ORV Chapter 114: Episode 22 – Three Promises (6)
Disclaimer: Not mine
XXXXXXX
Tatapan terakhir Kim Namwoon terus terngiang di ingatanku,
tapi aku tidak datang ke sini untuk menyelamatkannya. Lagipula kenapa aku harus
menyelamatkannya? Dia kelihatan betah di neraka ini.
Hakim yang kakinya tidak terlihat itu menaiki tangga tanpa
suara, seperti hantu. Beberapa tubuh simbolis di sepanjang jalan melihatku
dengan tatapan tertarik. Apa mereka konstelasi yang berdiam di istana Hades?
Aku tidak tahu. Yang berdiam di sini bukan hanya konstelasi saja.
Hakim yang ada di depanku sepertinya tahu jika perhatianku
mulai teralihkan, karena itu dia berkata.
‘Kau akan tersesat jika tidak mengikutiku.’
Suaranya terdengar sangat serak dan hal itu membuatku tidak
nyaman. Tapi, itu adalah nasihat yang tepat.
Aku menatap hakim itu sebelum mengalihkan perhatianku ke
atap. Setelah itu aku membuka mulutku. ‘Hei apa kau bisa mendengarku?’
Aku berbisik tanpa suara, karena itu hakim yang ada di
depanku tidak bisa mendengarnya.
‘Aku tahu kau bisa mendengarkanku.’
Ini bukan Bumi, tapi Dunia Bawah milik Hades. Apa channel
dokkaebi bekerja di sini? Setelah itu aku mendengar suara pelan.
-…. Ya,
Aku mendapat jawaban dari komunikasi dokkaebi. Tapi itu
bukan suara Bihyung.
‘Apa kau dokkaebi baru?’
-Ya. Aku dokkaebi tingkat rendah Youngki. Aku bertugas
sebagai administrator sementara selama Bihyung berada di Bureau.
Dokkaebi Youngki. Mungkin dia adalah dokkaebi yang menangani
pemberian kompensasi di akhir skenario. Aku langsung mengatakan keperluanku
tanpa basa-basi.
‘Kenapa kau tidak melakukan pekerjaanmu dengan benar?’
-Huh?
‘Skenario tersembunyi ini sudah diupdate, tapi kenapa kau
tidak memperlihatkan isinya padauk?’
Aku sudah masuk ke tempat mengerikan ini. Setidaknya aku
harus mendapatkan kompensasi.
-Ah, i-itu…!
Sepertinya dokkaebi ini masih belum punya banyak pengalaman.
Aku bisa melihat bagaimana ahlinya Bihyung menangani situasi. Dia hanya sedikit
kurang cerdas…. Dokkaebi Youngki terdiam selama beberapa detik, dan akhirnya
menjawab dengan terbata-bata.
-Ma-maaf…
‘Ada apa lagi?’
-Bagaimana caranya mengupdate skenario?’
Aku terdiam selama beberapa detik.
‘Kenapa dokkaebi malah bertanya pada inkarnasi?’
-Bi-Bihyung bilang padaku untuk bertanya pada Kim
Dokja-ssi jika aku tidak yakin denga napa yang kulakukan.
Bihyung sialan itu membuatku menjadi pemandu?
-To-tolong tunggu sebentar! Aku akan bertanya pada
dokkaebi lain. Ah, lalu…
‘…. Apa lagi?’
-Maaf, tapi apa kau ingin menerima backup dari pesan
tidak langsung? Ini pertama kalinya aku melakukan ini…
Aku menganggukkan kepalaku. Aku tidak pernah tahu jika hari
dimana aku merindukan Bihyung akan datang. Beberapa saat kemudian pesan-pesan
memenuhi bidang pandangku.
[Konstelasi ‘God of Wine and Ecstasy’ bersorak saat
melihatmu kesusahan.]
[Konstelasi ‘Prisoner of the Golden Headband’ tertarik
pada petualanganmu.]
[Konstelasi ‘Secretive Plotter’ berpikir bagaimana caramu
kabur dari sana.]
[Konstelasi ‘Demon-like Judge of Fire’ berdoa agar kau
bisa kembali dengan selamat pada companionmu.]
…
Seperti yang kuduga, para konstelasi tertarik dengan apa
yang kulakukan dan sekarang sedang melihatku. Di sisi lain, ada beberapa
konstelasi merasa kagum.
[Konstelasi ‘One-eyed Maitreya’ mengagumi Dunia Bawah.]
[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ sangat terkejut
saat melihat penampilan Dunia Bawah.]
[Konstelasi ‘Bald General of Justice’ mulai meragukan
kepercayaannya.]
…
Ini adalah pendapat dari beberapa konstelasi. Tidak semua
konstelasi bisa dating ke dalam kastil Hades.
[12.000 koin berhasil diterima.]
Aku mendapat 12.000 koin hanya dengan menunjukkan kastil
Hades. Ini adalah keuntungan besar. Ap aini rasanya melakukan syuting di lahan
pribadi?
Beberapa waktu kemudian, hakim yang terus berjalan tanpa
mengatakan apapun berhenti dan berkata.
‘Kita sudah sampai.’
Pintu terbuka dan sebuah jamuan muncul di depanku. Aku tidak
bisa melihat bagian dalam ruangan itu karena terlalu gelap. Hakim itu
menghilang dan pintu yang ada di belakangku tertutup dengan sendirinya.
Cahaya kecil muncul di tengah ruangan gelap itu. Sebuah meja
oval antic muncul seakan sudah menunggu kedatanganku. Aku bisa melihat patung
megah yang sepertinya menggambarkan raja yang memimpin tempat ini. Ada banyak
makanan di atas meja, dan semuanya terlihat sangat lezat.
Kemudian, di ujung meja itu duduk seorang Wanita yang sedang
menatapku.
‘Menarik sekali. Jiwa manusia hidup datang ke tempat
ini. Terlebih lagi, kau membawa para penonton menyebalkan itu…. Tampaknya ini
adalah hari spesial.’
Aku langsung mengenali siapa Wanita itu. Di istana Hades
hanya ada 1 orang yang bisa menempati kursi pemilik istana. Aku membungkukkan
badanku dan berkata.
“Suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda, Queen of the
Darkest Spring.”
Queen of the Darkest Spring. Dia adalah Persephone, istri
hades dan ratu dari Dunia Bawah yang sangat terkenal.
‘Kau tahu apa modifierku. Kau inkarnasi yang sangat
sopan.’
“Anda terlalu memuji.”
‘Yang lebih menarik, jiwamu sama sekali tidak goyah
bahkan saat kau mendengar suara asliku.’
Benar juga. Aku tidak merasa aneh bahkan saat aku mendengar
suara para konstelasi.
Persephone adalah konstelasi yang setidaknya ada di grade
naratif. Karena perbedaan kekuatan di antara kami, harusnya jiwaku sudah
terluka atau bahkan hancur saat aku mendengar suara aslinya.
Terlebih lagi, beberapa waktu yang lalu, aku sudah mendengar
suara asli Kim Yooshin, konstelasi tingkat tinggi…
[Skill eksklusif Fourth Wall aktif dengan sangat kuat.]
Ini pertama kalinya kata ‘sangat kuat’ muncul di layar
skill. Mungkin alam bawah sadarku melihat situasi ini sebagai sesuatu yang
‘tidak masuk akal’ karena identitas orang yang sedang kutemui ini.
‘Duduklah, inkarnasi Kim Dokja.’
Aku berterima kasih atas keramahannya dan duduk di seberangnya.
Jujur saja, aku tidak menyangka ini akan terjadi. Aroma manis dan gurih dari
makanan yang ada di depanku memasuki rongga hidungku.
Aku memperhatikan seluruh ruangan, tapi hanya ada Persephone
yang menungguku di ruangan ini. “Yang mulia raja…?”
‘Raja tidak menyukai kedatanganmu yang terlalu
tiba-tiba seperti ini. Karena itu kupikir lebih baik aku berbincang denganmu
terlebih dahulu.’
Ternyata begitu. Aku sudah menduganya. Tidak ada 1 inkarnasi
pun yang pernah bertemu dengan 3 dewa utama Olympus. Lagipula aku tidak bisa
bermain lyra sebaik Orpheus.
“Apa anda tidak keberatan jika aku bertanya?”
‘Silahkan saja.’
“Apa itu tubuh asli anda?”
‘Tentu saja ini tubuh simbolisku. Tubuhmu tidak akan
bisa bertahan jika aku menggunakan tubuh asliku di sini.’
Aku menatap tubuh simbolis Persephone dalam diam. Dia
terlihat seperti wanita tua.
…. Itu hobi yang cukup buruk. Jujur saja, aku berpikiran
seperti itu. Persephone tersenyum lembut ke arahku.
‘Kau tidak suka sosok wanita tua seperti ini?’
“Bukan itu masalahnya.”
Aku tidak peduli mau dia menampakkan dirinya sebagai wanita
tua atau kakek tua. Masalahnya, sekarang Persephone terlihat seperti ‘nenek’
yang kutemui di skenario pertama.
‘Jika kau merasa tidak nyaman, aku bisa berubah
menjadi sosok lain.’
Sosok Persephone perlahan berubah menjadi Yoo Sangah. Meski
begitu yang ada di depanku bukan Yoo Sangah yang biasanya. Yang ada di depanku
adalah Yoo Sangah yang memakai baju China warna hitam dan garter belt. Dan lagi
make up di matanya terlihat menggoda…
Wajahku memerah saat melihatnya. Sial, apa dia melihat
mimpiku?
“Tolong kembali ke sosok nenek yang tadi.”
Tentu Persephone tidak mendengarkan kata-kataku.
‘Kita tidak punya waktu lama. Cepat katakan apa
tujuanmu ke sini.’
“Anda tidak tahu?”
‘Aku sudah mendengar sedikit dari putraku. Tapi
mendengarkan dari sumbernya langsung memiliki arti lebih besar daripada mendengarkannya
dari orang lain.’
Putranya…. Itu pasti Dionysus. Aku menganggukkan kepalaku,
menarik nafas Panjang, dan memulai penjelasanku. “Aku mencari jiwa seorang
wanita. Aku tidak tahu apa anda pernah mendengarnya, tapi aku bersedia
melakukan pertukaran.”
‘Jiwa…. Itu ide yang terdengar kuno.’
Kelopak matanya sedikit menurun, seakan dia sedang
memikirkan sesuatu. Beberapa saat kemudian, jari lentik Persephone bergerak dan
dia mulai memotong steak yang ada di depannya.
Aku menunggu dengan sabar. Ratu Dunia Bawah itu memotong
daging yang ada di depannya dengan perlahan. Garpu yang dia pegang menusuk
daging dan mencegahnya berpindah tempat sedangkan pisau yang ada di tangan
lainnya memotong daging dengan hati-hati. Cairan merah keluar dari potongan
daging itu. Garpu dan daging yang menancap di sana terangkat.
Persephone memasang ekspresi khawatir, berpikir apakah dia
harus memakan daging itu atau tidak. Sepertinya dia sudah melupakanku.
Saat aku ingin mengatakan sesuatu, dewi itu membuka
mulutnya. Tentu itu bukan karena dia ingin memakan steak yang barusan dia
potong.
‘Tidak ada yang Namanya ‘jiwa’ di dunia ini.’
Jiwa tidak ada. Itu adalah sesuatu yang disetujui oleh semua
fisikawan modern, tapi masalahnya yang mengatakannya saat ini adalah seorang
dewi. Dia adalah salah satu dewi Olympus. Sosok yang tidak terikat dengan
logika dari jiwa itu sendiri.
Aku menjawab dengan nada sarkas. “Plato dan Aristoteles akan
bangun dari kuburan mereka jika sampai mendengarnya.”
‘Mereka sekarang sudah menjadi konstelasi, jadi mereka
tidak akan ada di kuburan mereka.’
“Aku tidak datang kemari untuk bermain.”
‘Aku juga tidak sedang bermain. Inkarnasi Kim Dokja.
Jiwa itu tidak ada. Itu hanya ilusi yang diciptakan oleh manusia yang tidak
menginginkan keberadaannya menghilang setelah kematian.’
“Kalau begitu bagaimana dengan orang-orang yang ada di Dunia
Bawah? Apa mereka bukan jiwa?”
Persephone menunjuk steak yang baru saja dia potong.
‘Mereka seperti ini.’
Potongan steak itu perlahan memasuki mulut Persephone. Dia
mengunyahnya dengan perlahan seakan sedang menikmati sensasi yang muncul di
dalam mulutnya. Bibirnya bersemu merah.
‘Yah, ini sangat spesial. Apa kau tidak mau
mencobanya?’
Hidangan steak yang sama muncul di depanku. Aku melihatnya
selama beberapa detik dan kemudian berkata. “Aku tidak menginginkannya.’
‘Apa kau akan menolak pemberianku?’
“Ya. Maaf kalau sikapku terlihat tidak sopan.”
Rasanya pasti sangat enak. Setidaknya ada 12 halaman dalam
novel Cara Bertahan Hidup yang menjelaskan bagaimana rasa dari semua makanan
yang ada di atas meja ini. Kemudian, di akhir penjelasan Panjang itu ada
kalimat seperti ini.
「Di akhir
regresinya Yoo Joonghyuk baru menyesal karena dia sudah memakan makanan yang
ada di atas meja itu.]
Mereka yang memakan makanan dari Dunia Bawah tidak akan bisa
kembali ke bumi. Persephone yang sepertinya tahu apa yang dia pikirkan pun
tertawa.
‘Orang-orang dari Dunia Bawah tidak seburuk yang kau
pikirkan. Kebanyakan teori yang beredar di luar hanyalah kebohongan belaka. Kau
bisa keluar dari Dunia Bawah sesukamu, tentu selama kau mendapat izin dari
raja. Konsepnya sama seperti ‘prajurit bayaran’ yang ada di duniamu.’
“Kehidupan militer adalah salah satu kenangan buruk dalam
hidupku.”
‘Begitukah? Bukannya para laki-laki di negaramu berkata
jika mereka harus menjadi prajurit? Karena itu kupikir hal seperti ini bukan
masalah besar untuk kalian. Kurasa aku salah paham.’
Aku tidak tahu kenapa dewi dari negara lain tahu soal wajib
militer yang ada di Korea Selatan. Persephone melanjutkan ucapannya.
‘Inkarnasi Kim Dokja. Kau akan diperlakukan lebih baik
dari yang kau pikirkan selama ini.’
“Orang yang memberiku nasihat agar menjadi sersan professional
juga mengatakan sesuatu yang mirip denganmu.”
‘Apa dia merekomendasikan steak sepertiku? Misalnya,
steak yang ada di depanmu. Menurutmu apa yang akan terjadi jika kau memakannya?’
“Aku bisa merasakan kelembutan daging sapi.”
‘Kau bisa menjadi ‘ahli pedang’ saat ini juga.’
Kupikir aku salah dengar. Ahli pedang? Itu adalah level yang
lebih tinggi dari level para returnee yang meninggalkan dunia ini setelah
bekerja keras.
‘Pasta yang ada di sebelahnya. Kau bisa menjadi ‘penyihir
besar’ jika memakannya.’
…. Pasta ini?
‘Supnya? Itu bisa membuatmu menjadi hunter grade SSS.’
Ini…. Apa mungkin tempat ini bukan neraka, tapi surga?
Aku meneguk ludah. Jika aku memakan steak ini, aku bisa
mengalahkan Yoo Joonghyuk yang sekarang.
‘Kau tetap tidak mau memakannya?’
Aku menggerakkan garpuku dan mengambil sepotong steak. Saat garpuku
menusuk daging itu, ada pemandangan aneh yang muncul di hadapanku. Ini adalah
ingatan dari seorang laki-laki yang melatih kemampuan berpedangnya sendirian.
「Aku tidak boleh
lemah. Aku harus mempelajari ilmu pedang terkuat…」
「Aku akan berusaha
untuk menjadi lebih kuat.」
「Akhirnya! Aku
berhasil melakukannya!」
Hanya ada beberapa ingatan yang muncul. Aku terkejut dan
langsung menaruh garpuku. Yang baru saja kutusuk bukan daging sapi…
“Ini…?”
Persephone mengangguk.
‘Ya. Potongan daging ini. Jika meminjam istilahmu, ini
adalah jiwa seseorang.’
Setelah itu sang dewi memakan sepotong daging lagi. Sekarang
aku mengerti kenapa Persephone berkata jika aku akan menjadi ahli pedang jika
aku memakan ini. Aku berkata. “…. Ini berisi ingatan dari seorang ahli pedang.”
‘Ingatan? Tidak. Lebih tepatnya…’
Persephone berhenti berbicara sejenak untuk memilih
kata-katanya.
‘Ini adalah cerita.’
Bulu kudukku berdiri saat melihat sang dewi menjilat
bibirnya.
‘Ini adalah cerita dan ini adalah makanan favorit para
konstelasi.’
Chapter 113 Daftar Isi Chapter 115
Komentar
Posting Komentar