ORV Chapter 340: Episode 64 – A Road That Isn’t a Road (1)
Dsiclaimer: Novel ini bukan punya saya
Sesaat setelah kehancuran Olympus di skenario Gigantomachia,
batasan yang selama ini membelenggu para raksasa pun menghilang. Mereka
berhasil bebas dari cerita kuno dan akan terlahir kembali sebagai partisipan di
skenario baru.
“Kami tidak punya keinginan untuk mengulang
peperangan kuno. Apakah kau setuju?”
“Ya, aku setuju.”
Briareus—pemimpin para raksasa, dan Dionysus—representatif
dari 12 dewa Olympus mencapai kesepakatan dramatis tepat sebelum skenario ke-60
benar-benar berakhir.
[Star Stream telah mengakui ‘hancurnya mitos’
ini.]
[Satu cerita baru mulai mekar di skenario
ke-60.]
Sebenarnya mereka bisa meneruskan pertarungan ini jika
ingin. Akan tetapi, kekuatan Olympus berkurang cukup banyak karena kekalahan
mereka dalam skenario Gigantomachia. Ada banyak pahlawan dan raksasa yang mati.
Keberadaan Poseidon masih tidak jelas dan raja Underworld yang selama ini diam
tiba-tiba memilih penerusnya.
Dalam situasi seperti ini, eksistensi nebula akan menjadi
lebih kacau jika 12 dewa dan para raksasa memutuskan untuk terus berperang.
Kehancuran nebula raksasa—Olympus. Di tengah-tengah
peristiwa itu ada satu nebula kecil yang baru saja terbentuk.
[Beberapa konstelasi meneriakkan nama nebula
‘Kim Dokja’s Company’.]
Cerita yang dimulai dari perjuangan konstelasi lemah yang
berakhir dengan mereka yang berhasil mendapatkan sebuah cerita raksasa. Meski
begitu, para anggota nebula itu tidak merayakannya dan malah memanggil nama
seseorang.
“Dokja-ssi! Dokja-ssi!”
“Hyung! Jangan
bercanda! Di mana kau sekarang!?”
Jung Heewon, Lee Hyunsung, Lee Jihye, Lee Gilyoung, Shin
Yoosung…
Mereka semua sedang mencari Kim Dokja di sebuah pulau kecil
yang dibuat oleh para raksasa. Seseorang terdengar khawatir dan yang lain
memasang ekspresi tidak percaya. Satu-satunya yang terlihat tenang di
tengah-tengah kekacauan itu adalah laki-laki yang terus menatap langit dengan
wajah datar.
Han Sooyoung menatap laki-laki itu dan bertanya, “Yoo
Joonghyuk, apa kau tahu sesuatu?”
“…”
“Jawab aku. Anak-anak
sangat khawatir.”
Yoo Joonghyuk perlahan membalikkan badannya untuk menatap
Han Sooyoung. Dia melihat semua anggota party yang berdiri di belakang wanita
itu.
“Master, ada apa? Apa
kau tahu sesuatu?”
“Apa yang terjadi
pada Dokja-ssi!?”
Yoo Joonghyuk terdiam sebentar dan kemudian berkata, “Kim
Dokja kembali ke Bumi.”
“Apa!? Dia kembali
tanpa kita!?”
Lee Jihye yang menyadari sesuatu pun bergumam, “Ah, jangan
bilang....”
Sebenarnya, Gigantomachia bukan tujuan utama mereka. sejak
awal, ikut berpartisipasi dalam Gigantomachia hanyalah sebuah proses. Saat
semua orang tenggelam dalam euforia kemenangan, hanya Kim Dokja yang memikirkan
tujuan utama misi ini.
Jung Heewon menghela nafas dengan wajah lega. Dia tersenyum
dan kemudian berkata, “.... Meski begitu, harusnya dia tidak perlu pulang
sendirian secepat ini.”
“Kami juga mau
pulang!”
Sebuah pesan muncul di depan mereka.
[Area ini akan disegel selama satu jam ke
depan untuk menstabilkan skenario.]
Lee Seolhwa membelalakkan matanya. “Bagaimana caranya
DOkja-ssi keluar dari tempat ini?”
“Dia mungkin
menggunakan cara spesial.”
“Cara spesial?”
“Aku tidak tahu
apa-apa soal itu,”
Setelah mengatakannya, Yoo Joonghyuk mendongakkan wajahnya
dan kembali menatap langit. Salju masih berjatuhan dari langit musim panas yang
terlihat sangat cerah. Kalau mau disamakan dengan Bumi, maka ini adalah salju
yang turun di bulan Agustus.
Han Sooyoung menatap Yoo Joonghyuk dan bertanya, “.... Apa
Kim Dokja kembali karena Yoo Sangah?”
Alasan kenapa Han Sooyoung bertanya seperti itu harusnya
sudah jelas. Akan tetapi Yoo Joonghyuk tidak memberikan jawaban yang pasti.
“Kau akan tahu saat melihatnya.”
***
Dalam kendaraan yang bisa melintasi dimensi ini, aku
tenggelam dalam pikiranku. Selama aku membuat rencana untuk memenangkan
Gigantomachia, aku sudah menghubungi beberapa konstelasi. Kurasa semua
konstelasi yang pernah kutemui sudah menerima pesan dariku.
Kebanyakan dari mereka adalah konstelasi yang memiliki
hubungan dekat dengan Olympus atau mungkin berada di posisi sulit selama
skenario ke-60 berlangsung. Aku bisa mengerti itu. Konstelasi macam apa yang
mau memusuhi nebula besar seperti Olympus?
Meski begitu, ada satu konstelasi yang memberikan jawaban
yang unik.
‘Aku tidak bisa membantumu di Gigantomachia.
Tapi jika kau gagal aku bisa membuatkan jalan agar kau bisa kabur. Tapi itu
hanya berlaku untukmu.’
Konstelasi yang kumaksud sekarang sedang duduk di kursi
supir.
“.... Aku tidak menyangka kau akan
memanfaatkan ideku dengan cara ini.”
Dia adalah pemilik Special Ferrarigini, sosok yang bisa menggunakan
portal skenario karena probabilitas yang dia miliki. Selain itu dia juga
memiliki akses bebas ke banyak dimensi.
Mass Production Maker tertawa. “Kupikir kau itu tipe orang yang tidak pernah meminta bantuan pada
orang lain.”
“Cara berpikirku agak
berubah setelah kembali dari dunia lain.” ucapku sambil tersenyum. “Dan lagi,
aku tidak sengaja meninggalkan Ferragini grade X di sana. Aku belum
melunasinya, jadi aku masih menangis saat memikirkannya.
“Hahaha. Apa itu mobil yang kau beli dariku?”
“Karena itu, untuk ke
depannya aku berniat untuk terus menaiki mobil orang lain.”
“Sebagai pedagang aku agak kecewa
mendengarnya. Padahal aku baru saja membuat model baru dan ingin memberikan satu
unit padamu.”
“.... Gratis?”
“Aku bohong.”
.... Sudah kuduga. Konstelasi sepertinya tidak akan pernah
melakukan sesuatu yang bisa membuat kerugian untuk mereka. Mass Production
Maker sepertinya sedang memikirkan sesuatu sambil terus menghisap cerutunya.
Asap yang dia hembuskan menghilang ke balik ventilasi.
“Aku ingin membuat kontrak dengan nebulamu.”
“Kontrak?”
“Apa kau sadar dengan apa yang sudah kau
lakukan?”
Tentu saja aku tahu. Tidak mungkin aku tidak mengetahuinya.
[Cerita raksasa ‘Torch That Swallowed the
Myth’ mengalir di dalam pembuluh darahmu.]
Alasannya adalah hasil dari kerja keras kami sekarang
mengalir di dalam tubuhku.
Torch That Swallowed the Myth.
Cerita yang kudapatkan bukan ‘One Who Erases God’s
Fingerprints’ ataupun ‘Person Who Closes the Door of a Myth’ yang sudah kuincar
sejak awal. Meski begitu, inti dari cerita yang kudapatkan mirip dengan
cerita-cerita itu. Ini adalah cerita di mana kami bertarung melawan nebula
besar dan berhasil menghancurkan mitos yang mereka miliki. Cerita ini akan
menjadi counter untuk banyak nebula yang ingin kulawan di masa depan.
[Ada banyak konstelasi yang mengetahui
eksistensi Kim Dokja’s Company.]
“Ya.”
[Beberapa konstelasi berkata jika kau layak
disebut sebagai salah satu dari 12 Nebula Agung.]
.... 12 Nebula Agung. Aku tidak sadar jika aku sudah berada
di titik di mana aku bisa mendengar cerita ini. 12 Nebula Agung adalah
nebula-nebula yang mendominasi Star Stream. Mereka terdiri dari 3 nebula kuat,
4 nebula pertengahan, dan 5 nebula lemah. Olympus yang dulu berada di level
antara tiga nebula kuat dan 4 nebula pertengahan sekarang harus turun ke level
5 nebula lemah. Hal ini tentu membuat mereka sangat kecewa.
“Ada banyak bintang
yang terburu-buru.”
“Mereka memang selalu seperti itu.”
“Mass Production
Maker, kau ingin mengambil keuntungan dari pertemuan tidak terduga ini untuk
menjalin kontrak dengan nebulaku, benar begitu.”
“Benar sekali.”
Sama sekali tidak ada keraguan dalam jawaban Mass Production
Maker.
“Aku ingin menyerahkan iklan produk baru ini
pada nebulamu.”
“Baiklah. Aku akan bertanya
pada anggota nebulaku.
“Bagus. Inkarnasi yang sangat ingin
kutampilkan adalah...”
Aku mendengarkan ucapan Mass Production Maker sambil melihat
keluar jendela, menatap ke arah banyaknya cerita yang melintas di sana.
Benar juga. Tiba-tiba...
“Hei, ini cepat
juga.” Ucapku sambil menyentuh botol star fluid yang ada dalam sakuku. Aku
sampai di titik ini jauh lebih cepat dari cerita aslinya. Meski begitu,
kecepatan adalah sesuatu yang sangat relatif. Aku masih tidak tahu apakah
lajuku cukup cepat atau tidak.
Mass Production Maker tertawa dan berkata, “Produk baru ini lebih cepat dari
sebelumnya. Kau akan tahu jika mengendarainya sendiri. Tapi sensasi menyetirnya
itu sangat....”
“Waktu yang berjalan
di luar lebih lambat dari kecepatan mobil ini. Apa kau sengaja melakukan ini
saat membicarakan kontrak dengan nebulaku?”
“Hm, apa maksudmu? Aku memilih rute tercepat
Lihat, kita sudah sampai perempatan terakhir.”
Saat Mass Production Maker berkata seperti itu, ada 3 portal
yang memancarkan cahaya putih di sisi lain dimensi. Aku tidak bertanya, tapi Mass
Production Maker tetap memberikan penjelasan untukku.
“Salah satu portal menuju ke BUmi dan yang
satunya lagi adalah portal menuju Context of the Constellations.”
“Bagaimana dengan
portal terakhir?”
“Jalan yang terlihat seperti ‘jalan’.”
Mass Production Maker tersenyum, akan tetapi senyumnya
terlihat lebih menyeramkan daripada portal yang ada di depanku.
“Apa kau tahu apa
yang ada di akhir jalan itu?”
Tentu saja aku tidak tahu. Aku mungkin sudah membaca novel
Cara Bertahan Hidup, tapi tidak ada deskripsi tentang portal dimensi yang ada
di depanku. Dengan kata lain, portal itu adalah jalan yang tidak ada dalam
novel aslinya.
“Apa itu?”
“Bukan apa-apa. Itu cuma jalan yang tertutup.”
Jawabannya sangat simpel. Sebelum aku bisa memberikan
tanggapan, Mass Production Maker melanjutkan perkataannya, “Akhir dari beberapa jalan. Jalan yang terlihat berbeda dari jalan
lainnya. Itu adalah jalan yang tidak pernah dilalui siapapun.”
Ferragini melesat melewati portal itu. sistem navigasi yang
berkilauan menunjukkan rute menuju Bumi. Di layar, portal yang baru saja kami
lalui ditandai sebagai ‘bukan jalan’.
“Jalan seperti ini biasanya memang terpotong
di tempat yang tidak biasa. Orang-orang yang pernah melaluinya percaya jika
jalan ini adalah akhirnya.”
“Maksudnya?”
“Karena itu, tolong pilih jalanmu baik-baik.”
Mass Production Maker mematikan cerutunya dan memberiku
senyuman lembut.
“Terkadang ada jalan yang ternyata bukan
sebuah jalan.”
Beberapa saat kemudian, pemandangan diluar berubah. Aku bisa
melihat planet biru yang sangat kukenal. Kami berhasil mendarat di Bumi dengan
selamat.
Mass Production Maker berkata, “Kita sudah sampai. Untungnya kali ini jalannya bagus.”
***
Saat aku sampai di Seoul, aku langsung bergegas menuju
pabrik. Setelah sampai di pabrik aku langsung berjalan menuju area perawatan di
mana para pasien sedang dirawat. Saat aku menginjakkan kaki di sana, aku bisa
mendengar suara seseorang yang mirip dengan suara asli konstelasi.
[You came.]
“Kau datang.”
Suaranya terdengar seperti suara asli, tapi itu bukan suara
asli. Itu adalah suara yang dipenuhi oleh harga diri seorang transenden. Energi
putih kebiruan memenuhi udara. Seperti yang sudah diduda, semua guru selalu
ingin terlihat keren di mata muridnya.
“Lama tidak berjumpa,
master.”
“Kita tidak punya waktu lagi. Tidak perlu
basa-basi. Cepat pergi.”
Tubuh Kyrgios ditutupi perban di beberapa bagian tubuhnya.
Mungkin itu adalah luka yang dia dapatkan dari perang Returnee.
“The Heavenly Demon and Blood Demon…”
“Aku sudah membunuh mereka. Jangan membuang
waktu, cepat pergi.”
Aku sangat kagum dengan ketenangan yang ditunjukkan oleh
Kyrgios. Dia berhasil menang dari Heavenly Demon dan Blood Demon yang sudah
membunuh Breaking the Sky Sword Saint di kehidupan yang sebelumnya. Aku tidak
sadar jika masterku sangat kuat.
Aileen yang melihatku dari kejauhan langsung berlari. Dia
adalah satu-satunya Story Expert di pabrik. Jika dia tidak ada di sini, dua
dari anggota partyku pasti sudah mati.
Aku melambaikan star fluid yang kumiliki dan berteriak
padanya, “Aku membawa star fluid!”
“Um, sepertinya kau
belum diberitahu...”
“Aku sudah tahu.”
Di kejauhan, aku bisa melihat dua ruangan berwarna merah.
Salah satu dari dua ruangan itu adalah kamar Yoo Sangah, dan yang satunya
lagi...
“Gejalanya hampir
sama dengan Yoo Sangah.”
“Seberapa parah?”
“Kurang lebih sama...”
Aku tahu ibu sudah memaksakan dirinya. Stigma ‘Giant Future’
memberikan beban yang sangat besar pada tubuh penggunanya. Terlebih lagi,
kontrak ibu dengan nebulanya menjadi tidak jelas dan beban yang harus dia
tanggung menjadi lebih berat setelah kematian sponsornya.
Aileen menerima star fluid yang kuberikan dan kemudian
berkata dengan nada suram. “Kurasa ini tidak cukup.”
“Karena itu aku punya
dua botol. Keduanya punya tipe yang berbeda.”
Aku tidak membawa satu macam star fluid. Aku membawa Nectar
dari Dionysus dan Soma yang kuterima dari Surya.
Wajah Aileen langsung kembali bersemangat saat dia menerima
botol kedua dariku.
“... Staf medis!”
Para staf medis langsung berlari ke arah dua ruangan itu
saat mereka mendengar teriakan Ailees. Seseorang tidak sengaja menabrakku dan
membuat luka yang kuterima dari Poseidon berdenyut keras. Pandanganku bahkan
sempat kabur karena menahan sakit yang amat sangat.
.... Mungkin aku juga haru segera mendapatkan perawatan. Ya,
luka seperti ini adalah hal yang wajar setelah kau melawan seorang konstelasi
leve mitologi. Hingga saat ini aku selalu bekerja keras untuk menyembunyikan
luka ini, dan hal ini membuat kesadaranku menjadi tidak stabil. Dalam kondisi
seperti ini, pintu kedua kamar itu terlihat seperti portal yang baru saja
ditunjukkan oleh Mass Production Maker
“Apa kau baik-baik saja?”
Kyrgios melayang di udara dan kemudian bertanya padaku. Yang
bisa kukatakan padanya adalah berkata aku baik-baik saja. Tapi jika aku boleh
jujur, aku juga sempat kehilangan kesadaran selama beberapa saat.
Saat aku terbangun, aku sedang terbaring di salah satu sofa
yang ada di dalam ruang perawatan. Aileen berdiri tepat di depanku. Aku
mendudukkan diriku sambil mencoba menahan rasa sakit yang muncul.
“.... Apa yang
terjadi pada mereka berdua?” aku langsung menanyakan keadaan Yoo Sangah dan
ibuku.
Akan tetapi Aileen tetap diam sambil menunjukkan ekspresi
aneh.
“Apa star fluid nya
tidak cukup? Apa yang terjadi!?”
“Kondisi mereka
berdua memburuk lebih cepat dari perkiraanku. Bahkan dengan star fluid
sekalipun, aku hanya bisa memberikan bantuan minimal pada satu orang saja.”
Aku tidak bisa memahami kata-katanya. Ucapan Aileen terasa
sangat asing seakan wanita itu sedang berbicara dengan bahasa outer god.
“Apa.... Apa
maksudmu?”
“Demon King of Salvation.”
Aileen menyebutkan modifierku dengan nada serius. Dia
memanggilku dengan nama itu hanya ketika dia membutuhkan perintah.
Salah satu pintu ruangan itu terbuka lebar bagai sebuah
portal yang siap menelanku kapan saja.
“Kau hanya bisa memilih
satu orang saja.”
Chapter 339 Daftar Isi Chapter 341

Komentar
Posting Komentar