I’ll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 16
Aku sudah mengatakan banyak hal pada yang mulia raja tadi... tapi bagaimana situasi yang sebenarnya di desa-desa itu?
Sepertinya tidak baik berbicara seperti itu tanpa tahu
situasinya terlebih dulu, kan?
Dan... gambar lebih berharga dari 1000 kata, jadi... mungkin
aku harus pergi ke sana sendiri, ya kan?
Tapi tidak mungkin ayahanda mengizinkanku pergi...
Dan lagi, tidak perduli seberapa besar ibunda menyayangiku
atau bagaimana besarnya perhatian oniisama padaku... mereka pasti juga akan
melarangku pergi.
Jadi, apa yang harus kulakukan?
Para bangsawan biasanya tidak akan mendatangi desa-desa itu.
Dan setiap kali aku pergi keluar, aku selalu bersama dengan
oniisama atau Rosetta... jadi aku sama sekali tidak memiliki kesempatan.
Kalau aku ingin ke sana, pilihan terakhirku hanyalah
menyelinap pergi sendirian.
Aku harus memikirkannya matang-matang agar tidak ketahuan
oleh siapapun.
Kalau aku ingin menyelinap pergi maka satu-satunya pilihan
yang kumiliki adalah menyelinap saat tengah malam. Tapi aku masih khawatir
tertangkap oleh para penjaga yang sedang berpatroli.
Ugh... seandainya aku bisa membuat diriku jadi tembus
pandang.
.... Tunggu. Ya, aku hanya perlu membuat diriku tidak
terlihat.
Dunia ini memiliki sihir! Meskipun aku bukan manusia tembus
pandang, bukan artinya aku tidak bisa melakukan hal yang sama!
Tapi, aku masih belum mengerti bagaimana caranya menggunakan
sihir... dan aku sama sekali belum menemukan buku tentang sihir di perpustakaan
ini.
Dan jika aku berhasil menyelinap keluar dari rumah, aku
harus berjalan ke kota sebelah. Sesampainya di sana aku harus beralan melewati
hutan yang ada di tengahnya. Setelah berjalan melewati hutan itu barulah aku
bisa mencapai desa Roana itu... jaraknya terlalu jauh. Tidak mungkin aku bisa
pulang tepat waktu.
Aku membuka sebuah map di meja.
Hm....? sepertinya hutan yang ada di belakang rumah kami
terhubung dengan hutan di mana desa itu berada! Jika aku berjalan lewat sana,
mungkin jaraknya tidak akan terlalu jauh.
Meskipun tidak ada jalan setapak yang menuju ke desa itu,
aku masih bisa mencapainya dengan cukup mudah.
Masalahnya adalah... sepertinya ada sebuah dinding pelindung
yang dipasang disekililing desa untuk mencegah orang masuk ke sana.
Aku yang memiliki energi sihir ini... apakah aku bisa
berjalan melewati dinding pelindung itu?
Aku tidak tahu, dan aku tidak bisa bertanya pada siapapun...
atau mungkin membaca buku untuk referensi.... ugh, ini tidak akan mudah!
Mungkin aku hanya perlu nekat pergi ke sana? Tidak ada yang
bisa kudapatkan jika berdiam seperti ini. Jika aku memang tidak bisa melewati
dinding pelindung itu... itu artinya aku hanya perlu menemukan cara lain agar
bisa memasukinya.
Setidaknya rencana ini layak dicoba...
Baiklah! Sudah kuputuskan! Aku akan pergi ke hutan yang ada
di belakang untuk menuju ke desa Roana itu!
Tapi, aku masih membutuhkan waktu yang cukup lama meskipun
aku berjalan lurus melewati hutan yang ada di belakang... dan aku masih belum
bisa menunggangi kuda dengan baik.
Tapi pergi ke sana dengan menunggangi kuda juga tidak akan
memberikan perbedaan yang besar.
Kurasa yang bisa kulakukan adalah menyelinap keluar lebih
awal.
Jika aku pura-pura pergi tidur jam 9 malam dan langsung
menyelinap saat itu juga, mungkin aku bisa kembali tepat waktu.
Jarak desa itu sekitar 10 kilometer, dengan kemampuan
fisikku sekarang, aku bisa sampai di desa itu dalam waktu 1 jam.
Jika aku pergi jam 9 malam, bukankah aku masih punya cukup
banyak waktu untuk melihat-lihat?
Lagipula, lari 10 kilo meter adalah latihan yang sangat
baik!
Tapi, 10 kilo dalam sejam ya... bukannya itu terlalu berat
untuk anak usia 8 tahun? Sepertinya kemampuan fisikku memang diatas rata-rata.
Itu bagus! Menjadi seorang wanita jahat artinya selalu
bersaing dalam segala macam urusan dan dia harus bisa mengalahkan semua orang
yang menantangnya.
Saat aku bisa melakukan ini dengan mudah, aku pasti bisa
mengalahkan heroine dengan mudah dan membuatnya terlihat seperti orang bodoh.
Dengan begini aku berhasil merencanakan kegiatan malamku.
Setelah merasa puas dengan rencana yang kubuat aku pun pergi ke perpustakaan
untuk melanjutkan acara membaca rutinku.
Komentar
Posting Komentar