I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 408

 Disclaimer: at least, I own the translation here.


Ini bukan salah Max. Kurasa dia memang adik yang sangat imut dan tampan.

Tapi.... Kenapa perasaan apa ini...

Aku menggali apa yang sebenarnya kurasakan pada Max sambil terus bermain dengannya.

Aku juga merasa seperti ini saat bersama dengan Alicia-chan.... Ini bukan perasaan cinta. Ini adalah perasaan iri.

Aku akan berubah menjadi kakak yang jahat karena merasa iri pada anak sekecil ini.

Saat aku mengelus kepala Max, tiba-tiba aku teringat dengan sihir pemikat.

Jika aku terus berpikir seperti ini, apa mungkin aku akan mengaktifkan sihir pemikat tanpa sadar?

Aku tidak pernah merasa menggunakan sihir pemikat pada siapapun. Aku hanya secara tidak sadar menggunakan sihir itu untuk melindungi diriku sendiri... Aku ini sangat bodoh, iya kan?

Aku ingin dicintai oleh Duke.... Meski itu artinya aku harus menggunakan sihir itu.

Meski begitu orang yang kuinginkan tidak akan mencintaiku. Jika itu benar, maka sihir pemikat ini tidak ada artinya.

Aku tidak bisa menahan tawaku.

 “Max, maaf. Aku baru ingat ada yang harus kulakukan.”

Aku mengatakannya dengan suara pelan. Aku meletakkan Max di tempat tidur dan segera berjalan keluar dari kamar.

Sudah tidak ada tempat bagiku di rumah ini. Tapi itu tidak apa-apa.

Aku tidak akan pernah kembali lagi ke rumah ini.

Aku berjalan ke arah gudang yang biasa kugunakan untuk bersembunyi saat aku masih kecil. Aku membuka pintu gudang tua itu. Suara deritnya terdengar cukup kuat.

Sepertinya gudang ini sudah tidak digunakan cukup lama. Apa hanya aku yang menggunakannya?

Setelah membukanya aku masuk ke dalamnya.

Seluruh tempat ini ditutupi oleh debu, tapi tata letaknya masih sama seperti yang dulu.

Buku-buku rusak, piring dan gelas yang tidak digunakan, perhiasan murah yang aku tidak tahu ada di sini, bahkan box musik yang tidak lagi mengeluarkan suara.

Ini adalah tempat yang penuh dengan sampah. Tapi saat aku masih kecil, aku menganggap semua benda di tempat ini adalah harta karun.

 “Ah, aku jadi kangen!” Aku mengatakannya dengan reflek.

Aku menutup pintu yang terus berderit itu. Setelah itu aku melihat ke arah langit-langit dan melihat lampu yang menggantung dari sana. Sepertinya itu hampir putus.

Berkat cahaya yang masuk dari jendela, aku tidak perlu menyalakan lampu yang ada di sini.

.... Kuharap tempat ini akan menjadi milikku selamanya.

Tiba-tiba aku melihat sebuah benda kecil yang bersinar di sebuah rak penuh debu.

Oh, kaca ini...

Itu hanyalah sekeping kaca biasa, tapi bagiku barang itu sangat berharga.

Waktu pertama kali aku menggunakan sihir cahaya, jendela di kamarku pecah. Sihirku terlalu kuat hingga kaca yang ada di kamarku tidak bisa menahan kekuatannya...

Untungnya tidak ada yang terluka.

Aku menyentuh pecahan kaca itu dengan hati-hati. Aku mengingat semua yang terjadi hari itu.

Aku sudah menyusahkan banyak orang selama hidupku. Dan orang yang paling banyak kusakiti adalah Alicia-chan.

Aku sadar jika akulah penyebab semua masalah itu, tapi aku merasa jika aku harus melakukan hal yang sama lagi dan lagi saat aku diberikan kesempatan kedua, ketiga, dan seterusnya.

Itu adalah hal terbaik yang bisa kulakukan saat itu. Aku merasa diriku akan hilang jika aku tidak memaksakan nilai-nilai yang kumiliki... Aku tahu bahwa sejak awal aku tidak bisa mengalahkan Alicia-chan .

Bisa dibilang, aku bisa mengalahkannya hanya dalam satu hal saja, dan itu adalah jumlah energi sihir yang kumiliki.

Aku mendengus saat mengingat kebodohanku itu.

 “Aku ingin menciptakan dunia damai tanpa kekerasan... Tapi membuatnya menjadi nyata tidak semudah mengatakannya.”

Aku benar-benar ingin menciptakan dunia dimana semua orang bisa tersenyum.

Tapi kenyataan terlalu pahit. Meski aku mengetahui keberadaan desa Roana, aku tidak punya keberanian untuk pergi ke tempat itu.

Sekarang aku memang bisa pergi kesana. Tapi lima tahun yang lalu.... Aku belum siap untuk menerima tanggung jawab sebagai seorang ‘saintess’. Aku takut dengan keberadaan desa itu.

Aku benar-benar ingin membantu mereka suatu hari nanti. Tapi sebelum ‘suatu hari’ itu tiba, Alicia-chan sudah menyelesaikan semuanya.

Aku benar-benar tidak bisa menang darinya.

Kesetaraan, kedamaian, senyum, dunia tanpa kekerasan... Kupikir aku bisa memahami semuanya sendiri, tapi ternyata aku berada terlalu jauh dari kenyataan. Ah, mungkin aku memang buta dan tidak bisa melihat kenyataan yang ada di dunia ini.

Aku tidak sadar jika aku sedang diajari oleh gadis yang lima tahun lebih muda dariku...

Aku bisa mengerti kenapa Duke jatuh cinta padanya.

Kuharap aku juga bisa menjadi sepertinya...

 

Chapter 407     Daftar Isi     Chapter 409


Komentar

Postingan Populer