ORV Chapter 274: Episode 51 – Giant Story (3)
Disclaimer: Novel ini bukan punya saya
Surya ada di balik pintu terakhir. Kepalan tangan Yoo
Joonghyuk menyentuh pintu itu dan berhasil menghancurkannya dengan mudah. Di baliknya
tampak langit luas dengan angin yang kencang. Di gerbong terakhir tempat Surya
berdiam, tampak lubang di beberapa tempat seakan ada sesuatu yang sengaja
membelahnya.
“Kau datang lebih cepat dari dugaanku.”
Surya menatap langit dan berbicara sambil membelakangi kami.
Aku bisa melihat apa yang ada di balik lubang itu. Cahaya Ilahi terlihat
menerangi kegelapan. Seperti telapak tangan yang mengumpulkan pasir di Pantai yang
luas.
Aku sengaja berbicara dengan nada sopan padanya. “Surya,
mari kita berhenti di sini.”
Cahaya Ilahi yang tidak bisa menyentuh takdir semesta sekarang
sedang menatapku. Surya sedang menatapku. Mereka seakan ingin berkata ‘meskipun
mereka tidak bisa memahami Star Stream, mereka masih bisa membaca semua
ceritaku dan memahaminya’.
“Laki-laki yang mengetahui akhir semua dunia…. Itu
benar-benar cerita yang sangat liar.”
Mungkin Surya melihat salah satu kalimat dari ‘cerita
raksasa’ku. Sebelum aku bisa menanggapinya, King Oedipus berdiri di sebelah
Surya dan berkata, “Itu hanya sebuah metafora. Sebuah permainan kata tidak
bermakna.”
Untunglah jika mereka berpikir seperti itu. Apalagi aku
merasa tidak begitu nyaman ketika isi cerita raksasa itu langsung masuk ke
dalam kepalaku.
[Konstelasi ‘Mass Production Maker’ mempertanyakan
kalimatmu.]
[Konstelasi ‘God of Wine and Ecstasy’ memikirkan maksud cerita
raksasa milikmu.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ berharap
kau tidak merasa gugup.]
[Konstelasi ‘Maritime War God’ mengepalkan tangannya.]
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ sedang menatapmu.]
Tatapan Surya padaku mulai berubah. Saat itulah aku sadar. Tidak
peduli apapun yang kukatakan, aku tidak akan pernah bisa merubah pikirannya.
“Baiklah nak. Waktu yang diberikan padamu hanya 10 menit.”
Keempat tangan Surya membentuk kuda-kuda tanda jika dia siap
untuk bertarung. Ukuran tubuhnya menjadi semakin besar saat dia mengaktifkan status
yang dia miliki. Meski begitu Surya tidak membawa senjata apapun. Dia berniat
untuk mengalahkanku hanya dengan menggunakan kekuatan ceritanya yang luar biasa
kuat.
“Setelah 10 menit. Kereta ini akan bertabrakan dengan
Demon World.”
Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan antara kami. Aku dan
Yoo Joonghyuk langsung melesat ke arah Surya. Aura kebiruan yang mengingatkanku
pada Breaking the Sky Sword Saint mulai menyelimuti tubuh protagonis itu. Breaking the Sky Swordsmanship mulai
menyebarkan cahayanya.
I wasn’t the only one affected by the giant story. Yoo
Jonghyuk also had a stake in this story. Despite his injured body, Yoo Jonghyuk
was now able to exert a power equivalent to a constellation.
Bukan hanya aku yang terpengaruh dengan cerita raksasa ini.
Yoo Joonghyuk juga memiliki bagian di dalamnya. Karena itu, meski tubuhnya
sedang terluka, dia bisa mengeluarkan kekuatan yang sepadan dengan para
konstelasi.
Beberapa saat kemudian ada suara pedang dan tongkat yang saling
beradu. Ternyata bukan Surya yang menerima serangan dari Yoo Joonghyuk.
“Kuooh…!”
King Oedipus mengerang ketika tongkatnya bertemu dengan
pedang Yoo Joonghyuk.
“Kuaaack!”
King Oedipus mengerahkan seluruh kekuatannya ke tubuh
inkarnasinya yang sudah kelelahan, tapi sepertinya dia tidak bisa mengatasi
kekuatan milik Yoo Joonghyuk.
“Kim Dokja!” ketika Yoo Joonghyuk meneriakkan namaku, aku
langsung melompat melewati pertahanan King Oedipus dan terus berlari ke arah
Surya. Di sana, Surya dengan ukuran beberapa kali lipat dari biasanya sedang
menungguku.
[Skill eksklusif Electrification Lv.12(+2) telah
diaktifkan!]
Aku dikelilingi cahaya Electrification dan dalam sekejap energi
putih-kebiruan itu mengenai dada Surya. Terakhir kali aku menyerangnya dengan
skill ini, dia bisa menghentikannya hanya dengan satu tangan saja.
Tapi sekarang berbeda dengan dulu. Kulit Surya yang tersentuh
cahaya putih-biru itu mulai terbakar. Padahal hanya sedikit cahaya yang mengenainya.
Alis Surya berkedut karena kaget. Aku terbang untuk memperpendek
jarak di antara kami, tapi salah satu tangan Surya berhasil mengenaiku. Efek
getaran dari pukulan itu menembus tubuhku hingga ke jantung, untungnya aku bisa
menahannya.
[Kekuatan ‘cerita raksasa’ sedang bekerja untukmu.]
Kalimat-kalimat itu terus mengelilingiku dan kekuatan yang
dihasilkan darinya membuatku bisa mendapatkan kekuatan yang setara dengan
konstelasi tingkat narasi. Itu adalah cerita yang sangat hebat, tapi sayang
Surya masih hidup.
“Aku sudah pernah memberitahumu. Kau tidak akan bisa
menang dengan skill curianmu itu.]
Mungkin perkataan Surya ada benarnya. Aku selalu kesusahan
ketika menggunakan skill milik orang lain.
“Itu bukan sesuatu yang kucuri dari orang lain. Aku
membacanya.”
“Membacanya?”
Persephone pernah berkata padaku. Eksistensi adalah sebuah
cerita sedangkan ingatan adalah kalimat-kalimat dari cerita yang terus dibaca dalam
kurun waktu yang sangat lama. Semua yang sudah kubaca dan kulihat telah menjadi
kekuatanku.
[Skill eksklusif Fourth Wall aktif dengan sangat kuat!]
Di dinding Fourth Wall, muncul kalimat-kalimat dari cerita
raksasa.
< Ini adalah cerita dari seorang pembaca. >
Aku berlari ke arah Surya, sedangkan jejak kaki yang
tertinggal di belakangku menunjukkan ribuan jam yang sudah kuhabiskan untuk
membaca cerita ini. Dengan kata lain, itu adalah cerita kehidupan seorang
manusia biasa. Cerita ketika aku duduk sendirian dalam ruangan gelap dan
membaca novel Cara Bertahan Hidup, di bus setelah kerja sambilanku selesai, di
barak tentara, di kelas, di kereta bawah tanah setelah aku pulang kerja…
< Di waktu yang sama, ini adalah cerita dari Kim
Dokja. >
Aku hidup sendirian dalam dunia itu. Aku masuk ke dalam
pikiran banyak karakter dan menjadi orang lain, lagi dan lagi.
“Hanya cerita seperti itu…”
Karena itu, bisa dibilang aku adalah regressor yang tidak
pernah melakukan regresi.
[Skill eksklusif Way of the Wind Lv. 11 (+1)
diaktifkan!!]
Seorang returnee yang tidak pernah kembali.
[Bookmark nomor 3 telah diaktifkan.]
[Skill eksklusif Beast King’s Sensitivity Lv. 10 (+1)
telah diaktifkan.]
Mungkin, aku juga seorang reincarnator.
Wajah Surya menjadi semakin menyeramkan ketika dia melihat ‘status’ku.
Setiap kali status kami bertabrakan, aku bisa melihat tubuh kami hancur sedikit
demi sedikit. Surya mengerahkan semua kekuatan yang bisa dia gunakan dalam
pertarungan ini.
“Ini keterlaluan! Ini semua masih belum cukup untuk
mendapatkan kualifikasi menuju akhir!”
Aku menggelengkan kepalaku. “Sepertinya kau sudah salah
paham. Ketika ada sosok yang bisa mencapai akhir, itu bukan karena mereka
memiliki cerita raksasa.”
Mungkin Surya tidak akan bisa mengerti. Bahkan aku hanya
bisa mendapatkan pencerahan setelah belajar dari ribuan kegagalan yang
dilakukan Yoo Joonghyuk.
Lekukan alis Surya menjadi semakin dalam ketika dia
mengumpulkan seluruh kekuatannya di keempat tangannya. Mungkin itu adalah
serangan terakhir darinya.
Aku tidak mundur dan terus menyerang dengan Electrification.
Laser matahari milik Surya yang bisa melelehkan apapun yang mengenainya ditembakkan
ke arahku. Sayang, energi dari Electrification tidak bisa melampaui temperatur
serangan laser milik Surya, karena itu aku mulai terdorong sedikit demi
sedikit.
Aku terpukul mundur selangkah lalu dua langkah, di saat
itulah sebuah cerita tiba-tiba merangkulku dari belakang. Aku tidak perlu
berbalik untuk tahu siapa pemilik cerita itu.
Percikan cahaya yang muncul di antara kami menjadi semakin
terang. Perlahan tekanan yang diberikan konstelasi Vedas itu mulai berkurang.
[Konstelasi ‘Master of Steel’ sedang melihatmu.]
[Konstelasi ‘Master of the Skywalk’ sedang melihatmu.]
Lee Hyunsung dan Yoo Sangah. Lalu tidak lupa cerita milik
Jung Heewon. Cerita dari semua orang yang berhasil bertahan hidup bersamaku
sekarang berada di dalam tubuhku.
< Wanita yang bangun dari luka lama dan tertawa
sambil menghunus pedang untuk menghancurkan semua kejahatan. >
Mereka tidak ada di sini, tapi mereka adalah orang-orang
yang berbagi sejarah dengan kami.
< Anak laki-laki yang kehilangan ibunya menangis
sambil terus memeluk kota serangganya. >
< Laki-laki yang membangun kastil berteriak untuk
keluarganya yang tidak akan pernah kembali. >
Lee Gilyoung dan Gong Pildu.
< Wanita yang menemukan kebenaran dan bersedia
menjadi bayangannya. >
Lalu ada cerita milik Han Sooyoung.
[Atribut eksklusif Scenario Interpreter diaktifkan!]
Semua yang aku dan mereka lakukan hingga detik ini menjadi
bagian dari cerita raksasa. Tubuh inkarnasi Surya sekarang berada tepat di
depanku. Aku tidak bisa melihat kelemahannya dengan menggunakan stigma milik Duke
of Loyalty and Warfare. Tapi entah kenapa tubuhku terus bergerak seakan aku
sudah mengetahui kelemahan itu.
[Skill eksklusif Reading Comprehension diaktifkan.]
Unbroken Faith bersinar terang, tidak lama setelahnya cahaya
putih yang sangat terang menusuk dada Surya. Saat aku mencurahkan semua energi
sihirku ke serangan itu, aku bisa mendengar suara krak yang keras.
Setelah itu aku terbang menjauhi Surya.
Di antara pecahan cerita yang memancar bak air mancur dari
dada Surya itu, aku bisa melihat tubuh inkarnasi dewa itu yang perlahan jatuh
ke lantai.
“Surya! Supreme God of Light!” King Oedipus berteriak
ketika situasi sudah tidak berpihak pada mereka.
Meteorit mulai teroksidasi dan atmosfer yang menyelimuti
kereta Surya mulai menghilang. Di saat yang sama aku merasakan sensasi terjun
bebas yang cukup mengerikan.
“Kim Dokja!”
Yoo Joonghyuk melesat seperti angin dan langsung meraihku
sedangkan chimera dragon milik Shin Yoosung langsung meraih para companion ku
yang ikut terjun bebas. Terlambat sedikit saja, kami semua bisa mati. Beberapa pecahan
dari gerbong terakhir juga mulai berjatuhan. Untungnya kompleks industri masih
baik-baik saja.
Shin Yoosung yang melihatku dari kepala chimera dragon
langsung berteriak. “Paman!”
Rasa bahagia tercetak jelas di wajah gadis itu.
Detik berikutnya, sebuah suara muncul dari balik bumbungan debu
yang ada di daratan. “Belum! Belum!”
Itu adalah suara King Oedipus. Konstelasi yang terlihat
menyedihkan itu berteriak di tengah-tengah tumpukan tubuh inkarnasi para
konstelasi.
“Demon King of Salvation! Aku tahu jika suksesi cerita raksasa
ini belum selesai! Jika kau memberikan cerita itu pada kami, kami akan segera hengkang
dari tempat ini!”
Permainan sudah berakhir, tapi dia masih belum menyerah. Yang
menjawab perkataan raja itu bukan aku melainkan Yoo Joonghyuk. “Kenapa kami
harus memberikannya padamu?”
Yoo Joonghyuk mendarat di tanah, melemparku, dan kemudian
menghunus Black Demon Sword. Setelah itu King Oedipus menjawab. “Jika tidak,
duniamu yang paling berharga akan segera musnah.”
“Apa kalian ingin menggunakan takdir lagi? Aku tahu sisa
probabilitas kalian di demon world tidak begitu banyak.”
“Bagaimana jika dunia itu tidak berada di demon world?”
King Oedipus menjentikkan jarinya dan sebuah layar muncul di
udara. Layar itu menunjukkan planet biru yang sangat kami kenal.
Yoo Joonghyuk mengernyitkan alisnya. “Sepertinya kau menjual
harga dirimu sebagai konstelasi. Apa ini gertakan terakhir darimu?”
Di titik ini, Bumi tidak akan hancur meski Olympus
menggunakan semua probabilitas yang mereka miliki. Yoo Joonghyuk sudah
mengetahuinya, karena itu dia tidak merasa panik. King Oedipus hanya tertawa
mendengarnya.
“Tidak mungkin untuk menghancurkan Bumi? Kalau begitu
bagaimana dengan ini?”
King Oedipus menjentikkan jarinya sekali lagi dan gambar
yang ada di layar langsung berubah. Saat ini, wajah Yoo Joonghyuk dan semua
companion ku langsung mengeras.
Semenanjung Korea dilapisi oleh api yang menyala-nyala.
***
“Kalau tahu begini, aku akan pergi ke demon world.”
Ucap Han Sooyoung sambil melihat Gyeonggi-do yang habis
dilalap api merah dan biru. Sebenarnya ada alasan kenapa Han Sooyoung tidak
pergi ke demon world untuk membantu Kim Dokja.
[Saat ini kau sedang dikutuk oleh demon king ‘Andras’.]
Han Sooyoung terjebak dalam plot Kim Dokja dan mendapat
kutukan dari salah satu demon king. Berkat kutukan itu, dia akan langsung
menjadi santapan Andras jika dia menginjakkan kaki di demon world. Lee Gilyoung
menjejakkan kakinya dengan keras ke tanah sambil berteriak. “Bukannya mereka
semua sedang bersama hyung sekarang? Kuharap aku jadi Shin Yoosung…”
“Ya, aku juga sama. Tapi skenario di sana pasti lebih berat
dari tempat ini.”
Han Sooyoung merasakan kedatangan disaster dari balik
kobaran api itu. Setelah kelompok Kim Dokja pergi untuk menyelesaikan skenario
pribadi, skenario disaster muncul di seluruh semenanjung Korea.
[Batas waktu dari skenario disaster ini adalah 30 menit.]
Masalahnya, disaster yang datang kali ini adalah para
konstelasi.
“Olympus sialan.”
Han Sooyoung tidak tahu persekongkolan seperti apa yang
dilakukan oleh Olympus dan biro dokkaebi, tapi yang pasti para konstelasi dari
nebula itu datang sebagai ‘disaster’ dalam skenario ini. Karena tingkat
kesulitannya yang sangat tinggi, skenario ini akan berakhir setelah 30 menit. Dalam
30 menit itu besar kemungkinan jika semenanjung Korea sudah hancur tak bersisa.
“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Gong Pildu
sambil menghembuskan asap rokok.
Alasan kenapa area Gyeonggi-do bisa bertahan selama ini
adalah karena Armed Fortress milik Gong Pildu. Han Sooyoung menjawab, “Tunggu
sebentar lagi. Pasti ada cara untuk mengalahkan mereka.”
“Lawan kita kali ini adalah tubuh inkarnasi para konstelasi.
Setidaknya ada 5 musuh yang harus kita kalahkan. Bagaimana caramu untuk menang?
Kau bukan Kim Dokja.”
Dari aura yang dipancarkan para konstelasi itu, mereka memiliki
grade sejarah tinggi. Mungkin mereka adalah pahlawan kuno dan dewa tingkat
rendah di Olympus.
“Hanya ada orang kerdil di pulau kecil ini!”
Kepala Han Sooyoung terasa pusing karena semua keributan
itu. Han Sooyoung mengambil sebuah batu hitam dari sakunya.
[Abyss Stone.]
Kim Dokja berkata padanya jika dia harus mengumpulkan item
itu. Berkat item itu, Han Sooyoung bisa mengirimkan anggota party nya ke demon
world meski tidak memiliki probabilitas yang cukup. Sejauh ini dia sudah
menggunakan 3 Abyss Stone, dan ada 6 batu yang masih tersisa. Jumlahnya tidak
begitu banyak, tapi hanya ini cara yang tersisa.
“Ini… Aku tidak pernah berpikir akan menggunakannya untuk
menangkap serangga.”
Ketika serangga Lee Gilyoung sedang melindungi kastil dan
meriam milik Gong Pildu terus menembakkan peluru, Han Sooyoung memulai upacara
penurunan dengan cara mengorbankan Abyss Stone.
Memang hanya sebentar, tapi setidaknya dia bisa memanggil eksistensi
yang bisa menyeimbangkan neraca gila ini.
Percikan cahaya muncul dan Abyss Stone menghilang satu per
satu. Sesaat kemudian, muncul sosok mengerikan yang hanya bisa menggunakan
sebagian kecil kekuatan mereka melalui 6 Abyss Stone.
Langit Gyeonggi-do menjadi sangat gelap dan dipenuhi dengan
petir. Tiba-tiba bayangan besar muncul di belakang Han Sooyoung. Wanita itu
menghela nafas dan membuka matanya. “Black Dragon. Kau bisa melakukan apapun
yang kau suka.”
[Konstelasi ‘Abyssal Black Flame Dragon’ menyeringai
lebar dan menunjukkan giginya.]
Chapter 273 Daftar Isi Chapter 275
Komentar
Posting Komentar