ORV Chapter 337: Episode 63 – End of the Myth (4)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
“Kenapa aku harus
membantumu?”
“Kalau kau tidak
membantu kami, kalian semua juga akan mati.”
Ada setidaknya 10 inkarnasi lain di dalam gua ini. Mereka
adalah Anna Croft, Selena Kim, dan anggota partynya. Seperti yang kuduga,
mereka juga ikut dalam skenario Gigantomachia.
“Kami bisa kabur
sebelum itu terjadi.”
“Kau tetap akan
mendapatkan damage yang besar meski berhasil melakukannya. Bukankah
menyelesaikan skenario ini sampai akhir tanpa damage menjadi opsi yang lebih
baik?”
Anna Croft menatapku seakan dia ingin memastikan niatku para
mereka. Wanita itu bertanya, “Apa yang kau inginkan?”
“King Lycomedes’s
Leather Gloves. Kau punya item itu kan? Aku tidak melihatnya di rumah lelang.”
Anna Croft pasti sudah menggunakan Future Sight nya saat
membeli item itu, karena itu dia pasti tahu nilai dari semua item yang dia
beli. Anna Croft membaca niatku dan kemudian tersenyum, “Aku tidak bisa
memberikannya padamu. Itu adalah item yang akan kugunakan untuk membuat prajurit
raksasa milikku.”
“Apa kau ingin
menciptakan prajurit raksasa yang bisa melakukan Stage Transformation? Kau
tidak bisa melakukannya jika hanya menggunakan kekuatanmu sendiri. Kau tahu
itu, kan?”
“Kita tidak akan tahu
sebelum mencobanya.”
Salah satu anggota party Anna Croft maju dan menunjukkan
permusuhannya pada kami. Beberapa saat kemudian Yoo Joonghyuk ikut maju dan
berhadapan dengan orang itu.
“Tidak ada yang perlu
dibicarakan.” Yoo Joonghyuk menghunuskan pedangnya. “Lagipula, dia adalah
wanita yang harus kubunuh dengan tanganku sendiri.”
Energi transenden memenuhi gua dan semua anggota party Anna
Croft memasang kuda-kuda tanda siap menyerang kapan saja. Aku bisa saja menggunakan
Yoo Joonghyuk untuk mengambil item yang kubutuhkan, tapi lawan kami adalah Anna
Croft.
Aku mengangkat tanganku untuk menahan Yoo Joonghyuk.
Laki-laki itu hanya menatapku dengan wajah penuh amarah.
[Karakter ‘Yoo
Joonghyuk’ menggunakan skill Three Restraints Lv. 10.]
Skill yang bisa menahan diri sendiri agar dia tidak memburuh
orang lain. Aku tidak percaya bisa melihat Yoo Joonghyuk menggunakan skill ini
tepat di depan mataku. Jujur saja, hingga saat ini aku tidak bisa mengukur
seberapa dalam dendam Yoo Joonghyuk pada Anna Croft, padahal aku sudah membaca
novel Cara Bertahan Hidup sampai tamat…
Saat aku sedang berusaha memikirkan apa yang harus kukatakan
pada Yoo Joonghyuk, seseorang berkata, “Anna, berikan sarung tangan itu
padanya. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk bersikap keras kepala.”
Wajah Anna Croft menegang saat dia mendengar ucapan Selena
Kim. Wanita itu menatapku dan kemudian mengirimkan sebuah transmisi suara.
“Aku ingin
berterima kasih padamu, Demon King of Salvation.”
Sebelumnya, aku sudah melepaskan sumpah yang mengikat Selena
Kim pada Anna Croft setelah memenangkan pertaruhan melawan sang Prophet. Dengan
kata lain, sejak saat itu Selena Kim tidak harus mematuhi semua perintah Anna
Croft. Jujur saja, aku cukup senang karena bisa melihat ekspresi Anna Croft ketika
salah satu anggota partynya menentang ucapannya.
Selena Kim sudah berkata seperti itu, dan tugasku adalah
untuk menyelesaikannya. “Tentu ini bukan pertukaran gratis.”
“Maksudmu?”
“Aku akan membelinya
dengan koin.”
Anna Croft terdiam.
“Bagaimana dengan
500.000 koin? Kau kan sudah kehilangan cukup banyak koin saat berada di rumah
lelang.”
Mata Anna Croft menyipit. Dia sepertinya sedang memikirkan
kekalahan yang dia alami di rumah lelang. Beberapa saat kemudian, Anna Croft
berkata, “Aku akan melepaskannya untuk 1 juta koin.”
“Harga aslinya
200.000 koin, kan. Bukannya itu terlalu mahal? Aku akan membayar 600.000 koin.”
“900,000 koin.”
“700.000 koin. Ini
penawaran terakhirku.”
“Aku akan memberikan
item itu untuk 800.000 koin.”
Ya, dia benar-benar wanita yang sulit untuk dikalahkan.
800.000 koin bukan jumlah yang sedikit, tapi aku harus mendapatkan item itu. King
Lycomedes’s Leather Gloves adalah item yang sangat penting dalam perburuan paus
ini.
[King Lycomedes’s
Leather Gloves berhasil didapatkan.]
[Kau telah membayar
800.000 koin pada inkarnasi ‘Anna Croft’.]
Pertukaran berhasil dilakukan dan aku tersenyum. “Bagaimana,
tidak ada pihak yang dirugikan, kan?”
“Tidak dirugikan? Apa
kau lupa sudah mengambil 1 juta koin dariku. Kau masih punya hutang 200.000
koin.”
“Datanglah ke Korea
Selatan. Aku akan mentraktirmu makanan seharga 200.000 won di sana.”
Tentu, 200.000 koin dan 200.000 won memiliki nilai yang jauh
berbeda. Anna Croft menggeratakkan giginya dan berkata dengan nada marah, “Apa
kau benar-benar ingin melawan Poseidon?”
“Kau sudah melihatnya
dengan Future Sight,kan. Jadi kau pasti
sudah tahu.”
“Itu…”
Tentu saja, aku tahu jika Anna Croft tidak mengetahui keseluruhan
masa depan. Future Sight nya tidak bisa melihat masa depan yang berhubungan
denganku.
Aku berjalan melewatinya dan berkata dengan suara pelan,
“Mungkin kali ini semuanya berjalan cukup menyenangkan. Tapi setelah ini kau
akan berjalan ke masa depan yang tidak bisa kau baca.”
Saat aku melihat tubuh Anna Croft yang bergetar pelan, aku
bisa merasakan sensasi kemenangan yang aneh…. Aku tidak tahu kenapa, tapi yang
pasti aku selalu ingin merundungnya saat bertemu.
“Kuharap kau tidak
mati sia-sia.” Ucapnya.
“Jika kau
menginginkannya, minta Asgard untuk menambahkan beberapa probabilitas.” Balasku.
Setelah selesai berbicara dengannya, aku melirik Yoo
Joonghyuk. Laki-laki itu masih menatap Anna Croft dengan tajam, bahkan dia
hampir beberapa kali mengayunkan pedangnya ke arah wanita itu. Saat aku ingin
mengirimkan pesan padanya melalui Midday Tryst, ternyata dia mengirimkan pesan
kepadaku terlebih dulu.
YJH: Leher wanita itu milikku. Tidak peduli apapun yang
terjadi.
KDJ: Terserah padamu.
Saat waktu itu tiba, aku tidak punya niat untuk
menghentikannya. Akan tetapi, hingga waktu itu sudah tidak bisa dihindarkan,
Anna Croft adalah orang yang kubutuhkan.
Dionysus mengangkat tangannya, “Apa yang harus
kulakukan?”
“Jangan lakukan
apa-apa.”
“Huh?”
Aku berjalan melewati Dionysus dan terus berjalan ke arah
prajurit raksasa. Pluto mengangkat tubuhnya yang terendam oleh air laut.
I asked Yoo Jonghuk, “Can’ you burn for two people?”
Aku bertanya pada Yoo Joonghyuk, “Apa kau membakar dua orang?”
“Kau tidak puas sendirian,
karena itu kau ingin membakar orang lain?”
“Bisa tidak?”
“…. Apa kau akan
menyerah saat aku bilang tidak bisa?”
***
Saat dua konstelasi level mitologi sedang bertarung di
kejauhan, suara beberapa konstelasi datang dari atas langit. Mereka berhenti
bertarung dan mulai berdiskusi tentang situasi yang sedang terjadi di depan
mereka.
“Kupikir Hades
tidak akan muncul di sini…”
“Bagaimana cara
menghentikan mereka berdua? Athena, bukannya kau pernah menang dari paman
Poseidon?”
“Apa kau sudah
gila? Itu cerita yang berbeda! Dulu aku hanya menanam pohon zaitun…. bagaimana
caranya aku bisa menang dari konstelasi level mitologi sepertinya?”
“Aku tidak tahu
apakah Lightning Throne atau Mother Earth akan muncul di sini…”
12 dewa Olympus menunjukkan ekspresi suram. Lighting Throne
meninggalkan kewajibannya dan lebih memilih untuk memasuki skenario level
tinggi, sedangkan Mother Earth membenci Olympus dan sepertinya tidak akan mau
jika dimintai tolong untuk melerai Hades dan Poseidon.
“Hermes, bagaimana
jika kita menggunakan cerita raksasa milik Olympus?”
“Mereka adalah narator
utama dalam cerita raksasa kita. Kau pikir kita bisa menggunakannya!?”
“…. Benar juga.”
Mereka semua saling melempar komentar, tapi tidak ada solusi
yang tercipta.
Lee Seolhwa yang mengamati percakapan para konstelasi itu
pun berbisik pada Lee Hyunsung, “Kupikir konstelasi level narasi itu sangat
hebat, ternyata mereka lebih manusiawi dari perkiraanku.”
“Ya.”
“Kalau begitu apa
yang harus kita lakukan sekarang? jika para konstelasi saja bersikap seperti
itu…”
Nada Lee Seolhwa terdengar tidak percaya diri. Sebelum
mengikuti skenario Gigantomachia, Kim Dokja’s Company sudah bekerja keras.
Tentu mereka merasa percaya diri dengan kemampuan yang sudah mereka tempa
melalui berbagai latihan dan ujian. Masalahnya, lawan mereka saat ini bukan
konstelasi level sejarah tinggi ataupun level narasi. Lawan mereka adalah
konstelasi level mitologi…. Cerita yang mereka kumpulkan tidak bisa
dibandingkan dengan sosok-sosok itu.
Shin Yoosung bergumam dengan suara kecil, “Melawan paman
matahari yang waktu itu saja sudah berat…”
Surya menutup kedua matanya dan hanya menggunakan mata
ketiganya untuk mengamati pertarungan yang sedang terjadi. Bahkan Surya, dewa
matahari terkuat saja tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa diam dan
mengamati. Dia tahu jika dia tidak bisa melawan konstelasi level mitologi
seperti mereka.
Gelombang energi menyebar ke segala arah. Pertarungan antara
Poseidon dan Hades menjadi lebih intens, dan ada banyak retakan yang muncul di
banyak tempat. Ruang tempat mereka berada mulai runtuh akibat serangan dari dua
dewa itu. Lalu, yang lebih penting lagi…
“Paman Hades akan
kalah.”
“Mau bagaimana
lagi. Panggung kali ini adalah ‘laut’.”
12 dewa menunjukkan ekspresi yang sulit untuk dibaca.
Poseidon atau Hades. Tidak peduli siapa yang menang… setelah pertarungan ini
selesai, Olympus pasti akan jatuh ke dalam kekacauan.
Surya yang diam sejak tadi tiba-tiba berkata, “Ada
sesuatu yang mendekat.”
Ada satu sosok yang melesat menembus gelombang energi yang
dikeluarkan oleh Hades dan Poseidon, dan dia terus melesat ke arah mereka.
Sosok itu adalah prajurit raksasa yang terbuat dari kulit naga hitam.
Lee Gilyoung berteriak, “Dokja hyung!”
Tiba-tiba terdengar suara mesin dan prajurit raksasa berhenti
bergerak. Kim Dokja keluar dari dalam Pluto dan berkata, “Semuanya, aku akan
memberi penjelasan singkat.”
Kim Dokja menatap para konstelasi dan inkarnasi yang ada di
depannya. “Aku ingin membuat obor suci. Untuk itu, aku butuh bantuan kalian
semua.”
Tiba-tia 12 dewa saling menatap satu sama lain. Seseorang
berkata.
“Estafet obor
suci!”
“Ya, kenapa kita
tidak terpikirkan soal itu?”
Mereka terus berbicara hingga Kim Dokja berkata, “12 dewa
yang terhormat, tolong jangan lakukan apapun.”
“Apa!? Apa
maksudmu!?”
“Kalian juga termasuk
dalam nebula Olympus, karena itu kalian tidak punya cara untuk melawan cerita
raksasa milik Poseidon. Jika kalian ikut dalam estafet obor suci, hasilnya
malah akan merugikan kita semua.”
Fakta yang dikatakan Kim Dokja membuat beberapa konstelasi
menganggukkan kepala. Akan tetapi tidak semuanya setuju dengan Kim Dokja.
“Jika kami tidak
membantu, bagaimana kau bisa menyalakan api suci?”
Sejak awal, obor suci adalah cahaya yang berasal dari
matahari. Karena itu mereka membutuhkan bantuan matahari untuk menyalakan api
itu.
Surya berdiri tanpa mengatakan apa-apa. Kim Dokja menatapnya
dan berkata, “Surya, tolong kembali duduk di tempatmu.”
Surya kembali duduk di tempatnya.
“Kalau begitu, apakah kau akan membuat obor
suci tanpa matahari? Bagaimana caranya?”
“Yang kita butuhkan
untuk membuat api suci adalah penyucian. Kita bisa menggunakan sumber selain
matahari untuk menyalakannya.”
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’
mengangkat bahunya.]
Saat aku menoleh ke belakang, aku bisa melihat Lee Hyunsung
yang mengaktifkan stigma Steel Transformation sedang memeluk tubuh Jung Heewon dengan
erat. Pipi prajurit itu langsung memerah saat mendengar ucapanku. Saat itu pipi
Lee Hyunsung terlihat sangat merah, tapi aku tidak tahu apakah itu karena dia
malu atau karena panasnya Hell Flames Ignition.
“Terlalu panaaaaass!!”
“Maaf. Tolong tahan
sebentar lagi.
Surya mengangguk ketika melihat sosok kedua orang itu. “Api Eden sudah cukup untuk menggantikan
panas matahari. Akan tetapi, api yang disucikan itu tidak akan bisa menembus
barrier Poseidon dengan sempurna.”
“Aku tahu itu. Itu
adalah waktumu untuk tampil.”
Surya bangun dari duduknya dan kemudian berkata, “Hm, menarik.”
***
Aku masih membutuhkan lebih banyak waktu hingga tubuh Lee
Hyunsung mencapai suhu panas yang kuinginkan. Karena itu aku menunggu sambil
duduk-duduk di atas bahu prajurit raksasa sambil memberi instruksi pada anggota
party yang lain. sesaat kemudian aku
bisa melihat Han Sooyoung yang sedang bersantai sambil memakan permennya.
Aku bertanya dengan nada sarkas, “Apa rasanya enak?”
“Aneh, belakangan ini
aku selalu ingin makan yang manis-manis. Apa kau mau?”
Han Sooyoung tidak menunggu jawaban dariku dan langsung
menyodokkan permen miliknya ke dalam mulutku.
Aku bisa merasakan rasa lemon di lidahku. Han Sooyoung yang
dari tadi menatapku akhirnya berkata, “Ngomong-ngomong, itu permen bekas
kumakan.”
“Lalu?”
“.... Kau benar-benar
tidak asyik.”
Han Sooyoung langsung meluncur turun dari bahu prajurit
raksasa dan mendarat di telapak tangannya. Aku mengamati sekelilingku dan
melihat semua orang memakan permen yang sama denganku, bahkan Yoo Joonghyuk
juga melakukannya.
Lee Seolhwa yang menyadari tatapanku berkata, “Sooyoung-ssi
memberi kami semua. Kudengar permen ini punya efek relaksasi.”
Ah, jadi itu alasannya. Aku menganggukkan kepalaku. Lee Seolhwa
bertanya, “Apa kita bisa menang?”
Aku mengangkat kepalaku dan menatap Lee Seolhwa, dan dia
balik menatapku. Aku hanya tersenyum padanya karena aku tidak punya jawaban
untuk pertanyaannya.
Menang atau kalah. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi....
Tapi yang pasti...
“Hari ini tidak akan
ada yang mati.”
Akhirnya Steel Sword berhasil dipanaskan dengan api suci dan
Pluto sudah memegang ‘obor’ yang baru saja kami buat.
Aku masuk ke dalam Pluto dan kemudian berkata.
“Semuanya, berkumpul.”
Semua anggota party yang berpencar mulai berkumpul. Mereka adalah
orang-orang yang lahir di tempat yang berbeda dan memiliki cara berpikir yang
berbeda pula. Karenanya, aku bisa berkata jika mereka adalah konstelasi
manusia.
[Cerita raksasa ‘Demon World’s Spring’ telah
dimulai!]
Semua narator dari Kim Dokja’s Company memulai cerita
mereka.
< Ini adalah cerita yang berasal dari seorang pembaca. >
< Laki-laki terkuat dan namun paling kesepian di dunia ini memegang
pedangnya. >
< Pedang besi yang membawa bara neraka pun terbang tinggi menembus
langit. >
Cerita yang telah kami kumpulkan mulai menyelimuti api obor
suci. Cerita kami adalah cerita raksasa yang berasal dari luar Olympus. Karena
itu, Poseidon tidak memiliki imunitas untuk serangan kami.
Dari kejauhan, Poseidon menyadari apa yang sedang kami
lakukan.
Dewa itu menoleh ke arah kami dan tertawa, setelah itu dia
menutup langit dengan gelombang monsternya hingga membentuk struktur mirip
seperti barrier. Dia yakin jika kekuatan milik konstelasi level mitologi tidak
akan bisa ditembus oleh kumpulan konstelasi dan inkarnasi yang levelnya jauh
lebih rendah darinya.
Itu memang benar. Kim Dokja’s Company tidak bisa menembus
barrier itu dengan kekuatan kami yang sekarang. Kami membutuhkan lebih banyak
kekuatan dan kecepatan yang lebih tinggi lagi. Kami membutuhkan momentum yang
kuat untuk menghancurkan dinding itu.
Akhirnya, ada yang bisa memberikan momentum itu untuk kami.
[Cerita raksasa ‘Demon World’s Spring’ telah
berkembang.]
Suara kereta api terdengar dari kejauhan.
[Stage Transformation berhasil tercipta!]
< Karenanya, sinar matahari yang cerah menyinari jalan mereka. >
Kereta yang dulunya menjadi musuh kami sekarang melesat
kencang untuk menjemput kami. Kereta matahari itu memancarkan cahaya keemasan
yang membuat anggota partyku kagum.
Kami bisa melakukannya. Jika momentum ini tetap terjaga
hingga akhir, kami pasti bisa melakukannya.
“Ayo, Kim Dokja’s
Company.”
Chapter 336 Daftar Isi Chapter 338

Komentar
Posting Komentar