagi, aku tidak pernah memberitahukan modifierku
padanya…. Padahal di novel original dia adalah orang yang cepat tanggap…
Tapi, dia tidak punya alasan untuk berpikir jika aku adalah
Demon King of Salvation. Entah kenapa keinginanku untuk menggodanya menjadi
semakin kuat. “Apa dia akan menerimamu? Apa kau sudah menghubunginya?”
“Belum.”
Aku melihat wajahnya yang merona dan sadar jika dia
benar-benar tidak tahu siapa aku. Ini adalah perasaan yang sangat aneh.
Han Myungoh yang hanya menonton pun bertanya, “Kau masih
belum memberitahukan modifiermu padanya?”
“Aku tidak tahu jika situasinya akan jadi seperti ini.”
Sebelum aku bisa menghentikannya, Han Myungoh berkata sambil
menunjukku, “Teman kita inilah Demon King of Salvation.”
***
Selama dua hari ini, Jang Hayong selalu menghindariku. Anak
muda yang biasanya malas-malasan itu sekarang tidak pernah berhenti latihan.
Karena itulah sekarang aku terjebak di lapangan hanya dengan Yoo Joonghyuk.
“Kau pasti melakukan sesuatu yang tidak perlu. Iya kan Kim
Dokja.”
“…. Aku tidak melakukan apa-apa.”
Yoo Joonghyuk menggaruk tanah dengan menggunakan Black Demon
Sword dan kemudian pergi. Itu adalah sesuatu yang dia lakukan ketika moodnya
sedang bagus…. Bajingan itu, sepertinya dia menyukai pedang barunya. Di samping
itu, aku masih bisa mendengar suara Jang Hayoung yang memukuli samsak di arena
latihan. Jujur saja, suaranya mirip dengan suara ketika aku memukuli bantal
setiap malam.
“Kau tidak terlihat seperti konstelasi, tapi sepertinya kau
punya kebiasaan mengintip.”
Aku berbalik dan melihat seorang wanita yang sangat tinggi.
Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi Breaking the Sky Sword Saint keburu berkata,
“Jika kau tidak menambahkan panggilan -nim di belakang namaku, aku akan memukul
pantatmu.”
“…. Breaking the Sky Sword Saint-nim.”
Aku tidak menjadi seperti Yoo Joonghyuk karena perbedaan
satu kata itu. “Apakah anda sudah pergi ke Tartarus?”
“Belum. Tapi, aku sudah membuat janji dengan Queen of
Underworld berkatmu.”
“Saya lega mendengarnya.”
Sekilas, aku merasa kesuraman yang selalu menyelimuti wajah Breaking
the Sky Sword Saint agak sedikit berkurang. Mungkin itu disebabkan antisipasi
yang dia rasakan karena mungkin dia bisa bertemu dengan familinya yang sudah
berpulang. Tujuan dari perjalanan itu adalah agar aku bisa mendapatkan bantuan
darinya.
Breaking the Sky Sword Saint adalah salah satu transenden
terkuat di novel Cara Bertahan Hidup. Hanya dengan keberadaannya saja mungkin
bisa membuatku melewati skenario Demon King Selection dengan aman.
Aku membuka mulutku dan bertanya, “Saya punya pertanyaan.
Bolehkah?”
“Aku mengizinkan.”
“Kenapa anda mengajarkan martial art milikmu pada Jang
Hayoung?”
“Dia punya bakat. Jika aku melatihnya dengan benar, ada
kemungkinan dia bisa menjadi tipe transenden yang baru.
Aku tahu apa yang dia maksud. Mungkin Breaking the Sky Sword
Saint bisa merasakan ‘dinding’ yang ada di dalam diri Jang Hayoung. Akan tetapi
kurasa alasannya bukan itu.
“Kau tahu kan kalau dia laki-laki.”
*)Nah,
hayo looh. Jang Hayoung cewek apa cowok? Seperti yang udah pernah kutulis di
bab entah berapa itu, badan dia yang sekarang emang badan cowok. Dulu sebelum
transmigrasi ke dunia novel Cara Bertahan Hidup, Jang Hayoung itu cewek. Tapi
pas dia transmigrasi, eh malah dapat tubuh cowok. Bayangin aja kek cerita Kimi
no Nawa ato Fantasy Bishoujo Juniku Ojisan To, gitu. Badan cowok tapi jiwa
cewek~~.
Harusnya Breaking the Sky Swordsmanship hanya diajarkan
untuk wanita saja. Yoo Joonghyuk mungkin adalah pengecualian, tapi pada
dasarnya padepokan ini tidak pernah menerima banyak murid.
“Kau masih muda. Sebuah cerita bisa memiliki banyak
interpretasi.”
Kata-katanya lumayan membingungkan. Mungkin Breaking the Sky
Sword Saint menyadari jika di kehidupan yang sebelumnya Jang Hayoung adalah
seorang wanita. Breaking the Sky Sword Saint pun memulai ceritanya. “Aku
teringat dengan laki-laki yang dulu pernah kukenal.”
“Laki-laki?”
“Ya, laki-laki.”
Di titik ini aku langsung paham apa yang dia maksud dengan
kalimat ‘ada banyak interpretasi untuk sebuah cerita’. Kata yang dia pilih agak
sedikit rancu, karena laki-laki itu bisa jadi adalah kenalannya saja atau
mungkin malah laki-lakinya a.k.a kekasihnya. Tidak mungkin, Breaking the Sky
Sword Saint tidak pernah memiliki kekasih.
“Dia sangat tampan.”
Di novel aslinya, Breaking the Sky Sword Saint tidak pernah
menyebutkan soal laki-laki yang dia kenal, karena itulah aku merasa agak aneh.
“Anda tidak bermaksud untuk mengatakan kalau…. Jang Hayoung
mirip dengan mantan kekasihmu, kan?”
Aku hanya bercanda, tapi Breaking the Sky Sword Saint malah
memberikan jawaban dengan wajah serius. “Wajah tampannya memang agak mirip.”
Aku jadi berpikir…. Apakah dia menerima Yoo Joonghyuk hanya
karena dia tampan? Breaking the Sky Sword Saint yang tidak peduli dengan rasa
kecewa ku pun melanjutkan ceritanya, “Dia sangat tampan tapi sangat menyedihkan
karena ukurannya yang kecil.”
“…. Kecil?”
Saat aku sedang memikirkan mantan kekasih Breaking the Sky
Sword Saint, aku teringat pada sesuatu. Seseorang yang punya hubungan dengan Breaking
the Sky Sword Saint dan ‘kecil’ adalah kata yang sangat pas untuk
menggambarkannya.
Tidak, tunggu sebentar. Kupikir hubungan mereka berdua tidak
bagus…
Di saat yang sama, sebuah suara keras tiba-tiba muncul. Aura
yang luar biasa kuat langsung mendominasi seluruh area Blue Dragon Castle,
termasuk padepokan ini. Breaking the Sky Sword Saint dan aku langsung berlari
keluar. Di sana berdiri Yoo Joonghyuk yang langsung menoleh ke arah kami.
“Kim Dokja.”
Di langit, sebuah pusaran muncul. Aku sangat mengenal
pusaran itu. Itu adalah pintu kutukan yang muncul ketika ‘disaster’ muncul
dalam skenario.
Yoo Joonghyuk berbicara dengan nada rendah, “… The Great
Hall.”
‘Skenario disaster’ awalnya hanya bisa dilihat di area
skenario awal. Tidak ada ‘disaster’ di Murim pertama. Tidak ada disaster yang
muncul di area skenario ketika skenario utama menginjak angka 20.
Di area seperti itu, hanya ada satu alasan kenapa ‘aula’ itu
bisa terbuka.
“…. Lari.”
Skenario ‘Great Disaster’ di Murim Pertama akan segera
dimulai.
Chapter 246 Daftar Isi Chapter 248
Komentar
Posting Komentar