I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 387

 Disclaimer: Novel ini punya siapa? Tentu authornya.


Gilles usia 12 tahun

Aku sudah mencoba ratusan cara untuk menyatukan 3 tanaman itu untuk membuat Maddie.

Jika aku melakukan sedikit kesalahan dalam perhitungan, Maddie tidak akan bisa terbentuk.

Untuk menemukan komposisi yang tepat, aku sudah mencoba sebisaku. Aku juga membutuhkan waktu untuk makan dan tidur untuk menjaga pikiranku tetap tajam, karena itu aku tidak pernah lupa beristirahat dari waktu ke waktu selama melakukan penelitian ini.

Henry pernah berkata jika makan diluar dan jalan-jalan akan berdampak positif pada kesehatanku, tapi aku tidak punya waktu untuk melakukan semua itu. Tidur dan makan adalah satu-satunya relaksasi untukku.

Yah, sekarang saja aku sedang melakukan penelitian sambil makan.

Umumnya, aku gagal karena warna ramuan ini berubah menjadi hitam sesaat setelah warnanya terlihat indah. Aku menjadi tidak sabaran setelahnya dan melakukan kesalahan yang cukup fatal…. Bisa dibilang aku hampir terbakar beberapa kali.

Tapi anehnya, kata ‘gagal’ tidak pernah muncul di dalam pikiranku. Aku yakin jika aku pasti bisa membuat Maddie.

Aku tidak akan gagal jika itu artinya aku bisa menyelamatkan kakek.

Aku menulis resep terbaru di sebuah kertas dan merobeknya. Pada suatu hari, Duke datang mengunjungiku.

“Bagaimana keadaanmu?”

Sudah agak lama aku tidak bertemu dengan Duke…. Hm, sepertinya sikapnya menjadi sedikit lebih dewasa.

Aku sudah terlalu lelah untuk berbohong pada Duke. Meski aku benar-benar berbohong padanya, Duke pasti akan langsung mengetahuinya.

“Kupikir ini hampir selesai.”

“…. Jangan terlalu memaksakan diri lagi.”

Tangan besar Duke mengusap puncak kepalaku.

Dia pasti tahu jika penelitian Maddie ini tidak berjalan lancar, akan tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Sekali lagi, aku bisa melihat kebaikan dari Duke.

“Terima kasih…. Ada apa sampai kau jauh-jauh kemari?”

Aku memberikan pertanyaan. Duke menurunkan tangannya dari kepalaku dan menatapku dengan serius.

“Aku akan pergi menemui Alicia.”

Otakku langsung berhenti saat Duke berkata seperti itu. Beberapa saat kemudian dia bertanya.

“Apa kau mau ikut?”

…. Untuk bertemu Alicia?

Hatiku yang dipenuhi rasa Bahagia tiba-tiba menjadi penuh dengan rasa khawatir.

Apa yang bisa kubanggakan di depan Alicia jika aku bertemu dengannya sekarang? Jujur saja, setelah kepergiannya aku tidak berhasil mencapai apapun.

Duke berhasil menghancurkan mantra pemikat milik Liz Cather…. Dia juga berhasil membebaskan penduduk yang ada di desa Roana…

Yang bisa kubanggakan seakarang adalah aku yang mungkin bisa membuat obat untuk penyakit bintik…. Meski sebenarnya aku belum mencapai titik itu.

Aku tidak bisa bertemu Alicia dalam keadaan seperti ini.

Aku membulatkan tekadku. Apa yang menjadi prioritasku saat ini? Alicia selalu mengajariku soal itu.

“Aku…. Aku akan tetap di sini.”

Suaraku tidak bergetar sedikitpun.

Duke menjawab, “Aku mengerti.”

Aku yakin dia akan bertanya pada Mel, Albert, dan yang lainnya untuk mengurus masalah yang ada di sekolah, dengan begitu aku bisa memfokuskan energiku untuk meneliti Maddie dengan tenang.

“Dadah. Sampaikan salamku untuk Alicia.”

Bergitu ucapku sambil terus menatap lantai. Aku tidak bisa menatap mata Duke sekarang, aku yakin itu. Tapi pangeran itu hanya menepuk kepalaku dengan lembut dan berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Langkah kaki Duke semakin menghilang.

Aku berusaha menata ulang emosi yang sedang kurasakan.

Aku sangat ingin bertemu dengan Alicia. Jika kakek tidak sakit, aku pasti akan langsung berlari menuju tempat gadis itu berada.

Untungnya aku bisa mengontrol emosiku dengan menggunakan logika.

Aku tidak punya waktu untuk menangis. Aku harus segera menyempurnakan ramuan ini. Aku harus membuktikan jika pilihan yang sudah kuambil adalah pilihan yang tepat.

Aku mengusap air mata yang hampir tumpah dari mataku dan mengambil ketiga tanaman itu untuk memulai penelitian baru.

 

Chapter 386     Daftar Isi     Chapter 388


Komentar

Postingan Populer