I'll Become a Villainess That Will Go Down in History Chapter 348
Disclaimer: Not mine. Happy reading minna...
XXXXXXXXXXXXX
Villainess 348
Kami berjalan ke arah Gedung akademi.
Kami tidak ingin mengganggu kegiatan di akademi lebih dari
ini. Ini adalah tempat untuk belajar. Jika mereka ingin bersikap bodoh
sepanjang waktu, harusnya mereka melakukannya di tempat lain.
Suasana di dalam Gedung ternyata lebih bising dari perkiraan
awalku, dan aku bisa mendengar murid-murid yang sedang berpidato tentang betapa
hebatnya idealisme Liz Cather.
Dan sepertinya, Liz Cather memang belum melihat hal ini. Dia
bahkan belum sampai ke tempat ini.
“Ya, memang Liz-sama sudah menipu kita! Tapi aku percaya
hanya dengan idealismenya lah dunia ini bisa menjadi tempat yang lebih baik!”
Aku bisa mendengar suara murid-murid lain yang setuju dengan
pendapat Liz Cather.
Kami memang sengaja tidak menunjukkan kedatangan kami dan
bergerak menuju tempat yang agak tersembunyi.
Membuat para murid tidak menyerah akan harapan yang mereka
miliki memang penting. Tapi, melihat orang-orang yang hanya berkoar tanpa
melakukan apapun membuatku kesal.
Aku bisa mengerti kenapa Liz Cather dan Alicia mengambil
inisiatif untuk berbicara terlebih dahulu. Tapi, orang lain tidak boleh membuat
keributan seperti ini saat keduanya tidak ada di sini.
Rasanya mereka seperti membuktikan seberapa bodoh semua
orang di akademi ini pada diri mereka sendiri.
“Orang bijak akan mencari solusi sebelum dia menyerang
lawannya. Ini adalah percampuran sempurna antara harmoni dan ancaman.” Gumam
Duke sambal berjalan menjauh.
“Yah, tidak akan ada yang selesai jika kita tidak melakukan
sesuatu.”
Setelah aku mengatakannya, Mel menanggapi. “Satu masalah
baru selalu muncul setelah masalah lama selesai~~.”
Perpustakaan lama ini tetap sunyi senyap. Padahal suasana di
luar sangat hingar bingar.
Ini adalah tempat ideal bagi kami untuk membicarakan rencana
kami di masa depan.
“Apa yang harus kita lakukan~.”
“Kita ingin mengontrol keributan ini secepatnya. Bukan
begitu?”
“Ap akita asingkan saja mereka semua?”
“Itu hanya akan membuatku merasa kasihan pada negara yang
nantinya akan menampung mereka.”
“Tapi jika mereka diasingkan ke kerajaan Ravaal, mereka bisa
bertemu Aliali! Jika begitu, bergabung dengan kelompok ekstrimis itu mungkin
bukan ide buruk!”
“…. Aku akan minta tolong pada Liz juga.”
Duke mengatakannya seakan dia tidak mendengar kata-kata Mel.
Di saat yang sama, pintu perpustakaan terbuka dan menimbulkan suara yang cukup
keras.
Apa itu Henry? Apa yang terjadi? Kenapa dia terdengar
terburu-buru?
Aku mengalihkan tatapanku ke arah pintu. Aku langsung
terdiam saat sosok-sosok itu muncul di bidang pandangku.
Ada Albert, Henry, Alan, Curtis, Finn, Eric, dan Gayle….
Bahkan Liz Cather juga.
Tiba-tiba sebuah pikiran melintas di kepalaku. Ada 2 aktor penting
di kerajaan Duelkiss saat ini.
Aku berpikir Liz Cather berada di tengah cerita ini dan
posisinya tidak akan pernah tergantikan, tapi sebenarnya Alicia lah yang
menjadi energi penggerak dari cerita ini,
Jika melihat kemampuan spesial Liz Cather dan sifatnya,
tidak diragukan lagi dia adalah faktor yang sangat penting. Tapi di saat yang
sama, Alicia Williams juga faktor yang tidak kalah penting darinya.
Gayle pasti menghabiskan malamnya dengan meyakinkan dirinya
sendiri, apalagi setelah dia mendengarkan cerita Liz Cather. Tidak seperti
teman-temannya, pemuda itu memiliki lingkaran hitam di bawah matanya. Gayle adalah
pemuda pintar dan serius. Mungkin karena itu dia kesulitan menerima kenyataan
ini.
Untuk Alan, sejauh yang kutahu dia juga mengalami cuci otak.
Sepertinya kunjungan Liz Cather ke kediaman Williams cukup membuahkan hasil…. Maaf
kami sudah menculikmu.
Finn dan Curtis masih sama seperti biasanya, tapi aku merasa
tatapan mereka lebih bersinar daripada biasanya.
Mereka semua termasuk Liz Cather memiliki ekspresi berbeda-beda.
Aku tidak pernah melihat ekspresi seperti itu di wajah mereka.
“Mereka kembali normal.”
Aku tidak melewatkan ekspresi Duke yang melihat mereka
dengan wajah senang.
Komentar
Posting Komentar