ORV Chapter 78. Episode 16 – The Fifth Scenario (3)

 Disclaimer: Bukan punya saya.

XXXX

Batu bulan yang hancur itu mulai berjatuhan di tanah. Sesosok makhluk dengan bulu berwarna silver keluar darisana. Jika dia masih anak-anak, aku bisa mengontrolnya dengan fenomena ‘imprinting’. Tapi makhluk itu bukan makhluk naif.

[Kau bertemu dengan makhluk dari dunia lain untuk pertama kalinya dalam skenario ini.]

[Afinitas dengan spesies dari dunia lain semakin meningkat.]

[2.000 koin telah diberikan.]

[Kau menerima bonus skill karena telah berhasil berkomunikasi dengan spesies dunia lain dengan lancar.]

[Other World Interpreter Lv.1 berhasil didapatkan.]

Aku bisa mendengar Han Sooyoung menelan ludahnya sendiri.

Merasa was-was karena bertemu makhluk asing di awal skenario ke-5 sangat amat wajar.

Skenario ini sangat berbeda dengan skenario-skenario yang sebelumnya terjadi sebelumnya. Kesalahan kecil di skenario ini bisa membuat seluruh Seoul hancur lebur.

[Skill eksklusif Other World Interpreter Lv.1 diaktifkan.]

[Efek dari item Protection Symbol of the Imyuntar telah meningkatkan pengertianmu pada bahasa tertentu.]

Item yang kudapatkan dari fire dragon akan sangat berguna mulai sekarang.

[Penerjemahan otomatis dimulai.]

“%#$#^%$$... Sial. Sudah terjadi?”

Makhluk yang sedang bergelung di dalam batu bulan itu menggerutu dan perlahan mulai bangkit. Bulu silvernya mengingatkanku pada serigala, tapi aku tahu dia berbeda dari serigala biasa. Aku tahu... Aku tahu spesies apa makhluk ini sebenarnya.

[Mereka memiliki tinggi 3 meter. Dia adalah spesies dominan dari dunia ‘Chronos’ yang bisa berubah saat tersinari cahaya bulan purnama di malam hari. Mereka adalah petarung kuat yang memanfaatkan kekuatan angin.]

Salah satu dari 5 spesies dominan Chronos.

“Aku adalah Serigala pertama yang agung.”

[Di Chronos, mereka memanggil serigala pertama dengan nama ‘Imyuntar’.]

“Aku adalah Lycaon the Imyuntar.”

Aku bisa mendegar dengusan nafas keras di kegelapan malam. Aku terus menatap Imyuntar itu sedangkan Han Sooyoung bersembunyi di belakangku. Tentu saja aku tidak muncul.

[Skill eksklusif Character List diaktifkan.]

+

[Informasi karakter

Nama: Lycaon Isparang

Usia: 371 tahun

Konstelasi pendukung: Shadow of a Destroyed World

Atribt privat: Noble Imyuntar (hero), Humiliated Survivor (rare).

Skill eksklusif: Way of the Wind Lv.9, Advanced Weapons Training Lv.9, Roar of the Battlefield Lv.8, Sage’s Insight Lv.4, Steel Skin Lv.8, Acting Lv.4...

Stigma: Destruction Delivery Lv.1

Keseluruhan status: Physique Lv.76, Strength Lv.76, Agility Lv.75, Magic Power Lv.75

Keseluruhan evaluasi: Salah satu dari 5 spesies dominan di Chronos yang telah hancur. Setelah kehilangan dunianya, dia masuk ke dalam Star Stream dan menjadi guide dalam skenario. Dia memiliki karakteristik selalu memandang dunia dengan mata yang dipenuhi kesedihan.]

+

Seperti yang kuduga. Pahlawan dari dunia lain punya status dan skill yang hebat. Rata-rata statusnya ada di level 75, yang artinya dia sudah melewati batas skenario ini. Dia adalah tujuan dari banyak representatif.

Mata biru Lycaon menatapku seakan aku adalah makhluk yang sangat menarik.

“Kau yang membangunkanku?”

Aku mengangguk.

“Begitu ya... Apa waktunya sudah tiba? Selamat karena sudah menyelesaikan skenario latihan wahai para pahlawan dari dunia ini.”

Kalimatnya terdengar seperti akhir mode pelatihan dalam game. Rasanya lucu saat melihat efek dramatisasi yang dibuat para dokkaebi ini.

Tidak ada mode latihan di dunia ini. Semua skenario adalah kejadian yang sungguh-sungguh terjadi, dan yang sudah mati tidak mungkin hidup lagi. Kalau begitu, pelatihan macam apa yang mereka lakukan?

“Kalian yang sedang menghadapi kepunahan. Pertama-tama, aku merasa sangat sedih karena ‘bencana’ telah mendatangi dunia kalian.” Ucap Lycaon sambil menatap langit.

Dia sedang menatap dome yang menutupi kota Seoul.

Sebuah pusaran yang mirip seperti black hole tiba-tiba muncul. Lycaon juga melihat dome yang sama saat dunianya hancur lebur.

Semua guide dalam skenario ini adalah makhluk-makhluk yang kehilangan rumah mereka dalam sebuah skenario.

“Karena aku sudah di sini, kau bisa tenang. Aku adalah ‘guide’ untuk menghentikan kehancuran dunia kalian. Aku akan melatihmu untuk bersiap melawan bencana, memberikan instruksi yang kau butuhkan, dan...”

Kata-katanya terlalu terburu-buru, tapi dia bisa mengatakan semua itu dengan lancar. Dia mungkin mendapat arahan dari dokkaebi.

Lycaon tiba-tiba berhenti berbicara.

“... Ngomong-ngomong, apa hanya kalian berdua yang membangunkanku?”

“Ya.”

“Aneh. Skenario keempat belum selesai? Jika skenario keempat selesai dengan benar, 5 guide termasuk diriku akan keluar di tempat yang sama. Dimana pemilik Absolute Throne?

Dia benar. Aslinya, kelima guide ini, termasuk Lycaon, akan berkumpul di depan pemilik Absolute Throne dan keluar bersamaan di depannya.

Aku menjawab pertanyaannya. “Kami tidak memiliki raja.”

“Tidak ada raja... Apa pemilik Absolute Throne sudah mati? Tidak mungkin. Seharusnya untuk saat ini tidak ada yang bisa membunuh pemilik Absolute Throne.” Lycaon menyampaikan pendapatnya dengan wajah tidak percaya dan nada mengancam.

“Sejak awal tidak ada yang memiliki Absolute Throne.”

“Apa maksudmu?”

“Kami menyelesaikan skenario keempat tanpa mendapatkan Absolute Throne.”

Mata Lycaon mulai berapi-api saat mendengar jawabanku.

“Apa kau sedang berbohong padaku? Yang kau katakan itu tidak mungkin! Skenario ke-4 tidak akan selesai sebelum seseorang mendapatkan Absolute Throne.”

Wajah Lycaon terlihat kaku. Dia sepertinya sudah siap untuk mencengkram kerahku kapan saja.

“... Mungkin?”

Melihat pahlawan seperti dia bersikap seperti ini adalah hal baru bagiku. Bulu silvernya berdiri tegap saat dia menatapku.

“Di depan banyaknya konstelasi... Kau tidak menghancurkan tahta itu kan...?”

“Aku melakukannya.”

“Kenapa kau melakukan hal semengerikan itu?”

Lycaon mengeluarkan banyak umpatan yang tidak bisa kudengar dengan jelas. Han Sooyoung menatap Lycaon yang sedang heboh sendiri dan berbisik, “Hei, apa itu benar-benar serius? Kau kan...?”

Han Sooyoung juga mendapatkan skill Other World Interpreter dan bisa memahami apa yang dikatakan Lycaon. Sebelum aku bisa menjawab pertanyaan Han Sooyoung, makhluk mirip werewolf itu bertanya.

“Kenapa kau melakukannya? Jadi sekarang tidak ada seorangpun yang menerima kekuatan dewa agung itu?”

“Tidak ada.”

“Ahh!! Para konstelasi di Star Stream sama sekali tidak peduli dengan Chronos! Sekarang dunia ini akan hancur! Makhluk hidup yang tingkat kecerdasannya dibawah Kobold harusnya bisa mengerjakan tugas mereka dengan baik!”

Aku mengernyitkan alisnya saat mendengar nada putus asa dalam kata-kata Lycaon.

Ya, ini adalah peran yang diberikan pada mereka. Di permukaan, mereka seakan diutus untuk membantu menyelamatkan dunia ini. Tapi, mereka memiliki tujuan lain yang tidak akan pernah kubiarkan terjadi.

“Pangeran Imyuntar, Lycaon Isparang. Masih terlalu cepat untuk berputus asa.”

Pangeran dengan harga diri tinggi itu merespon dengan perkataan marah.

“Manusia sombong. Tunjukkan rasa hormatmu pada spesies dominan! Kau tidak tahu seberapa besar dosa yang telah kau perbuat!”

“Lycaon, apa kau tidak melihat apapun saat duniamu hancur? Imyuntar adalah penguasa Chronos, bukan bumi.”

Alis pangeran Imyuntar itu langsung mengkerut. Aku tidak menyia-nyiakan hal itu dan melanjutkan. “Ada 5 bencana yang menghancurkan duniamu.”

“Apa...”

“Bagian selatan benua Chronos, tempat di mana kau tinggal dihancurkan oleh naga, iya kan?”

Mata Lycaon membelalak. “Kenapa kau bisa tahu?”

“Fire Dragon Igneel. The Disaster of Burning Hell. Itu adalah nama dari bencana yang menghancurkan duniamu.”

Bencana kecil yang berhasil kubunuh, Lesser Igneel aslinya adalah ‘bencana’ di skenario ke-5.

Satu nafas apinya bisa merubah satu kota menjadi lautan api dan satu kepakan sayapnya bisa menghancurkan spesies yang lebih rendah darinya.

Bagian selatan benua Chronos dihancurkan oleh naga itu. Naga api yang keluar dari dalam meteorit.

Lycaon menggeratakkan giginya. “Kau berbicara seakan itu hanya cerita orang lain. Dalam waktu dekat, duniamu juga akan tenggelam dalam lautan api.”

“Jangan khawatir. Igneel tidak akan datang ke dunia ini.”

“Apa?”

“Aku sudah membunuhnya. Tidak akan ada ‘The Disaster of Burning Hell’ di dunia ini.”

Lycaon terlihat kaget, seakan dia baru saja mendengar jika dunianya kembali seperti semula.

“Itu adalah guyonan terbaik yang pernah kudengar. Apa ada guyonan seperti itu di dunia ini? Apa membuat guyonan tentang dunia yang hampir hancur itu menyenangkan untukmu?”

Ya... Tentu saja dia tidak percaya. Aku mengeluarkan sebuah medali berwarna biru. Suara tawa Lycaon yang tadinya terdengar menggelegar langsung berhenti dalam sekejap.

Simbol perlindungan imyuntar. Lycaon meraih medali itu dengan tangan bergetar.

“Ke-kenapa... Kau bisa... Memiliki ini...?”

Simbol perlindungan Imyuntar adalah bukti jika kau berhasil membunuh bencana naga.

“Lycaon dari Imyuntar. Berikan hormatmu pada sang penjaga.”

Tubuh Lycaon langsung jatuh ke tanah. Saat lututnya sudah menyentuh tanah, dia perlahan mengangkat kepalanya. Matanya berkaca-kaca tapi sepertinya dia tidak mau mengakuinya.

“Lakukan dengan benar.”

Beberapa saat kemudian, Lycaon meletakkan kepalanya di tang. Tingginya kurang lebih 3 meter, jadi aku selalu kesulitan saat menatap matanya. Tapi karena sekarang dia sedang berlutut di depanku, aku bisa menatapnya dengan mudah.

Ini adalah keuntungan karena berhasil membunuh naga api itu.

Han Sooyoung masih belum bisa memahami apa yang terjadi diantara kami berdua, karena itu dia hanya menatap Lycaon dengan  wajah bingung. Aku memang hampir terbunuh karena kebrutalan Han Sooyoung, tapi perbuatannya itu sangat membantu.

Lycaon berbicara dengan suara bergetar. “Pemburu naga yang agung.. Aku meminta maaf atas perbuatan dan  perkataan tidak sopanku kepadamu.”

“Namaku Kim Dokja.”

Sekali lagi aku berpikir jika namaku tidak keren. Scene ini pasti akan terlihat ‘wah’ saat aku bilang jika namaku Yoo Joonghyuk. Aku pun mengatakan keinginanku untuk mencairkan atmosfer yang tidak nyaman ini.

“Lycaon, ada sesuatu yang aku perlukan darimu.”

Lycaon mengangkat wajahnya dan menatapku.

“Ajari aku skill Way of the Wind yang menjadi teknik rahasia spesiesmu.”

Mata Lycaon semakin membelalak. Ini adalah alasan utamaku mengeluarkan Lycaon dari dalam meteorit.

Bencana selatan, Fire Dragon Igneel sudah tidak ada lagi, jadi bencana pertama di skenario kelima pasti akan terjadi di timur.

Untuk mencegah bencana yang ada di timur, aku harus mendapatkan teknik rahasia milik Imyuntar.

Way of the Wind adalah satu-satunya jawaban untuk mengatasi bencana di timur. Disaster of Question.

XXXX

Satu jam kemudian, aku pun menjelaskan situasinya pada Han Sooyoung yang tidak bisa mengikuti percakapan kami berdua.

“Kalau begitu, medali yang kau dapatkan dari membunuh naga api itu adalah item penting untuk mereka?”

“Ya.”

“Aku masih tidak mengerti... Naga api yang kau bunuh waktu itu adalah bencana?”

“Itu benar.”

“... Kalau begitu, di skenario ke-5 kita harus mencegah 4 bencana dan bukan 5?”

“Sepertinya kau cepat mengerti.”

Han Sooyoung mengernyitkan alisnya.

“Aku masih tidak mengerti. Bukannya kau bunuh itu ‘Lesser Igneel’? Bukannya dia naga yang lemah? Kenapa dia bisa menjadi bencana? Apa ini juga perkembangan cerita di novel Cara Bertahan Hidup?”

“.... Semua yang keluar dari meteor bencana adalah bencana. Karena Lesser Igneel keluar menggantikan Igneel, jadi dia tidak akan muncul sebagai bencana. Dan lagi, Igneel tidak muncul di cerita aslinya. Igneel muda yang keluar. Ini masih skenario ke-5, jadi bagaimana bisa naga sekuat itu muncul sekarang?”

“... Ceritamu meyakinkan juga. Apa kau jubir dari penulis novel Cara Bertahan Hidup? Atau jangan-jangan kau yang menulisnya.”

Tingkat kesulitan skenarionya memang tidak masuk akal, tapi itu sudah disesuaikan agar bisa diselesaikan jika para inkarnasi mempertaruhkan nyawa mereka.

... Tentu saja, penyesuaian itu dikontrol dengan ketat.

Lesser Igneel, versi lemah dari Igneel yang bisa membunuh para Prophets yang memiliki kekuatan lumayan tinggi saat itu. Apa hanya itu? Aku juga dibunuh oleh naga api itu. Kalau bukan karena title King of No Killing ku, aku tidak akan berada di sini sekarang.

Jika Lesser Igneel ditetaskan di Seoul dan terus naik level, kota ini pasti akan bernasib sama dengan kampung halaman Lycaon.

Tentu Han Sooyoung tidak tahu soal itu dan terus mengeluh.

“Ngomong-ngomong, bukannya bencana itu lebih berbahaya dari perkiraanku? Aku kesulitan memperhitungkan skalanya karena cara penyampaiannya yang seperti itu di dalam novel...”

“Kita hanya beruntung saat melawan naga itu. Bencana yang akan muncul setelah ini ada di keadaan asli mereka. Makhluk mengerikan akan muncul di kota ini.

Aku cukup senang saat melihat ekspresi kalut di wajah plagiator ini.

“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?”

“Kita harus menggunakan dia.”

Aku melihat Lycaon yang sedang mempersiapkan latihanku di kejauhan.

Han Sooyoung bertanya. “Dia kelihatan kuat. Apa kau ingin dia ikut bertarung?”

“Dia itu penakut. Sebagai tambahan, para guide tidak boleh membantu inkarnasi bertarung melawan bencana. Kita harus mengurus semua bencana sendirian.”

Aku mendengar Lycaon memanggilku.

“Penjaga, aku sudah siap.”

Penjaga adalah julukan bagi pemilik medali. Aku sudah memintanya agar memanggil namaku beberapa kali, tapi Lycaon tetap menolaknya.

“Mulai sekarang aku akan mengajarimu teknik rahasia dari klanku, Way of the Wind.”

Way of the Wind. Itu adalah skill tersembunyi yang membuat penggunanya bisa menggunakan angin seperti tangan dan kakinya sendiri.

Yoo Joonghyuk harusnya mendapatkan skill ini, tapi tidak kali ini. Aku tidak bisa membiarkan orang kuat mendapatkan skill bagus begitu saja.

“Kalau begitu, aku akan mulai.”

Selama 3 jam, aku berusaha keras untuk mempelajari skill itu.

Akan lebih mudah jika sistem memunculkan pesan seperti ‘Apakah kau ingin mempelajari skill ini?’, tapi itu tidak mungkin. Aku hanya bisa mendapatkan skill ini dengan berlatih langsung pada pemiliknya.

Aku sudah membaca novelnya, jadi aku bisa mengikuti pergerakan Lycaon sedikit demi sedikit. Lebih tepatnya, kupikir aku mengikutinya.

Sudah 4 jam sejak aku memulai latihanku. Lycaon menatapku dan berkata dengan nada ragu. “Penjaga, maaf jika aku mengatakannya, tapi...”

 

Chapter 77     Daftar Isi     Chapter 79


Komentar

Postingan Populer