Mahouka Vol.13 Chapter 3 Part 2
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya.
“Apa itu… Phalanx Juumonji-senpai?” gumam Hattori yang terkejut.
“Bukan. Itu adalah mantra Single-Layered Anti-Object Barrier yang
bisa terus bergerak.” Jelas Tatsuya saat melihat imajinasi kakak kelasnya yang
mulai liar. “Prinsipnya sama seperti sihir pergerakan dasar. Mantra pergerakan
akan terus merubah posisi target mereka. Yang dia lakukan hanyalah mengubah
target dari sebuah objek menjadi koordinat aktivasi barrier.”
“… Apa itu memang semudah itu?”
Rasa kaget Hattori memang masuk akal, dan mungkin bisa menjadi
lebih besar lagi. Jika hal seperti itu memang mudah, semua orang pasti bisa
meniru kemampuan serangan milik Phalanx.
“Mantra yang ditunjukkan oleh Minami dan Phalanx memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda.” Jawab Tatsuya. “Kemampuan serangan milik Phalanx
mengorbankan durasi Anti-Object Barrier untuk mengubah kekuatan dan
kecepatannya hingga mencapai batasnya, karena itulah Phalanx bisa memunculkan
barrier secara terus menerus. Mantra milik Minami menekankan pada
durabilitasnya, barrier itu sama sekali tidak punya kekuatan yang cukup untuk menghancurkan
targetnya.”
Setelah itu Tatsuya berjalan ke arah Tomoko Chikura. Erika yang
sudah diturunkan dari arena dan Minami yang kelihatan malu-malu setelah turun
dari ring juga berkumpul di dekat pemuda itu.
“Ya ampun, kau membuatku kaget. Aku tidak pernah tahu jika ada
orang yang bisa menghentikanku semudah itu.”
“Jika kau menyerang dengan cara sejelas itu, tentu dia bisa
melakukan serangan balik dengan mudah. Trik mu membutuhkan kecepatan yang cukup
agar lawanmu tidak tahu apa yang sedang terjadi di arena.”
“… Aku kagum kau bisa tahu soal itu.”
Tatsuya mengalihkan tatapannya dari Erika yang kecewa karena teknik rahasinya dibuka secara
terang-terangan pada Tomoko.
“Kurasa sekarang senpai tahu bagaimana cara melawan seseorang yang
mengincar pertarungan jarak dekat.”
“Tapi aku tidak bisa menggunakan barrier seperti itu…”
“Tapi mantra Vector-Inversion adalah keahlian senpai kan?”
Tomoko sepertinya berpikir jika Tatsuya tidak mengetahui mantra
yang dia kuasai, karena itu dia merasa sedikit kaget..
“… Yah, itu, tapi…”
“Yang harus senpai lakukan hanyalah membalik vector tertentu tepat
sebelum tameng musuh mengenai tamengmu, mengangkat mereka ke udara, dan
kemudian melempar mereka ke luar arena dengan mantra pergerakan.”
Tatsuya tidak habis pikir, kenapa Tomoko berpikir jika dia tidak mengetahui apapun soal mantra yang
paling gadis itu kuasai. Tatsuya ditunjuk sebagai engineer dan juga ketua
operasi untuk kompetisi tahun ini. Baginya yang memegang dua peranan penting
itu, akan lucu jika dia tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan tiap peserta. Mungkin
karena itulah kata-kata dan nasihatnya terasa kasar, padahal memang begitulah
sifat Tatsuya yang sebenarnya.
Apapun yang dirasakan Tomoko soal sifatnya, gadis itu terlihat
tidak percaya pada nasihat Tatsuya. Erika terlihat ingin mengatakan sesuatu
untuk menggantikan Tomoko, tapi perhatian Tatsuya teralih karena getaran
terminalnya yang ada di dalam saku seragamnya.
Dia mengambil terminal itu dan membaca pesan yang tertera di sana.
Setelah itu dia berbalik dan berbicara pada Hattori yang sedang berdiri di
belakangnya.
“Sepertinya arena Pillars Break sudah siap. Aku akan pergi ke
sana, jadi bisakah aku minta tolong pada senpai untuk mengurus arena yang ada
di sini?”
“Ya. Terima kasih atas kerja kerasmu. Kau bisa menyerahkan ini
padaku.”
Ini adalah sesuatu yang sudah mereka sepakati sejak awal, jadi
Hattori bisa merelakan kepergian Tatsuya dengan mudah.
Tatsuya melihat ke arah arena laki-laki untuk memastikan kembali.
Di samping engineer senior yang sedang memeriksa CAD Sawaki dan melakukan
pengaturan ringan di sana, Chiaki Hirakawa sedang mendengarkan kata-kata
Tomitsuka dengan serius. Gadis itu mungkin sedang bertanya apa yang Tomitsuka
pikirkan mengenai CAD untuk kompetisi. Setelah memutuskan jika teman sekelasnya
itu tidak akan menimbulkan masalah, Tatsuya membungkukkan kepalanya pada
Hattori dan Chikura sebelum memanggil Erika dan Minami, dan kemudian pergi
bersama 2 gadis itu ke tempat latihan Pillars Break yang ada di hutan buatan.
Setiap tahun, kolam outdoor dengan luas 50 meter yang berada di
belakang hutan buatan akan digunakan sebagai tempat latihan untuk Pillars
Break. Pada awalnya itu memang bukan kolam untuk berenang, tapi kolam untuk
latihan mengendalikan aliran air. Biasanya kolam ini kosong dan ditutupi oleh
papan. Saat waktu latihan tiba, para murid akan mengisinya dengan ar, membuat
pilar es, dan menegakkannya dengan menggunakan sihir. Setelah semua proses itu
selesai, latihan Pillars Break bisa dimulai.
Persiapan latihan ini biasanya memakan waktu cukup lama, tapi
tahun ini waktu persiapannya hanya butuh ¼ kali dari waktu yang biasanya.
“Oh, oniisama. Persiapannya sudah selesai.”
Semua ini berkat kerja keras Miyuki yang tidak bisa membantu
apa-apa tahun lalu karena sudah sibuk dengan semua tugas lain yang diberikan
padanya. Tatsuya sebenarnya memperkirakan jika waktu yang dibutuhkan untuk
persiapan ini adalah ½ dari waktu yang biasanya, tapi sepertinya kemampuan
Miyuki sudah berkembang lebih jauh dari perkiraannya. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengisi kolam dengan air hampir sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menyiapkan semua pilar es yang dibutuhkan.
“Kerja bagus. Persiapannya sangat cepat.”
“Aku tidak mungkin membuatmu menunggu lebih lama lagi, oniisama.”
Perkataan Miyuki, sikap tubuhnya, dan wajah yang dia tunjukkan
sangat cocok dengan Yamato Nadeshiko yang menjadi aspirasi seluruh gadis di
Jepang, akan tetapi tatapan matanya yang hanya tertuju pada Tatsuya
mengkhianati nada suara dan ekspresi wajahnya. Mata itu menunjukkan segalanya.
Keinginannya untuk mengambil Tatsuya kembali
secepat yang dia bisa tentu membuat orang lain merasa agak risih. Kanon
misalnya. Sekarang gadis itu sedang menunjukkan ekspresi kesal di belakang
sana.
“Siapa yang tahu kalau dia bisa membuat 24 pilar air sendirian dan
kemudian membekukannya dalam sekejap dengan sempurna.” Gumam Kanon dengan nada
sarkas.
Di lain sisi, Shizuku kelihatan tertarik dengan mantra yang
digunakan Miyuki. “Apa kau yang merancang mantra Fluid-Control itu,
Tatsuya-san?”
“Ideku adalah mengaplikasikan teori Similar-Figure Duplication,
tapi Miyuki lah yang bisa membuat mantra itu bisa digunakan hingga seperti
ini.”
“Oh, tapi oniisama memang membuat sebuah sekuen aktivasi
berdasarkan sihir yang biasa kugunakan, iya kan?”
Kakak dan adik itu pun saling melempar pujian. Tidak hanya Kanon,
Shizuku pun ikut memasang ekspresi lelah yang sama dengan ketua komdisnya itu. ‘Yah, terserahlah.’
“Ngomong-ngomong, jika kalian sudah selesai bersiap-siap, ayo
segera kita mulai.”
Setelah Tatsuya berkata demikian, Miyuki kembali ke posisinya
semula.
Kanon dan Shizuku terlambat memberikan reaksi pada kata-kata
Tatsuya, tapi tidak ada yang menyalahkan mereka.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kolam dengan ukuran
panjang 50 meter, lebar 20 meter, dan tinggi 5 meter itu memang tidak
difungsikan untuk tempat berenang. Karena itu manajemen sanitasinya juga tidak
terlalu ketat. Jika dilihat sekilas, dinding dan lantai kolam terbuat dari
lempung tahan air yang direkatkan satu persatu. Semua ini membuat tempat ini
cocok sebagai tempat latihan Pillars Break.
Lantai kolam dibagi dengan garis putih dengan ukuran yang sama
dengan lapangan Pillars Break, kemudian ada 4 tiang kecil yang ditempatkan di 4
tiap sudutnya. Sebuah struktur mirip tiang didirikan dengan jarak 10 meter dari
pinggir kolam, para atlet yang sedang berhadapan akan merapalkan mantra mereka
dari sana.
Di salah satu tiang berdiri Miyuki.
Di tiang lainnya berdiri Kanon dan Shizuku.
Ini adalah pertandingan 2 vs 1, tapi itu tidak berarti jika Kanon
dan Shizuku akan berbelas kasih melawan Miyuki yang seorang diri.
Kecuali dalam situasi tertentu, 2 mantra berbeda atau lebih tidak
bisa disatukan. Jika Kanon dan Shizuku melancarkan mantra pada saat yang sama
dan tidak bisa bekerja sama dengan benar, maka hanya akan ada 1 mantra yang
teraktivasi. Di skenario paling buruk, mantra yang dikeluarkan mereka berdua
tidak akan memberikan dampak apapun. Masalah ini juga muncul di pertandingan
ganda lainnya, tapi hal ini paling mencolok dalam pertandingan Pillars Break.
“Shizuku, berjuanglah!”
Honoka memberikan dukungan pada Shizuku. Persiapan Mirage Bat
memakan waktu yang agak lama, jadi dia datang untuk melihat latihan Pillars
Break terlebih dahulu… Meski begitu, alasan Honoka yang sebenarnya kemungkinan
besar adalah ingin selalu berada di dekat Tatsuya.
“Miyuki-senpai, kau pasti bisa!”
Izumi mulai berteriak seakan dia sedang melakukan kompetisi
pribadi dengan Honoka, meski begitu gadis itu merasa agak malu saat harus
berteriak menyemangati sang kakak kelas. Izumi adalah atlet rookie untuk
Pillars Break, dan disamping segala alasan tidak jelasnya, sebenarnya dia
datang ke tempat ini untuk mengamati latihan kakak kelasnya dengan serius.
“Kalau begitu, mulai.”
Saat Tatsuya memberi tanda, tiang sinyal berubah dari merah
menjadi kuning. Saat tiang itu berubah menjadi hijau, sihir pun mulai
dilancarkan dari kedua belah pihak.
Kanon yang sedang duduk di kursi lipat sekarang sedang memandang
ke arah ufuk seakan ingin menjauhkan dirinya dari segala hal yang ada di dunia
ini, ekspresi wajahnya terlihat muram. Dia sedang memikirkan apa yang harus dia
lakukan.
Ini adalah ronde ke 5 latihan berturut-turut. Meski Miyuki lah
yang melakukan hampir semua persiapan latihan tiap ronde, gadis itu berhasil
memenangkan semua ronde latihan itu. Bukan hanya Kanon yang akan bereaksi
seperti ini… orang lain pasti akan memberikan reaksi yang sama dengannya.
“Chiyoda-senpai melakukan penyerangan dan Shizuku bertahan… kurasa
taktik kalian sudah benar.”
Tatsuya mulai memberikan komentar tanpa memperhatikan Kanon yang
ingin menyampaikan rasa kesalnya. Di saat yang sama, tangannya sedang sibuk
membuat beberapa pengaturan pada CAD sang kakak kelas.
“Maksudmu aku tidak kalah dalam masalah sihir? Kalau begitu apa
masalahnya!?”
”Tidak ada masalah, senpai. Kalian hanya kurang latihan sebagai
sebuah tim. Ini hal yang normal, apalagi kalian baru memulai latihan hari ini.”
“… Kalau begitu apa yang salah?”
“Area aktivasi sihir milik Chiyoda-senpai dan Area Penguatan
Informasi milik Shizuku sedikit bertumpuk.”
Saat Shizuku dan Kanon mendengar komentar Tatsuya, keduanya hanya
bisa menundukkan kepala.
“Maaf Kanon-senpai. Ini salahku.”
“Ya. Kau mungkin memperluas efek information boost ke seluruh
arena untuk melawan sihir Area-Off-Effect milik Miyuki. dan kau tidak kalah
hingga semua pilar menghilang, jadi kupikir kau harus mempersempit target yang
ingin kau perkuat.”
“Oke. Aku akan melakukannya.”
“Oniisama, apa kau tidak punya nasihat untukku?”
Saat Shizuku sedang menatap Tatsuya dengan wajah anak anjing yang
ingin dielus, Miyuki tiba-tiba maju ke depan Shizuku dan memberikan sebuah senyuman manis pada kakaknya.
“Jika kau kalah, aku akan memberimu nasihat. Tapi jika kau sengaja
mengalah, aku akan memarahimu.”
“Memarahiku…? Aku-aku tidak akan pernah sengaja mengalah. Kalau
aku melakukannya, aku berlaku tidak sopan pada Chiyoda-senpai dan Shizuku.”
Jawab Miyuki dengan nada panik, akan tetapi ujung mata gadis itu terlihat
sedikit memerah
Kanon melihat interaksi kakak adik itu dengan wajah tidak percaya.
Sejujurnya dia tidak puas saat tahu jika Tatsuya lah yang akan menjadi engineer
mereka selama latihan… padahal dia
ingin bersama dengan Isori. Kanon sudah bersiap untuk mengomeli semua pekerjaan
Tatsuya, tapi saat melihat Miyuki dan Shizuku yang sangat menempel pada pemuda
itu, Kanon mulai berpikir jika dia akan mencoba bertahan hingga hari kompetisi
dimulai.
Komentar
Posting Komentar