I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 382
Disclaimer aja nih ya.... Novel ini bukan milik saya
Victor dan Leon sepertinya kehabisan ide.
Aku menjulurkan tubuhku ke depan untuk mengamati, tapi jujur
saja aku merasa sangat lelah karena mendaki jurang ini tanpa istirahat.
Mungkin rasa lelah ini muncul karena aku terlalu fokus…. Sayangnya,
pekerjaan yang sebenarnya baru akan dimulai setelah ini.
“Capek?”
“Tidak lah.”
Aku memperlihatkan sifat keras kepalaku. Aku tidak bisa
membiarkan Victor memanfaatkanku begitu saja di sini.
Yaaah, Victor dan Leon memang bukan orang normal. Mereka
bahkan tidak terlihat terlalu lelah setelah mendaki jurang setinggi ini.
“Apa kau punya ide,
master?”
“Untuk sekarang
tidak.” Jawabku dengan senyum percaya diri.
Leon yang tidak menduga akan mendapat jawaban seperti itu
hanya bisa terdiam sedang kan Victor hanya menghela nafas sambil berkata, “Aku
tahu itu.”
Pertama, aku tidak tahu caranya memanen Maddie.
Aku mencoba menggunakan sihir untuk mendapatkan Maddie, tapi
aku tidak bisa mencabutnya. Mungkin ada kekuatan spesial yang mencegah hal itu
terjadi.
I knew that Maddie would not be so easy to take. I thought
it would be a piece of cake if I could use magic, but it seemed that magic was
useless against Maddie.
Aku tahu Maddie tidak akan bisa diambil dengan mudah. Awalnya
aku berpikir jika sihirku bisa membuat panen Maddie menjadi lebih mudah, tapi
sepertinya itu tidak benar.
Jika aku terus menggunakan sihirku, aku takut bunganya akan
rusak.
“Kalau begitu apa
yang harus kita lakukan?” gumam Leon tidak sabaran.
Tentu saja dia tidak sabar. Nyawa adiknya sedang
dipertaruhkan.
“Mungkin salah satu
dari kita harus meraihnya.”
“Kau ingin
menjulurkan tanganmu ke tempat yang dipenuhi tanaman beracun?”
“Aku tidak tahu cara
lainnya.”
Victor menatapku dengan tajam.
Kami harus mencari cara lain dengan cepat, apalagi kami
tidak bisa berada terlalu lama di tempat dengan udara setipis ini. Dan jika
kami jatuh dari ketinggian seperti ini, kami pasti mati.
Bekerja sama bukan gayaku, tapi mau bagaimana lagi.
“Aku akan ke bawah.
Jadi kalau ada beruang yang menyerang, tahan dia oke.” Ucapku sungguh-sungguh.
“Jika master mau, aku bisa pergi mengambil bunga itu.”
jawab Leon dengan cepat.
“Aku punya kesempatan
yang lebih besar darimu.”
Nadaku terdengar percaya diri dan Leon tidak mengatakan
apa-apa lagi. Mungkin kata-kataku terdengar dingin, tapi aku tidak mungkin
membiarkan Leon turun duluan.
“Kalau kau yakin
silahkan. Tapi bukannya aku yang terkuat di sini?” potong Victor.
Itu mungkin benar, tapi ukuran tubuhku lebih kecil dan aku
bisa menggunakan sihir. tapi entah kenapa aku tidak bisa mengatakannya.
“Orang kuat harus
bisa melindungi yang lainnya. Mereka biasanya tidak melakukan apa-apa, hanya
menunjukkan kekuatannya saat diperlukan.”
Victor menyeringai saat mendengar ucapanku.
“.... Kenapa kau mau cepat-cepat
mati? Apa itu hobimu?”
Hei, jangan bodoh. Aku menolak mati sebelum aku berhasil
menjadi wanita jahat paling sukses di dunia.
“Ini hanya masalah
harga diriku.”
“.... Apanya yang
harga diri? Apa harga dirimu itu sangat penting hingga kau ingin mempertaruhkan
nyawamu dengan mengambil Maddie? Kalau aku, aku pasti akan membuang harga
diriku jika itu bisa menyelamatkan nyawaku. Kau tidak mau terlihat lemah di
mata orang lain? Bodoh namanya jika kau bersedia mengorbankan dirimu hanya agar
terlihat kuat dan keren.”
Victor menceramahiku sambil menatapku dengan tajam,
sedangkan Leon hanya menatapku tanpa mengatakan apa-apa.
Yang dikatakan Victor memang masuk akal. Tapi sepertinya
kami memahami sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
“Kau tahu, aku merasa
tidak layak hidup tanpa harga diri.” Ucapku tanpa melihat ke arah Victor.
Chapter 381 Daftar Isi Chapter 383
Komentar
Posting Komentar