Summary ::No Game No Live Vol. 9:: Chapter 3--Deductive Decision Making (Oracle Master)


5 hari kemudian, kastil Elkia.

Ruangan tahta kerajaan Elkia menjadi sebuah tempat yang benar-benar berbeda, mulai dari panggung dan alat-alat lain yang berhubungan dengan konser sudah tertata rapi, Sora dan Shiro bahkan meminta agar dinding ruangan tahta dijebol agar ruang konser bisa menampung lebih banyak orang. Terima kasih atas kerja keras dari para Ex-Machina untuk masalah ini. Steph yang melihat kastilnya diobrak-abrik hanya bisa menangis sedih, gadis itu bahkan berteriak histeris tidak percaya saat melihat beberapa ribu orang sudah beerkumpul untuk melihat konser Holou.

Sora, Shiro, dan Steph melakukan percakapaan kecil di balik panggung sambil ditemani oleh Jibril dan Ex-Machina. Tidak  lama kemudian Holou datang untuk mengeluh sekali lagi pada Sora. Setelah menjawab keluhan Holou, Sora lalu menoleh pada ‘lawan’nya dan meminta untuk memulai game yang sudah mereka setujui. Sora lalu mengeluarkan papan catur yang sudah dia persiapkan lalu berkata pada Ex-Machina jika penggunaan sihir dan ‘Lesens’ (kemampuan spatial rewrite Ex-Machina) dilarang selama game berjalan. Setelah kedua pihak menyetujui peraturan dan bahan taruhannya, mereka pun mengangkat tangan untuk bersumpah.

Konser pun dimulai. Lagu intro yang ada di hape Shiro berhasil diperkeras dengan menggunakan speaker milik Ex-Machina. Holou yang berada di atas panggung terlihat puct pasi dan berpiir jika semua yang dia lakukan saat ini sama sekali tidak masuk akal. Tapi, saat gadis itu melihat ke arah penonton, dia merasa jika mereka berbeda dengan konser pertamanya. Para penonton itu datang karena mengharapkan sesuatu, begitu pikirnya. Tapi dia tidak tahu apa yang mereka harapkan darinya. Saat sedang ketakutan, gugup, dan tidak nyaman itulah dia melihat seseorang—Miko, teman yang telah bersamanya sejak lama. Karena itulah keberanian Holou mulai muncul, dan dia mulai memperkenalkan diri.

XXX

Di belakang panggung, Sora, Shiro, dan Einzig (Ex-Machina) memulai permainan mereka. Langkah bidak mereka tajam dan cepat. Yang mereka mainkan sebenarnya adalah permainan catur biasa tapi ada beberapa peraturan khusus di dalamnya, misalnya—tidak ada giliran (no turns) (?)

Steph yang ada di sebeah mereka sama sekali tidak bisa mengikuti arah permainan catur yang sedang teradi di depannya, bahkan Jibril pun kesusahan karena alur permainan berjalan dengan sangat cepat. Alasan Sora menambahkan peraturan khusus dan konser Holou sebagai latar belakang adalah karena dia ingin memperkenalkan ‘game ritme’ kepada mereka.

Saat Holou sedang menyayi, semburan cahaya akan mengenai papan catur yang sedang mereka gunakan, sedangkan peraturan dari game ini adalah menggerakkan bisak bersamaan dengan semburan cahaya itu, jika mereka terlambat maka langkah bidak tersebut dianulir dan bidak harus kembali ke tempat sebelumnya. Sora melakukan ini untuk membatasi kecepatan para Ex-Machina.

Tapi peraturan yang paling penting bukan itu. peraturan yang paling penting berhubungan dengan sebuah ‘meteran’ kecil yang melayang diatas mereka. Lebih tepatnya, alat itu bernama ‘excitement gauge’. Para Seher dan Prufer Ex-Machina mengubah rasa was-was, kesenangan, dan kepuasan para penonton dalam bentuk angka yang kemudian akan ditampilkan dan menunukkan seberapa menarik konser ini—dan saat ini nilai dalam meteran itu semakin menurun.

Kondisi kemenangan Sora ada 3.
Pertama: Sora dan Shiro harus memenangkan setidaknya 7 kali atau lebih dari 13 ronde yang artinya jumlah kemenangan mereka harus lebih banyak daripada kekalahan mereka.
Kedua: Sora harus membuktikan jika dirinya bukan Spieler mereka.
Ketiga: Konser Holou harus sukses. Dengan kata lain excitement gauge tidak boleh menyentuh angka 0.

Sebaliknya, jika Ex-Machina bisa mencegah salah satu dari 3 hal tersebut, mereka akan menang.

Jika dilihat-lihat sepertinya Sora dan Shiro lah yang sangat tidak diuntungkan.

Tapi, setelah beberapa saat Sora dan shiro mengaktifkan peraturan lain: ‘produser hit’ yang meminjam materialisasi shiritori milik Jibril. Dengan begitu pemandangan di sekitar mereka berubah sesuai dengan imajinasi Sora. Ngomong-ngomong untuk menggunakan pilihan 'produser hit' pihak tersebut harus dengan sengaja membuat langkah buruk saat menggerakkan bidaknya.

Kakak beradik itu lalu meneriakkan “Yak Deculture!!!” dan tiba-tiba panggung yang digunakan oleh Holou dan sekitarnya berubah. Sekarang mereka seperti berada di ruang angkasa, dan Holou sedang menari di atas tangan robot raksasa dengan pesawat tempur, misil, dan ledakan rumit menjadi penyemaraknya—dan karena itu excitement gauge konser Holou mulai naik dengan drastis.

Beberapa langkah kemudian Sora menggunakan ‘produser hit’ sekali lagi. Ex-Machina pun terkjut dengan langkah Sora dan 4 langkah berikutnya posisi mereka berbalik. Sora dan Shiro yang tadinya tidak diuntungkan sekarang berada di atas angin. Sora lalu berkata jika dia bersama Shiro, dia bahkan bisa mengalahkan sang dewa game. Jika mereka berdua tidak bisa mengalahkan Ex-Machina Tet bisa kehilangan muka.

Dan saat lagu pertama selesai, Kuuhaku pun berhasil men-checkmate Ex-Machina.

Game ke-2 pun dimulai. Ex-Machina berhasil menang tipis dari Kuuhaku.

Game ke-3. Sora dan Shiro memberitahu kapan mereka akan menggunakan ‘produser hit’, dan karena itu mereka melakukan langkah yang sangat fatal bahkan Ex-Machina sudah memperkirakan jika Kuuhaku akan kalah gara-gara langkah tersebt. Tapi anehnya Kuuhaku masih berada di atas mereka. Einzig lalu memerintahkan semua Ex-Machina untuuk memperhitunkan langkah ‘buruk’ yang sengaja diakukan Kuuhaku. Tidak beberapa lama kemudian sinar lampu menyinari salah satu kotak di atas papan catur dan siapa pun yang melangkah ke sana dipastikan akan kalah—mudahnya itu adalah kotak buruk untuk memicu produser hit. Einzig tanpa ragu mengarahkan bidak caturnya ke kotak itu dan mengaktifkan produser hit, tapi tiba-tiba semua lampu yang ada di panggung padam seketika. Sora yang sepertinya tahu hal ini akan terjadi hanya tersenyum jahat. Beberapa detik kemudia sebuah kotak bersinar dan Shiro langsung melakukan produser hit setelah meletakkan bidaknya di sana. Hasil dari game ke-3 adalah kemenangan untuk Kuuhaku.

Holou pun turun dan berjalan ke arah backstage. Saat Jibril bertanya kenapa konser harus dihentikan untuk sementara, Sora menjawab jika semua itu adalah untuk meningkatkan antusias penonton. Sora juga menyuruh Steph untuk mengisi acara dipanggung selagi Holou sedang beristirahat. Setelah 5 menit istirahat Holou melanjutkan dengan lagu ke-4 nya dan Sora dkk memulai babak ke-4 pertandingan catur.

XXX

Di babak ke-7 Kuuhaku dan Ex-Machina pun saling bertukar ‘produser hit’. Area konser dan backstage pun berubah-ubah dengan sangat cepat. Mulai dari Machu Pichu hingga sebuah bintang yang akan mati. Ex-Machina bahkan menghilanggkan daratan di giliran mereka selanjutnya, yang tentu menyebabkan mereka semua bahkan para penonton terjun bebas tanpa menggunakan pengaman. Steph bertanya kenapa Sora dan Shiro bisa setenang itu waaupun sedang terjun bebas, Sora hanya menjawaba jika mereka sudah terbiasa melakukan sky diving sejak datangg ke Disboard. Lagipula, permainan ‘catur ekstrim’ seperti ini sangat membuat mereka senang.

Permainan catur terus berlanjut, dan karena suatu kejadian Emline menggantikan tugas Einzig bermain. Emiline pun berkata jika dia akan melakukan ‘produser hit’ dan memunculkan banyak gadis cantik yang sesuai dengan preverensi Sora maka hal itu akan mengganggu konsentrasi Sora. Tapi usaha Emiline gagal karena Sora bisa meng-counter serangan maid robot itu.

Emiline terkejut dengan serangan balik dari Sora. Sora yang tahu lalu berkata kepada Emiline jika semakin Ex-machina menganalisa mereka (Kuuhaku) maka mereka akan menjadi semakin kuat… dan itulah yang tidak bisa dipahami oleh Emiline. Sora juga berkata jika para Ex-Machina masih belum bisa menemukan gaya bermain Kuuhaku bahkan setelah 8 ronde.

Emiline mengamini ucapan Sora. Dia dan semua Ex-Machina beranggapan jika ketidakpastian dalam game ini membuat mereka susah melakukan kalkulasi—dan hal yang sama pasti terjadi pada musuh mereka, tapi kenapa mereka (Ex-Machina) masih tetap kalah dari Kuuhaku, bahkan dengan kemampuan adaptasi mereka yang sangat mumpuni?

Sora memberikan jawabannya dan hal itu membuat mata semua Ex-Machina membelalak. Dan hasil dari ronde kali ini adalah kemenangan bagi Kuuhaku.

Sora dan Shiro berkata jika seandainya Ex-Machina sesuai dengan rumor yang mereka dengar, bahkan Kuuhaku sekalipun mungkin hanya memiliki sedikit kemungkinan untuk menang. Tapi mereka salah, Ex-Machina terlalu kuat. Kakak beradik itu juga beranggapan jika Ex-Machina yang kabarnya bisa membunuh Artosh tidak mungkin hanya bisa mendapatkan hasil seri saat bertarung dengan Sora seorang diri.

Kata-kata Sora selanjutnya bahkan membuat Jibril panas dingin. Pemuda itu berkata jika Ex-Machina bukanlah makhluk (ras) yang membunuh Artosh.



Komentar

Postingan Populer