I’ll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 19

Akhirnya, waktu yang tepat untuk mengunjungi desa pun tiba.

Bagian belakang mansion ini ternyata tidak dijaga dengan ketat, jadi aku bisa menyelinap dengan mudah dan tidak ada 1 penjaga pun yang tahu.

Jujur saja. Aku mengharapkan proses kabur yang lebih mendebarkan, jadi bisa kabur dengan mudah seperti ini terasa sedikit antiklimaks. Agak mengecewakan rasanya.

Dan sekarang aku sedang berdiri di depan hutan.

Berada di sini tengah malam... dan sendirian... rasanya memang menakutkan.

Aku tidak percaya hal tidak masuk akal seperti hantu dan semacamnya, tapi... rasanya akan ada banyak hantu yang muncul dari hutan gelap ini kapan saja... menakutkan sekali.

Tidak. Seorang wanita jahat tidak akan ketakutan seperti ini. Dia bahkan tidak akan pernah berpikir jika semua hal di dunia ini adalah hal yang menakutkan. Pikiran seperti itu sangat tidak pantas dimiliki oleh seorang wanita jahat.

Wanita jahat adalah wanita yang kuat. Berani. Merasa takut hanya karena hal seperti ini adalah perilaku yang tidak bisa ditolelir.

Aku memaksa diriku agar berhenti gemetaran. Setelah itu aku menjejakkan kaki dengan mantap ke dalam hutan.

Di dalam sana sangat gelap, tapi untung aku membawa sebuah lentera bersamaku.

Tidak ada jalan setapak di dalam hutan ini, jadi aku tidak tahu apakah aku sudah berada di jalur yang tepat atau tidak.

Aku hanya perlu percaya pada intuisiku. Mungkin aku tidak bisa pergi ke sana dengan cepat, tapi pada akhirnya aku juga akan sampai di sana.

Cahaya lentera terus menerangi area di sekelilingku dan jalan yang ada di depanku, tapi bayangan yang tercipta dari batang pohon terlihat sangat besar mirip seperti monster mengerikan.

Tapi aku tidak boleh ketakutan hanya karena hal remeh seperti ini. Aku menolak untuk menyerah. Aku pasti akan sampai di desa malam ini.

Mungkin bayangan-bayangan itu mirip seperti monster, tapi mereka tidak akan menyerangku. Pada akhirnya mereka hanya pohon yang tidak bisa bergerak.

Saat aku menjadi terbiasa dengan keadaan hutan itu, aku mulai bisa berjalan dengan kecepatan yang kuinginkan.

Terima kasih pada semua latihan otot dan pedang yang kujalani selama ini, sepertinya keadaan tubuhku sangat baik. Aku bahkan tidak merasa kelelahan setelah berlari cukup lama.

Aku tidak yakin apakah aku sudah berada di arah yang benar atau tidak, jadi aku hanya memfokuskan seluruh kekuatanku untuk berlari lurus ke depan.

Untungnya, selama aku berlari semua rasa menyeramkan yang dipancarkan oleh hutan ini mulai menghilang.

Setelah berlari selama 1 jam, aku bisa melihat sebuah kabut di depanku.

Tapi kenapa bisa ada kabut di depan sana? Kabut itu terlihat lebih mirip seperti sebuah kurungan yang mengelilingi sebuah daerah... mungkinkah itu penghalang sihirnya?

Apa itu artinya aku berhasil menemukan desa itu?

Luar biasa. Kerja bagus, aku...! tidak ada orang yang memujiku di sini, jadi aku hanya harus melakukannya sendiri.

Hal yang terpenting adalah hanya sesuatu yang memiliki kekuatan sihir saja yang bisa melewati pelindung ini.

Meskipun aku tidak bisa menggunakan sihir, aku masih memiliki kekuatan sihir, jadi secara teori aku bisa masuk ke dalamnya.

Untuk sekarang, mari kita coba mendekati pelindung itu.

Wow, aku sama sekali tidak bisa melihat apa yang ada di dalam sana. Desa itu berada tepat di balik kabut ini kan?

Di malam hari, mungkin keamanan lingkungan di tempat ini lebih jelek dari yang kukira...

Ugh, tidak. Aku datang kemari untuk mengamati keadaan. Aku tidak bisa membiarkan diriku membuat prasangka liar tanpa mengetahui apa yang terjadi di sana.

Untuk sekarang, aku tidak boleh memutuskan sesuatu hingga aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.

Aku menatap kabut itu, dan aku bisa mendengar dentuman jantungku.

Aku mencoba menenangkan diriku. Aku mengambil nafas panjang dan mulai melangkahkan kaki melewati kabut itu.




Komentar

Postingan Populer