I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 409

 Disclaimer: Lihat daftar isi aja lah...


Pandanganku mulai kabur dan aku perlu beberapa saat hingga menyadari jika air mata sudah memenuhi pelupuk mataku.

Perhatian dan cinta yang tidak akan bisa kudapatkan, tidak peduli seberapa keras aku berusaha. Mengejarnya terus menerus hanya akan membuat diriku semakin menderita. Aku merasa sangat frustasi dan tidak bisa menerima kenyataan itu.

Perlahan, sesuatu yang panas mengalir di pipiku.

Aku tidak akan pernah bisa memilikinya. Dia tidak akan pernah melihatku sebagai seorang wanita.

… Duke tidak akan pernah bisa kumiliki.

Duke sudah tahu perasaanku sejak lama. Aku juga berulang kali menyatakan perasaan cintaku padanya.

Semuanya sia-sia…. Duke tidak tahu betapa kejamnya dia. Duke tidak tahu seberapa hancur hatiku saat dia berkata, “Aku ingin kita tetap berteman saja.”

Padahal aku hanya ingin dia melihatku sebagai wanita.

Aku menutup mulutku dan menangis tanpa suara.

Saat perasaanku tumpah seperti ini, aku tidak bisa menghentikannya. Di gudang ini…. Aku bisa menjadi gadis biasa disini. Setidaknya hari ini saja… Izinkan aku merangkul hatiku yang sudah hancur ini.

Besok aku akan kembali menjadi diriku yang biasanya… Aku akan menyapa Duke dengan senyum bahagia seperti biasanya.

“Benar… Aku hanya…. Aku hanya…. Aku hanya mencintai Duke…”

Aku menangis…. Menangis hingga air mataku kering dengan sendirinya.

Aku tidak pernah menunjukkan perasaanku seperti ini sebelumnya. Untuk pertama kalinya aku mengerti… inilah yang namanya patah hati.

Sejak awal tidak ada ruang untukku di antara mereka berdua. Tapi aku tidak bisa menyangkal jika aku sudah jatuh cinta padanya…

Aku ingin berhenti memikirkan laki-laki yang tidak menyukaiku. Aku ingin jatuh cinta pada seseorang yang menyukaiku.

Tapi itu tidak berjalan lancar, benar kan?

Aku tidak bisa merubah perasaanku hanya dengan logika.

Aku ingin mencurahkan semua perasaan ini pada seseorang. menahan semuanya sendirian seperti ini terasa sangat berat.

“Liz~?”

Aku mendengar suara ibu dari kejauhan.

Tidak mungkin! Ibu datang ke tempat ini!?

Aku langsung mengusap air mataku. Aku memang tidak bisa menutupi mataku yang bengkak tapi jika aku berkata ini karena debu … Mungkin ibu akan mempercayainya.

Sebelum aku bisa menjawab “Ya!” dengan suara parau, pintu Gudang terbuka dengan suara keras.

Saat ibu melihat wajahku, matanya sedikit membelalak. Aku tersenyum ke arahnya.

“Liz, apa kau baik-baik saja?”

Ibu menatapku dengan khawatir, alisnya terangkat ke atas.

“Aku baik-baik saja. Ada apa, bu?”

“… Oh, begitukah? Baguslah. Aku ingin pergi ke toko buah dengan Max. Apa kau bisa membantu ibu menjaga rumah?”

“Tentu, hati-hati di jalan.”

Aku menjawab dengan nada seperti biasanya, tapi ibu terlihat kebingungan.

“… Liz, apa kau tidak mau pergi bersama kami? Ah, tapi kalau kau memang lelah, kau bisa beristirahat di rumah.”

Ah, aku membuat ibu merasa tidak nyaman….

“Tidak. Aku tidak apa-apa. Ibu tidak perlu khawatir.”

“Benarkah?”

Aku merasa sedikit kesal dengan sikap keras kepala yang ditunjukkan oleh ibu. Aku ingin sendirian sekarang.

“Ya. Ibu pergi saja bersama Max!”

“… Liz juga anak yang ibu sayangi. Selamanya kau adalah anggota keluarga ini.”

“Aku tahu itu!!”

Tidak sadar, aku berteriak ke arah ibu. Seketika, aku bisa merasakan atmosfer yang mulai berubah di antara kami berdua.

Ini adalah kali pertamanya aku berteriak pada anggota keluargaku. Dan saat aku tersadar, aku merasa sangat kaget.

Apa yang harus kulakukan? Apa yang sudah kulakukan pada ibuku?

Aku langsung menutup mulutku dengan tangan, kemudian aku menatap ibu.

Ibuku sangat terkejut ketika mendengar teriakanku. Beberapa saat kemudian wajahnya mulai dipenuhi oleh kesedihan.

 

Chapter 408     Daftar Isi     Chapter 410


PS: Semoga kamu dapat jodoh yang cocok mbak Liz

Komentar

Postingan Populer