ORV Chapter 279: Episode 53 – Demon King of Salvation (1)

 Disclaimer: Novel ini bukan punya saya ya.

 

Gabriel sampai di sebuah pintu dengan gambar dua bayi malaikat yang tersenyum. Matanya berkedut ketika melihat tulisan [Uriel ] tertulis di di sana.

“Hei.”

Gabriel mengetuk pintu itu, tapi tidak ada jawaban dari si pemilik kamar. Dia mengulanginya sekali lagi.

“Hey Uriel!”

Gabriel mengetuk pintu itu dengan lebih keras. Beberapa saat kemudian dia bisa mendengar suara erangan dari balik pintu.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ berkata agar kau cepat pergi dari sana.]

Alis Gabriel tertekuk ketika melihat pesan itu.

“Kau pikir aku suka datang kesini? Aku datang karena misiku.”

Nada suara Gabriel mencerminkan jika berbicara adalah pekerjaan paling melelahkan. Sudah dua hari berlalu sejak Metatron memberinya misi yang tidak masuk akal. Padahal dia sudah ada rencana untuk bermain, tapi Metatron malah menyuruhnya bekerja.

“Gabriel, ambil alih misi Uriel. Lalu, Jophiel, tugasmu adalah memastikan Gabriel melakukan misinya dengan serius.”

“Serahkan pada saya.”

Gabriel berada dalam tim yang sama dengan Jophiel. Dan jujur satu tim dengan Uriel itu jauh lebih baik dari pada satu tim dengan Jophiel. Itu pendapat Gabriel.

“Bukannya kau punya catatan lengkap soal observasi Demon King of Salvation? Aku datang untuk mengambilnya. Buka pintunya!”

Sesaat setelahnya, Gabriel bisa mendengar suara krasak krusuk dari balik pintu.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ bertanya apakah kau adalah penerusnya?]

“Ya, kau ■■■.”

Pesan dari Uriel terdengar bak petir bagi Gabriel.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire berkata ‘■■■■’.]

“Bagaimana kalau kau keluar dan katakan itu langsung di depanku…?”

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ bertanya apa kau benar-benar penerusnya?]

“Aku dan Jophiel.”

Uriel yang ada di balik pintu menghela nafas panjang. Beberapa saat kemudian, pintu itu terbuka sedikit dan sebuah lengan muncul di sana. Saat Gabriel memperhatikan tangan itu dengan lebih seksama, dia melihat ada sesuatu disana. Gabriel yang tahu benda apa itu langsung berdecih.

“…. USB? Di zaman sekarang siapa yang masih pakai USB? Memangnya kau ini manusia??”

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ mengingatkan agar kau tidak terlalu banyak bicara omong kosong dan cepat ambil USB itu.]

Gabriel menerima USB itu dan Uriel menambahkan.

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ berkata jika USB itu harus dirahasiakan dari Red Cosmos.]*
*) versi Inggrisnya: it is a secret from the Red Cosmos. Tapi kalau diterjemahin usb itu adalah rahasia dari Jophiel kok rasanya agak aneh. Jadi saya artiin kayak di atas itu. Untuk terjemahan yang pasti tunggu manhwanya aja ya :D

“Jophiel? Kenapa?”

Uriel tidak menjawab dan menutup pintunya. Setelah itu Gabriel bisa mendengar suara tangisan dari balik pintu. Gabriel ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya dia hanya terdiam dengan wajah cemberut. Mereka biasanya tidak pernah bisa akur, tapi Gabriel tiba-tiba merasa khawatir saat melihat ‘Demon Hunter Uriel’ bersikap seperti ini.

“Hei, jangan menangis. Hukuman kurungan mu pasti akan segera selesai. Itu cuma 3 tahun…”

[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ berteriak agar kau segera pergi dari sini!]

“Dasar ■■ gila. Padahal aku hanya ingin menghibur ■■.”

Gabriel memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Di sana dia melihat data yang ada USB itu. kemudian…

“Apa yang kau pikirkan selama melakukan misi ini?”

Meski begitu Gabriel tidak bisa mengalihkan pandangannya dari rekaman video yang terputar di layar.

***

[Konstelasi ‘Lily Pin of Aquarius’ merasa penasaran denganmu.]

[Konstelasi ‘Lily Pin of Aquarius’ suka melihat kiprahmu.]

Jung Heewon mengernyitkan alisnya ketika melihat pesan itu. Uriel menghilang dan kali ini ada konstelasi aneh yang menempelinya. Yang membuatnya khawatir bukan hanya itu. Jung Heewon menatap Kim Dokja yang sedang berjalan di kejauhan.

“…. Kenapa dia tidak mengatakan apa-apa?”

“Apa maksudmu?”

Jung Heewon berbalik dan melihat Lee Jihye yang sedang berada di dekatnya.

“Bukan apa-apa.”

“Kenapa memangnya? Ada apa?”

“Tidak ada apa-apa.”

“Unni, apa kau akan bergabung dengan Kim Dokja’s Company?”

Jung Heewon yang sedang minum di bar pinggir jalan langsung tersedak dan terbatuk. “A-apa!? Tidak! Nama itu terlalu aneh. Bergabung dengan kelompok dengan nama begitu kan memalukan!”

“Kalau aku mau-mau saja. Namanya memang agak aneh, tapi rasanya aku seperti sedang bekerja di kantor. Mungkin aku juga akan dapat gaji?”

“Jika kau tahu bagaimana rasanya tempat kerja yang asli, kau tidak akan berpikiran seperti ini.”

Lee Jihye merajuk. “Yah, pokoknya aku ingin bergabung. Master juga ada di sana.”

“Yoo Joonghyuk-ssi sudah bergabung?”

“Paman Dokja bilang begitu. Ini adalah nebula ku dan Yoo Joonghyuk.”

Tentu, Yoo Joonghyuk tidak pernah mengatakan sesuatu seperti itu secara gamblang. Reflek, Jung Heewon menatap langit, tapi dia tidak menerima pesan yang sedang dia tunggu. Hal itu membuatnya merasa tidak nyaman.

[Konstelasi ‘Lily Pin of Aquarius’ tidak menyukai selera humor inkarnasi ‘Lee Jihye’.]

Jung Heewon menggelengkan kepala dan menatap Kim Dokja yang sedang sibuk di alun-alun. Laki-laki itu sangat sibuk hingga Jung Heewon tidak melihat wajahnya selama beberapa hari ini. Jung Heewon sendiri juga tidak tahu apa yang sedang dia kerjakan hingga sesibuk itu.

Beberapa saat kemudian, sosok Yoo Sangah menarik perhatian Jung Heewon. Dia melambai ke arah wanita yang sedang duduk di sebuah kursi sambil melamun menatap langit itu.

“Sangah-ssi! Apa kau akan bergabung dengan nebula Dokja-ssi?”

Yoo Sangah mendengar suara Jung Heewon dan menoleh dengan wajah kaget. Jung Heewon yang melihat kondisi Yoo Sangah hanya bisa berpikir, apa yang dipikirkan perempuan ini hingga tatapannya terlihat sekosong itu…

“Ah, situasiku agak…”

“Ah, benar juga. Situasimu agak sulit, bukan begitu Sangah-ssi.”

Yoo Sangah adalah inkarnasi Olympus. Kasusnya sangat spesial karena dia didukung oleh seluruh nebula Olympus. Alasan itulah yang kemungkinan besar membuatnya kesulitan bergabung dengan nebula Kim Dokja. Jung Heewon bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Yoo Sangah jika dia bergabung dengan nebula lain dan melawan para konstelasi yang sudah memberinya sponsor.

“Jika melihat situasi ku, sepertinya aku bisa menawarkan aliansi. Beberapa konstelasi Olympus juga mendukung Dokja-ssi melalui diriku.”

“Bukannya seluruh konstelasi Olympus membenci Dokja-ssi?”

“Tidak semuanya. Heewon-ssi, apa kau akan bergabung dengan nebula Dokja-ssi?”

“Aku masih memikirkannya.” Ucap Jung Heewon sambil menatap alun-alun. “Sebenarnya aku belum yakin. Sepertinya sponsor ku juga sedang bermasalah, lalu…”

Jung Heewon terlihat kesulitan memilih apakah dia akan memihak sponsornya atau Kim Dokja. Yoo Sangah hanya tersenyum lembut dan berkata.

“Kurasa Dokja-ssi akan sangat terbantu jika kau bergabung dengan nebula nya.”

“Ya, aku juga ingin membantunya.”

Untungnya atau mungkin sayangnya, Jung Heewon bukan satu-satunya orang dengan situasi kompleks di sini.

Di tengah-tengah alun-alun, Lee Hyunsung duduk diam seperti sebuah batu. Di sebelahnya duduk Shin Yoosung dan Lee Gilyoung yang terlihat seperti anak kucing yang sedang menyender ke sebuah batu besar. Saat ini mereka sedang menatap Kim Dokja. Namun Kim Dokja mengabaikan tatapan mereka.

“…. Masih belum ada tanggapan.” Ucap Lee Jihye.

Jung Heewon menganggukan kepalanya. “Dia akan berbicara saat waktunya datang. Lagipula dia orang yang sangat tertutup.”

Ya, dia juga ingin tahu apa yang sedang terjadi. Ini adalah masa damai yang sudah mereka dapatkan dengan susah payah, tapi sepertinya Kim Dokja sedang memikirkan hal lain. Karena itu mereka hanya bisa menunggu tanpa mengatakan apapun.

[Konstelasi ‘Lily Pin Aquarius’ menatapmu dengan tatapan setuju.]

[Konstelasi ‘Commander of Red Cosmos’ mewaspadai Demon King of Salvation.]

…. Berkat 2 malaikat aneh ini, Jung Heewon tidak akan merasa kesepian untuk beberapa saat ke depan, karena itu dia mencoba menekan rasa khawatir yang dia rasakan.

Lalu… pekerjaannya kembali dimulai.

***

“Benarkah? Tidak ada cara untuk menghubungi mereka?”

“Channel yang menuju demon world sedang dihalangi. Ini mantra yang sangat kuat…”

Wajah Han Sooyoung semakin gelap ketika mendengar kata-kata Lee Sookyung. Dia sudah beberapa kali memanggil dokkeabi tapi tidak ada yang merespon. Sekali lagi, Han Sooyoung menatap mangkukyang berisi Good or Bad Luck, Disaster or Happiness Fortune.

Kemalangan, kemalangan, kemalangan, kemalangan, kemalangan, kemalangan, kemalangan, kemalangan….

Dia sudah tidak bisa menghitung berapa kali kata ‘kemalangan’ itu muncul.

“Apa yang sedang terjadi disana?”

Terakhir kali dia melihat ramalan ini hanya ‘kemalangan besar’ yang muncul, dan di sana Kim Dokja harus melawan salah satu Lokapala dari Vedas. Sekarang yang muncul hanya ‘kemalangan’ biasa, namun jika dilihat dari jumlahnya maka Kim Dokja akan menerima kemalangan yang berkelanjutan. Air yang ada di mangkukbergetar pelan dan percikan cahaya muncul di atasnya.

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ mengangkat kepalanya.]

“Black dragon?”

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ menatap demon realm ke-73.]

“Apa kau tahu sesuatu?”

[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ memberikan raungan peringatan.]

Tangannya yang dililit perban mulai merasa gatal dan percikan cahaya mulai muncul di sekeliling tubuhnya. Hal ini terjadi bersamaan dengan kemunculan pesan dari Abyssal Black Flame Dragon.

“Hey, bro!”

Perasaan Black Dragon itu tersampaikan pada Han Sooyoung. Padahal konstelasi itu tidak pernah bersikap seperti ini bahkan ketika ada musuh yang muncul di depannya. Ini aneh.

[Konstelasi ‘Expert at Playing Both Sides’ menggigit bibirnya.]

[Konstelasi ‘Guam Divine Doctor’ meneteskan liurnya.]

[Konstelasi ‘Great King Heoncheon Hongdo Gyungmun Wimu’ meletakkan pedangnya perlahan-lahan.]

[Konstelasi ‘First Spiritualist of Joseon’ membersihkan jejaknya.]

Konstelasi dari Korea Selatan terlihat ketakutan, seakan mereka ingin kabur dari predator yang sangat berbahaya. Tangan Han Sooyoung mulai merasa perih.

Han Sooyoung meletakkan mangkukyang dia bawa dan membuka perban yang menutupi tangannya. Di sana, tato milik Black Dragon terlihat bersinar. Percikan cahaya yang tadinya mengelilingi tubuh Han Sooyoung pun membentuk sebuah kalimat di udara.

– Bencana bintang-bintang akan segera datang –

“Bencana bintang-bintang? Apa itu?”

Abyssal Black Flame Dragon berpikir jika hal ini sangat mendesak, karena itu dia memilih untuk menulisnya secara manual. Han Sooyoung merasa jika sponsornya itu tidak ingin dia pergi ke demon world apapun yang terjadi.

“Hei, jangan membuatku takut. Kenapa kau bertingkah seperti ini?”

Sebelum ini Han Sooyoung memang pernah ditipu beberapa kali oleh Abyssal Black Flame Dragon. Dia tidak tahu apa yang dikatakan oleh naga itu, tapi Kim Dokja sudah memprediksi serangan Olympus ke semenanjung Korea. Karena itu baik Kim Dokja dan Black Dragon mungkin tahu sesuatu tentang masalah ini. Tapi apa…

Percikan cahaya kembali muncul ketika tangan Han Sooyoung bergerak bak kuas di udara.

– Demon realm ke-73 akan hancur –

***

Yang pertama kali sadar jika ada sesuatu yang salah adalah Breaking the Sky Sword Saint. Giantess yang tadinya sedang berbaring santai di tembok pagar kompleks industri sambil menghisap cerutu langsung melempar pipa cerutu yang sedang dia gunakan.

“…. Ternyata benar.” Gumam Breaking the Sky Sword Saint sambil menarik Breaking the Sky Sword yang bersinar terang. Setelah mendapatkan nama Breaking the Sky Sword, dia sudah menggunakan pedang ini kurang dari 10 kali.

Itu adalah pedang yang membuatnya dipanggil dengan sebutan disaster dari Murim. Breaking the Sky Sword Saint merasakan tekstur pedang itu dengan tangannya.

Disaster…. bencana. Apa yang dimaksud dengan bencana? Bagi manusia, bencana adalah fenomena alam dalam skala besar. Misalnya tanah longsor, tsunami, dan gempa bumi. Semuanya adalah fenomena raksasa yang tidak bisa dilawan hanya dengan kekuatan manusia biasa.

Bagi transenden, bencana tidak lebih dari manipulasi fenomena fisik. Mereka adalah eksistensi yang ada di luar jangkauan akal pikiran manusia biasa. Mereka bisa menyebabkan longsor dan tsunami hanya dengan pedang atau senjata lain yang mereka miliki. Bagi transenden seperti Breaking the Sky Sword Saint, kata ‘bencana’ berarti sesuatu yang sangat berbeda dengan standar manusia biasa.

Mungkin Breaking the Sky Sword Saint sedang berhadapan dengan jawaban yang sedang dia cari.

Percikan cahaya bermunculan dan tiba-tiba Kyrgios sudah berada di sebelahnya. Aura Electrification terlihat memancar dari tubuh kecil itu. Breaking the Sky Sword Saint perlahan juga ikut menaikkan energi sihirnya. Dua transenden itu menatap langit gelap yang terlihat seperti kegelapan tak berujung. Kyrgios bertanya, “Apa itu dia?”

Sosok yang sedang mereka pertanyakan memang belum bisa dilihat dengan mata, tapi keberadaannya jelas mengarah ke tempat mereka berada saat ini. Breaking the Sky Sword Saint menjawab dengan nada berat. “Tidak salah lagi. Dia sosok yang mencoba memakan Murim pertama.”

Kegelapan mulai mendekati atmosfer demon realm ke-73. Dari sisi lain alam semesta yang bahkan tidak bisa ditembus oleh cahaya, sesuatu sedang mendekati mereka sambil memakan probabilitas yang berceceran.

 

Chapter 278     Daftar Isi     Chapter 280


Komentar

Postingan Populer