I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 483
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Saat aku sudah
sadar, pagi sudah datang.
“Jangan
bercanda…. Matahari sudah setinggi itu?”
Aku menatap
keluar jendela sambil menggenggam buku hitam itu.
Aku terlalu fokus
mencoba membuka buku itu hingga aku tidak memperhatikan hal lain…. Dan pada
akhirnya aku tetap tidak bisa membukanya.
Aku pergi
meninggalkan perpustakaan sambil tetap membawa buku itu. Aku tidak pernah
menemukan buku seperti ini sebelumnya, karena itu aku ingin membaca buku ini….
Atau setidaknya aku ingin bisa membukanya.
Aku langsung
pergi ke kamar dan merebahkan tubuhku di atas kasur.
Aku sangat
lelah…. Apa sebaiknya aku tidur dulu ya…?
Saat sedang
memikirkan apakah sebaiknya aku tidur atau tidak, seseorang tiba-tiba mengetuk
pintu kamarku. Hm… Mungkin sebaiknya aku pura-pura tidur.
Sekali atau dua
kali mengabaikan panggilan orang lain itu bukan masalah, kan? Begitu pikirku
sambil mengangkat buku yang kubawa.
Jika benar ada
buku semencurigakan ini, seharusnya dulu aku sudah menyadarinya.
Apakah baru-baru
ini ada seseorang yang menambahkan buku ini ke dalam perpustakaan kami?
“Alicia, apa kau masih tidur?”
…Duke-sama!?
Suara dari balik
pintu membuatku melompat kaget.
Kenapa dia ada di
sini!?
“Aneh sekali.
Alicia yang biasanya bangun pagi-pagi buta sekarang masih tertidur lelap di jam
seperti ini…”
Itu suara Albert
oniisama.
Apakah aku harus
menjawab “Aku bangun, kok.” Tapi aku masih mengenakan piyamaku.
…. Ah, tapi aku
penasaran. Kenapa mereka mencariku hari ini?
Aku terus
menimbang dua pilihan yang kumiliki. Apakah aku harus membuka pintu kamarku?
tapi aku tidak mau memperlihatkan wajahku yang berantakan karena kurang tidur…
Apakah Duke-sama
akan membenciku jika aku tidak menjawab panggilannya?
“Sepertinya dia
bangun, tapi mungkin dia memang tidak mau keluar kamar.” Duke-sama berkata
seperti itu seakan dia bisa melihat menembus pintu kamarku.
‘…. Bagaimana
dia bisa tahu!?’ Teriakku dalam hati.
Apakah dia
cenayang? Aku tidak tahu Duke-sama punya sihir seperti itu.
“Bagaimana kau
bisa tahu?” Tanya Albert oniisama.
“Alicia pasti
bangun saat mendengar ketukanku. Dia adalah wanita yang selalu awas pada
tanda-tanda dan suara samar yang bahkan tidak dilihat dan didengar oleh orang
lain.
“Ah, aku sudah
lupa kalau adikku itu manusia super.”
Itu… Pujian, kan?
“Kalau begitu,
kenapa dia tidak mau keluar?”
Pertanyaan Albert
oniisama membuatku menghela nafas dan memutuskan untuk menjawabnya.
“Aku masih
mengenakan piyama. Lagipula aku kurang tidur. Wajahku saat ini terlihat
mengerikan…”
Aku bisa
mendengar tawa Albert oniisama.
Aku tidak
menyangka dia akan tertawa setelah mendengar jawabanku, karena kupikir ini
bukan jawaban yang lucu.
Dan aku juga
tidak sedang bercanda dengan mereka.
“Ah…. Adikku
sedang bertingkah imut.”
Apa!?
I was just
stating the obvious, you know. Besides, it was just normal, and wearing pajamas
in front of the prince was disrespectful.
Hei, aku cuma
menyampaikan fakta, oniisama! Lagipula, wajar kan jika seorang nona bangsawan
tidak menampakkan wajahnya karena dia masih mengenakan piyama yang dia kenakan
untuk tidur!? Aku hanya tidak mau dilihat sebagai nona bangsawan yang tidak
sopan!
“Kuharap Alicia
bisa melihat wajah Duke sekarang.”
Wajah Duke-sama?
Hei, aku juga
penasaran. Kira-kira seperti apa ekspresi wajahnya saat ini?
“Alicia memang
selalu imut.”
Aku tersipu saat
mendengar ucapan Albert oniisama yang sedang berdiri di balik pintu.
Dan mungkin,
Albert oniisama bisa merasakan rasa maluku, karenanya suaranya terdengar lebih
iseng dari biasanya.
“Ahh, Apa hanya
aku yang bisa menikmati ekspresi wajah Duke yang sekarang?”
“Tolong segera
pergi.” Ucapku dengan nada suara setenang mungkin.
“Baik, baik. Aku
tidak akan menggoda hati kasmaran adikku lagi.”
Albert oniisama
kemudian berkata pada Duke-sama. “Ayo pergi.”
Setelah
memastikan keduanya berjalan menjauh, aku langsung menyentuh wajahku yang
memerah sambil berusaha menstabilkan detak jantungku.
Chapter 482 Daftar Isi Chapter 484

Komentar
Posting Komentar