ORV Chapter 339: Episode 63 – End of the Myth (6)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
[Karakter ‘Yoo Joonghyuk’ menggunakan Breaking the Sky Force Punch Lv. ???!]
[Level skill dari inkarnasi ‘Yoo Joonghyuk’
tidak bisa diubah menjadi nilai numerik!]
[Skill diperkuat secara abnormal karena
kekuatan dari cerita!]
Sisa-sisa tangan kanan Theseus yang dihancurkan oleh Breaking
the Sky Force Punch milik Yoo Joonghyuk sekarang mengapung di atas air. Theseus
menatap semuanya dengan tatapan kosong.
Jujur aku merasa kasihan padanya yang tidak melakukan
kesalahan apa-apa. Akan tetapi, selama Poseidon menggunakan tubuhnya untuk
berada di tempat ini, satu-satunya cara memenangkan pertarungan ini adalah dengan
membunuh Theseus.
Detik berikutnya, percikan cahaya menyelimuti seluruh tubuh
Yoo Joonghyuk.
[Beberapa dokkaebi meragukan probabilitas dari
cerita itu!]
[Tubuh inkarnasi dari karakter terkait tidak
bisa menahan kekuatan skill yang digunakan!]
.... Seperti yang sudah kuduga, dia mungkin memiliki bakat
dari Yoo Joonghyuk dari regresi ke-362, tapi tubuhnya adalah tubuh Yoo
Joonghyuk dari regresi ke-3. Kekuatan yang dimiliki saat ini belum cukup untuk
menghancurkan barrier Poseidon dan menghancurkan tubuh Theseus.
[Kekuatan dari item ‘King Lycomedes’s Leather
Gloves’ telah diaktifkan!]
Ada sebuah item yang bisa digunakan untuk menutup lubang
itu. inilah alasan aku membeli item ini dari Anna Croft.
[Stage Transformation terbentuk karena efek
dari King Lycomedes’s Leather Gloves!]
Dalam cerita mitos, Raja Lycomedes adalah sosok yang dikenal
sebagai pembunuh Thesesus. Ekspresi Theseus langsung berubah saat melihat
sarung tangan itu. Anehnya, Theseus malah berjalan mendekat ke arah Yoo
Joonghyuk. Dia merentangkan tangannya seakan meminta untuk dibunuh.
“Theseus!”
Poseidon berteriak marah, dan Yoo Joonghyuk melancarkan Breaking
the Sky Force Punch sekali lagi.
[Konstelasi ‘Abandoned Lover of the Labyrinth’
merasa sangat sedih.]
Aku melihat Theseus melihat ke arah jantungnya dan kemudian
menatap Yoo Joonghyuk.... Atau mungkin dia sedang menatapku. Di saat-saat
terakhir ini, aku bisa melihat senyum tipis di wajah Theseus.
[Tubuh inkarnasi dari konstelasi ‘Hero of the
Labyrinth’ telah menghilang sebelumnya.]
Yang mati hanyalah tubuh inkarnasi Theseus, jadi dia tidak
akan sepenuhnya menghilang. Meski begitu Theseus pasti menerima damage yang
besar sehingga tidak bisa mengikuti skenario apapun untuk beberapa saat ke
depan. Theseus melempar tubuhnya untuk menyelesaikan skenario ini, meski tahu
apa yang akan terjadi padanya.
[Pemimpin Olympus telah mati!]
[Syarat menyelesaikan skenario ini telah
terpenuhi.]
[Melakukan perhitungan kontribusi pada semua
individual yang ikut serta!]
.
.
[Sudut pandang protagonis pertama telah dinonaktifkan.]
Aku memuntahkan darah beberapa kali dan kemudian kembali ke
badanku.
Di dalam Pluto yang setengah hancur, Kim Namwoon berkata, “Panggilannya berhenti... paman belalang.
Sampai jumpa...”
Pemanggilan Pluto berhenti dan dia kembali ke Underworld. Di
waktu yang sama, gelombang air yang sangat besar menyapu area dimana tubuh
inkarnasi Theseus terbujur kaku.
Poseidon yang turun menggunakan tubuh Theseus langsung
menggila. Para inkarnasi kesulitan bernafas di tengah-tengah semburan air laut.
Poseidon melemparkan tombaknya ke arah Yoo Joonghyuk yang tidak memiliki
perlindungan sama sekali.
Itu bukan serangan yang bisa dihindari Yoo Joonghyuk yang
tubuhnya penuh luka akibat menggunakan bakat milik Yoo Joonghyuk regresi
ke-362.
Aku berteriak, “Hades!”
“Aku mengerti.”
Hades yang menggunakan Kynee tiba-tiba muncul sambil
membopong Yoo Joonghyuk. Tombak Poseidon hanya berhasil menembus air lautan
dalam.
Pertarungan masih belum berakhir. Retakan mulai muncul di
tempat tertancapnya Triaina. Sesaat kemudian, retakan itu mulai menyedot semua
yang ada di sekitarnya seperti vacuum cleaner.
Sayangnya, aku juga ikut terhisap ke dalam retakan itu.
Tubuh inkarnasiku yang penuh luka tidak memiliki kekuatan untuk melawan
hisapannya. Aku mencoba menjulurkan tanganku, tapi tidak ada yang bisa
meraihnya.
.... Itu yang kupikirkan.
< “Dokja-ssi!” >
< “Dasar bodoh!” >
Lee Seolhwa berenang di air dengan gesit, rambutnya
bertebaran dengan indah dalam air. Dia menggenggam lengan kiriku sedangkan Han
Sooyoung menggenggam lengan kananku. Dua wanita itu menghentikan pendarahanku
dengan skill Hit a Pressure Point dan kemudian menarikku sekuat tenaga.
Aku bisa melihat Han Sooyoung berenang sekuat yang dia bisa
untuk menjauh dari lubang yang ada di dasar lautan.
Beberapa saat kemudian, kami berhasil muncul di permukaan
air.
“Haaap!”
“Kim Dokja! Kau sudah
gila ya!?”
[Skenario utama akan segera tertutup!]
Aku tidak menghiraukan perkataan Han Sooyoung dan terus
menatap aliran air laut. Jika perkiraanku benar, Poseidon telah kehilangan
tubuh inkarnasinya dan terpaksa kembali ke Olympus.
[Konstelasi ‘Spear that Parts the Boundaries
of the Sea’ berteriak keras!]
Tapi situasi yang sedang kami alami sangat berbeda dari
perkiraan kami. Entah kenapa kekuatan Poseidon menjadi lebih kuat dari
sebelumnya.
“.... Paman?”
Kami semua tahu jika ada sesuatu yang sangat salah di sini.
[Biro mendesak agar ‘Spear that Parts the
Boundaries of the Sea’ segera meninggalkan area skenario!]
Poseidon tetap tidak menghilang meski biro sudah mendesaknya
pergi dari area skenario. Harusnya skenario ini sudah selesai, karena itu
Poseidon tidak punya justifikasi untuk menyerang kami.
[Biro telah menyiapkan sanksi jika ‘Spear that
Parts the Boundaries of the Sea’ tidak segera pergi dari area skenario!]
Untungnya biro melakukan tugasnya dengan baik. Aku bisa
melihat air laut yang mulai mendidih. Pertanyaannya, apa yang akan dilakukan
oleh Poseidon hingga sanksi itu diberikan padanya.
Tidak jauh dari kami, Hades dan Persephone sedang mengamati
keadaan.
[Ada banyak konstelasi yang mengutuk perbuatan
‘Spear that Parts the Boundaries of the Sea’!]
“Di....am... ka... lian!”
Pikiranku langsung kosong saat mendengar suara itu. Di
kejauhan kami bisa melihat tsunami yang semakin mendekat. Mungkin tinggi
tsunami itu lebih dari 100 meter.
“Gila! Apa itu!?”
“Poseidon sudah
gila!”
Para inkarnasi mencoba melarikan diri, tapi semuanya sudah
terlambat. Beberapa dari mereka, termasuk para raksasa ikut tersapu tsunami.
Itu adalah gelombang air yang sangat besar dan tidak mungkin bisa dilawan oleh
siapapun.
Aku menatap Hades, tapi dia tidak bergerak. Aku bisa menebak
alasan kenapa dia tidak melakukan apa-apa untuk menolongku. Ya, dia punya
pemikiran yang sama denganku.
Kami menatap langit di waktu yang bersamaan.
< Meski kau tidak tertarik dengan Olympus, kau tidak boleh
menontonnya kali ini. >
[Biro memberikan probabilitas pada seseorang.]
Detik berikutnya, warna langit tiba-tiba berubah. Cahaya
terang yang bisa membutakan mata dan membuat telinga berdenging itu memenuhi
semua celah langit. Cahaya itu seakan ingin membuat dunia ini menghilang.
Beberapa detik kemudian aku baru sadar jika cahaya itu adalah sebuah petir yang
sangat besar.
Petir itu menebas gelombang laut yang dibuat oleh Poseidon.
Cahayanya sangat kuat hingga bisa membelah lautan menjadi dua dan membakar
dasar laut yang tersingkap. Setelah itu aku bisa mendengar teriakan Poseidon
tepat sebelum dia menghilang.
[Konstelasi ‘Spear that Parts the Boundaries
of the Sea’ telah keluar dari area skenario!]
Itu adalah pemandangan yang sangat menakjubkan. Aku hampir
tidak percaya jika itu benar-benar terjadi.
[Konstelasi ‘Lightning Throne’ menatap
Olympus.]
Meski semua 12 dewa berkumpul di sini, mereka tidak akan
berani menentang Lightning Throne. Ketika pesan itu muncul, semua dewa Olympus
terdiam di tempat. Dionysus yang kurang ajar, lalu Athena dan Artemis yang
luhur. Tatapan yang berasal dari langit itu perlahan mengarah para raja
Underworld.
< Dunia bawah dan langit saling menatap satu sama lain. >
Mereka tidak mengatakan apa-apa, tapi itu sudah cukup. Hades
langsung mengenakan Kynee dan menghilang dari area skenario.
[Konstelasi ‘Father of the Rich Night’ telah
keluar dari area skenario.]
Beberapa detik setelahnya, Persephone juga mulai menghilang.
Dia mengedipkan matanya dan berkata, “Sampai jumpa lagi.”
Dua dari tiga dewa utama Olympus telah menghilang, tapi
ketegangan yang ada di tempat ini masih tetap tertinggal. Kami bisa mendengar
suara dunia yang bergerak bersamaan dengan bergeraknya neraca probabilitas.
Ya, ternyata biro memberikan probabilitas pada sosok itu.
Raja Olympus—Zeus. Satu-satunya dewa di Olympus yang telah mencapai ‘skenario
terakhir’. Tidak ada konstelasi selain Zeus yang bisa mengeluarkan Poseidon
secara paksa dan menyebabkan konstelasi lain bersikap seperti ini.
Channel milik Biyoo menjadi sangat rama. Suasananya mirip
dengan sebuah festival.
[Dokkaebi dari biro telah menarik probabilitas
yang diberikan pada konstelasi ‘Lightning Throne’.]
[Biro meminta konstelasi ‘Lightning Throne’
untuk segera pergi dari area skenario.]
Festival adalah hiburan dengan durasi yang cukup singkat.
Jika Zeus tetap berada di area sub skenario untuk waktu yang
lama, dia bisa memberi damage pada Star Stream. Jika tidak segera ditangani,
bencana seperti Indescribable Distance bisa saja tiba-tiba muncul. Mau sekuat
apapun Zeus, dia tidak cukup arogan untuk menantang Indescribable Distance.
“Jangan terburu-buru. Aku tidak datang karena
permintaan kalian. Aku hanya kemari untuk menengok anak-anakku.”
Pemimpin Olympus itu menatap 12 dewa yang hanya bisa
terdiam.
“Tapi mereka masih.... lemah seperti sampah.”
12 dewa itu langsung terkejut saat mendengar ucapan Zeus.
Bahu Dionysus bergetar cukup kencang. Dionysus adalah konstelasi level narasi,
tapi dia tidak bisa membantah ucapan Zeus.
Beberapa cerita memang berjalan seperti ini. Mereka
terakumulasi untuk waktu yang sangat lama, meski begitu mereka tetap tidak bisa
menolak akhir.
Awan yang ada di langit menghilang dan status Zeus semakin
melemah. Seperti seorang petani yang membalikkan badannya dari lahan yang tidak
membuahkan hasil, Zeus pun pergi dari skenario ini.
Beberapa dewa bergumam, “Bahkan
anaknya sendiri...”
Di saat yang sama, ada sebuah batu yang jatuh dari langit.
Itu adalah batu yang kulempar. Beberapa saat kemudian, batu itu hancur karena
percikan probabilitas.
‘Konstelasi ‘Lightning Throne’ sedang
menatapmu.]
Aku bisa merasakan status kuat yang menyelimuti tubuhku,
karena itu aku menatap langit dengan tajam. Mungkin probabilitas yang diberikan
pada Zeus sudah habis terpakai.
[Konstelasi ‘Lightning Throne’ telah keluar
dari skenario.]
Aku menatap 12 dewa dan berkata, “Apa kalian hanya akan
menelan kata-katanya mentah-mentah?”
“Kau....!”
Saat tubuh Dionysus hampir menghilang, sebuah pesan muncul
dari langit. Ah, tapi jika dilihat-lihat, itu bukan sebuah pesan.
Dionysus dan 12 dewa, bahkan aku. Kami semua melihat ke arah
langit tempat Zeus menghilang.
Salju putih berjatuhan seperti bintang. Salju itu tidak ada
hubungannya dengan Zeus yang menguasai langit. Itu adalah kekuatan milik
konstelasi yang mungkin sudah lama ada sebelum Zeus terlahir. Itu adalah
eksistensi cahaya yang memerintah langit pertama sebelum Olympus tercipta.
Seperti pulau yang kesepian, Briareus dan para raksasa
berteriak saat mereka melihat salju-salju itu.
[Skenario ke 6-0 – Gigantomachia telah
berakhir.]
[Sub skenario – Myth Subversion telah
diselesaikan.]
[Pemberian kompensasi akan segera dilakukan.]
Konstelasi-konstelasi yang ada di dunia sedang menatapku.
selain 4 konstelasi tetap, ada juga konstelasi yang kukenal dan tidak kukenal.
Dionysus berkata, “....
Kau menang, Kim Dokja.”
Breaking the Sky Sword Saint dan raksasa lainnya menggunakan
tubuh besar mereka untuk membawa kami.
Yoo Joonghyuk dan Han Sooyoung sama-sama menatap langit,
tapi arah tatapan mereka berbeda. Jung Heewon dan Lee Hyunsung saling menolong
satu sama lain sedangkan Lee Seolhwa menyatukan kedua tangannya. Lee Jihye
mengusap air matanya sambil memeluk Shin Yoosung dan Lee Gilyoung. Mungkin
mereka juga melihat pesan itu.
[Kau mendapatkan cerita raksasa baru!]
[Ada 3 cerita tambahan yang berhasil didapatkan!]
Ini adalah hasil yang kami dapatkan dari perencanaan yang
sangat lama. Aku bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan seakan aku
sedang membaca sebuah novel yang sudah tamat.
[Cerita raksasa keduamu berhasil
menyempurnakan bagian ‘sukses.]
[Syarat kedua dari skenario tersembunyi – A Single
Story telah dipenuhi!]
Akhirnya bagian ‘sukses’ yang kutunggu telah tiba.
[Nebula ‘Kim Dokja’s Company’ terkenal di
seluruh Star Stream.]
Ada banyak pesan yang merayakan kemenangan kami.
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’
mengangkat tongkatnya!]
[Konstelasi ‘Black Dragon of the Abyss’ sedang
melambaikan perban tanda kebebasan!]
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ menganggukkan
kepalanya.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ merasa
sangat bangga padamu.]
Konstelasi yang selalu menonton channelku memberikan ucapan
selamat.
[Beberapa konstelasi dari ‘skenario terakhir’
memberikan perhatian mereka kepadamu.]
Ya, makhluk-makhluk dari ‘skenario terakhir’ seperti Zeus
telah menyadari keberadaanku.
[Para demon king dari Demon World sedang
memperhatikan seluruh gerak-gerikmu.]
[Archangel dari Eden memperhatikan
gerak-gerikmu.]
[Dewa yang tidak dikenal dari dunia lain
sedang menatapmu.]
[‘Seekers of the End’ sedang mendengarkan ceritamu.]
Di tengah=tengah lautan yang dipenuhi oleh salju putih,
konstelasi dari pihak baik dan jahat bergabung untuk melihat cerita ini. Akhir
dari mitos yang sudah mendominasi sejak dahulu kala. Mereka yang membuat cerita
denganku pasti akan menemukanku.
“Kim Dokja.”
Akan tetapi, di saat yang sama....
“…Kim Dokja?”
Aku sudah tidak ada di sana.
Chapter 338 Daftar Isi Chapter 340

Komentar
Posting Komentar