Summary :: No Game No Life Vol. 9:: Epilog--One True End


10 hari setelah pertandingan meawan Ex-Machina, kehidupan Sora dan Shiro kembali seperti semula. Sora dkk bahkan berhasil menjual banyak sekali album foto Holou dan berencana untuk mulai memproduksi disk yang berisi lagu-lagu yang dinyanyikan Holou. Sora dan Shiro bahkan ingin membuat banyak layar TV raksasa yang dipasang di seluruh Federasi Elkia agar semua orang bisa menonton konser Holou, dll.

Tiba-tiba, saat Sora dkk sedang asyik merencanakan kebangkitan 989 Production, Einzig datang menemui Sora tanpa undangan, seperti biasanya. Einzig datang untuk berpamitan pada Sora. Robot butler tampan itu berkata jika ini mungkin adalah kali terakhirnya bisa bertemu dengan Sora karena masa aktif mesinnya sudah lama habis, dan sesuai dengan 10 sumpah dia harus segera membuat unit baru agar Ex-Machina tetap lestari. Setelah mengucapkan selamat tinggal Einzig berjalan keluar dari ruang tahta tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.

Einzig pun pergi, Emiline datang menghampiri. Saat Sora berpikir jika semua Ex-Machina sudah pergi meninggalkan Elkia, Emiline tiba-tiba datang dan menyampaikan semua perasaannya pada Sora, jika dirinya mencintai pemuda itu. Tapi Sora tidak percaya pada Emiline dan mengatakan sekali lagi pada gadis itu jika dia salah orang, Sora bukan Spieler yang dia tunggu. Emiline berusaha menjelaskan jika dirinya melihat Sora sebagai Sora dan bukan sebagai Spieler. Emiline pun dengan air mata yang bercucuran pun menyatakan perasaan cintanya sekali lagi pada Sora.

Shiro kaget saat melihat pernyataan cinta terbaru dari Emiline. Gadis kecil itu sangat kaget saat menyadari jika cara Emiline menyatakan cinta tidak ada di bahan terlarang yang dimiliki oleh kakaknya, gadis itu bahkan merasa jika apa yang dilakukan Emiline lebih mirip cerita di Shojo manga ketimbang di Hentai manga. Sora sempat goyah setelah ditembak Emiline, tapi pemuda itu tidak menerima pernyataan cinta sang robot maid. Emiline pun berkata jika dia akan terus berada di samping Sora mulai saat ini dan berusaha meyakinkan si pemuda akan perasaannya hingga detik terakhir hidupnya, benar-benar sebuah pernyataan perang yang membuat Shiro dan Steph panik seketika.

Kembali ke Einzig. Butler tampan itu sedang berjalan di jalanan utama Kota Elkia, dan saat itu dia melihat Holou yang datang menghampirinya. Sang Old Deus berterima kasih pada Einzig karena telah membuatnya menyadari perasaannya. Saat mendengar perasaan Holou yang sebenarnya, Einzig tiba-tiba berbicara dengan cara yang aneh dan tidak seperti dirinya yang biasanya, dan saat dia berbicara matanya terlihat kosong seperti sedang tidak sadar. Suaranya terdengar sangat robotik seakan apa yang dia katakan hanyalah sebuah rekaman yang zudah ada sejak dulu kala. Holou pun terkejut karena dia mengenali suara itu sebagai suara robot yang pernah dia temui ribuan tahun yang lalu saat dirinya penuh dengan ketidak yakinan.

Dahulu kala, Holou selalu mempertanyakan semua hal di dunia ini baik soal dirinya sendiri dan semuanya yang ada di dunia, tapi dia tidak bisa menemukan jawaban yang membuatnya puas. Di saat itulah Holou medengar sebuah suara dari sebuah robot. Robot itu mengatakan jika dia akan membantu Holou untuk menemukan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang dia miliki, dan Holou pun menyetujui hal itu.

Holou yang mengingat kembali kenangan di masa lalu itu pun menyampaikan terimakasihnya kepada Einzig dan berkata jika dirinya saat ini sudah tidak apa-apa karena itu Einzig tidak perlu khawatir lagi. Setelah itu Einzig tersenyum dan meninggalkan Holou dan kota Elkia.

XXX

Di Avant Heim, Azriel sedang mengingat kembali apa yang terjadi 6000 tahun yang lalu. Saat penyerangan Ex-Machina dia mendengar Artosh berkata jika dia mengakui makhluk ‘terlemah’ itu sebagai lawannya yang adalah makhluk ‘terkuat’. Dan setelah pertempuran antara keduanya terjadi Artosh kalah dan Quintessencenya berhasil dihancurkan. Azriel lalu mengingat kembali percakapannya dengan Einzig. Avant Heim pun bertanya pada gadis itu apakah tidak apa-apa jika dia melepaskan para robot itu pergi, Azriel hanya menjawab jika itu bukan masalah karena dia puas dengan jawaban Einzig. Azriel juga berkata jika saat itu Masternya terlihat sangat bahagia, jika dirinya sebagai pengikut setianya tidak merasakan hal yang sama maka itu adalah penghinaan bagi sang Master.

Di Kastil Elkia, Sora dan Shiro yang baru saja mengalami badai pernyataan cinta Emiline pun memberikan perintah pada Steph untuk membuat surat korespondensi internasional dan ke negara mana surat itu akan dikirim.

Dan dengan begitu, game baru akan segera dimulai.

END

Komentar

Postingan Populer