I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 421

 Disclaimer:Novel ini bukan punya saya


“Apa pelajaranmu berjalan dengan lancar?” tanya Karen-sama sambil menatap paman Will kecil dengan lembut.

Paman Will tetap diam seakan dia tidak tahu harus menjawab apa.

Tangan kecilnya menggenggam gaun Karen-sama yang bertabur bordiran bunga.

… Aku tahu dia tidak mau belajar, karena itu paman pasti kabur.

Tapi sepertinya kakek dan Karen-sama tidak menyalahkan paman Will sedikitpun.

Mereka berpikir jika paman Will masih berpikir naif, tapi aku yakin paman memiliki bakat yang sangat besar. Meski dia pergi karena tidak mau belajar, dia pasti punya kemampuan di atas rata-rata.

Saat aku memikirkannya lagi, jika dibandingkan dengan paman Will aku hanyalah gadis biasa dengan kemampuan rata-rata.

Aku hanya memiliki kekuatan sihir sedikit lebih banyak dan kemampuan fisik yang bagus. Aku juga harus bersusah payah melakukan latihan setiap hari. Aku ada di level yang sama dengan kebanyakan orang. Karena itu… jika aku ingin mendekati orang jenius, aku harus bekerja keras lebih dari siapapun.

Dan semua kerja keras itu membuahkan hasil yang bisa kubanggakan.

Aku hanya ingin menjadi seperti sosok yang kuimpikan. Hanya itu yang penting untukku. Tentu saja jika aku tidak bekerja keras, maka aku tidak akan pernah mencapai idealisme yang selalu kuimpikan.

Aku menatap paman Will sambil memikirkan semua itu.

“Sepertinya kau perlu istirahat sedikit.”

Saat kakek mengatakannya, paman Will terlihat sangat lega.

“Jika aku tidak memiliki ruang kosong di hatiku, aku tidak akan bisa berpikir fleksibel, iya kan?”

“Benar sekali, pangeran.”

“… Tapi setelah itu aku tetap harus kembali belajar.”

Gumam paman Will dengan suara pelan.

“Ada apa?” tanya Karen-sama dengan wajah penasaran. Paman juga menatap paman Will dengan ekspresi kaget.

“Aku ingin menjadi cerdas dan melindungi ibu dan semua orang.”

Aku terpesona dengan mata biru langit tanpa setitik awan milik pangeran kecil itu.

Aku tidak pernah melihat anak dengan tekad yang kuat dan lembut seperti paman. Saat melihatnya, aku tidak bisa menahan diri dan berkata, “Sudah kuduga, paman pasti akan berkata seperti itu.”

Dan di atas semua itu, hatiku terasa sakit saat memikirkan jika di masa depan anak kecil itu akan jatuh ke dalam jurang keputusasaan yang sangat dalam.

Semuanya sudah terlambat. Tapi saat aku melihat paman Will kecil, aku tidak bisa menahan diriku untuk berdoa.

Kumohon, kumohon siapapun itu, tolong lindungi anak kecil ini. Aku berdoa agar seseorang bisa melindunginya dan selalu berada di sampingnya.

Aku berterima kasih pada paman Will dari lubuk hatiku yang terdalam…. Aku akan tetap berterima kasih meski paman sudah kehilangan penglihatan dan sihirnya, lalu dia diasingkan dari istana. Aku sangat berterima kasih karena setidaknya dia masih hidup hingga saat ini.

Dan karena tekad paman Will yang menolak untuk menyerah itulah aku bisa bertemu dengannya di desa Roana.

… Aku memiliki hutang yang sangat besar pada paman Will, dan aku tidak yakin bisa membayarnya hingga aku matin anti. Paman adalah keluargaku yang sangat berharga. Dia jugalah yang membuatku bisa menjadi sosok yang seperti ini.

Karena itu, aku merasa sangat aneh karena harus melawan paman Will sekarang… Tapi, jika aku tidak melawannya, aku tidak akan pernah bisa melihat ingatan masa lalu milik paman.

Rasanya aneh melihat ingatan milik orang lain… Apa di masa depan nanti ada orang lain yang akan melakukan hal sama kepadaku?

“Aku yakin Will akan menjadi raja yang luar biasa.”

Karen-sama terlihat sangat cantik saat dia tersenyum.

Pemandangan di depanku perlahan berubah setelah kakek berkata, “Saya juga sangat menantikan masa depan tersebut.”

 

Chapter 420     Daftar Isi     Chapter 422


Komentar

Postingan Populer