ORV Chapter 110. Episode 22 – Three Promises 3
Disclaimer: Not mine.
Jangan lupa baca terjemahan lainnya. Trims, rek.
XXXXXXXX
Aku bisa menebak jawaban Olympus dari ekspresi wajah Yoo
Sangah. Wajah wanita itu memerah dan kemudian menjadi pucat pasi. Dari tatapan
Yoo Sangah aku tahu jika sepertinya aku terlalu cepat melakukan hal ini.
“Itu... Dokja-ssi...”
Aku berpikir, apa yang sudah didengarnya hingga terlihat
ragu saat menatapku. Untuk beberapa alasan, aku merasa kasihan padanya.
“Apa kau bisa
memberitahuku apa yang dikatakan sponsormu?”
Percikan cahaya menyelimuti tubuh Yoo Sangah. Sepertinya
Ariadne mulai menggila. Aku menunggu selama beberapa saat hingga situasi
kembali tenang. Aku tidak menyadari jika efek dari 3 pertanyaan itu akan
menjadi sebesar ini. Percikan cahaya itu mulai menghilang dan Yoo Sangah
berbicara dengan suara aneh. “Father of the Rich Night bukan sosok yang bisa
ditemui dengan mudah...”
Father of the Rich Night. Itu adalah modifier milik Raja
Hades, salah satu dari 3 dewa utama di Olympus.
Dia adalah salah satu dari 3 dewa utama Olympus dan tinggal
di tempat terkenal yang tidak bisa dimasuki oleh ’12 dewa Olympus’. Hades ada
di posisi yang terlalu tinggi, Ariadne tidak bisa menghubunginya.
Aku langsung berterima kasih. “Terima kasih, Yoo
Sangah-ssi.”
“Ngomong-ngomong,
Dokja-ssi...”
Yoo Sangah yang cerdas mungkin sudah tahu jika Father of the
Rich Night adalah Hades. Dia pasti juga tahu kenapa aku sampai ingin berbicara
padanya.
The story of Orpheus, who visited the Underworld in order to
revive his wife Eurydice, was a famous myth in South Korea.
Dari cerita Orpheus yang pergi ke Dunia Bawah untuk
menghidupkan kembali sang kekasih, Eurydice adalah cerita mitos yang terkenal
di Korea Selatan.
“... Apa itu
mungkin?” Yoo Sangah bertanya.
Salah satu peraturan yang berlaku di dunia ini adalah
membangkitkan orang yang sudah mati itu tidak akan bisa dilakukan.
Aku menerima koreksi probabilitas sebagai efek dari King of
No Killing, tapi di banyak kasus tidak ada yang namanya hidup kembali. Hal yang
sama berlaku untuk Shin Yoosung. Jika opsi hidup kembali bisa dipilih, Yoo
Joonghyuk tidak perlu repot repot beregresi.
Tapi, jika aku bisa mendapatkan jiwanya...
“Aku tidak bisa
memberitahukan detailnya sekarang. Maaf.”
Aku tidak mau mengatakan rencanaku di masa depan disaat para
konstelasi sedang mengawasiku. Ada terlalu banyak konstelasi yang tidak
menyukaiku karena hasil dari skenario ini.
Aku sudah melempar umpan dan sekarang aku harus menunggu
mereka menggigitnya. Yang paling penting untuk saat ini adalah terus bersabar.
Aku menatap orang-orang yang ada di sekitarku dan berkata.
“Kalau begitu, ayo selesaikan ini semua.”
Seluruh companionku berjalan mendekatiku satu per satu,
seakan mereka sudah menunggu saat ini. Shin Yoosung dan Lee Gilyoung bersama
dengan Lee Hyunsung, sedangkan Lee Jihye berdiri agak jauh dengan wajah ngambek.
Aku bisa mendengar suara dari salah satu dokkaebi tingkat
rendah yang sedang berdiri di udara.
{Namaku dokkaebi
‘Younggi’. Aku akan menjadi penanggung jawab sementara dari pembagian hadiah
untuk skenario kelima.}
Dia adalah dokkaebi baru, karena itu nada bicaranya
terdengar kaku.
{Sekarang aku akan
membagikan kompensasi tambahan untuk skenario kelima.}
Mungkin semua dokkaebi dengan tingkatan yang lebih tinggi
sudah menghilang entah kemana.
[Kau berhasil mendapatkan ‘Ellain Forest’s
Vital Energy’.]
Orang-orang menangkap sebuah buah kecil yang jatuh dari
langit.
{Ini adalah recovery
item paling populer di Star Stream. Meski kau mendapat luka yang serius, kau
bisa sembuh dengan cepat setelah memakan buah ini dan tidur selama beberapa jam.}
Ini adalah kali pertama aku melihat dokkaebi yang berbicara
dengan sopan, dan hal itu membuatku merinding. Dokkaebi itu berbicara padaku
dan beberapa orang lainnya.
{Kompensasi tambahan
bagi para kontributor utama akan diberikan sore ini. Terima kasih atas kerja
keras kalian semua. Aku berharap jika kau bisa menikmati skenario yang akan
terjadi di masa depan.}
Suara itu menghilang dan aku melihat orang-orang memegang
buah Ellain di tangan mereka. Karakter yang aku tidak tahu kapan mereka
meninggal dan mereka yang sedang meregang nyawa. Tetap saja, kami berhasil
bertahan. Companionku sepertinya tidak tahu harus merasa senang atau sedih.
Saat hal ini terjadi, seseorang harus bertindak sebagai pemimpin.
Aku menatap mereka dan berbicara dengan pelan tapi jelas.
“Semuanya, kalian sudah banyak menderita.”
Saat dimana kita tidak membuat keputusan apapun hanya
berlangsung sesaat. Kesedihan adalah kesedihan dan kebahagiaan adalah kebahagiaan.
Jika kita membuat suatu keputusan, setidaknya momen ini akan menjadi berarti
untuk kita.
“Kalian sudah
berusaha.”
Rasa lega mulai muncul di wajah companionku meski aku sama
sekali tidak menyinggung hadiah yang akan mereka terima. Mereka berhak
mendapatkannya.
Lee Jihye adalah orang pertama yang membuka mulutnya. “...
Ngomong-ngomong, paman kau benar-benar bikin kaget. Kau di detik ini terlihat
lebih keren dari Master? Aku kagum padamu.”
Setelah itu Lee Hyunsung dan Jung Heewon membuka mulut
mereka.
“... Kata-kata yang
indah.”
“Aku merasa lebih
baik.”
... Orang-orang ini, apa hanya itu yang bisa mereka katakan
padaku? Aku hanya tersenyum kecut saat mendengarnya. Krisis terbesar di
skenario awal sudah selesai dan Seoul berhasil bertahan. Untuk saat ini, Seoul
tidak akan berada dalam bahaya, setidaknya untuk beberapa skenario kedepan.
“Dokja-ssi juga sudah
menderita.” Yoo Sangah menatapku dan tersenyum lebar.
Mungkin ini adalah hadiah yang diberikan untukku.
Setelah itu ada sesuatu yang menubruk tubuhku, ternyata Shin
Yoosung memeluk tanganku. Lee Gilyoung terlihat tidak suka, tapi dia tidak
mengatakan apapun. Aku pun meletakkan tanganku di kepalanya dan mulai
mengelusnya.
... Ya, ini juga hadiah untukku
***
Sorenya, hadiah tambahan untuk para kontributor utama pun
dimulai. Ada 3 kontributor utama yang menerima hadiah tambahan. Mereka adalah
aku, Jung Heewon, dan Yoo Joonghyuk.
{Hadiah tambahan
untuk skenario kelima adalah skill grade B.}
Seseorang mungkin akan berkata jika skill grade B bukan
hadiah yang tepat, tapi sebenarnya itu adalah hadiah yang sepadan. Skill dengan
alfabet rendah tidak berarti jika itu adalah skill yang tidak berguna.
Sebagai tambahan, kompensasi skenario biasanya berbentuk
‘bebas memilih’. Dengan kata lain, aku bisa memiliki skill grade B yang
kuinginkan. Ada beberapa skill yang sulit untuk didapatkan dari kumpulan skill
grade B ini, dan aku ingin memilikinya.
[Apa kau ingin melihat daftar skill grade B
yang tersedia?]
Yang muncul di depanku adalah daftar dari ribuan skill yang
tersedia. Aku bisa memilih dengan lebih mudah karena aku tahu skill mana yang
kuinginkan sejak awal.
[Apa kau ingin menerima skill grade B Lie
Detection sebagai kompensasi?]
Aku mengangguk. Ada cahaya temaram yang muncul bersamaan
dengan munculnya pesan ini.
[Skill eksklusif ‘Lie Detection’ telah
ditambahkan ke daftar skill.]
Akhirnya aku mendapatkannya. Selama ini aku merasa frustasi
karena tidak memiliki skill ini...
Aku menoleh dan melihat Jug Heewon yang sepertinya sedang
kesusahan untuk memilih skill yang dia inginkan.
Aku menatap Lee Jihye yang berdiri di sebelahku. “Hei, kau
tahu dimana Yoo Joonghyuk?”
“Ah, dia pergi ke
suatu tempat bersama Seolhwa-unnie.”
... Lee Seolhwa? Lee Jihye menatap kasihan ke arahku seakan
dia tahu apa yang sedang kupikirkan.
“... Hh. Itu tidak
seperti apa yang kau pikirkan paman.”
“…”
“Sumpah. Aku sudah
mengawasi mereka selama ini. Hubungan mereka berbeda dengan hubunganmu dengan
master. Aku yakin itu.”
Aku merasa pusing saat mendengarnya. Sekedar fakta, aku
yakin jika mereka berdua adalah sepasang kekasih di regresi kedua, tapi aku
tidak bisa mengingat apa hubungan mereka di regresi ketiga. Jalan yang harus
ditempuh Yoo Joonghyuk masih panjang, jadi kemana dia pergi? Apa dia pergi
menjemput adik perempuannya?
[Skenario ke-6 akan dimulai 3 hari lagi.]
sebuah pesan muncul di depanku. Kupikir aku tahu apa yang
ingin dilakukan Yoo Joonghyuk. Skenario ke-6 adalah skenario dimana kami akan
bertemu dengan inkarnasi dari dome lain.
Yoo Joonghyuk adalah orang yang selalu khawatir, jadi
mungkin dia pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan skill tersembunyi atau item
yang tidak bisa dia dapatkan di regresi sebelumnya.
Masih ada beberapa skenario tersembunyi yang ada di dome
Seoul. Aku merasa sedikit kecewa karena semua itu akan direbut oleh Yoo
Joonghyuk, tapi itu masih lebih baik daripada Yoo Joonghyuk yang memakan banyak
skill baru.
Terlebih lagi, dia harus bertambah kuat jika ingin
menyelesaikan skenario di masa depan dengan lancar.
“Ah, benar juga. Aku
punya pesan dari master untuk paman?”
“Untukku?”
Lee Jihye menganggukkan kepalanya, menghunus pedangnya, dan
berkata dengan nada serius. “Kim Dokja, sumpahku sudah berakhir.”
Bulu kudukku merinding saat mendengarnya. Oath of Existence.
Aku sudah lupa soal itu.
-Kalau begitu,
bersumpahlah jika kau tidak akan menyakitiku hingga skenario ke-5 selesai. Jika
kau tidak mau melakukannya, aku tidak akan membantumu.
-Aku bersumpah.
Kami memang membuat sumpah itu. Protagonis itu... tidak
pergi dari tempat ini gara-gara sumpah itu, kan? Setelah itu aku mengingat
kalimat omong kosong yang aneh.
-Aku tidak akan
membunuhmu. Aku hanya akan memukulmu sekali.
Aku menelan ludah dengan wajah was-was. Dia tidak bermaksud
seperti itu kan? Apa dia sedang mempelajari skill baru untuk memukulku?
‘Ngomong-ngomong...
Sumpah apa yang kalian buat bersama?”
“Diam kau.”
Ya, kurasa semua akan baik-baik saja. Aku juga memiliki Beast
King’s Sensitivity yang digunakan oleh Shin Yoosung. Level skill itu juga cukup
tinggi—level 3.
... Aku juga memiliki skill Way of the Wind yang kudapat
dari Bookmark. Aku juga memiliki companion yang kuat.
Aku menatap Lee Jihye saat gadis itu berkata. “Kau tahu kalau
aku tidak akan membantumu melawan master, kan?”
“Aku tidak berharap
kau akan melakukannya.”
Setelah itu aku menatap Lee Hyunsung. Aku sangat terkesan
saat dia berkata jika dia adalah companionku dan bukan Yoo Joonghyuk pada Shin
Yoosung dewasa. Lee Hyunsung menatapku dengan wajah bingung. “Itu...
Dokja-ssi.”
“Ya.”
“Jujur saja. Aku
sedikit takut pada Yoo Joonghyuk-ssi.”
“... Ah, tidak
apa-apa. Aku mengerti perasaanmu.”
Ah, benar juga. Kekuatan Lee Hyunsung yang sekarang itu juga
berkat Yoo Joonghyuk. Sialan. Tapi ini masih terlalu cepat untuk merasa
frustasi.
Aku juga memiliki Jung Heewon. Dia adalah seseorang yang
tidak muncul di novel aslinya, dan aku membesarkannya dengan tanganku sendiri.
Jung Heewon menggaruk kepalanya dan berkata. “Aku tidak tahu
masalah kalian, tapi aku tidak mau terlibat jika kalian sampai bertarung.”
“…Huh?”
“Aku tidak akan
mengganggu kalian berdua... Apa-apaan ini?”
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’
menunjukkan senyum manis.]
Ada udara dingin yang tiba-tiba menyentuh punggungku. Apa
yang sedang dipikirkan malaikat itu?
[Konstelasi ‘Scribe of Heaven’ menatap
konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ dengan mata serius.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’
melompat dan langsung mengubah ekspresi wajahnya.]
“Dokja-ssi.” Aku
mengangkat kepalaku dan melihat Yoo Sangah yang tersenyum lembut ke arahku.
“Jangan khawatir. Yoo Joonghyuk-ssi bukan orang jahat.”
“... Kuharap memang
begitu.”
“Aku yakin kalau
kalian berdua adalah teman baik?”
Aku hanya bisa menghela nafas saat mendengarnya. Aku tidak
tahu kenapa, yang pasti tiba-tiba aku teringat pada Han Sooyoung. Selain aku,
dia adalah satu-satunya orang yang tahu sifat asli Yoo Joonghyuk. Yah, dia juga
tidak akan melindungiku meski dia ada di sini...
Skenario kelima sudah selesai, tapi aku tidak tahu dimana
dia sekarang. Kami selesai mengorganisir sekeliling kami dan mengumpulkan item
yang baru saja kami dapatkan.
Hari sudah tengah malam dan Yoo Joonghyuk belum kembali.
Jung Heewon pergi menjelajah dan kembali dengan barang-barang bagus.
Aku terkejut saat melihat apa yang dia bawa. “Masih ada yang
tersisa?”
Jung Heewon membawa 6 botol bir dan soju. Dia berkata dengan
senyum lebar di wajahnya. “Ayo minum-minum untuk memperingati hari ini.”
Kami membuat api unggun dan duduk mengitarinya. Aku langsung
memukul tangan Lee Jihye yang ingin mengambil salah satu botol bir itu.
“Kau masih belum
cukup umur.”
“... Hukum itu sudah
tidak berlaku sekarang. Siapa yang peduli meski aku masih dibawah umur?
“Minum soda ini bersama
anak lainnya.”
Setelah itu aku langsung meminum alkohol yang ada di
depanku. Jung Heewon terus minum meski pipinya sudah memerah karena mabuk
sedangkan Lee Hyunsung mendengkur setelah meminum beberapa gelas bir.
Sepertinya dia bukan peminum yang kuat.
“Suasananya....”
“Lee Jihye meminum
beberapa gelas bir dengan sembunyi-sembunyi, setelah itu dia terkapar dengan
wajah merah. Yang tidak kusangka, Yoo Sangah masih terlihat baik-baik saja
meski dia sudah meminum 4 botol soju. Aku tidak melihat tanda-tanda mabuk di
wajahnya.
“Aku kuat minum.”
Ah, seingatku, aku tidak pernah melihat Yoo Sangah mabuk
selama pesta kantor.
“... Aku tidak mudah
mabuk.”
Ada sedikit nada kesedihan pada kata-katanya. Ada beberapa
laki-laki di kantor yang menginginkan sesuatu saat Yoo Sangah sedang mabuk.
Mungkin ini pertama kalinya aku melihat Yoo Sangah minum dengan wajah santai.
“Bukankah hari ini
pengecualian?”
Mungkin ini karena wajah Yoo Sangah yang lebih pucat dari
biasanya, aku menatapnya dengan perasaan bersalah.
Bulan terlihat indah di langit dan tidak ada teriakan
monster yang bisa kami dengar. Kelompok lain yang sedang minum-minum seperti
kami membuat keributan yang cukup besar.
Aku ingin minum banyak di situasi seperti ini. Selain itu,
entah kenapa aku juga merasa kalau aku harus terus meminum alkohol yang ada di
depanku.
Ini adalah dunia dimana kau tidak akan bisa bertahan tanpa
minuman keras. Sesaat kemudian, percikan cahaya muncul di sekitar gelasku. Yoo
Sangah yang ikut terkejut juga menatapku.
Aku mengangguk. Untung saja aku tidak meminum terlalu
banyak. Aku menuangkan bir yang tersisa ke tanah dan menunggu.
[Konstelasi ‘God of Wine and Ecstasy’ ingin
berbicara denganmu.]
Akhirnya, Olympus memakan umpanku.
Chapter 109 Daftar Isi Chapter 112
Komentar
Posting Komentar